Anda di halaman 1dari 5

ESSAI SEJARAH KEPERAWATAN DUNIA DAN INDONESIA

TUGAS PPMB

Oleh:
NONICA MULYANA
212310101120

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
SEPTEMBER 2021
Sejarah Keperawatan Dunia
Sejarah Ilmu Keperawatan dunia tentunya tidak lepas dari seorang tokoh dari
Italia yang bernama Florence Nightingale. Beliau lahir di Florence, Italia pada tanggal
12 Mei 1820. Pada saat remaja Florence sering keluar rumah dan membantu para
penduduk sekitarnya yang membutuhkan bantuan. Meskipun beliau berasal dari
keluarga kaya dan terpandang, beliau tidak pernah bermalas-malasan dan tekun belajar.
Saat usianya 26 tahun beliau pergi ke Kaiserswerth, Jerman. Di sana Florence
takjub kepada biarawati yang menjaga komitmen dan kepeduliannya terhadap pasien.
Kemudian Florence kembali pulang ke Inggris dengan angan-angan untuk bisa bekerja
pada bidang sosial keperawatan. Namun sayang, impian itu ditentang oleh ibu dan
kakaknya karena mereka beranggapan bahwa pekerjaan sebagai seorang perawat adalah
hina. Karena pada masa itu perawat banyak yang bekerja sebagai pengikut tentara
Inggris, dan ketika berada di rumah sakit para perawat diperlakukan dengan tidak
senonoh. Maka dari itu sebagian besar masyarakat menganggap seorang perawat
bukanlah wanita baik-baik. Walaupun ayahnya setuju bila Florence mengabdikan diri
untuk kemanusiaan, namun ia tidak setuju bila Florence bekerja di rumah sakit yang
kumuh dan menjijikan. Lalu Florence kembali lagi ke Kaiserswerth untuk belajar serta
mendapatkan pelatihan dari biarawati di sana selama empat bulan.
Tahun 1854 terjadi perang antara tentara Inggris dan Perancis melawan tentara
Rusia di Semenanjung Krimea. Dalam pertempuran tersebut banyak sekali tentara yang
gugur dan terluka. Namun sayangnya tidak ada perawatan bagi mereka yang
membutuhkan. Kemudian hal tersebut menjadi ramai dikalangan masyarakat Inggris
hingga terdengar oleh Florence. Dengan penuh tekad dan keyakinan Florence
mengajukan diri menjadi sukarelawan, dan ia adalah satu-satunya yang mendaftarkan
diri. Tanggal 21 Oktober 1854, Florence bersama bibinya Mai Smith melatih 38 orang
gadis sukarelawan dan kemudian berangkat ke Turki.
Mereka berhasil mendarat di rumah sakit dekat pantai di daerah Scutari pada
bulan November 1854. Kenyataan yang mereka lihat dan hadapi ketika sampai disana
sangat tidak terbayangkan. Keadaan di rumah sakit tersebut sangat mengerikan sehingga
mengguncang perasaan para gadis sukarelawan karena cemas dan takut. Ruangan begitu
sesak karena banyak prajurit yang terluka. Selain itu, banyak potongan tubuh akibat
amputasi yang ditumpuk dan dibiarkan begitu saja sehingga menimbulkan bau tak
sedap. Melihat hal tersebut Florence berinisiatif untuk melakukan perubahan. Mulai dari
membersihkan rumah sakit, mengatur tempat tidur, dan mendirikan tenda di luar bila
ada pasien yang terpaksa harus dirawat diluar.
Setiap ada pertempuran, pada saat malam harinya Florence akan berkeliling
dengan membawa lampu sebagai alat penerangnya untuk memeriksa kondisi prajurit
yang mengalami luka. Selama perang Krimea tersebut banyak prajurit yang nyawanya
berhasil tertolong karena Florence. Ia berhasil menyelamatkan mereka dari penderitaan
pada malam hari. Karena hal itulah Florence mendapat julukan “bidadari lampu”.
Florence mendapatkan dana sebesar £45.000 dari sebuah badan bernama “Dana
Nightingale” di London. Dana tersebut dipersembahkan sebagai rasa terimakasih karena
Florence Nightingale berhasil menyelamatkan banyak jiwa. Dengan uang tersebut ia
mendirikan sebuah sekolah khusus untuk perawat wanita dan ingin mengubah stigma dalam
masyarakat yang masih menganggap rendah pekerjaan seorang perawat. Dengan perawat-
perawat yang terdidik, angka kematian akan semakin rendah dan pelayanan di rumah sakit
akan memuaskan. Florence juga menulis buku tentang Catatan Keperawatan pada tahun
1860 dan sangat mendunia hingga berhasil terjual jutaan eksemplar. Buku dengan 136
halaman ini dijadikan acuan kurikulum di Sekolah Keperawatan yang didirikan oleh
Florence. Hingga pada tahun 1910 tepatnya pada tanggal 13 Agustus Florence meninggal
dunia dan dimakamkan di Gereja St. Margaret di East Wellow, Hampshire, Inggris.
https://adihusada.ac.id/artikel.php?info=active&artikel=1

