Anda di halaman 1dari 13

ofq

Friday, June 3, 2016


Makalah tentang Teori Florence Nightingale
BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG

Ilmu keperawatan adalah Rangkaian teori dan praktek yang bertujuan dalam
peningkatan kualitas pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mempelajarinya
berarti membekali diri dalam rangka memperkaya khasanah keilmuan tenang
Keperawatan, sehingga bisa dianalisis, dibuktikan dan dikembangkan dengan
parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun secara khusus (ilmu
keperawatan). Integritas seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan
yaitu dengan cara mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya.
Keperawatan dikatakan sebuah profesi karena semua karakteristik profesi
semuanya ada dalam diri perawat, yaitu: (1) body of knowledge (tubuh
pengetahuan), 92) penggunaan riset sebagai dasar pengembangan keperawatan,
(3) adanya pendidikan tinggi. Untuk memantapkan diri menjadi sebuah profesi
yang kuat maka perlu mengkokohkan dasar keilmuan/sains, didukung oleh
bangunan etika dan moral yang tersandar, dan dilingkupi oleh jaminan hukum
yang pasti. Oleh karena itu, bangunan keilmuan sains keperawatan harus selalu
dikembangkan.
Menurut Florence, keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan
menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan
pelayanan kesehatan. Ninghtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu
dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.
Tujuan tindakan keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi dan cedera,
memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan
lingkungan. Alasan tindakan keperawatan yakni menempatkan manusia pada
kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit dan luka. Konsep individu merupakan
kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan
berpotensi. Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat
menggunakan kekuatannya secara penuh. Konsep lingkungan adalah bagian
eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi
dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual
keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat
mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu

saat denganapa yang terjadi pada suatu saat jugadan tahu apa yang harus
perawat kerjakan. Konsep keperawatan terus dikembangkan dan diterapkan serta
diuji melalui pendidikan dan praktik keperawatan. Hampir semua model
keperawatan yang di aplikasikan dalam praktik keperawatan professional
menggambarkan empat jenis konsep yang sama, yaitu:
1.

Orang yang menerima asuhan keperawatan

2.

Lingkungan (masyarakat)

3.

Kesehatan (sehat/sakit)

4.

Keperawatan dan peran perawat

Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam kegiatan praktik, penilitian dan


pengajaran, oleh karena itu, model harus diperkenalkan kepada perawat atau
calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam
mengoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti: perawat
sebagai pembantu dokter. Oleh karena itu,model harus diperkenalkan kepeda
perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya
dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti:
perawat sebagai pembantu dokter.
Gambaran model konseptual Florence Nightingale.
a.

Definisi keperawatan

b.

Alasan tindakan keperawatan

c.

Konsep individu

d.

Konsep sehat

e.

Konsep lingkungan.

Berdasarkan hal di atas kami tertarik untuk menyusun gambaran model


konseptual Florence Nightingale tentang model keperawatan yang di aplikasikan
dalam praktik keperawatan professional.
B.

RUMUSAN MASALAH

Dari pembahasan di atas kita dapat merumuskan beberapa masalah,


diantaranya:
1.

Bagaimana Bibliografi Florence Nightingale?

2.

Bagaimana Konsep utama teori Florence Nightingale?

3.

Falsafah Florence Nightingale?

4.

Paradigma Florence Nightingale?

5.

Gambaran skema teori Florence Nightingale?

C.

TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini ialah :


1.

Untuk mengetahui bibiografi dari Florence Nightingale?

2.

Untuk mengetahui konsep utama dari teori Florence Nightingale?

3.

Untuk mengetahui falsafah dari Florence Nightingale?

4.

Untuk mengetahui paradigma dari Florence Nightingale?

5.

Untuk mengetahui bagaiman gambaran skema dari Florence Nightingale?

BAB II
PEMBAHASAN
A.

