2. Patway atau WOC menggunakan konsep B1-B6 dan ditarik masalah keperawatan yang mungkin muncul 3. LP disertai askep teori berdasarkan SDKI, SIKI, SLKI 4. Pada LP tambahkan inovasi keperawatan berdasarkan EBP (Evidance Based Practice) terbaru, yang nantinya dapat di implementasikan pada Kasus 5. Daftar pustaka menggunakan format penulisan APA style jika buku 10 tahun terakhir, dan jurnal 5 tahun terakhir. 6. LK mengacu pada format asuhan keperawatan medikal bedah yang sudah ada 7. Data pada pengkajian harus singkron dengan analisa data 8. Pengambilan diagnosa keperawatan minimal 3 diagnosa 9. Penulisan DO sesuaikan dengan diagnosa yang akan diambil. Misal : Tanda-tanda vital tidak harus semuanya dituliskan 10. Pada intervensi keperawatan tuliskan skor kriteria hasil yang diharapkan pada masing- masing diagnosa sesuai kaidah penulisan pada SIKI 11. Pada evaluasi tuliskan kembali skor akhir kriteria hasil di poin O (Observasi)
Telaah Kasus Semu
1. Nuur Kumala Sari (Anemia) Pasien bernama Nn. R berusia 19 tahun, masuk IGD RSI Jemursari dengan keluhan menstruasi tidak berhenti-henti selama 18 hari, mual, dan nyeri kepala. Pasien mempunyai riwayat menstruasi panjang, dan dalam 1 tahun terakhir pasien 5 kali masuk rumah sakit dengan diagnosa DHF dan anemia, pasien masuk pada tanggal 13 April 2020 pukul 19.00 WIB. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah pasien 130/80 mmHg, Nadi 92 x/menit, RR 22x/menit, S: 36,4 oC dan SpO2 99%, GCS 4-5-6. Hasil laboratorium didapatkan Hb 7,78 g/dL, trombosit 99 ribu/µl. skor HARS 26, skala MORSE 20. Saat pengkajian pasien mengatakan nyeri kepala dengan skala 4, nyeri seperti tertumpu benda tumpul, nyeri secara terus menerus, pasien mengatakan mual. Pasien mengatakan lemas, tangan dan kaki terasa dingin. Pasien mengatakan khawatir karena setiap menstruasi memanjang dan badan terasa lemas Konjungtiva anemis, kulit pucat. Akral dingin, basah, pucat. Sudah dilakukan tranfusi pertama pada tanggal 13 April 2020. Pada saat tanggal 15 Maret 2018 hasil laboratorium didapatkan Hb 7,63 g/dL, trombosit 109 ribu/ µl. 2. Heriandi (ICH) Pasien bernama Tn. S berusia 52 tahun. Istri Tn.S mengatakan Tn.S setelah sholat isya’, duduk di kasur kemudian bicara pelo dan kelemahan tangan dan kaki sebeah kanan. Kemudian pasien dibawa ke UGD RSI Jemursari, dan dirawat diruang intermediate selama 4 hari. Pada tanggal 14 April 2020 pukul 12.00 WIB, pasien dipindahkan ke Azzahra I. kondisi pasien sudah mulai stabil dan tanda tanda vital normal. Pasien mengalami mual (-), muntah (-), bicara pelo (+). Dari hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah pasien 160/90 mmHg, Nadi 90 x/menit, RR 22x/menit, S: 36,5 oC dan SpO2 99%, tidak terdapat suara nafas tambahan, dan GCS 4-5-6. Pasien mendapat terapi infus RL 21 tpm. Kekuatan otot tangan dan kaki kanan 222, tangan dan kaki kiri 555. Skor Morse 35 3. Agustina Audina (IMA) Pasien bernama Tn.T berusia 45 tahun berjenis kelamin laki-laki, suku jawa, pendidikan terkahir SD, pekerjaan menjaga toko sendiri, klien tinggal di Sidoarjo. Tn.T MRS pada tanggal 13 April 2020 pukul 23.00 di Rumah Sakit Islam Jemursari kemudian masuk ruang ICU pukul 02.40, dengan diagnosa medis IMA inferior dengan keluhan sesak dan nyeri dada kiri hilang timbul, skala nyeri 6, keadaan umum lemah. Kemudian pada tanggal 15 April 2020 pasien dipindahkan ke ruang Az-zahra 2. Keadaan pasien membaik, Nyeri pasien berkurang, dengan skala nyeri 4 dan sesak berkurang. Tetapi pasien mencemaskan bahwa dirinya menderita penyakit jantung dan khawatir jika tidak bisa disembuhkan. Pasien mengatakan merasa lemas, TD : 140/90 mmHg, suhu : 36,4 0C, Nadi : 84 x/menit, RR : 24 x/menit, SpO2 : 98 %. Leukosit : 15000/mm3, Glukosa : 140 mg/dL, Kadar enzim Troponin I : Positif, Hasil EKG : sinus rhytm 92 x/menit, dengan ST elevasi pada lead II,III, dan aVF.Pasien terpasang O2 nasal 3 lpm, kemudian pasien mendapatkan terapi Brilinta 90 mg 1-0-1, Aspirin 80 mg 1x1, pasien terpasang infuse RL 7 tpm.
