PENDAHULUAN
1.2 TujuanMasalah
1.2.1 Mengetahui pengertian teori dan model konsep keperawatan.
1.2.2 Mengetahui karakteristik teori keperawatan dan model konsep
keperawatan.
1.2.3 Mengetahui pandangan beberapa ahli tentang teori dan model
keperawatan.
1.3. ManfaatPenulisan
1.3.1 Menambah wawasan tentang teori model konsep keperawatan.
1
1.3.2 Menambah wawasan tentang karakteristik teori keperawatan serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
3
saja dan malas, sementara Florence lebih banyak keluar rumah dan
membantu warga sekitar yang membutuhkan.
4
perubahan-perubahan, ia mengatur tempat-tempat tidur para penderita di
dalam rumah sakit dan menyusun tempat para penderita yang
bergelimpangan di luar rumah sakit. Ia mengusahakan agar penderita yang
berada di luar paling tidak bernaung di bawah pohon dan menugaskan
pendirian tenda.
Penjagaan dilakukan secara teliti, perawatan dilakukan dengan cermat :
1. Perban diganti secara berkala.
2. Obat diberikan pada waktunya.
3. Lantai rumah sakit dipel setiap hari.
4. Meja kursi dibersihkan.
5. Baju-baju kotor dicuci dengan mengerahkan tenaga bantuan dari
penduduk setempat.
Akhirnya gunungan potongan tubuh, daging dan tulang-belulang
manusiapun selesai dibersihkan, mereka dibuang jauh-jauh atau
ditanam.Dalam waktu sebulan rumah sakit sudah berubah sama sekali,
walaupun baunya belum hilang seluruhnya namun jerit dan rintihan
prajurit yang luka sudah jauh berkurang.Ia juga menangani perawat-
perawat dengan tangan besi, bahkan mengunci mereka diluar pada malam
hari. Ini dilakukan untuk membuktikan pada orang tua mereka di tingkat
ekonomi menengah, bahwa dengan disiplin yang keras dan di bawah
kepemimpinan kuat seorang wanita, perawat muda bisa dilindungi dari
kemungkinan serangan seksual. Ketakutan akan hal inilah yang membuat
ibu-ibu di Inggris menentang anak perempuannya menjadi perawat dan
menyebabkan rumah sakit di Inggris ketinggalan dibandingkan di benua
Eropa lainnya dimana profesi keperawatan dilakukan oleh biarawati dan
biarawati-biarawati ini berada dibawah pengawasan Biarawati Kepala.
Pada malam hari saat perawat lain beristirahat dan memulihkan diri,
Florence menuliskan pengalamannya dan cita-citanya tentang dunia
keperawatan, dan obat-obatan yang ia ketahui. Namun, kerja keras
Florence membersihkan rumah sakit tidak berpengaruh banyak, malah
sebaliknya, angka kematian malah meningkat menjadi yang terbanyak
dibandingkan rumah sakit lainnya di daerah tersebut. Pada musim dingin
5
pertama Florence berada di sana dengan jumlah 4077 prajurit meninggal
dirumah sakit. Sebanyak 10 kali lipat prajurit malah meninggal karena
penyakit seperti:tipes, tifoid, kolera, dan disentri dibandingkan dengan
kematian akibat luka-luka saat perang. Kondisi di rumah sakit tersebut
menjadi sangat fatal karena jumlah pasien melimpah lebih banyak, hal ini
menyebabkan sistem pembuangan limbah dan ventilasi udara memburuk.
Pada bulan bulan Maret 1855, hampir enam bulan setelah Florence
Nightingale datang, komisi kebersihan Inggris datang dan memperbaiki
sistem pembuangan limbah dan sirkulasi udara, sejak saat itu tingkat
kematian menurun drastis. Namun Florence tetap percaya saat itu bahwa
tingkat kematian disebabkan oleh nutrisi yang kurang dari suplai makanan
dan beratnya beban pekerjaan tentara. Pemikiran ini baru berubah saat
Florence kembali ke Inggris dan mengumpulkan bukti dihadapan Komisi
Kerajaan untuk Kesehatan Tentara Inggris (Royal Commission on the
Health of the Army), akhirnya ia diyakinkan bahwa saat itu para prajurit di
rumah sakit meninggal akibat kondisi rumah sakit yang kotor dan
memprihatinkan.Hal ini berpengaruh pada karirnya di kemudian hari
dimana ia gigih mengkampanyekan kebersihan lingkungan sebagai hal
yang utama. Kampanye ini berhasil dinilai dari turunnya angka kematian
prajurit pada saat damaidan menunjukkan betapa pentingnya design sistem
pembuangan limbah dan ventilasi udara sebuah rumah sakit.
