Anda di halaman 1dari 7

PEMINDAH DAYA

SISTEM PENGGERAK RODA DEPAN

DISUSUN OLEH

AZHARUDIN

1314012

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN


PASIR PENGARAIAN ROKAN HULU
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita utarakan kepada allah swt, karena dengan rahmat dan hidayahnya lah tugas
makalah yang berjudul system penggerak roda belakang(fronth engine rear drive) dapat diselesaikan
dengan baik, terimakasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang sudah mendukung untuk
menyelesaikan tugas ini,

Kami sadar sepenuhnya makalah ini belum lah sempurna selesai oleh karena itu kami berharap
saran saran dan kritkan yang membangun untuk sempurnanya makalah ini

Pasir pengaraian,31 mei 2015

AZHARUDIN
DAFTAR ISI

COVER/JUDUL .I

KATA PENGANTAR .II

DAFTAR ISI .III

BAB I. PENDAHULUAN .1

BAB II.PENJELASAN MATERI .2

A.SISTEMPENGGERAK RODA BELAKANG .2

B.SISTEM PEMINDAH TENAGA .2

C.KELEBIHAN DAN KELEMAHAN .3

BAB III. KESIMPULAN .4


BAB I. PENDAHULUAN
Layout mesin dan roda penggerak, sangat penting menjadi pertimbangan. Masing-masing kombinasi
memiliki karakteristik yang berbeda, hal ini dapat menunjang tujuan dibuatnya sebuah kendaraan. Di
bawah ini beberapa layout pada kendaraan dan karakteristiknya

a. Mesin Depan Membujur – Penggerak Roda Belakang (FR) & Penggerak 4 Roda (4WD)

Layout ini adalah layout yang sudah lama dipakai, mulai diperkenalkan pada akhir 1800an. Dan
sampai saat ini masih banyak dipakai pada kendaraan bak terbuka (pickup), kendaraan penumpang yang
mewah, dan kendaraan sport. Pemasangan mesin yang membujur pada umumnya dipakai untuk mesin
yang besar (panjang) dan tidak menghalangi sudut belok pada kemudi. Hal ini membantu mengurangi
radius putar kendaraan, karena pada umumnya kendaraan jenis ini memiliki jarak sumbu roda
(wheelbase) yang panjang. Karena mesin ini tidak berhubungan langsung dengan roda penggerak, maka
distribusi berat bisa lebih optimal. Juga memudahkan perpindahan gigi transmisi lebih baik dan akurat.
Dari kelebihan ini maka layout ini biasa dipakai oleh kendaraan yang membutuhkan tenaga lebih besar
(kendaraan angkut, kendaraan segala medan atau sport), dan kestabilan lebih baik (kendaraan
penumpang mewah, atau sport)

b. Mesin Depan Membujur – Penggerak Roda Depan (FF) & Penggerak Semua Roda (AWD)

Konfigurasi ini biasanya diadopsi oleh produsen yang mengkhususkan diri di mobil penumpang
AWD. Layout ini membuat lebih ringan dan efisien dalam membuat kendaraan penggerak semua roda
(AWD). Layout kendaraan ini biasanya dipakai untuk kendaraan penumpang mewah yang membutuhkan
kelincahan dan kepresisian pengendalian (untuk AWD).

c. Mesin Depan Melintang – Penggerak Roda Depan (FF)

Layout kendaraan seperti ini adalah konfigurasi yang populer untuk kendaraan penumpang pada
25 tahun terakhir. Ini adalah layout yang memiliki efisiensi ruang yang baik. Layout ini ideal untuk
kendaraan kecil yang ekonomis, atau minivan yang besar, dan membutuhkan ruang penumpang yang
besar. Layout ini juga banyak dipakai oleh kendaraan berukuran menengah. Layout ini memberikan
ruang yang kecil pada panjang mesin, yang berarti tidak nyaman untuk kendaraan mewah, yang pada
umumnya membutuhkan mesin yang lebih besar. Selain itu jarak kerja suspensi terbatas, sehingga tidak
dianjurkan untuk kendaraan segala medan.

d. Mesin Tengah-Belakang Membujur – Penggerak Roda Belakang (MR)

Konfigurasi ini adalah yang paling sesuai untuk kendaraan sport berperforma tinggi (high-
performance sports cars). Posisi mesin dengan posisi membujur, sedikit di depan roda belakang,
menghasilkan distribusi berat yang optimal dan meningkatkan kemampuan membelok . Tetapi
konfigurasi ini tidak memungkinkan adanya penumpang pada bagian belakang. Dengan posisi mesin
seperti ini, maka ada penyesuaian penempatan saluran udara untuk kebutuhan pembakaran dan
pendinginnan mesin, yang tentunya sangat berpengaruh pada desain eksterior kendaraan.
BAB II. PENJELASAN MATERI
A. SISTEM PENGGERAK RODA BELAKANG.