https://www.academia.edu/8940309/SEJARAH_KEPERAWATAN_DUNIA_DAN_INDONESIA_SEJ
ARAH_KEPERAWATAN_DUNIA_DAN_INDONESIA
Sejarah Keperawatan di Indonesia

Awal mula perkembangan ilmu keperawatan di Indonesia yaitu pada masa


pemerintahan kolonial Belanda, Jepang, dan Inggris. Pada saat itu perawat berasal dari
penduduk pribumi yang disebut vepleger dan dibantu oleh zieken oppaser atau sebutan
bagi orang yang bertugas menjaga orang sakit. Tahun 1799 mereka bekerja dirumah
sakit Binnen Hospital yang ada di Jakarta untuk memelihara dan merawat kesehatan
tentara Belanda beserta stafnya. Pendirian rumah sakit di berbagai daerah seperti
Jakarta, Surabaya, dan Semarang ini termasuk dalam usaha Daendles untuk menjaga
kesehatan para tentara Belanda. Namun teryata hal itu tidak diikuti oleh perkembangan
perawat pada saat itu.

Saat Rafles menjadi Gubernur Jendral Inggris (1812-1816), ia sangat


memperhatikan kesehatan para penduduk pribumi. Usaha yang ia lakukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan antara lain dengan melakukan pencacaran umum,
membenahri perawatan untuk pasien gangguan jiwa, dan juga memperhatikan kesehatan
paratahanan.

Usaha untuk meningkatakan pelayanan kesehatan mengalami kemajuan pada


saat pimpinan kolonial kembali ke tangan belanda. Pada tahun 1819 di Jakarta didirikan
beberapa rumah sakit seperti rumah sakit Stadsverband yang lokasinya ada di daerah
Glodok, Jakarta Barat. Kemudian rumah sakit ini dipindahkan ke Salemba pada tahun
1919 dan diubah namanya menjadi rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan
menjadi pusat rujukan nasional dan pendidikan nasional. Sekitar tahun 1816-1942
berdirilah beberapa rumah sakit swasta milik protestan dan katolik. Misalnya rumah
sakit St. Carolus di Jakarta Pusat, rumah sakit Elizabeth di Semarang, dan lain lain.
Pada saat itu juga didirikan sekolah perawat bersamaan dengan dibangunnya rumah
sakit. Rumah sakit PGI Cikini juga menyelenggarakan pendidikan juru rawat pada
tahun 1906. Disusul oleh rumah sakit Cipto Mangunkusumo pada tahun 1912 yang juga
menyelenggarakan pendidikan juru rawat.

Bidang keperawatan di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat berkesan.


Bermula dari kesepakatan bersama di Lokakarya Nasional Keperawatan yang berhasil
dicapai pada bulan Januari tahun 1983. Pada acara tersebut, keperawatan diakui sebagai
pendidikan profesi dan pelayanan profesional. Didirikannya Program Studi Ilmu
Keperawatan atau yang biasa disingkat dengan PSIK menjadi momen bangkitnya
profesi keperawatan di Indonesia tahun 1985.

Pada tahun 2000 prodi keperawatan mulai muncul di berbagai universitas di


Indonesia seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas
Airlangga, Universitas Sumatra Utara, Universitas Andalas, dan Universitas Hasanudin.
17 Maret 1974 didirikan sebuah organisasi PPNI (Persatuan Pperawat Nasional
Indonesia) yang berfungsi sebagai fusi dari beberapa organisasi sebelumnya. Sebelum
PPNI terbentuk, tumbuh organisasi profesi keperawatan bersamaan dengan
dinyatakannya kemerdakaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Organisasi
tersebut antara lain Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Djuru
Rawat Islam (Perjurais), dan Serikat Buruh Kesehatan (SBK).

Anda mungkin juga menyukai