Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman yang serba modern kini kita tidak pernah terlepas dari system-
sistem yang mengikat disetiap kegiatan kehidupan. Baik sistem organisasi, sistem
dalam pekerjaan, hingga sistem di dalam keluarga. Segala kegiatan tidak pernah
terlepas dari sistem. Apalagi pada zaman modern ini segala teknologi
menggunaka sistem yang meyususun nya. Dan juga dengan kemudahan tenologi
segala informasi dapat tersalurkan dan tersebar secara cepat,luasdan bahkan
akurat.

Pada era digital bisnis ini Sistem Informasi memegang peranan penting dalam
proses bisnis sebuah perusahaan. Sistem Informasi mendukung semua fungsi –
fungsi utama bisnis, seperti sistem manajemen penjualan, sistem manajemen
akuntansi dan finansial, sistem manajemen inventori, Sistem manajemen
pelanggan, bahkan sistem yang mendukung keputusan manajerial perusahaan.

Maka dari itu kami dari kelompok dua ingin menjelaskan bagaimana peran
sistem informasi dalam proses bisnis yang digunakan manajemen dalam
mengambil sebuah keputusan. Dan kami ingin mengulik apa-apa saja peran
strategik sistem informasi dalam bisnis.

B. Rumasan Masalah

1.Bagaimana Proses Bisnis dan Sistem Informasi?

2.Bagaimana Sistem Informasi dari Perspektif Fungsional?

3.Bagaimana Sistem Informasi dari perspektif Level Manajemen?

4. Bagaimana Sistem Informasi di Dalam Organisasi?

5. Bagaimana Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Bersaing?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui bagaimana proses bisnis dan Sistem Informasi

2.Mengetahui Bagaimana Sistem Informasi dari Perspektif Fungsional

3. Mengetahui Bagaimana Sistem Informasi dari perspektif Level Manajemen

4. Mengetahui Bagaimana Sistem Informasi di Dalam Organisasi

5. Mengetahui Bagaimana Sistem Informasi dalam Mencapai Keunggulan


Bersaing

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Bisnis dan Sistem Informasi

1. Proses Bisnis

Untuk dapat beroperasi , organisasi bisnis harus berurusan dengan


banyak hal yang berbeda terkait informasi mengenai pemasok, pelanggan,
pegawai, faktur, pembayaran,serta tentu saja produk dan layanan mereka.
Mereka harus mengatur aktivitas kerja yang menggunakan informasi ini
agar dapat beroperasi secara efisien, membuat keputusan yang lebih baik,
dan meningkatkan pelaksanaan proses bisnis mereka.

Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk


menghasilkan suatu produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran
material, informasi dan pengetahuan dari berbagai pihak yang terlibat
dalam proses bisnis. Proses bisnis juga mengacu pada cara yang

3
unikdimana organisasi mengkoordinasikan pekerjaan, informasi, dan
pengetahuan, serta cara – cara yang dipilih manajemen dalam
mengkoordinasikan pekerjaan.
Secara garis besar, kinerja sebuah perusahaan bisnis bergantung pada
seberapa baik proses bisnis dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis
sebuah perusahaan dapat menjadi sumber kegiatan kompetitif, jika mereka
memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi lebih baik
dari para pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi beban jika mereka
didasarkan pada cara kerja yang ketinggalan zaman atau tidak sesuai
kebutuhan yang menghambat efisiensi dan respons organisasi.
Setiap bisnis dapat dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa
diantaranya merupakan bagian dari proses yang memiliki cakupan yang
lebih besar. Misalnya menggunakan mentor, pendidik, wiki, blog dan
video adalah bagian dari proses manajemen pengetahuan secara
keseluruhan. Banyak proses bisnis yang terkait dengan area fungsional
tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran
bertanggung jawab untuk merekrut pekerja. Tabel 2.1 mendeskripsikan
beberapa tipikal proses bisnis untuk masing-masing.