sistem ini komponen mesin berada di depan dan menggerakkan roda bagian belakang. Secara
umum komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch),
transmisi(transmission), drive shaft/ propeller shaft, differential, rear axle dan roda(wheel)

B. Bagian-Bagian Utama Sistem Pemindah Tenaga

1. Kopling —> Menghubung dan memutus putaran / tenaga motor ke transmisi


2. Transmisi —> Mengatur perbandingan putaran motor dengan poros penggerak aksel
sehingga menghasilkan momen puntir yang diinginkan
3. Poros Penggerak (propeler Shaft) —> Meneruskan putaran/tenaga dari transmisi ke
penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi
4. Penggerak Aksel (Gardan) —> Penggerak sudut, untuk memindahkan arah putaran poros
penggerak kearah poros aksel. Differensial, untuk menyeimbangkan putaran kedua roda pada
saat belok
5. Poros Aksel —> Meneruskan putaran dari penggerak aksel ke roda

.2
C. Secara umum kelebihan sistem penggerak roda belakang

a. kelebihan
1. Lay out mesin lebih rapi karena mesin tidak perlu diletakkan melintang, sehingga
menghemat ruang mesin.
2. Kemampuan daya dorong lebih kuat , umumnya dipakai pada kendaraan dg kapasitas mesin
besar, seperti kendaraan niagai.
3. Sistem mampu memberikan traksi baik saat kendaraan dimuati beban berat, sehingga lebih
jago di tanjakan.
4. Selain itu posisi mesin di depan diyakini mampu melindungi pengemudi dan penumpang
saat terjadi benturan dari depan.
5. Karakter yang dihasilkan dari sistem ini cenderung lebih halus dibanding penggerak depan.
Itu sebabnya pilihan ini masih digunakan mobil-mobil mewah yang mengutamakan kenyamanan
dan kehalusan
6. Cenderung lebih mudah dalam bermanuver di tempat parkir yang sempit karena radius
putar yang lebih pendek dimana roda depan dan sistem kemudi tak terhambat oleh as roda .
7. Sistem ini juga mengakibatkan secara mekanis parts penggeraknya lebih tahan lama karena
hanya dipergunakan untuk menyalurkan tenaga, dibandingkan dengan yg berpenggerak roda
depan dimana roda berfungsi sebagai penggerak sekaligus sebagai penentu arah.
8. Sitem ini juga membuat sistem kemudi menjadi lebih ringan dan tidak seliar penggerak
depan.
9. Penempatan mesin di belakang ini juga menghasilkan keuntungan dalam hal desain. Mobil
bisa dibuat lebih aerodinamis dan moncongnya juga dapat dibuat landai
b. Kelemahan
1. Akselerasi tidak sebaik mesin berpenggerak roda depan.
2. Buritan penggerak roda belakang cenderung membuang bila throttle
3. Efisiensi mesin sistem ini lebih sulit didapat. Bila performa tenaga mesin pas-pasan, kerugian
gesekan kian melemahkan performa mobil secara keseluruhan.
4. Bobot kendaraan yang terpusat di belakang membuat gejala oversteer mudah terjadi.

.3
BAB III. KESIMPULAN
Ada pertanyaan, manakah yang jumlah komponennya lebih banyak ?
Secara keseluruhan, mungkin jumlah komponen hampir sama. Namun, penggerak roda depan
memang lebih ringkas dibandingkan dengan penggerak roda belakang. Pada penggerak roda
belakang, dengan keleluasaan ruang, akan terlihat berbeda. Seperti girboks yang lebih besar,
juga penggunaan as kopel atau drive shaft yg menghubungkan transmisi dengan diferensial lebih
besar ketimbang pada penggerak roda depan.

Penggerak roda depan memang dibuat lebih praktis dan efisien. Drive train dari transmisi ke
roda cukup dihubungkan dengan dua buah as roda. Tak seperti penggerak roda belakang yang
memerlukan as kopel panjang sebagai penghubung ke gardan dan roda. Masing-masing memiliki
kelebihan namun tak luput dari kekurangan.

Penggerak roda belakang memiliki durabilitas ( tingkat keawetan produk) lebih tinggi ketimbang
penggerak roda depan, tetapi tak bisa memangkas bobot karena bobot komponen as kopel dan
rumah gardan sendiri sudah sangat berat.
Sebaliknya, untuk sistem penggerak roda depan , bobot mobil bisa dipangkas hingga 20 % yang
memungkinkan konsumsi BBM juga bisa dihemat. Namun secara konstruksi mesin penggerak
roda depan tidak sekuat konstruksi sistem penggerak roda belakang.

Bagi sebagian pemilik mobil bisa jadi kurang mempedulikan apakah mobilnya memakai sistem
penggerak roda depan atau belakang. Umumnya lebih mementingkan mobilnya bisa berjalan
tanpa ada masalah sama sekali.

.4

Anda mungkin juga menyukai