Anda di halaman 1dari 7

Nama : Winayanta Suryawan

NIM : 175020907111012

RESUME MATERI SAHAM DAN VALUASINYA


Saham adalah satuan nilain atau pembukuan dalam berbagai instrument
financial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan
menerbitkan saham, kemungkinan perusahaan-perusahaan yangmembutuhkan
pendanaan jangka panjang untuk menjual kepentingan dalam bisnis saham (efek
ekuitas) dengan imbalan uang tunai. Saham di bagi menjadi dua jenis yaitu saham
biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Berikut ini
merupakan penjelasan dari saham biasa dan saham preferen.
A. SAHAM BIASA
1. Hak Hukum dan Istimewa Pemegang Saham Biasa
Pemegang saham biasa adalah pemilik dari sebuah perusahaan, dan oleh
karena itu mereka memiliki beberapa hak dan keistimewaan tertentu.
 Kendali Perusahaan
 Hak Prioritas
2. Jenis Saham Biasa
Saham biasa memiliki beberapa jenis di antaranya yaitu:
 Saham Terklasifikasi yaitu saham biasa yamg diberikan penamaan khusus,
seperti Kelas A, Kelas B, dan seterusnya, untuk memenuhi berbagai kebutuhan
khusus perusahaan.
 Saham Pendiri yaitu saham yang dimiliki oleh pendiri perusahaan yang
memiliki hak suara tunggal tetapi tidak menerima dividen selama beberapa
tahun yang telah ditentukan.
3. Pasar Untuk Saham Biasa
Perusahaan Tertutup merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh
bebrapa individu yang umumnya berkaitan dengan manajemen perusahaan.
Perusahaan Terbuka merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh beberapa
orang yang jumlahnya relative besaar dan tidak terkait secara aktif dengan
manajemennya.
 Jenis Transaksi Bursa Saham
Transaksi-transaksi bursa saham dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis
pasar sekunder, pasar primer, dan pasar penawaran perdana (Initial public
offering—IPO).
4. Valuasi Saham Biasa
Saham biasa mencerminkan suatu kepentingan kepemilikan di dalam
sebuah perusahaan, tetapi bagi seorang investor, saham biasa hanyalah sekedar
kertas yang dicirikan oleh dua sifat:
a. Saham memberikan hak atas dividen kepada pemiliknya, asalkan perusahaan
memiliki keuntungan untuk membayarkan dividen, dan asalkan manajemen
memutuskan untuk membayarkan dividend an bukannya mempertahankan dan
menginvestasikan kembali seluruh keuntungan yang diperoleh.
b. Saham dapat dijual di suatu tanggal dimasa mendatang, harapannya tentu
dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya.
 Definisi Dari Istilah-Istilah Yang Digunakan Dalam Berbagai Model Valuasi
Saham
Saham biasa memberikan aliran arus kas masa depan yang diharapkan, dan
nilai sebuah saham akan dihitung dengan cara yang sama seperti menghitung
nilai-nilai dari aktiva keuangan lainnya—yaitu nilai sekarang dari aliran arus kas
yang diharapkan di masa mendatang. Arus kas yang diharapkan terdiri atas dua
unsure: 1) dividen yang diharapkan akan diterima setiap tahun dan 2) harga yang
diharapkan akan diterima oleh para investor ketika mereka menjual saham
tersebut. Istilah-istilah berikut secara umum digunakan dalam model untuk
menunjukkan nilai dari saham.
Dt = dividen yang diharapkan akan diterima oleh pemegang saham pada akhir
Tahun t.
P0 = harga pasar. Harga jual saham di dalam pasar.
Pt = harga saham yang diharapkan pada setiap akhie tahun t.
P0 = Nilai intrinsik. Nilai dari suatu aktiva yang, menurut pikiran seorang
investor, didukung oleh fakta; P0 dapat berbeda dari harga pasar saham saat
ini.
g = tingkat pertumbuhan (growth rate) yang diharapkan darim dividen per saham.
ks = tingkat pengembalian yang diminta (required rate of return). Tingkat
pengembalian minimal dari saham biasa yang dianggap layak diterima oleh
pemegang saham.
ks = tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return). Tingkat
pengembalian sebuah saham yang diharapkan akan diterima oleh seorang