BIBLIOGRAFI FLORENCE NIGHTINGALE

Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 meninggal di London,


Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern,
penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady
With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban
perang pada perang kimea, di Semenanjung Krimea, Rusia.
Florence Nightingale mengidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah
sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian
teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan
statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang
keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
pada tanggal 12 Agustus 1853, Nightingale mendapat pekerjaan sebagai
pengawas bagian keperawatan di Institute for the Care of Sick Gentlewomen,
sebuah rumah sakit kecil yang terletak di Upper Harley Street, posisi yang ia
tekuni hingga bulan Oktober 1854. Ayahnya memberinya 500 per tahun (setara
dengan 25,000 atau Rp 425 juta pada masa sekaang), sehingga Florence dapat
hidup dengan nyaman dan meniti karirnya..
Disini ia beragumentasi sengit dengan Komite Rumah Sakit karena mereka
menolak pasien yang beragama katolik. Florence mengancam akan
mengundurkan diri, kecuali bila komite ini mengubah peraturan tersebut dan
memberinya izin tertulis bahwa rumah sakit akan menerima tidak saja pasien
yang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya, serta
memperbolehkan mereka menerima kunjungan dari pendeta-pendeta mereka,
termasuk rabi, dan ulama untuk orang islam.
Pada 1854 berkobarlah peperangan di Semenanjung Krimea. Pada tanggal 21
Oktober 1854 bersama 38 gadis sukarelawan yang dilatih oleh Nightingale dan
termasuk bibinya Mai Smith berangkat ke Turki. Beberapa gadis sukarelawan
terguncang jiwanya dan tidak dapat langsung bekerja karena cemas, semua
ruangan penuh sesak dengan prajurit-prajurit yang terluka, dan beratus-ratus

prajurit bergelimpangan di halaman luar tanpa tempat berteduh dan tanpa ada
yang merawat. Florence melakukan perubahan-perubahan yang peting ia
mengusahakan agar penderita yang berada di luar paling tidak bernaung di
bawah pohon dan menugaskan pendirian tenda.
Florence Nightingale kembali ke Inggris sebagai pahlawan pada tanggal 7
Agustus 1857, semua orang tahu siapa Florence Nightingale dan apa yang ia
lakukan ketika ia berada di medan pertempuran Krimea, dan menurut BBC, ia
merupakan salah satu tokoh yang paling terkenal setelah Ratu Victoria.
Florence berargumen bahwa dengan adanya sekolah perawat, maka profesi
perawat akan lebih dihargai, ibu-ibu dari keluarga baik-baik akan mengijinkan
anak-anak perempuannya untuk bersekolah disana dan masyarakat akan lain
sikapnya menghadapi seseorang yang terdidik. Sekolah tersebut pun didirikan di
lingkungan rumah sakit St. Thomas Hospital, London. Dunia kesehatan pun
menyambut baik pembukaan sekolah perawat tersebut.
Saat dibuka pada tanggal 9 Juli 1860 berpuluh-puluh gadis kalangan baik-baik
mendaftarkandiri, perjuangan Florence di semenanjung Krimea telah
menghilangkan gambaran lama tentang perempuan perawat. Dengan
didirikannya sekolah perawat tersebut telah diletakkan dasar baru tentang
perawat terdidik dan dimulailah masa baru dalam dunia perawatan orang sakit.
Kini sekolah tersebut dinamakan sekolah Perawat dan Kebidanan Florence
Nightingale (Florence Nightingale School of Nursing and Midwifery) dan
merupakan bagian dari Akademi King College London.
Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on
Nursing) buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di
sekolah Floence dan sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer
di kalangan orang awam dan terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia.
Pada tahun 1861 cetakan lanjutan bukuini terbit dengan tambahan bagian
tentang perawatan bayi.
Pada tahun 1869, Nightingale dan Elizabeth Blackwell mendirikan Universitas
Medis Wanita.
Pada tahun 1870-an, Linda Richards, perawat terlatih pertama Amerika,
berkonsultasi dengan Florence Nightingale di Inggris, dan membuat Linda
kembali ke Amerika Serikat dengan pelatihan dan pengetahuan memadai untuk
medirikan sekolah perawat. Linda Richards menjadi pelopor perawat di Amerika
Serikat dan Jepang.
Pada tahun 1883 Florence dianuhgrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The
Royal Red Cross) oleh Ratu Victoria.
Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, di hadapan
beratus-ratus undangan menganugerahkan Florence Nightingale dengan bintang
jasa The Order of Merit dan Florence Ninghtingale menjadi wanita pertama yang
menerima bintang tanda jasa ini.

