Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN VIRTUAL LABORATORIUM BERBASIS SCHOOLOGY


SEBAGAI DAYA DUKUNG PEMBELAJARAN SISWA SMP N 11 LANGSA

Disusun Oleh

Nama :Dwi Irma Ardianti

Nim :170407014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

LANGSA

2020
A. Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi telah mampu mengolah, menyajikan,

menampilkan, dan menyebar informasi pembelajaran, baik secara audiovisual

maupun multimedia. Pada saat ini, teknologi juga mampu mengolah, menyajikan

dalam bentuk yang disebut e-learning. Konsep ini berkembang sehingga mampu

menyajikan pembelajarn sebelumnya menjadi lebih menarik dan memberikan

pengkondisian yang adaptif pada pembelajaran dimanapun tempatnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti kepada Bapak

Sukardiman, S.Pd, bahwa pelaksanaan pembelajaran fisika masih didominasi

dengan menggunakan metode ceramah. Kemampuan berpikir kritis kreatif, dan

inovati siswa menjadi kurang berkembang. Dalam pembelajaran fisika dengan

metode ceramah siswa sangat pasif, aktifitas siswa dapat dikatakan hanya

mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Guru

menjelaskan fisika hanya sebagai produk (knowlage as product) dan sedikit sekali

sebagai proses yang memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan

berfikirnya.Dalam membahas Fisika tidak cukup hanya menekankan pada produk,

tetapi yang lebih penting adalah proses berupa pengetahuan prosedur untuk

membuktikan mambuktikan suatu teori atau hukum.Salah satu upaya untuk

mensiasati hal tersebut adalah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi

informasi konunikasi (ICT) menggunakan Virtual Laboratory berbasis Schoology.

Virtual Laboratory dapat dikembangkan dengan petunjuk praktikum dalam satu

kesatuan sesuai dengan materi pelajaran fisika yang tetera pada silabus dari

kurukulum yang berlaku.


Untuk mendukung model tersebut peneliti menggunakan aplikasi

Shoology. Aplikasi schoology merupakan website yang memadukan e-learning

dan jejaring sosial.Konsepnya sama dengan Edmodo, namun schoology

mempunyai banyak kelebihan. Penggunaan schoology juga lebih menguntungkan

karena tidak memerlukan hosting dan lebih user friendly.

Penelitian E-learning berbasis schoology sebelumnya pernah dilakukan

oleh Ikmal (2013) dalam Hairul (2107). Hasil penelitian yang telah dilakukan

menunjuukan bahwa schoology berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

sejarah kelas XI IPA SMAN 3 Palembang. Schoology memungkinkan guru-guru

untuk memperdalam proses pembelajaran dengan siswanya diluar kelas.

Schoology membantu guru dalam membuka kesempatan komunikasi yang luas

kepada siswa agar siswa dapat denag mudah memahami atau mengambi peran

dalam diskusi dan kerja sama dalam tim. Selain itu, schoology juga mempunyai

banyak cirri dan fungsi yang menarik untuk dimanfaatkan oleh siswa.

Menurut Dewi Sulisworo (2017) bahwa siswa terbiasa menggunakan

gadget untuk berbagai keperluan seperti browsing, social media, dan game.

Hampir rata-rata seluruh siswa memiliki smartphone atau tablet,sehingga akan

sangat potensial jika dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hal

tersebu perlu diakukan penelitian dengan judul ”PENGEMBANGAN VIRTUAL

LABORATORIUM BERBASIS SCHOOLOGY SEBAGAI DAYA DUKUNG

PEMBELAJARAN SISWA SMP N 11 LANGSA”


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah,

bagaimana penerapan virtual laboratory berbasis schoology dapat meningkatkan

pengetahuan peserta didik SMP N 11 Langsa.

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa

memgenai materi yang tidak dapat dipahami jika dijelaskan secara teori saja

dengan memanfaatkan virtual laboratory berbasis schoology.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Siswa

Penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan

memberikan wawasan baru mengenai pembelajaran yang digunakan.

b. Bagi Guru

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan wawasan baru mengenai

laboratorium virtual dan memberikan informasi aplikai schoology untuk

menunjang proses pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan baru mengenai

media pembelajaran yang semakin berkembang di era modern ini.


