Pra Pengawetan
Pra Pengawetan
PRA PENGAWETAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pengawetan kayu:
Kayu
Bahan Pengawet
Sarana/Prasarana
Operator
3
PASCA PENGAWETAN
Kondisioning (Penumpukan, Pengeringan*)
Evaluasi Kualitas Hasil Pengawetan*
* Sesuai kebutuhan
Kondisioning (Penumpukan, Pengeringan*)
Tidak
Kayu tidak awet
?
Ya
Pengg. kayu
Tidak
memerlukan
pengawetan
?
Ya
(2009)
JENIS-JENIS PALLET
Latar Belakang
• International Standart for Phytosanitary Measures (ISPM)
No. 15 merupakan ketentuan yang mengatur serifikasi
kemasan kayu dalam perdagangan international. Dalam
ISPM No. 15 sertifikasi dilakukan dengan cara
pembubuhan logo (marking) pada kemasan kayu setelah
terlebih dahulu mendapat perlakuan dengan pemanasan
(heat treatment) atau fumigasi dengan menggunakan
methyl bromida.
• ISPM No.15 dilatarbelakangi agar tidak terjadinya
pengaturan sepihak dari setiap negara terhadap kemasan
kayu.
• Menyikapi kondisi tersebut, Badan Karantina Pertanian
melakukan registrasi terhadap perusahaan kemasan kayu
sebagai pelaksana perlakuan (treatment) dan sertifikasi
(marking) terhadap kemasan kayu melalui penilaian atas
kelengkapan persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu
perusahaan kemasan kayu sesuai ISPM No. 15.
• Kendala dalam mengakselerasi program registrasi ISPM
No. 15 antara lain masih terbatasnya pengetahuan dan
pemahaman tentang ISPM No. 15 oleh personel
perusahaan kemasan kayu.
PENDAHULUAN
Perlakuan ISPM No. 15: Fumigasi Metil
Bromida (MBr) atau perlakuan panas
(heat treatment).
Perlakuan panas
direkomendasikan
digunakan untuk
keperluan ISPM No. 15
karena MBr tidak
ramah lingkungan.
Perbandingan MBr vs HT
Parameter MBr HT
Waktu Lebih cepat Lama
Peralatan Lebih murah Lebih mahal
Efikasi Efektif membunuh Efektif membunuh
serangga jika serangga dan
kadar air maks. jamur kayu jika
30% kadar iair
diturunkan (<15%)
Dampak Tidak aman Relatif lebih aman
lingkungan
• Spesifikasi perlakuan untuk kemasan kayu:
Perlakuan Panas (HT): minimal 56˚C selama
minimal 30 menit
Fumigasi MBr: 48 gr/M3 selama 24 jam pada suhu
min 21˚C
• Perlakuan panas (HT) dan Fumigasi MBr bukan
permanent treatment, artinya kemasan kayu yang
dusah diberi perlakuan panas memiliki potensi untuk
terserang kembali OPT.
PERLAKUAN PANAS
(HEAT TREATMENT)
Pengertian Perlakuan Panas (HT)
Fasilitas perlakuan panas dapat berupa Klin Dryer
(KD) atau fasilitas lainnya yang dapat memenuhi
spesifikasi perlakuan (dapat mencapai minimal 56˚C
dan dapat dipertahankan minimal selama 30 menit).
•Cooling down
3
• Pemanasan awal (Warming up)
Pemanasan awal dilakukan dengan menaikan suhu
ruangan secara bertahap hingga tercapai tingkat suhu
perlakuan yang dipersyaratkan
• Pemeliharaan Sanitasi
Bagian dalam fasilitas perlakuan dan lingkungan
sekitarnya
• Kalibrasi Peralatan
TERIMA KASIH