pada tahun1908 ia dianugrahkan Honorary of the City dari kota London.


B.

KONSEP UTAMA TEORI FLORENCE NIGHTINGALE

1.

Teori Umum Florence Nightingale

Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale Ibu dari


keperawatan modern meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral
untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah
ventilasi kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan ketenangan. Kesehatan
adalah usaha untuk menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari
penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah
proses penyebaran alami karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan.
Keperawatan merupakan gambaran jelas dari kondisi yang optimal, guna
membantu proses penyembuhan pasien dan proses pencegah dari proses
penyebaran melalui suatu indakan. Hal ini berisikan empat gaya adaptif, yaitu:

Gaya Psikologik

Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh


memperoleh cairan dan elektrolit, aktifitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen,
nutrisi dan penyerapan makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi dan
fungsi endoktrin.

Gaya Konsep Diri

Termasuk didalamnya dua komponen yaitu: fisik diri, yang mengembangkan


indera peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri,
kosistensi diri dan etika moral diri.

Gaya Aturan Fungsi

Yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu pada
performa dalam melakukan aktifitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan
sosial.

Gaya Interpenden

Mencakup suatu hubungaan dengan orang lain yang bertentang pada performa
dalam melakukan sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan
perhatian.
2.

Konsep Model Florence Nightingale

Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan


secara keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan
lingkungan sosial.
a.

Lingkungan fisik (physical environment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan


udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih

yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan
harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa
sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri.
Tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b.

Lingkungan psikologi (psychologi environment)

Ninghtingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan


stres fisik dan berpangaruh buruk terhadap emosi pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang
kondisi penyakitnya.
c.

Lingkungan sosial (social environment)

Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan


dengan keadaaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Lingkungan sosial selalu dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu
lingkungan pasien yang secara menyeluruh.
3.

Hubungan Teori Florence Nightingale denga Beberapa Konsep

Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan:

Individu atau manusia

Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi


penyakit.

Keperawatan

Bertujuan membawa atau mengatur individu pada kondisi terbaik agar dapat
melakukan kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan.

Sehat atau Sakit

Fokus pada perbaikan untuk sehat.

Masyarakat atau Lingkungan

Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan


individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
4.

Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Proses Keperawatan

a.

Pengkajian atau pengumpulan data

Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi


lingkungan.
b.

Analisa data

Data dikelompokan berdasarkan lingkungan fisik, sosial, dan mental yang


berkaitan dengan kondisi klien.

c.

Masalah

Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya.


d.

Diagnosa keperawatan

Bebagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain:

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan

Penyesuaian terhadap lingkungan

Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektifitas asuhan

e.

Implementasi

Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan


terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan
pertumbuhan dan perkembangan individu.
f.

Evaluasi

Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.


5.

Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Teori-Teori Lain.


Teori adaptasi

Adaptasi menunjukan penyusuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya.


Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari
lingkungannya yang berperan penting pada setiap individu dalam berespon
adaptif atau mal adaptif.

Teori kebutuhan

Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang


berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.

Teori stress

Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang
harus ditangani. Stres juga dapat menyebabkan kelelahan jika stres begitu kuat
sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan
penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga menimumkan
efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tibatiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif.
6.