4
TABEL 2.1 CONTOH - CONTOH FUNGSIONAL PROSES
P a d a a w a l
BISNIS

AREA FUNGSIONAL PROSES – PROSES BISNIS

Manufaktur dan produksi Menyusun produk

Pemeriksaan Kualitas

Menyediakan kebutuhan material

Penjualan dan pemasaran Mengidentifikasi pelanggan

Memperkenalkan produk kepada


konsumen

Menjual produk

Keuangan dan Akuntansi Membayar kreditur

Menyusun laporan keuangan

Mengelola keuangan

Sumber Daya Manusia Merekrut karyawan

Mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan

Melibatkan karyawan dalam rencana


yang menguntungkan

pertama melewati area akuntansi untuk menjamin konsumen dapat membayar


barang yang dipesan baik secara kredit atau pembayaran langsung saat
pengiriman. Setelah kredit disetujui, departemen produksi menarik produk dari
persediaan atau menghasilkan produk. Kemudian produk tersebut dikirimkan.
Tagihan atau faktur dikeluarkan oleh departemen akuntansi . Departemen
penjualan menerima informasi pengiriman dan bersiap untuk melayani pelanggan
dengan menjawab panggilan telepon atau mengisi klaim garansi.

Penyelesaian pesanan awalnya tampak sebagai proses yang


sederhana, kemudian ternyata menjadi serangkaian proses bisnis yang
sangat rumit dan membutuhkan koordinasi yang erat dari area fungsional

5
utama dalam suatu perusahaan. Selain itu, untuk melakukan semua
langkah- langkah dalam proses penyelesaian pemesanan secara efisien,
diperlukan banyak informasi. Informasi yang diperlukan harus mengalir
dengan cepat di dalam perusahaan dari satu pengambil keputusan kepada
yang lain, ataupun dengan mitra bisnis, seperti perusahaan pengiriman,
beserta para pelanggan. Sistem informasi berbasis komputer
menjadikannya mungkin untuk dilakukan.

2. Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis

Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses


bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit
klien, atau mencetak tagihan, dan mengirim pesanan. Namun sekarang
teknologi informasi dapat melakukan lebih banyak lagi. Teknologi baru
dapat betul- betul mengubah arus informasi, sehingga kemungkinan untuk
lebih banyak orang mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur
yang seharusnya dikerjakan secara berurutan menjadi dapat dilakukan
secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan- hambatan dalam
pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang baru, seringkali
mengubah cara organisasi dalam bekerja dan mendukung model bisnis

6
yang baru secara menyeluruh. Mengunduh berbagai macam e-book dari
amazon, membeli komputer secara online dan mengunduh musik dari
itunes adalah proses bisnis yang sangat baru berdasarkan model bisnis
baru, yang tak dapat dibayangkan tanpa teknologi informasi saat ini. Itulah
mengapa pentingnya memperhatikan dengan seksama proses-proses bisnis,
baik pelajaran sistem informasi yang sedang dipelajari maupun masa
depan karier.

B. Sistem Informasi dari Perspektif Fungsional

Hampir setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen sistem


informasi adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi yang bertanggung
jawab dalam memberikan jasa/pelayanan di sektor teknologi informasi.
Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras,
perangkat lunak, penyimpanan data dan jaringan yang mencakup keseluruhan
infrastruktur TI yang dimiliki perusahaan.

1. Departemen Sistem Informasi


Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialis, seperti
pemograman, analis sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem
informasi. Pemograman adalah spesialis yang dilatih mengenai hal- hal
teknis secara mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam suatu
program untuk komputer. Analisis sistem melambangkan hubungan
utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh kelompok
lainnya dalam perusahaan. Manajer sistem informasi adalah pemimpin
dari tim pemograman dan analisis, manajer proyek, manajer fasilitas,
manajer telekomunikasi atau spesialis database. Mereka juga manajer
untuk kegiatan operasional yang berkaitan dengan komputer berikut staf
data entry (bagian input data , juga manajer bagi spesialis eksternal
seperti vendor dan produsen perangkat lunak dan konsultan yang kerap
terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan dan perencanaan jangka
panjang sisten informasi. Di banyak perusahaan, departemen sistem