pemegang saham di masa depan.
ks = tingkat pengembalian aktual yang diterima (actual realized rate of return).
Tingkat pengembalian dari saham biasa yang benar-benar diterima oleh
pemegang saham di beberapa periode yang lalu. ks dapat lebih besar atau
lebih kecil daripada ks dan/atau ks.
D1/P0 = imbal hasil dividen (dividend yield). Dividen yang diharapkan dibagi
dengan harga saham saat ini dari selembar saham.
P1-P0/P0 = imbal hasil keuntungan modal (capital gains yield). Keuntungan
modal selama satu tahun tertentu yang dibagi dengan harga awalnya.
 Dividen Yang Diharapkan Sebagai Dasar Nilai Saham
Harga saham juga akan ditentukan sebagai nilai sekarang dari suatu aliran
arus kas, dan persamaan dasar dari valuasi saham akan mirip dengan persamaan
valuasi obligasi.
Nilai saham = P0 = PV dari ekspektasi dividen di masa mendatang
∑Dt / (1+ks)^t
5. Saham Dengan Pertumbuhan Konstan
Dalam banyak kasus, aliran dividen diharapkan akan tumbuh dengan
tingkat pertumbuhan yang konstan. Maka persamaannya:
P0 = D1 / ks-g
Model pertumbuhan konstan sering kali cocok untuk diterapkan pada perusahaan-
perusahaan yang mapan dengan sejarah pertumbuhan yang stabil. Tingkat
pertumbuhan yang diharapkan akan bervariasiantara tiap-tiap perusahaan, tetapi
pertumbuhan dividen di kebanyakan perusahaan yang sudah mapan umumnya
diharapkan akan terus berlanjut di masa depan pada tingkat yang kurang lebih
sama dengan nilai nominal produk domestik bruto (Gross Domestic Product –
GDP riil plus inflasi).
Pertumbuhan pada dividen terjadi utamanya sebagai akibat dari
pertumbuhan laba per lembar saham (earning per share—EPS). Pertumbuhan
laba itu sendiri, merupakan hasil dari sejumlah factor, termasuk (1) inflasi, (2)
jumlah laba yang ditahan dan diinvestasikan kembali oleh perusahaan, dasn (30
tingkat pengembalian yang dihasilkan perusahaan dari ekuitasnya (ROE).
6. Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan untuk Saham Dengan Pertumbuhan
Konstan
Untuk mengetahui tingkat pengembalian yang diharapkan untuk saham
dengan pertumbuhan konstan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut:
ks = D1/P0 + g
untuk saham dengan pertumbuhan konstan, syarat-syarat yang berlaku sebagai
berikut:
a. dividen diharapkan akan tumbuh selamanya dengan tingkat yang konstan,
g.
b. harga saham diharapkan akan tumbuh dengan tingkat yang sama.
c. imbal hasil dividen yang diharapkan adalah konstan
d. imbal hasil keuntungan modal yang diharapkan adalah juga konstan, dan
nilainya sama dengan g.
e. total tingkat pengembalian yang diharapkan adalah sama dengan imbal
hasil dividen yang diharapkan plus tingkat pertumbuhan yang diharapkan:
k = imbal hasil dividen + g.
7. Menilai Saham Yang Memiliki Tingkat Pertumbuhan NonKonstan
Bagi kebanyakan perusahaan, bukan hal yang tepat untuk berasumsi
bahwa dividen akan mengalami pertumbuhan dengan tingkat yang konstan.
Perusahaan umumnya akan menjalani suatu siklus hidup. Disepanjang awal
kehidupannya, pertumbuhan yang dialami perusahaan akan jauh lebih cepat
daripada pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan; kemudian sama dengan
pertumbuhan ekonomi; dan akhirnya pertumbuhannya melambat jika
dibandingkan dengan perekonomian. Hal ini disebut sebagai Pertumbuhan
Supernormal (Nonkonstan).
8. Menilai Keseluruhan Perusahaan
Model Total Perusahaan (Nilai Perusahaan) yaitu suatu model valuasi
yang digunakan sebagai alternatif dari model pertumbuhan dividen untuk
menentukan nilai sebuah perusahaan, khususnya perusahaan yang tidak
membayarkan dividennya atau dimiliki secara tertutup. Model ini
mendiskontokan arus kas bebas perusahaan dengan WACC untuk menentukan
nilainya.
Nilai pasar dari setiap perusahaan dapat dinyatakan sebagai berikut:
Nilai pasar dari perusahaan = FCF1/(1+WACC)^1 + FCF2/(1+WACC)^2 + …
FCFn/(1+WACC)^n

Untuk mencari Free Cash Flow dapat melalu persamaan:


FCF(Free Cash Flow) = NOPAT – Investasi baru bersih dalam modal operasi

Untuk menghitung nilai sebuah perusahaan, langkah-langkah yang dapat


digunakan sebagai berikut:
a. asumsikan perusahaan akan mengalami pertumbuhan nonkonstan selama N
tahun, di mana setelahnya perusahaan akan tumbuh dengan tingkat
pertumbuhan konstan yang sama.
b. hitung arus kas bebas yang diharapkan (FCF) untuk masing-masing tahun N
dengan pertumbuhan nonkonstan, dan menghitung PV arus kas tersebut.
c. kenali bahwa setelah tahun N pertumbuhan akan konstan.
d. menjumlah seluruh PV, baik dari arus kas bebas tahunan selama periode
nonkonstan plus seluruh PV dari nilai akhir, untuk menemukan nilai
perusahaan.
9. Ekuilibrium Bursa Saham
Ekuilibrium (Equilibrium) yaitu kondisi di mana pengembalian yang
diharapkan dari suatu sekuritas akan sama dengan pengembalian yang diminta,
k=k. demikian pula, P=P0, dan harga berada dalam keadaan stabil. Dalam
keadaan ekuilibrium terdapat dua kondisi saling berhubungan yang harus terjadi:
a. ekspektasi tingkat pengembalian sebuah saham seperti yang dilihat oleh para
investor marginal harus sama dengan tingkat pengembalian yang diminta:
ks=ki.
b. harga pasar actual saham harus dengan nilai intrinsiknya seperti yang
diestimasikan oleh investor marginal: P0=P0
 Hipotesis Pasar Yang Efisien
Hipotesis pasar yang efisien yaitu hipotesis bahwa sekuritas umumnya
berada dalam keadaan ekuilibrium—bahwa sekuritas dihargai secara wajar, yang
artinya harganya mencerminkan seluruh informasi yang tersedia kepada publik.
 Tingkatan Efisiensi Pasar
a. Efisiensi dalam Bentuk Lemah. Bentuk lemah dari EHM menyatakan
bahwa seluruh informasi yang terdapat di dalam pergerakan-pergerakan
harga di masa lalu telah sepenuhnya tercermin di dalam harga pasar saat
ini.
b. Efisiensi dalam Bentuk Semikuat. Bentuk semikuat dari EHM menyatakan
bahwa harga pasar yang berlaku saat ini mencerminkan seluruh informasi
yang tersedia bagi publik.
c. Efisiensi dalam Bentuk Kuat. Bentuk kuat dari EHM menyatakan bahwa
harga-harga pasar yang berlaku saat ini mencerminkan seluruh informasi
ynag berhubungan, baik itu tersedia bagi public atau dimilki secara
pribadi.

B. SAHAM PREFEREN
Saham preferen adalah suatu jenis hibrida (hydrid)—dalam beberapa hal
tertentu mirip dengan obligasi dan mirip dengan sham biasa dalam beberapa hal
yang lain. Sifat hibrida dari saham preferen tampak jelas terlihat ketika kita
mencoba untuk mengaklasifikasikannya sehubungan dengan obligasi dan saham
biasa.
Seperti onligasi, saham preferen memilki nilai pari dan terdapat dividen
dalam jumlah tetap yang harus dibayarkan sebelum dividen dapat dibayarkan
kepada saham biasa. Akan tetapi, jika divoden saham preferen tidak diberikan,
para direktur dapat menghilangkan (atau “membiarkan”) pembayaran tersebut
tanpa harus memasukkan perusahaan ke dalam kebangkrutan. Jadi, meskipun
saham preferen memilki pembayaran tetap seperti obligasi, kegagalan dalam
melakukan pembayaran tersebut tidak akan mengarah pada kebangkrutan.
Saham preferen memberikan hak kepada pemiliknya untuk mendapatkan
dividen secara rutin dan dalam jumlah tetap. Jika pembayaran tersebut terjadii
untuk selama-lamanya, maka masalahnya adalah anuitas abadi yang nilainya, Vp,
akan dihitung dengan cara sebagai berikut:
Vp = Dp / kp
Keterangan:
Vp = nilai dari saham preferen
Dp = dividen preferen
kp = tingkat pengembalian yang diminta
Dalam keadaan ekuilibrium pengembalian yan g diharapkan, kp, akan
sama dengan pengembalian yang diminta, kp. Jadi jika kita mengetahui harga saat
ini dari sebuah saham preferen dan dividennya, kita akan dapat menghitung
tungkat pengembalian yang diharapkan dengan cara sebagai berikut:
kp = Dp / Vp

Anda mungkin juga menyukai