Ternyata jumlahnya sedikit, ia bertanya pada bintara apa yang
terjadi pada korban lainya. Bintara mengatakan bahwa korban selanjutnya
harus menunggu sampai besok karena sudah terlanjur gelap. Florence
memaksa bintara untuk mengantarnya ke bekas medan pertempuran untuk
mengumpulkan korban yang masih bisa di selamatkan karena bila
menunggu hari esok korban tersebut bisa mati kehabisan darah. Saat
bintara tersebut terlihat enggan. Florence mengancam akan melaporkannya
kepada Mayor Prince.
6
membawa siapa saja yang masih hidup dan masih bisa diselamatkan
termasuk prajurit Rusia. Malam itu mereka kembali dengan membawa
lima belas prajurit, dua belas prajurit Inggris dan tiga prajurit Rusia.
Semenjak terjadi pertempuran, pada malam harinya Florence berkeliling
dengan lampu untuk mencari prajurit yang masih hidup dan mulailah ia
terkenal sebagai bidadari berlampu yang menolong di gelap gulita. Banyak
nyawa tertolong yang seharusnya meninggal.
7
Florence di Semenanjung Krimea telah menghilangkan gambaran lama
tentang perempuan perawat. Dengan didirikannya sekolah perawat
tersebut. Telah diletakkan dasar baru tentang perawat terdidik dan
dimulailah masa baru dalam dunia perawatan orang sakit. Kini sekolah
tersebut dinamakan Sekolah Perawat Dan Kebidanan Florence Nightingale
(Florence Nightingale School Of Nursing And Midwifery) dan merupakan
bagian dari Akademi King College London.
8
2.1.2 Teori Konsep Florence Nightingale
Teori / model konsep Florence Nightingale memposisikan
lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perawat tidak perlu
memahami seluruh proses penyakit, model dan konsep ini dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dangan kedokteran. Perawat
adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak
untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah
merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting
dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Itulah beda
perwat dan dokter. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk
menyembuhkan penyakit kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa
membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh.
1) Lingkungan Fisik
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi
dan udara.
a. Udara segar
Perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap
bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
b. Air bersih
Perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga
kebersihannya.
9
c. Saluran pembuangan yang efesien
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan
keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi
pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara
efisien.
d. Kebersihan
Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar
mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien
menurut Nightingale adalah pada kebersihan,, kondisi kesehatan
klien sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan
klien, perawat maupun lingkungan.
e. Cahaya
Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi manfaat
yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu
membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar
matahari selama tidak terdapat kontraindikasi (suatu hal yang tidak
boleh dilakukan).
f. Pengambilan nuttrisi
Adanya nutrisi dan pola makan yang baik sangat
berpengaruh pada kesehantan.
g. Komunikasi
Komunikasi sangat perlu dilakukan antara perawat, pesien
dan keluarga.
h. Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi
kesehatan seseorang dan juga pola tidur yang kurang baik akan
menyebabkan gangguan kesehatan.
2) Lingkungan Psikologi
Lingkungan psikologi: perawat hendaknya berkomunikasi dengan
pasien untuk memberikan rasa nyaman. Tidak boleh memberikan harapan
yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi
10
penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana
pasien berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan.
3) Lingkungan Sosial
Memberikan kesempatan kepada keluarga maupun orang terdekat dari
pasien untuk membesuk sesuai dengan jadwal. Tujuannya untuk
menghindari stres dan mempercepat pemulihan keadaan pasien.
b) Vokasi
Pada masa perang pendidikan yang diajarkan oleh florence kepada
kaum muda masih berupa pendidikan keterampilan misalnya seperti cara
membersihkan tempat tidur dan luka pada prajurit yang sakit atau
membutuhkan pertolongan. Sementara itu perawatnya belum bisa
11
dikatakan sebagai perawat profesional karena, fasilitas pengobatannya
belum lengkap dan tenaga perawatnya masih kurang.Dan pada masa itu
juga perawat dianggap hina serta profesi perawat diangap tidak sopan dan
banyak pasien memperlakukan wanita tidak berpendidikan dengan tidak
senonoh. Maka, pada saat itu perawat diinggris banyak yang laki-laki
dibandingkan kaum perempuan. Dan perawat perempuan pada saat itu
sebagai tukang masak.