7
informasi dipimpin oleh direktur informasi. Direktur keamanan sistem
informasi bertanggung jawab teradap keamanan sistem informasi
perusahaan dan bertanggung jawab memperkuat kebijakan keamanan
informasi perusahaan, dimana keamanan sistem informasi bukanlah
keamanan secara fisik alias petugas keamanan. CSP (Direktur keamanan
sistem informasi bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan dan
pelatihan kepada pengguna dan spesialis sistem informasi tentang
keamanan, menjaga kewaspadaan manajemen tentanng ancaman
keamanan dan gangguan, serta merawat perangkat dan kebijakan yang
digunakan untuk mengimplementasikan keamanan.
Kemanan sistem informasi dan kebutuhan pengamanan data pribadi
menjadi sangat penting, oleh sebab itu perusahaan yang mengumpulkan
data pribadi dalam jumlah besar menyediakan lowongan bagi chief
privacy officer (CPO). CPO bertanggung jawab dalam memastikan
perusahaan memenuhi prosedur hukum mengenai data pribadi yang telah
ditetapkan. Chief knowledge officer (CKO) bertanggungb jawab dalam
program pengelolaan pengetahuan. CKO membantu merancang program
dan sistem dalam menemukan sumber pengetahuan baru atau
memperbaiki penggunaan ilmu pengetahuan yang telah ada bagi para
manajemen dan organisasi.
Penggunaan akhir (end user) adalah perwakilan dari departemen
diluar kelompok sistem informasi dimana informasi yang dikembangkan
diperuntukkan bagi mereka. Para pengguna ini memainkan peran yang
terus bertambah besar dalam perancangan dan pengembangan sistem
informasi. Karena semakin meningkatnya ketergantungan organisasi
bisnis dan pemerintah dalam penggunaan internet sebagai sumber
kegiatan komputer dan komunikasi, lowongan untuk manajemen
keamanan sistem dan jaringan juga makin terbuka lebar.
2. Pengorganisasian Fungsi Sistem Informasi
Terdapat banyak jenis organisasi bisnis dan terdapat banyak cara
bagaimana fungsi teknologi informasi disusun dalam perusahaan

8
tersebut. Perusahaan yang kecil tidak akan memiliki kelompok sistem
informasi yang formal. Mungkin perusahaan tersebut hanya memiliki
satu orang karyawan yang bertanggung jawab memelihara jaringan dan
menjalankan aplikasinya, atau menggunakan jasa konsultan dalam
melakukan pekerjaan ini. Perusahaan yang lebih besar memiliki
departemen sistem informasi yang tersendiri, yang diatur melalui cara-
cara yang berbeda bergantung sifat dan kepentingan perusahaan. Tata
kelola TI melibatkan strategi dan kebijakan dalam penggunaan teknologi
informasi pada sebuah perusahaan. Tata kelola TI menspesifikasi
perincian hak dan kerangka kerja untuk tujuan akuntabilitas guna
menjamin teknologi informasi yang digunakan untuk mendukung strategi
dan tujuan organisasi. Seberapa perlukan sistem informasi dipusatkan?
Keputusan apa yang harus dibuat untuk menjamin efektivitas manajemen
dan penggunaan teknologi informasi, termasuk diantaranya tingkat
pengembalian dari investasi pada teknologi informasi? Siapa yang
seharusnya nmembuat keputusan tersebut? Bagaimana keputusan-
keputusan ini dibuat dan diawali? Perusahaan dengan tata kelola TI yang
hebat yang tau jawabannya.
C. Sistem Informasi dari Perspektif Level Manajemen
Setiap tingkatan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda sesuai dengan
tanggung jawab yang berbeda. Manajer puncak membutuhkan informasi ringkas
yang dapat secara cepat memberikan informasi mengenai kinerja keseluruhan
perusahaan. Manajer tingkat menengah membutuhkan informasi yang lebih
terperinci mengenai hasil dari areal fungsional dan departemen tertentu pada
perusahaan. Manajer operasional membutuhkan informasi tingkat transaksi dan
begitu seterusnya kebawah.
Dalam hal ini bisnis memiliki sistem untuk mendukung kelompok –
kelompok yang berbeda terebut, sistem ini meliputoi sistem pemrosesan transaksi
dan sistem intelijen bisnis.
1. Sistem Pemrosesan Transaksi