E. Tinjauan Teori

1. Pengertian Virtual Laboratory

Laboratorium virtual atau bisa disebut dengan istilah Virtual Labs

adalah serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak

(software) komputer berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan

komputer dan dapat mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan

pengguna berada pada laboratorium sebenarnya. Laboratorium virtual

potensial untuk memberikan peningkatan secara signifikan dan pengalaman

belajar yang lebih efektif. Pengembangan laboratorium virtual ini diharapkan

dapat menyelesaikan permasalahan belajar yang dialami oleh peserta didik dan

mengatasi permasalahan biaya dalam pengadaan alat dan bahan yang

digunakan untuk melakukan kegiatan praktikum bagi sekolah-sekolah yang

kurang mampu.

Melalui pembelajaran multimedia dalam bentuk laboratorium virtual,

secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran

menjadi lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat

dikurangi, kualitas belajar dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar

dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Selain itu, melalui laboratorium

virtual, bisa dilakukan penghematan biaya riset, serta riset-riset yang dahulu

tidak mungkin dilakukan, karena keterbatasan pengkondisian sistem, saat ini

telah bisa dilakukan.


2. Manfaat dan Kelemahan Virtual Laboratory

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan

laboratorium virtual online adalah:

1. Mengurangi keterbatasan waktu, jika tidak ada cukup waktu  untuk

mengajari seluruh peserta didik di dalam lab hingga mereka paham,

2. Mengurangi hambatan geografis, jika terdapat siswa atau mahasiswa yang

berlokasi jauh dari pusat pembelajaran (kampus),

3. Ekonomis, tidak membutuhkan bangunan lab, alat-alat dan bahan-bahan

seperti pada laboratorium konvensional,

4. Meningkatkan kualitas eksperimen, karena memungkinkan untuk diulang

untuk memperjelas keraguan dalam pengukuran di lab,

5. Meningkatkan efektivitas pembelajaran, karena siswa atau mahasiswa

akan semakin lama menghabiskan waktunya dalam lab virtual tersebut

berulang-ulang,

6. Meningkatkan keamanan dan keselamatan, karena tidak berinteraksi

dengan alat dan bahan kimia yang nyata.

Kelemahan dalam pemanfaatan Laboratorium Virtual online :

1. Peserta didik harus online (terkoneksi internet) untuk menjalankan

simulasi suatu praktikum.

2. Keterbatasan pengetahuan mengenai tata cara pelaksanaan praktikum

online, karena kebanyakan penyedia layanan Virtual Labs menggunakan

bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.


3. Kurangnya pengalaman secara riil di laboratorium nyata, sehingga terjadi

kebingungan peserta didik dalam merangkai alat dan mengoperasikannya.

4. Laboratorium Virtual tidak memberikan pengalaman di lapangan secara

nyata.

Beberapa penyedia layanan Laboratorium Virtual (Virtual Labs)

memberikan layanan secara gratis dan sebagiannya lagi secara berbayar. Kita

bisa memanfaatkan Virtual Labs gratis untuk menunjang pemahaman peserta

didik kita dalam memahami suatu konsep. Kadang guru tidak sempat

melakukan praktikum bersama siswa karena adanya keterbatasan waktu

ataupun karena keterbatasan peralatan serta sarana prasana praktikum. Virtual

Labs menjadi solusi terbaik untuk melakukan praktikum secara “REAL

TIME” kapanpun dan dimanapun peserta didik berada.