Florence nightingle melakukan perawatan atau penyembuhan bagi
prajurit yang terluka akibat perang lalu prajurit tersebut di diamkan di
barak pengobatan dan disini florence di juluki sebagai bidadari berlampu
karena jasa penyembuhan yang dilakukan florencelah kaum muda
khususnya wanita banyak tertarik untuk ikut dalam pendidikan perawat
dan florence mengajak kaum muda untuk melakukan perawatan
penyembuhan luka bagi prajutrit korban perang. Di sini florence
membuktikan dan meyakinkan kepada orang tua kaum muda bahwa sistem
pengobatan itu benar di terapkan.
a. Kelebihan
Salah satu kisah fakta yang mencetuskan teori modern dalam dunia
keperawatan. Pada zaman keperawatan Florence Nightingale memandang
pasien dalam kontek keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik,
psikologis dan sosial. Florence Nightingale memandang perawat tidak
hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi
lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi adekuat. Pengkajian atau observasi
yang dilakukan Florence Nightingale bukan demi berbagai informasi atau
fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyalamatan hidup dan
meningkatkan kesehatan dan keamanan. Semua tindakan yang dilakukan
penuh kasih sayang dan bekerja untuk Tuhan Y.M.E. Asuhan keperawatan
12
yang diberikan penuh dengan semangat semata-mata untuk kesembuhan
pasien.
b. Kelemahan
2.2.1 Biografi
Imogene M. King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West
Point, Iowa. Karir keperawatan Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah
lulus dari St. John's Hospital School of Nursing, St Louis, Missouri. Ia
bekerja sebagai staf perawat medis bedah sambil kuliah di Bachelor of
Science dalam Keperawatan di St. Louis University pada tahun 1948.
13
Pada tahun1959 Dr. King melanjutkan pendidikan di Columbia University,
New York dan mendapatkan gelar Doktor Pendidikan pada tahun 1961.
Pada tahun 1972 ia kembali ke Loyola University of Chicago mengajar
mahasiswa pascasarjana dan menerbitkan teori tentang keperawatan. Dr.
King dikenal pada tahun 2005, dengan kepeloporannya dalam gerakan
teori keperawatan. Dr. King memiliki artikel berjudul Perawatan Teori:
Masalah dan Kemajuan dalam jurnal diedit oleh Dr. Rogers. Adapun buku-
buku karya King yang diterbitkan sejak tahun 1961-1981 yaitu : Toward a
theory for nursing: General Concept of Human Behavior (1961-1966), A
Theory for Nursing: System, Concept, Process (1981),Curriculum and
Instruction In Nursing (1986).
14
perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem sosial
dapatmengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep
organisasi, kekuatan, wewenang, dan pengambilan keputusan.
Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang
berinteraksi. Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konsep
tentang peran, interaksi, komunikasi, transaksi, stress, dan koping.
Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai
sistem terbuka, mampu berinteraksi, mengubah energi, dan informasi
dengan lingkungannya.
Individu merupakan anggota masyarakat, mempunyai perasaan,
rasional, dan kemampuan dalam bereaksi, menerima, mengontrol,
mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan hak dan respon yang
dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan waktu.
15
Human Being meliputi sosial, perasaan, rasional, reaksi, kontrol, tujuan,
orientasi kegiatan, dan orientasi pada waktu.
Konsep utama yang saling berhubungan dalam setiap situasi
praktek keperawatan (Christensen J.P 2009) meliputi:
1. Interaksi : suatu proses dari persepsi dan komunikasi antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan
lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non
verbal dalam mencapai tujuan.
2. Persepsi : gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan
dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika
dan latar belakang pendidikan.
3. Komunikasi : suatu proses penyampaian informasi dari seseorang
kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
4. Transaksi : interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam
pencapaian tujuan.
5. Peran : serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya
dalam sistem sosial.
6. Stress : suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia
dengan lingkungannya.
7. Tumbuh kembang : perubahan yang kontinue dalam diri
individu.Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas
perilakuyang kondusif untuk membantu individu mencapai
kematangan.
8. Waktu : perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwayang lain
sebagai pengalaman yang unik dari setiap manusia.
9. Ruang : area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.
16
2.2.4 Asumsi-Asumsi Utama Imogene M. King
17
2.2.5 Teori Pencapaian Tujuan oleh King.
1. Kelebihan
a. Dapat disesuaikan, dipergunakan, dijelaskan dan diprediksi pada
setiap perubahan atau sebagian besar fenomena dalam
keperawatan.
b. Serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan
dapat diamati dalam praktek keperawatan.
c. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan
bersama,pengambilan keputusan, dan interaksi untuk mencapai
tujuan klien.
d. Dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan,
e. Dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.
f. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan.
18
2. Kelemahan
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Dengan penulisan makalah ini diharapkan para pembaca lebih
mengerti dan memahami tentang teori keperawatan menurut Florence
Nightingale dan Imogene M King.
20