9
Manajer operasional membutuhkan sistem yang mampu memantau
aktivitas dasar dan transaksi organisasi, seperti penjualan, penerimaan,
penyimpanan tunai, penggajian, keputusan kredit. Sistem pemprosesan
transaksi memberikan informasi seperti hal tersebut. Sistem
pemrosesan transaksi adalah sistem yang mencatat transaksi rutin
harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis.
Tujuan utama dari sistem pada tingkaat ini adalah untuk menjawab
pertanyaan- pertanyaan rutin dan untuk memantau arus transaksi
diseluruh perusahaan. Pada tingkat operasional, tugas, sumber daya,
serta tujuan telah ditentukan dan terstruktur dengan rapi. Sebagai
contoh, keputusan untuk menyetujui kredit dari pelanggan, diambil
oleh supervisor pada tingkat yang lebih rendah berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan.

Gambar diatas merupakan TPS ( transaksi pemrosesan sistem)


penggajian. Sistem penggajian memantau uang yang telah dibayarkan
kepada karyawan. Kartu absensi karyawan yang berisi nama, nomor
jaminan sosial, jumlah jam kerja perminggu mewakili sebuah transaksi
dari sistem ini. Saat transaksi dimasukan kedalam sistem, master file
pada sistem akan diperbaharui yang akan memelihara informasi
karyawan pada organisasi tersebut secara permanen. Data tersebutlah
yang akan dikombinasikan dengan berbagai cara oleh manajer untuk
mendapatkan laporan yang dibutuhkan.

10
Sistem pemrosesan transaksi sering kali sangat penting bagi suatu
perusahaan, dimana kegagalan pada TPS selama beberapa jam saja
dapat mengakibatkan lumpuhnya suatu perusahaan.

2. Sistem Intelijen Bisnis


Perusahaan juga mempunyai sistem intelijen bisnis yang berfokus pada
pengiriman informasi untuk mendukung manajemen dalam
pengambilan keputusan. Intelijen bisnis adalah istilah terkini mengenai
data dan perangkat lunak untuk mengorganisasi, menganalisis, dan
menyediakan akses untuk membantu manajer dan pengguna lain dalam
suatu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih berdasarkan
informasi. Intelijen bisnis menunjukan segala hal yang dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan pada setiap tingkat manajemen.
Pada manajemen tingkat menengah, sistem intelijen ini membantu
dengan cara mamantau, mengontrol, mengambil keputusan, dan
melakukan kegiatan-kegiatan adminitratif. Sistem informasi
manajemen juga merancang kategori khusus sistem informasi yang
melayani manajer tingkat menengah.
SIM merangkum dan melaporkan operasi dasar perusahaan
menggunakan data yang disediakan oleh sistem pemrosesan transaksi.
Data transakasi dasar dari TPS didapatkan dan biasanya disajikan pada
laporan yang dibuat berdasarkan jadwal yang teratur.

11
Gambar diatas menunjukan bagaimana SIM umumnya mengubah data
tingkat transaksi dari persediaan, produksi, dan akuntansi menjadi file
SIM yang digunakan untuk menyediakan laporan kepada manajer.

Gamabar diatas merupakan contoh laporan SIM.

12
Sistem pendukung keputusan (DSS) menunjang pembuatan keputusan
yang tidak rutin untuk manajemen tingkat menengah. Meskipun DSS
menggunakan informasi internal dari TPS dan SIM, sering kali DSS
memperoleh informasi dari sumber – sumber eksternal, seperti harga
saham terkini, atau harga produk pesaing.
Sistem pendukung keputusan yang kecil namun tangguh misalnya pada
sistem pengestimasi pelayaran pada perusahaan pelayaran berskala
global yang melayani pengangkutan batu bara, minyak, tambang, serta
barang jadi dalam skala besar. Sistem ini menghitung keuangan dan
teknis perincian pelayaran yang dilakukan. Perhitungan keuangan
diataranya yaitu biaya bahan bakar, tenaga kerja, dan modal yang
digunakan. Perincian teknis meliputi banyak factor yang tak terhitung
jumlahnya seperti kapasitas angkutan barang, kecepatan, jarak antar
pelabuhan, konsumsi air dan pola pemuatan barang.

Sistem pendukung eksekutif (ESS)


Membantu manajemen senior dalam mewujudkan keputusan –
keputusan yang dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk mendukung
pengambilan keputusan tanpa memerlukan pertimbangan, evaluasi dan
wawasan karena prosedurnya telah terprogram dan telah ditetapkan
sebelumnya untuk menciptakan solusi.
ESS dirancang untuk menggabungkan data kejadian – kejadian dari
luar perusahaan, seperti perubahan peraturan perpajakan ataupun
kondisi pesaing. Serta merangkum informasi dari lingkungan dalam
perusahaan melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring,
meringkas, dan memantau data – data penting. Menariknya sistem ini
telah dilengkapi kemampuan analisis dari intelijen bisnis untuk
mengestimasikan tren, perkiraan serta pencarian data yang lebih
terperinci.

13
D. Organisasi dan Sistem Informasi
Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Sistem informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan,
pada saat bersamaan organisasi harus waspada sekaligus terbuka terhadap
pengaruh dari sistem informasi untuk mendapatkan manfaat dari teknologi baru.

Hubungan dua arah antara teknologi informasi dengan organisasi.

Interaksi antara teknologi informasi dengan organisasi begitu rumit dan


dan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya ada lingkungan, budaya, struktur,
proses bisnis seperti pada gambar diatas.

Organisasi adalah struktur formal, stabil, yang mengambil sumber daya dari
lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan hasil. Definisi teknis ini
berfokus pada tiga elemen dari organisasi. Modal dan tenaga kerja sebagai faktor
utama yang disediakan faktor lingkungan organisasi. Mengubah input kedalam
bentuk barang ataupun jasa melalui fungsi produksi. Barang dan jasa tersebut
dikonsumsi oleh lingkungan dan sebagai timbale baliknya, lingkungan akan
menyediakan kembali faktor produksi tersebut.

14
Dari sudut pandang prilaku tentang perusahaan, orang - orang yang bekerja
di organisasi menembangkan kebiasaan – kebiasaan dalam bekerja. Merekan
membuat pengaturan mengenai penyelesaian pekerjaan dengan atasan maupun
bawahannya, jumlah pekerjaan yang akan diselesaikan, dan dalam kondisi seperti
apa pekerjaan tersebut akan diselesaikan.

Sudut pandang organisasi secara teknis mendorong kita untuk fokus pada
bagaimana input dikombinasikan untuk menghasilkan output ketika perubahan
teknologi diperkenalkan kedalam perusahaan. Definisi dari suatu organisasi
berdasarkan pendekatan prilaku lebih realistis menunjukan bahwa membangun
sistem informasi yang baru atau membangun kembali sistem informasi yang lama,
melibatkan lebih dari sekedar penataan ulang mesin atau pekerjaan. Beberapa
sistem informasi mengubah keseimbangan, hak, kewajiban, tanggungjawab, dan
perasaan didalam organisasi yang telah dibangun dalam waktu yang panjang.

Definisi organisasi secara teknis maupun prilaku tidak bertentangan satu sama
lain. Keduanya justru saling melengkapi satu sama lain.

Ciri – Ciri Organisasi


Organisasi terfokus pada prinsip efisiensi (memaksimalkan output dengan
menggunakan input yang terbatas). Ciri lain dari organisasi diataranya
1. Rutinitas dan proses bisnis

15
Seluruh organisasi, termasuk organisasi bisnis, menjadi sangat efisien
dari waktu kewaktu karena individu. Individu dalam perusahaan
mengembangkan rutinitas untuk emproduksi barang dan jasa.
2. Politik organisasi
Orang – orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda – beda
dengan spesialis, kepentinga, dan perspektif yang berbeda. Akibatnya,
secara alami memiliki pandangan yang berbeda tentang sumber daya,
persaingan dan konflik yang terdapat dalam setiap organisasi.
Penolakan politisi merupakan hal terberat dalam melakukan perubahan
dalam organisasi terutama pada pengembangan sistem informasi baru.
Investasi dalam jumlah besar dibidang sistem informasi menghasilkan
perubahan yang siknifikan dibidang strategi, tujuan bisnis, proses
bisnis dan prosedur dapat berubah menjadi kejadian – kejadian yang
memiliki beban politis.
3. Budaya organisasi
Seluruh organisasi memiliki sendi – sendi dasar yang tak tergoyahkan,
asumsi – asumsi yang tak perlu dipertanyakan lagi oleh anggota dalam
mendefinisikan tujuan dan produk mereka. Budaya organisasi adalah
upaya kuat pemersatu yang mencegah terjadinya konfik politik dan
mendukung pemahaman umum, persetujuan pelaksanaan prosedur dan
praktik – praktik pada umumnya.
Disaatbersamaan, budaya organisasi juga merupakan penolak
perubahan yang kuat, terutama perubahan bidang teknologi. Sebagian
besar organisasi berupaya sebisa mungkin menghindari perubahan
terkait asumsi asumsi dasar tersebut.
4. Lingkungan organisasi
Organisasi berada didalam lingkungan tempat mereka memperoleh
sumber daya dan menyediakan hasil akhir berupa barang atau jasa.
Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik. Disatu sisi
organisasi terbuka serta bergantung pada kondisi sosial dan lingkungan

16
sekitarnya. Disisi lain, organisasi dapt memengaruhi lingkungan. Pada
umunya lingkungan lebih cepat berubah dari pada organisasi.
5. Struktur organiasi
Setiap organisasi memiliki struktur atau bentuk. Menurut klasifikasi
yang dilakukan mintzberg, menjelaskan 5 jenis pokok struktur
organisasi.
Jenis sistem yang ada dalam organisasi bisnis dan sifat – sifat masalah
yang berhubungan dengan sistem tersebut – sering kali mencerminkan
jenis struktur organisasi.
6. Fitur – fitur organisasi lainnya
Organisasi memiliki tujuan dan mengunakan cara yang berbeda – beda
dalam meraih tujuan tersebut. Beberapa organisasi memiliki tujan yang
bersifat memaksa, yang lain memiliki tujuan berasaskan manfaat.
Organisasi juga melayani kelompok yang berbeda – beda atau
memiliki pemegang kepentingan yang berbeda – beda. Cara lain dalam
membedakan organisasi adlaah dari peforma dan teknologi yang
digunakan.

E. MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENCAPAI


KEUNGGULAN KOMPETITIF

Perusahaan yang memiliki kinerja lebih baik disbanding pesaingnya,


dianggap memiliki keunggulan kompetitif. selain mereka memiliki akses ke
sumber sumber khusus yang tidak dimiliki pesaingnya, mereka juga mampu
menggunakan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien biasanya karena
memiliki pengetahuan dan informasi lebih unggul. delam segala hal, mereka lebih
baik dalam pertumbuhan pendapatan, tingkat keuntungan, ataupun pertumbuhan

17
produktivitas dan semua hal tersebut akan menyebabkan semakin naiknya nilai
saham perusahaan tersebut dalam jangka panjang ketimbang para pesaingnya.

1. MODEL DAYA KOMPETITIF MICHAEL PORTER

Model ini menyajikan gambaran umum tentang suatu perusahaan,


pesaingnya, serta lingkungan disekitar perusahaan tersebut. dalam model ini
terdapat 5 daya kompetitif yang dianggap menentukan nasib suatu
perusahaan.