Pendapat Mengenai Teori Konsep Dasar Keperawatan Florence Nightingale

Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale sebagai


sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari
keperawatan (Meleis 1985, Torres 1986, Marriner-Toorey 1994, Chin and Jacobs
1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan

lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat


tidak perlu memahami seluruh proses penyakit dan itu merupakan proses awal
untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak
memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientrasi pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang
adekuat (Nightingale 1860, Torres 1986).
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara
status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang
menimbulkan perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean.
Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran
yang dapat divalidasi memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik
keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berfikir
tentang keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan
lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisan tangannya menuntun
perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-Tomey, (1994), prinsipnya
mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan . hal paling penting
adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan
. Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa
observasi (pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan,
tetapi demi mnyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.
C.
1.

FALSAFAH KEPERWATAN FLORENCE NIGHTINGALE


Definisi Falsafah Keperawatan

Falsafah keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki oleh


seorang perawat sebagai pedoman untuk berpikir, mengambil keputusan dan
bertindak/berperilaku dalam melaksanakan praktek keperawatan pada klien
dalam rentang sehat-sakit.
Florence Nightingale (Modern Nursing)
Florence Nightingale adalah sebagai prionir era modern dalam pengembangan
keperawatan yang dikembangkan sangat dipengaruhi oleh pandangan filosofinya
tentang interaksi klien dan lingkungannya. Ia melihat penyakit sebagai proses
pergantian atau perbaikan reparative proses. Manipulasi dari lingkungan
eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau pergantian dan
kesehatan klien. Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern
nursing) yaitu melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan
reparative proses. Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat
membantu proses perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien.
Konsep inti dari teori Florence Nightingale tentang falsafah keperawatan adalah
lingkungan berpengaruh terhadap proses pemulihan klien.
Faktor faktor yang menyebabkan para perawat bersikap dan berperilaku yang
mencerminkan ketidakpahaman tentang falsafah keperawatan.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan latar belakang pendidikan

Kurang pengalaman berkaitan dengan masa kerja

Ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan

Menurut kelompok hal- hal yang menyebabkan ketidakfahaman tentang falsafah


keperwatan dalam situasi layanan kesehatan di Indonesia adalah:

Belum adanya standarisasi layanan keperawatan secara nasional

Masih beragamnya latar belakang pendidikan perawat yang berakibat pada

beragamnya pemahaman dan penerapan falsafah keperawatan dalam


pelaksanaan praktek keperawatan

Kurangnya kesadaran perawat menampilkan sikap professional (altruism)


sesuai dengan falsafah yang mnejadi keyakinannya.
D.

PARADIGMA KEPERAWATAN FLORENCE NIGHTINGALE

Paradigma adalah pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu


cabang ilmu pengetahuan (Kiesterman,197). Paradigma memiliki pola dan cara
pandang dasar, khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi,
dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan
manusia. Menurut Nightingale 4 komponen paradigma keperawatan antara lain:
manusia, keperawatan, sehat-sakit (kesehatan) dan lingkungan.
1.

Manusia

Manusia sebagai klien, yakni makhluk bio, psiko, sos, spiritual dan tersusun dari
jasad (fisik) dan jiwa (roh). Komponen fisik adalah komponen yang mempunyai
wujud (dapat dilihat dan disentuh) dan membutuhkan sesuatu untuk
kelangsungan hidup seperti bernafas, makan, minum, eliminasi, berjalan,
melihat, mendengar, dan lain sebagainya. Komponen roh merupakan komponen
yang tak terwujud (tersirat, tesembunyi tapi ada) dan kita wajib meyakini
keberadaannya. Manusia mempunyai sifat yang unik dan berbeda - beda satu
dengan yang lainnya, mempunyai kebutuhan yang berbeda pula serta
mengalami tingkat perkembangan dan pertumbuhan.
Manusia sebagai klien yang bersifat keluarga (sekelompok individu) dan saling
berhubungan atau berinteraksi satu dengan yang lain dalam lingkungan atau
masyarakat. Manusia sebagai klien yang bersifat masyarakat akan memiliki
kemampuan individu yang dipengaruhi oleh fasilitas keseahatan (rumah sakit,
puskesmas, posyandu), pendidikan (sekolah, institusi, universitas), komunikasi
(langsung, tidak langsung, media), dan sosial (keyakinan, pandangan, proses
berubah).
2.