4. Arla Maradyta Dewi (PPOK)
Klien datang ke IGD RSI Jemursari pada tanggal 14 April 2020 pukul 06.00 WIB dengan keluhan sesak nafas. Sesak yang dirasakan tiga setengah jam sebelum masuk rumah sakit, dan semakin berat meskipun pasien telah menggunakan inhaler yang didapat dari klinik setempat, 2 minggu sebelumnya sebanyak dua kali dengan sela 1 jam diantara pemberiannya. Klien mempunyai riwayat asma. Sesak yang dirasakan semakin memberat hingga akhirnya pasien dilarikan RSI Jemursari Klien mengaku sesak tersebut dicetuskan oleh suhu panas dan lelah yang dialami pasien. Klien merasakan nyeri dada saat napas dengan skala 4, dengan kualitas nyeri seperti diremas atau seperti ada yang mengikat dadanya, nyeri yang dirasakannya saat mengambil napas, dan akan hilang jika diberi oksigen. Selain itu klien merasakan sering kelelahan. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan Tekana darah: 130/90 mmHg, nadi: 80 x/mnt, respiratory: 25x/mnt, suhu: 360C, SPO2: 98% dengan terpasang nasal kanul 3 lpm Klien juga memiliki keluhan mual (+) ,nafsu makan sedikit menurun (+) dan batuk kering (+) Demam (-), sakit kepala (-), nyeri tenggorokan (-), pilek (-), nyeri dada (-), batuk darah (-),muntah (-), sulit bab (-), nyeri bak (-). Sebelumnya, 2 minggu SMRS pasien berobat ke klinik terdekat dengan keluhan yang sama yaitu sesak lalu diberikan terapi inhalasi dan keluhan sesak hilang hingga akhirnya pasien mengganti inhaler yang lama dengan yang didapatkan dari klinik karena menurut klien lebih berkurang sesaknya dengan inhaler yang baru dan dalam sehari klien menyemprotkan 2-3 kali. Dalam satu bulan terakhir klien mengaku sudah sesak sebanyak tiga kali terhitung dengan saat ini, namun tidak berat sepert saat ini. Klien mengaku sebelumnya sudah menggunkaan inhaler selama 7 tahun terakhir sejak klien menjadi mahasiswa 5. Nurul Kamilatul (Ca. Colon) Pasien bernama Tn.B MRS pada tanggal 14 April 2020 pukul 08.00 WIB di Ruang Kemoterapi Rumah Sakit Kusta Sumberglagah Mojokerto dengan diagnosa CA Colon. Pasien melakukan kemoterapi yang kedelapan pada tanggal 14 April 2020. Observasi efek samping kemoterapi pasien dirawat diruang Anggrek. Pada saat pengkajian pasien mengatakan merasa mual setelah menjalani kemoterapi dan merasa mudah leleah saat berjalan. Pasien mengatakan nyeri dibagian perut bawah, dengan skala nyeri 5, nyeri secara terus menerus, nyeri seperti ditumpu benda tumpul. Pasien mengatakan BAB cair 4 kali sehari semenjak melakukan kemoterapi. Pasien mengatakan merasa khawatir pada penyakit yang dialami saat ini dan merasa dibayangi oleh kematian.. Keadaan umum lemah, GCS : 4,5,6, TD : 180/100 mmHg, suhu : 36,20C, Nadi : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, bising usus 20 x/menit, skor HARS 28, skala Morse 25. Hasil patologi anatomi didapatkan hasil Ca Colon grade 4 metastase ke 12 kelenjar getah bening. Hasil USG: Solid mass di region rectosigmoid ukuran 3,49x4,05 cm 6. Vita Tryas Anggriana (Cholelitiasis) Klien datang ke Rumah Sakit pada tanggal 14 April 2020 pukul 15.00 WIB dengan keluhan utama nyeri perut kanan atas sekitar ulu hati sejak satu bulan yang lalu klien merasa juga mengeluhkan demam naik turun dan bila nyeri klien merasa sesak. Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk di perut sebelah kanan atas atau sekitar ulu hati dengan skala nyeri 6, nyeri timbul saat setelah makan, dan klien merasa sesak jika nyeri timbul. Selama di rumah diberikan obat promag tapi hilangnya hanya sementara. Sehari sebelum masuk Rumah Sakit nyeri yang dirasa klien tidak kunjung berkurang sehingga klien dibawa ke Rumah Sakit. Klien mengatakan semakin kurus sejak mengalami nyeri di perutnya sejak sebulan yang lalu. Frekuensi makan 3x/hari tapi pasien tidak pernah menghabiskan hanya makan ¼ Porsi. Klien juga mengatakan agak sedikit cemas karena akan menjalani operasi, dan ini termasuk operasi yang pertama Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah: 136/92 mmHg, nadi: 99x/mnt, respiratory: 22x/mnt, suhu: 36, 80C, SPO2: 99%. BB SMRS 70 Kg, BB MRS 52 Kg, TB : 167 cm, skor HARS 26. Klien juga memiliki keluhan mual (+) ,nafsu makan sedikit menurun (+) sejak sakit, demam (-), sakit kepala (-), nyeri dada (-), muntah (-), sulit bab (-), nyeri bak (-).Laboratorium Hb: 13,1 g/dl, Hematokrit: 34 % , Trombosit : 304 ribu/µ, Leukosit : 8300/ul, Glukosa sewaktu : 115 mg/dL, Bilirubin total: 0,88 mg/dl,