Dengan kata lain virtual lab merupakan bentuk tiruan dari sebuah

laboratorium IPA real yang digunakan untuk aktivitas pembelajaran ataupun

penelitian dengan tujuanmendalami sebuah konsep. Perkembangam

laboratorium virtual didunia sangatlah cepat. Saat ini mayoritasLaboratorium

virtual terbesar sudah berbasis wen atau online, tetapi bamyak juga yang

dikembangkan secara offline. Dengan semakin banyak nya Laboratoium

Virtual yang bisa diakses atau di gunakam secara gratis Atau bahlan bisa di

download maka akan semakin mempermudah siswa dalam menambah

pengetahuan.
3. Aplikai Schology

Pengertian schoology menurut Aminoto dan Pathomi (2014)adalah

website yang memadukan e-learning dan jejaring sosial. Konsepnya sama

seperti edmodo, namun e-learning dengan schoology mempunyai banyak

kelebihan. Membangun e-learning dengan schoology juga lebih

mnguntungkan bila dibandingkan dengan moodle, yaitu karena tidak

memerlukan hosting dan pengelolaan nya lebih user friendly. Fiturnya

tidak selengkap moodle, namun untuk pembelajaran disekolah sudah

sangat memadai.

Schoology memiliki beberapa karakteristik, antara lain :

1. Komunikasi (Messaging) merupakan inti dari program.

2. Semua kegiatan kursus dan item pengingat waktu terdapat pada

layar tampilan.

3. Sebuah dropbox digital memungkinkan untuk meng-upload

dokumen Mocrosuft Office atau integrai langsung dengan

google docs.

4. Guru dapat berkomentar langsung pada kerja digital.

Schoologi juga mudah di akses dari perangkat mobile. Aplikasi

ini dapat dengan mudah ditemukan di pasar aplikasi android

ponsel. Berikut adalah tampilan awal schoology :


Gambar 1. Tampilan awal schoology (www.schoology.com)

Terdapat tiga cara untuk login kea kun schoology, antara lain :

1. Basic, terdiri dari :

a. Intrukstur, sign up untuk pemilik akun schoology.

b. Siswa memerlukan sebuah akses kode yang disediakan oleh guru.

c. Orang tua memerlukan akses kode yang disediakan oleh guru.

1. Enterprise, untuk sebuah institusi atau sekolah yang mengelola guru dan

pembelajaran dengan fungsional dan administrasi pendidikan.

Gambar 2. Tampilan login schoology (www.schoology.com)


Menu- menu yang terdapat dalam aplikasi schoology, antara lain :

1) Courses, dengan menu courses kita dapat membuka kelas baru, bergabung

dengan kelas yang sebelumnya sudah ada atau melalui daftar kels yang

telah ditetapkan.

2) Groups, berfungsi seperti dinding dimana anggota grup juga dapat mem-

posting pesan.

3) Resources, untuk mrnjaga, melacak dokumen, filr, gambar, video, yang

kita upload dalam kelas.

4) Recent activity, untuk menampilkan berita terbaru yang terdapat dalam

akun schoology.

5) Calendar, untuk menampilkan halaman kalender yang telah di-posting

sebelumnya di recent activity.

6) Message, untuk mengirimkan pesan dan melihat pesan antara sesama

pengguna schoology.

7) People, untuk melihat daftar pengguna dalam satu kelas.

Gambar 3. Tampilan menu aplikasi schoology (www.schoologi.com)


Schuetz (2012) menyebutkan lima alasan mengapa menggunakan

Schoology , antara lain : (1) Schoology menawarkan sarana yang digunkan

oleh guru untuk mendukung kegiatan pembelajaran online, (2) Schoology

menyediakan “resources” kulikuler dan kelompok kolaboratif bagi siswa

dan guru untuk terlibat dalam jaringan pembelajaran, (3) Schoology dapat

diajlankan pada web browser apa saja termasuk pada aplikasi mobile

seperti android adan Ios, (4) Schoology merupakan Aplicattion

Programming Interfact (API) yang berarti bahwa aplikasi ini dapat

terhubung dan berinteraksi dengan program Schoology misalnya google

drive, twitter, dan facebook, (5) Merupakan komponen intruksional yang

gratis untuk guru dan siswa.

Kelebihan lain yang dimilik Schoology menurut Amiroh (2013)

adalah pada Schoology tersedia fasilitas Attandace/absensi yang

digunakan untuk mengecek kehadiran siswa dan fasilitas Analityc untuk

melihat semua aktifitas siswa pada setiap course, assignment, discision,

dan aktivitas lain yang kita siapkan untuk siswa.