A. PESAING TRADISIONAL
Setiap perusahaan membagi pangsa pasar dengan pesaing lainnya
yang secara terus menerus merancang cara baru yang lebih efisien dalam
memproduksi, memperkenalkan hasil produksi dan layanan seta menarik
minat konsumen dengan mengembangkan merek mereka dan mewajibkan
biaya peralihan bagi konsumen mereka.
B. PENDATANG BARU DI PASAR
dalam sistem ekonomi yang bebas ini, dengan tenaga kerja dan
sumber daya finansial yang selalu berpindah pindah, perusahaan
perusahaan baru selalu masuk kepasaran. pada beberapa bidang industry,
hambatan untuk masuk ke dalam pasar sangat rendah, sementra di bidang
industry lainnya, masuk kesuatu pangsa pasar sangat sulit.
C. PRODUK DAN JASA PENGGANTI (produk substitusi)
hampir di setiap industri, muncul produk produk pengganti atau
substitusi apabila harga produk yang anda tawarkan dianggap konsumen
terlalu mahal. teknologi baru selalu menciptakan produk produk pengganti
baru sepanjang masa: etanol dapat menggantikan gasolin untuk mobil,
minyak sayur sebagai bahan bakar truk, serta beragam pembangkit
listriktenaga angina, matahari, batubara dan air sebagai sumber daya
industry.
D. PELANGGAN

18
perusahaan yang menguntungkan bergantung erat dengan
kemampuannya menarik minat pelanggan, memelihara langganan yang
sudah ada, serta menjual dengan harga yang tinggi. kekuatan konsumen
muncul ketika mereka dapat dengan mudah beralih ke produk atau layanan
pesaing anda, atau jika mereka dapat memaksa suatu organisasi bisnis
bersaing harga dengan pesaingnya di pasar terbuka dimana setiap produk
hanya memiliki sedikit differensial produk dan harga harga yang dapat
diketahui dengan cepat.
E. PEMASOK
kekuatan pasar yang dimiliki pemasok dapat berdampak signifkan
kepada keuntungan perusahaan. terutama ketika perusaaan tidak bisa
menaikkan harga secepat yang bisa dilakukan pemasok. semakin beragam
[emasok yang dimiliki perusahaan, semakin besar kendalinya terhadap
harga, kualitas, dan jadwal pengirim dari pemasok.

2. STRATEGI SISTEM INFORMASI TERKAIT DAYA KOMPETITIF

Ada 4 strategi umum, yang masing masing menggunakan sistem dan


teknologi informasi: biaya kepemimpinan atau manajemen yang rendah,
diferensiasi produk, focus pada ceruk pasar, serta meningkatkan keakraban
pemasok dan pelanggan.

A. BIAYA KEPIMPINAN/MANAJEMEN YANG RENDAH


Gunakan sistem informasi untuk mencapai harga dan biaya
operasional serendah rendahnya. contoh klasiknya adalah walmart. dengan
menjaga harga barang tetap murah dan rak barang dagangan tetap terisi
menggunakan sistem penggisian ulang persediaan barang yang legendaris
tersebut, walmar menjadi pemimpin pangsa pasar bisnis ritel di amerika.
sistem pengisian ulang persediaan barang yang dimiliki walmart
merupakan salah satu contoh sistem tanggapan pelanggan yang efisien.
sistem yang efisien tersebut secara langsung menghubungkan antara
perilaku konsumen kepada distribusi dan produk serta rantai persediaan

19
B. DIFERENSIASI PRODUK
Gunakan sistem informasi untuk menciptakan produk atau layanan
baru, atau mengubah secara signifikan keyakinan konsumen dalam
menggunakan barang atau jasa yang anda miliki sekarang. perusahaan ritel
dan pabrikan menggunakan sistem informasi untuk menciptakan produk
dan jasa yang memiliki spesifikasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.
sebagai contoh, nike menjual produk rancangan ksususnya sneakers
melalui program NIKEid yang diluncurkan si situs webnya. konsumen
dapat memilih jenis sepatu, warna, bahan, sol, bahkan logo hingga 8
karakter. nike menggirimkan pesanannya melalui komputer ke fasilitas
kerjanya yang lengkap di cina dan korea. kemampuan untuk menawarkan
individu produk atau jasa buatan tangan dengan menggunakan sumber
produksi yang sama untuk melakukan produksi massal dinamakan
kustomisasi massal.
C. FOKUS PADA CERUK PASAR
Gunakan sistem informasi untuk memfokuskan pada pangan pasar
yang spesifik, layani pangsa pasar yang sempit ini lebih baik dari pada
pesaing pesaing anda. sistem informasi mendukung strategi inidengan
menghasilkan dan menganalisis data guna disesuaikan dengan teknik
penjualan dan pemasaran. sistem informasi memungkinkan perusahaan
menganalisis pola pembelian konsumen, selera, dan hal hal yang disukai
secara lebih jelas hingga perusahaan mampu mempromosikan kampanya
iklan secara focus dan terarah.

