KONSEP DASAR
OLEH
KELOMPOK 6
ANGELA CITRA MEMBALIK (H021181009)
YESRIELY (H021181301)
NUR AQILA ISMAIL (H021181310)
SITI NURHAYATI (H021181322)
FENNY RAHMAH SARI (H021181324)
MUHAMMAD NUR NASYRAH (H021181323)
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Konsep Dasar” dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana dan masih banyak mengandung
kesalahan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
di mana F (t) adalah beberapa memaksa fungsi yang dipaksakan pada sistem.
Urutan sistem ditentukan oleh urutan persamaan diferensial. Sistem order zeroth
akan diatur oleh
Kita akan meneliti perilaku tiga jenis sistem ini untuk menelaah beberapa asas
dasar konsep respons dinamis. Kami juga akan memberikan beberapa contoh
konkret fisik sistem yang menunjukkan urutan perilaku yang berbeda Sistem
urutan zeroth yang dijelaskan oleh EQ. (2,6) menunjukkan bahwa variabel sistem
x (t) akan melacak input memaksa fungsi langsung oleh beberapa nilai konstan:
yaitu,
Konstan 1/a0 disebut sensitivitas statis dari sistem. Jika sebuah kekuatan konstan
diterapkan pada balok yang disebutkan di atas, defleksi statik dari balok akan
menjadi F/a0. Sistem orde pertama yang dijelaskan oleh EQ. (2,7) dapat
dinyatakan sebagai
Rasio a1/a0 memiliki dimensi waktu dan biasanya disebut waktu konstan Sistem.
Jika EQ. (2,9) dipecahkan untuk kasus input (langkah) konstan yang terjadi secara
mendadak F (t) = A pada waktu nol, kita mengungkapkan kondisi.
Ketika t = τ, nilai x (t) akan merespon 63,2 persen dari masukan langkah,
sehingga waktu konstan sering disebut waktu untuk mencapai nilai ini. Waktu
naik adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai respon 90 persen dari
masukan langkah. Hal ini memerlukan
Kita bisa mengatakan bahwa istilah di sisi kanan EQ. (2,11) mewakili kesalahan
dalam mencapai nilai Steady-State x ∞ = A/a0. Sistem orde pertama juga dapat
mengalami input harmonik. Kita mungkin memiliki Kondisi awal:
dimana τ = a1/a0 adalah konstanta waktu seperti sebelumnya. Pada titik ini, kita
mendefinisikan pergeseran fasa sudut φ sebagai
mana φ dalam radian. Kita melihat bahwa respons keadaan mantap [istilah
terakhir EQ. (2,13)] lag oleh penundaan waktu
dimana ω adalah frekuensi sinyal input dalam Rad/s. Kita juga dapat melihat dari
akhir jangka waktu EQ. (2,13) bahwa respon amplitudo Steady-State menurun
dengan peningkatan dalam frekuensi input melalui istilah
Hasil bersih adalah bahwa sistem orde pertama akan merespon masukan
harmonik dalam mode harmonik dengan frekuensi yang sama, tetapi dengan
pergeseran fasa (waktu tunda) dan mengurangi amplitudo. Semakin besar waktu
konstan, semakin besar fase lag dan penurunan amplitudo. Dalam sistem fisik, A1
konstan biasanya dikaitkan dengan penyimpanan (kapasitansi listrik atau termal)
dan konstanta a0 dikaitkan dengan disipasi (resistensi listrik atau termal),
sehingga respon yang paling cepat diperoleh dalam sistem kapasitansi rendah dan
disipasi tinggi (resistansi rendah). Sebagai contoh, tembaga kecil manik
(konduktivitas tinggi, resistansi rendah terhadap aliran panas) akan dingin lebih
cepat daripada besar tubuh keramik (kapasitas tinggi, konduktivitas rendah).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem instrumentasi adalah seni dan ilmu pengetahuan dalam penerapan
alat ukur dan sistem pengendalian pada suatu obyek untuk tujuan mengetahui
harga numerik variable suatu besaran proses dan juga untuk tujuan mengendalikan
besaran proses supaya berada dalam batas daerah tertentu atau pada nilai besaran
yang diinginkan (set point). Dalam sistem instrumentasi terdapat beberapa istilah
diantaranya akurasi, presisi, sensitivitas, readability, Least count, histeris,
kalibrasi, error, dan ketidakpastian.
3.2 Saran
Makalah ini memberikan gambaran umum mengenai konsep dasar dalam
sistem instrumentasi. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
A.J. Hebra, 2010, The Physics of Metrology, Charleston USA: Springer Wien
New York.
Didik R. S. 2017. Pengukran Stress Mekanik Berbasis Sensor Piezoelektrik. UB
Media. Malang.
J.P. Holman, 2001, Experimental Methods for Engineers Eight Edition, United
States : McGraw-Hill.