F. Metode penelitian

A. Pendekatan dan Jenei Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu Research and Development atau

penelitian pengenembangan. Metode penelitian pengembangan adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu

dan menguji kefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2013). Penelitian ini di

arahkan pada suatu pengembangan suplemen pengembangan fisika.

Produk yang dikembangkan berupa Virtual Laboratory berbasis

Schoology yang dapat digunakan sebagai suplemen untuk pembelajran

fisika. Proses pengembangan ini menggunakan uji ahli dan uji coba

produk.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP N 11 Langsa.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini berlangsung kurang lebih 2 bulan mulai bulan

Maret sampai dengan April 2020.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh siswa kelas VIII SMP n 11

Langsa semester 2 tahun ajaran 2019/2020. Jumlah total kelas VIII SMP N
11 Langsa ada 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C. Sedangkan sampel

penelitian ini adalah kelas VIII-B dengan jumlah siswa 23 orang.

D. Teknik pengambilan Data

Penelitian pengembangan ini menggunakan dua macam metode

pengumpulan data yaitu :

1) Metode Observasi

Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk menginvertarisasi

sumber belajar dan sumber daya sekolah, seperti ketersediaan

sumber belajar, laboratorium, dan perpustakan sekolah.

2) Metode Angket

Instrumen yang digunakan pada metode ini adalah angket yang

digunakan untuk menganalisis kebutuhan guru dan siswa dalam

menggunakan media pembelajaran fisika. Angket diberikan kepada

guru dan siswa untuk mengetahui kebutuhan media pembelajaran

fisika.

E. Teknik Analisi Data

Data yang telah diperoleh melalui instrumen penelitian,

selanjutnya di analisis dengan tujuan untuk memperoleh jawaban dari

pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis, apakah hipotesis yang

diajukkan dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini peneliti


menggunakan tiga teknik analisis data Pre-test dan Post-testuji normalitas,

dan uji hipotesis.

1. Analisis DataPre-test dan Post-test

Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah memeriksa

jawaban siswa dan menghitung skor hasil pre-test dan post-test serta

menghitung skor total siswa dengan menjumlahkan skor masing-masing

soal. Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai rata-rata skor baik pre-

test maupunpost-test menggunakan rumus:

𝑴𝒆𝒂𝒏 = 𝑿̅ = 𝚺𝒙 / 𝒏

2. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk memeriksa apakah data yang

diperoleh dari masing-masing variabel distribusi normal atau tidak.

Perhitungan uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji normalitas

data kolmogorov-smirnovyang dihitung dengan bantuan SPSS

(StatisticalProductand Service Solution)

3. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui kehomogennan dari

beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji Homogenitas pada

penelitian ini menggunakan program data SPSS 22.0 dengan cara

Levene’stest , Uji Levenetest dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

bebas (independent) dan variabel terikat (dipendent) memiliki varian yang

tidak sama atau varian yang sama.


Kriteria pengujiannya adalah dengan menetapkan taraf signifikansi

atau nilai probalitas<0,05 maka data berasal dari populasi varian yang

tidak sama, sedangkan jika nilai probalitas>0,05 maka data berasal dari

populasi yang mempunyai varian yang sama (homogen).

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian perlu diuji untuk membuktikan

kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya antara

sebelum dan sesudah perlakuan sehingga dapat di ketahui perbandingan

berpikir analitis siswa. Uji hipotesis dilakukan menggunakan

perbandingan antara t hitung dan t tabel jika t hitung lebih besar atau

sama dengan t table maka Ho di tolak dan H1 di terima yang dapat di

artikan bahwa Virual Laboratory berbasis Schoology dapat meningkatkan

kemampuan berpikir analitis, jika t hitung lebih kecil dari pada t tabel

maka Ho diterima dan H1 di tolak yang berarti Virtual Laboratory

berbasis Schoology tidak dapat meningkatkan kemampuan berpikir

analitis.

Anda mungkin juga menyukai