D. MEMPERKUAT KEAKRABAN DENGAN PELANGGAN DAN


PEMASOK
Gunakan sistem informasi untuk memperkuat hubungan dengan
pemasok serta kembangkan keakraban dengan pelanggan. perusahaan
Chrysler corporation menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi
akses langsung dari pemasok ke jadwal produksi, bahkan mengizinkan

20
pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan persediaan akan
dikirimkan ke pabrik.
3. DAMPAK INTERNET BAGI KEUNGGULAN KOMPETITIF

Karena internet, daya kompetitif yang dimiliki perusahaan


tradisional masih bisa digunakan dalam beroperasi, tetapi persaingan
kompetitif menjadi sangat ketat. teknologi internet dibuat berdasarkan
standar internasional yang dapat digunakan perusahaan mana pun,
mempermudah pesaing berkompetisi dalam harga serta mempermudah
pesaing baru masuk ke dalam pasar. karena informasi tersedia bagi bagi
setiap orang. internet memperkuat daya tawar pelanggan. pelanggan dapat
dengan cepat menemukan penyedia barang atau jasa yang memiliki harga
yang paling murah di situs web.

Internet hampir meluluhlantakkan beberapa industry dan mengancam


sebagian lainnya. sebagia contoh, industry percetakan ensiklopedia dan
biro perjalanan hampir hancur akibat kehadiran jasa pengganti yang
tersedia di internet. Demikian juga internet memiliki dampak yang
signifikan bagi industry ritel, music, buku, perantara ritel, perangkat lunak,
telekomunikasi dan surat kabar. Bagaimana pun internet telah menciptakan
pasar baru secara keseluruhan, menciptakan pasar bagi ribuan produk,
layanan dan model bisnis baru, serta menciptakan peluang baru dalam
membangun merek dengan jumlah pelanggan setia yang sangat banyak.

BAB III

KESIMPULAN

21
1. Organisasi bisnis harus berurusan dengan banyak hal yang berbeda terkait
informasi mengenai pemasok, pelanggan, pegawai, faktur, pembayaran,serta
tentu saja produk dan layanan mereka.

2. Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras,


perangkat lunak, penyimpanan data dan jaringan yang mencakup keseluruhan
infrastruktur TI yang dimiliki perusahaan.

3. Setiap tingkatan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda sesuai dengan


tanggung jawab yang berbeda. Manajer puncak membutuhkan informasi
ringkas yang dapat secara cepat memberikan informasi mengenai kinerja
keseluruhan perusahaan. Manajer tingkat menengah membutuhkan informasi
yang lebih terperinci mengenai hasil dari areal fungsional dan departemen
tertentu pada perusahaan. Manajer operasional membutuhkan informasi tingkat
transaksi dan begitu seterusnya kebawah.

4. Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi satu sama lainnya.


Sistem informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan
perusahaan, pada saat bersamaan organisasi harus waspada sekaligus terbuka
terhadap pengaruh dari sistem informasi untuk mendapatkan manfaat dari
teknologi baru.

5. Karena internet, daya kompetitif yang dimiliki perusahaan tradisional masih


bisa digunakan dalam beroperasi, tetapi persaingan kompetitif menjadi sangat
ketat. Teknologi internet dibuat berdasarkan standar internasional yang dapat
digunakan perusahaan mana pun, mempermudah pesaing berkompetisi dalam
harga serta mempermudah pesaing baru masuk ke dalam pasar.

DAFTAR PUSTAKA

22
Anggraini, Elisabet Yunaeti, dan Rita Irviani. 2017. Pengantar Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi.

Subabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Laudon, Kenneth C., dan Jane P Laudon. 2013. Sistem Informasi Manajemen.
Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.

23

Anda mungkin juga menyukai