“Bendungan Asi”
‘‘Tomboflebitis’’
‘‘ Retraksi Putting’’
Disusun oleh :
TAHUN 2020
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
A. DATA SUBJEKTIF
I. Tanggal Pengkajian : Jumat 24 Mei 2019
Waktu Pengkajian : 15.15 Wib
1. Identitas Pasien
Istri Suami
Nama Ny S Tn A
Umur 25 Tahun 28 Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA S1
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga PNS
Suku/Bangsa Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Alamat Jl. A.Yani No 45
2. Prolog
Ny. S P1A0 nifas 1 hari, mengeluh belum bisa menyusui bayinya sejak kemarin
karena asi nya tidak bisa keluar dan merasakan nyeri,bengkak serta terasa keras
pada payudaranya dan ibu juga mengatakan bayinya malas untuk menyusu
sehingga ibu cemas akan keadaannya . Ibu tidak pernah menggunakan alat
kontrasepsi apapun sebelumnya. Ibu dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
degenerative seperti hipertensi, diabetes mellitus, asma, penyakit jantung, tidak
memiliki penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS serta PMS atau
penyakit beresiko lainnya.
3. Keluhan Utama
Ny. S mengatakan asi nya tidak bisa keluar dan merasakan nyeri,bengkak serta
terasa keras pada payudaranya dan ibu juga mengatakan bayinya malas
untuk menyusu
B. DATA OBJEKTIF
C. ANALISA
Ny. S P1A0 nifas 1 hari dengan Bendungan ASI
D. PENATALAKSANAAN
1. Menyampaikan kepada ibu tentang kondisinya saat ini.
2. Melakukan observasi TTV
3. Memberitahu ibu untuk menyanggah payudara ibu dengan bebat atau bra
yang pas.
4. Memberitahu ibu untuk mengompres payudara dengan menggunakan kain
basah/hangat selama 5 menit.
5. Mengajarkan ibu untuk mengurut payudara ibu dari arah pangkal menuju
putting.
6. Memberitahu ibu untuk mengeluarkan ASI dari bagian depan payudara
sehingga putting menjadi lunak.
7. Memberitahu ibu untuk menyusukan bayinya 2-3 jam sekali sesuai
keinginan bayi (on demand feeding) dan pastikan bahwa perlekatan bayi
dan payudara ibu sudah benar.
8. Memberitahu ibu untuk mengosongkan payudara misalnya dengan cara di
pompa atau pengeluaran ASI secara manual dari payudara pada awal –
awal atau pada saat bayi yang belum bisa menyusui.
9. Mengajarkan ibu untuk meletakkan kain dingin/kompres dingin dengan es
pada payudara setelah menyusui atau setelah payudara dipompa.
10. Bila perlu, berikan parasetamol 3 X 500 mg per oral untuk mengurangi
nyeri.
11. Lakukan evaluasi setelah 3 hari.
A. DATA SUBJEKTIF
I. Tanggal Pengkajian : Jumat 27 Mei 2019
Waktu Pengkajian : 15.15 Wib
1. Identitas Pasien
Istri Suami
Nama Ny M Tn G
Umur 27 Tahun 28 Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Swasta
Suku/Bangsa Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Alamat Jl. A.Yani No 48
4. Prolog
Ny. M P1A0 nifas 7 hari, datang ke IGD PONEK mengeluh badannya terasa
panas, nyeri pada betis, kaki kiri bengkak dan kemerahan.sehingga ibu cemas
akan keadaannya. Ibu mengatakan baru saja melahirkan 1 minggu yang lalu
dengan normal, bayi dan ibunya sehat. Ibu tidak pernah menggunakan alat
kontrasepsi apapun sebelumnya. Ibu dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
degenerative seperti hipertensi, diabetes mellitus, asma, penyakit jantung, tidak
memiliki penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS serta PMS atau
penyakit beresiko lainnya.
5. Keluhan Utama
Ny. M mengatakan badannya terasa panas, nyeri pada betis, kaki kiri bengkak dan
kemerahan
B. DATA OBJEKTIF
C. ANALISA
Ny. M P1A0 nifas 7 hari dengan Tromboflebitis femoralis
D. PENATALAKSANAAN
1. Menyampaikan kepada ibu tentang kondisinya saat ini.
2. Melakukan observasi TTV
3. Menjelaskan pada ibu untuk melakukan ambulasi dini agar dapat
meningkatkan sirkulasi pada ekstremitas bawah dan menurunkan
kemungkinan pembentukan bekuan darah.
4. Menjelaskan pada ibu untuk tidak berada pada posisi litotomi dan tidak
menggantung kaki lebih dari 1 jam dan memberi alas penyokong kaki
guna mencegah adanya tekanan yang kuat pada betis.
5. Menjelaskan dan mengajarkan pada ibu tentang cara mengurangi nyeri
yaitu:
a. tirah baring dan mengangkat bagian kaki yang terkena
b. menyediakan stoking pendukung untuk meningkatkan sirkulasi vena dan
membantu mencegah kondisi statis
c. memakai stoking pendukung sebelum bangun pagi dan melepasnya 2x sehari
untuk mengkaji keadaan kulit dibawahnya
d. kaki dikompres dengan air hangat
6. Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan melibatakan diri dalam
kegiatan ibu.
7. Memberitahu ibu tentang kebutuhan nutrisi saat nifas dan memperbanyak
minum air putih agar ibu tidak dehidrasi.
8. Memberikan terapi antipiretik parasetamol 3x1mg untuk mengatasi
demam,
A. DATA SUBJEKTIF
I. Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2020
Waktu Pengkajian : 14.00 Wita
1. Identitas Pasien
Istri Suami
Nama Ny N Tn Z
Umur 22 Tahun 25 Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Swasta
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Alamat Jl. Garuda No 45
2. Prolog
Pada tanggal 24 Januari 2020, pukul : 14.00 wita Ny. N P1A0 masuk ruangan
Nifas, Ibu mengaku sudah melahirkan secara normal 3 jam yang lalu anak
pertama ditolong oleh Bidan H di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Idaman
Banjarbaru. Ibu merasa keadaannya baik, mengeluh ASI nya belum keluar karena
puting susunya terbenam. Ibu mengatkan memang belum pernah melakukan
perawatan payudara sebelum atau saat hamil. Ibu tidak pernah menggunakan alat
kontrasepsi apapun sebelumnya. Ibu dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
degenerative seperti hipertensi, diabetes mellitus, asma, penyakit jantung, tidak
memiliki penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS serta PMS atau
penyakit beresiko lainnya.
3. Keluhan Utama
Ny. N mengeluh ASI nya belum keluar karena puting susunya terbenam.
B. DATA OBJEKTIF
C. ANALISA
Ny. N P1A0 3 jam post partum dengan Retraksi Putting
D. PENATALAKSANAAN
1. Menyampaikan kepada ibu tentang kondisinya saat ini.
2. Menganjurkan ibu tetap menyusui bayinya agar puting susu lama-
kelamaan akan menonjol dan ASI akan keluar.
3. Memberitahu ibu teknik menyusui dengan puting susu terbenam
a. Membangun rasa percaya diri ibu dengan rasa sabar dan ketekunan
ibu dapat berhasil bahwa payudara ibu akan membaik dan melunak di
minggu pertama atau kedua setelah kelahiran.
b. Menjelaskan bahwa bayi menyusu dari payudara bukan dari puting
dan bayi perlu memasukkan sebagian besar areola dan jaringan di
belakangnya ke dalam mulut bayi. Sewaktu bayi menyusu, bayi akan
menarik payudara dan puting ibu kearah luar
c. Membantu ibu sebanyak mungkin melakukan kontak kulit, dan
membiarkan bayinya mengeksplorasi payudara dan biarkan bayi
melekat sendiri pada payudara kapan pun ia mau.
d. Bantu ibu membantu posisi bayi dan bayi tidak bisa melekat sendiri
dengan baik, Bantu ibunya mengatur posisi sehingga bayi bisa
melekat lebih baik.
e. Membantu ibu mencoba beberapa posisi berbeda memeluk bayi
dengan berbagai posisi dapat mempermudah bayi untuk melekat.
Misalnya, ibu merasakan bahwa posisi di bawah lengan lebih
membantu.
4. Memberi tahu ibu bagaimana cara perawatan putting susu yang terbenam
2. Memerah ASI
a. Letakkan jari dan ibu jari di tiap sisi areola dan tekan ke dalam
kearah dinding dada
b. Tekan di belakang puting dan areola di antara ibu jari dan jari
telunjuk
c. Tekan dari samping untuk mengosongkan semua bagian