Anda di halaman 1dari 1

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA


DIREKTORAT KEKAYAAN NEGARA DIPISAHKAN
Gedung Syafrudin Prawiranegara II Lantai 11 Selatan Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta 10710 Telepon (021)
3442949, Faksimile (021) 3501585, situs www.djkn.kemenkeu.go.id

NOTA DINAS
Nomor: ND- /KN.31/2019

Yth. : Kepala Seksi KND I B


Dari : Kepala Seksi KND I A
Sifat : Sangat Segera
Lampiran : -
Hal : Penyampaian Masukan Materi Pengaturan RUU tentang APBN TA 2021
Tanggal :

Sehubungan surat Kepala Subdirektorat KND II nomor ND-202/KN.32/2020 tanggal 15 April


2020 hal permohonan Masukan Materi Pengaturan RUU tentang APBN TA 2021, dengan ini kami
sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam nota dinas tersebut disampaikan permohonan usulan masukan materi yang perlu diatur
dan diusulkan dalam RUU tentang APBN TA 2021.
2. Dalam rangka penyusunan materi usulan pengaturan RUU tentang APBN TA 2021 perlu kiranya
dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. PMK nomor 209/PMK.06/2019 tentang Perubahan Ketiga PMK 21 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Pendanaan Pengadaan Tanah bagi PSN dan Pengelolaan Hasil Aset Pengadaan Tanah
oleh LMAN mengatur bahwa dana jangka panjang adalah dana hasil akumulasi dari
pembiayaan beserta hasil pengelolaannya (Pasal 1 angka 17)
b. Konsep Temuan Pemeriksaan BPK pada Laporan Keuangan BLU LPDP tahun 2019 yang
menyampaikan bahwa BLU LPDP belum melakukan penambahan pokok DPPN dari PNBP
sesuai kebijakan Dewan Penyantun dikarenakan belum terdapat payung hukum yang menaungi
mekanisme transfer antara Bagian Anggaran.
3. Praktek pelaksanaan PMK 209 tahun 2019 maupun kebijakan dewan penyantun BLU LPDP
belum dapat dilaksanakan dikarenakan belum terdapat paying hukum yang menaungi mekanisme
transfer antar Bagian Anggaran mengingat PNBP dan/atau surplus BLU merupakan bagian dari
BA Kementerian/Lembaga sedangkan DPPN maunpun dana jangka Panjang merupakan BA BUN
999.03.
4. Berdasarkan hal tersebut dan dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan dana PNBP dan/atau
surplus BLU sekaligus mengurangi ketergantungan pendanaan rupiah murni APBN, perlu kiranya
diatur dalam RUU APBN klausul alokasi PNBP dan/atau surplus BLU sebagai penambah Dana
kelolaan atau Dana Jangka Panjang.

Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara, kami berterima kasih.

irsad

Anda mungkin juga menyukai