Keperawatan

Keperawatan memberikan pelayanan kesehatan yang profesional yang


berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosial,

spiritual yan komprehensif yang ditunjukan kepada individu, kelompok, dan


masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia. Perawat bertanggung jawab sepanjang kehidupan seseorang. Perawat
harus berpegang pada nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Bentuk
pelayanan yang diberikan bersifat promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif.
Keperawatan bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik
untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi
lingkungan.
3.

Sehat-sakit (kesehatan)

Kesehatan adalah karunia tuhan yang harus disyukuri, dipelajari, dilindungi, dan
ditingkatkan. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus inverstasi serta modal
utama untuk berkarya dan beraktifitas serta produktif merupakan tujuan hidup
manusia. Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan
pokoknya sebagai umat manusia sesuai dengan tingkat dan derajat masingmasing. Sehat yaitu individu yang mampu memanipulasi pengaruh lingkungan
tanpa menimbulkan ketegangan serta tidak menimbulkan ketidak seimbangan
pada dirinya. Sehat adalah adanya keseimbangan komponen-komponen biologis,
psikologis, sosial budaya dan spritual individu. Sedangkan sakit adalah keadaan
yang disebabkan oleh berbagai macam dapat menimbulkan gangguan terhadap
susunan jaringan tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi tubuh.
4.

Lingkungan

Konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara


keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan
sosial.
a.

Lingkungan fisik (physical enviroment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan


udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
bersihyang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam
ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Lingkungan dibuatsedemikian
rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya
sendiri. Tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b.

Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)

Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan


srtres fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang
kondisi penyakitnya.
c.

Lingkungan sosial (social environment)

Observasi dari lingkunngan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan


dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.

Lingkungan sosial selalu dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu


lingkungan pasien yang secara menyeluruh.
E.

SKEMA TEORI FLORENCE NIGHTINGALE

Skema Teori Keperawatan Nightingale meliputi manusia Perawat, Kesehatan,


Keperawatan, lingkungan

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN

Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 meninggal di London,


Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern,
penulis dan ahli statistik.
Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa
Inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut
mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea,
Rusia.
Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus
asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses
penyakit, dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dengan
kedokteran. Model dan konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan
praktek keperawatan, sehingga dikembangkan secara luas dengan tindakan yang
hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan
dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien sehingga perlu
diperhatikan. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya
sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi

pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,kebersihan, ketenangan


dan nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860; Torres 1986).
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi
tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah
merwat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan
sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Perawat juga bukan
hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit tetapi mereka juga
harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, social pasien sembuh.
Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern nursing) yaitu
melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses dan
4 komponen paradigma keperawatan antara lain: manusia, keperawatan, sehatsakit (kesehatan) dan lingkungan.

B.

SARAN

Floren Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses
keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat
berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah
pasien seperti kita merawat orang yang paling kita saying. Menjadi perawat
bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak mencoba kita tidak akan
pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai
tekad untuk melakukannya dengan gigih dan penuh kasih sayang.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Hidayat,Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Salemba
medika:Jakarta.
2.

Potter and Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.

3.

http://www.countryjoe.com/nightingale/joe_grave.jpg

4.

http://www.countryjoe.com/nightingale/wellow.htm

5.

http://www.gambaran-model-konseptual-keperawatan.com

6.

www.konsep-dasar-keperawatan-menurut-florence.html

7.

Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar Keperawata Profesional. EGC. Jakarta

8.

Makalah Teori Florence Nightingale

Fathuroziq Official at 5:58 PM


Share

No comments:

Post a Comment

Home
View web version

About Me

My photo
Fathuroziq Official

View my complete profile


Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai