Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

STRATEGI PEMASARAN, PERENCANAAN PRODUK BARU, DAN


INOVASI DALAM BISNIS ONLINE

Oleh :

Nama: Rahmat Maulana Muhammad K

NIM: D041171503

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2020
ABSTRAK

Bisnis online saat ini berkembang dengan pesat. Hal ini dikarenakan dengan berbelanja secara
online membuat keterbatasan jarak, waktu, dan biaya dapat teratasi dengan mudah. Terdapat
banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk berbelanja online, mulai dari biaya yang
lebih murah, kualitas jenis barang, kepercayaan, persepsi konsumen terhadap risiko, sampai
dengan faktor lainnya. Perkembangan Online Shop atau toko online melalui media internet
sudah menjamur di Indonesia, bahkan sudah sangat dikenal baik oleh khalayak ramai tidak
terkecuali mahasiswa di kota besar. Banyaknya kemudahan dalam berbelanja dan bermacam
jenis produk dan jasa yang ditawarkan, membuat masyarakat Indonesia menjadikan Online
Shop sebagai salah satu “tempat berbelanja” baru selain pusat perbelanjaan. Hal ini membuat
banyak penjual Online Shop yang berlomba–lomba menawarkan produknya dengan berbagai
cara untuk menarik konsumen berbelanja, mereka memanfaatkan keadaan dimana Online
Shopping sedang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia sampai saat ini. Perkembangan
bisnis melalui media sosialsemakin hari semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya
pengguna internet di dunia terutama di Indonesia. Media sosial Instagram telah menjadi salah
satu sarana promosi produk yang memiliki prospek sangat baik saat ini. Instagram dengan
segala kelebihannya telah memiliki pasar yang sangat luas di seluruh dunia. Berbagai
macampeluang bisnis, informasi bisnis, strategi marketingsuatu produkbisa dijumpai dalam
setiap update Instagram para penggunanya.
Kata Kunci: Bisnis Online, Online Shop, Toko Online

1
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
A. Konsep Marketing Mix ................................................................................................................ 5
B. Perencanaan Produk Baru .......................................................................................................... 7
C. Inovasi Produk ........................................................................................................................... 11
BAB III................................................................................................................................................. 14
BAB IV ................................................................................................................................................. 15
A. Marketing Strategi yang Baik dalam Bisnis Online ............................................................... 15
B. Perancanaan Produk Baru di Bisnis Online ............................................................................ 16
C. Berinovasi di Bisnis Online ....................................................................................................... 18
BAB IV ................................................................................................................................................. 19
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 19
B. Saran............................................................................................................................................ 19

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada jaman sekarang perkembangan teknologi sangatlah pesat, salah satunya perkembangan
jaringan dan bisnis. Dengan tersedianya fasilitas – fasilitas social media yang semakin
memudahkan kita tidak hanya dalam berkomunikasi tetapi juga dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari – hari. Dengan hanya bermodalkan smartphone yang kita gunakan dalam
keseharian ditunjang pula dengan fasilitas internet yang semakin luas, kita dapat mencoba suatu
bentuk usaha yang dapat ditawarkan kepada konsumen termasuk dalam interaksi jual belinya.
Saat ini ada satu tren yang sedang mengemuka di dunia, bahkan di Indonesia, yakni belanja
online, atau sering disebut online shop. Bisnis online saat ini sangatlah melonjak dikarenakan
banyaknya kemudahan yang didapat baik dari segi seller (produsen/distributor) ataupun buyer
(konsumen), seperti mudahnya bertransaksi, dapat jual-beli 24 jam, tidak perlu antri di toko,
dan bahkan tidak perlu keluar rumah. Berbagai macam barang bisa kita dapatkan secara online.
Dari baju, sepatu, tas, aksesorisnya, kosmetik, bisa kita beli secara online melalui internet,
hanya dengan melakukan sekali ‘klik’ saja.
Sebagian orang mendefinisikan bahwa bisnis online adalah sesuatu aktifitas bisnis baik jasa
maupun produk yang ditawarkan melalui media internet mulai dari negoisasi hingga kegiatan
transaksinya, seperti menjual software, ebook dan sejenisnya tanpa harus bertatap muka
dengan customer.Saya sendiri cenderung lebih setuju apabila Bisnis Online didefinisikan
sebagai “sesuatu aktifitas bisnis yang sebagian atau seluruh kegiatannya dilakukan melalui
media internet” apapun jenis bisnisnya dari mulai menjual hasil bumi hingga mobil.

Dengan kata lain meski kita hanya seorang marketing dari sebuah perusahaan dan melakukan
aktifitas marketing melalui media internet, bisa disebut sebagai pelaku bisnis online. Tiap
pelaku bisnis online bersaing dalam jenis produknya sendiri. Produk yang ditawarkan di
internetpun kita bisa memilihnya berdasarkan harga, brand, ataupun best seller.

Dalam persaingan dalam bisnis online produk yang ditawarkan menjadi sangatlah krusial,
dikarenakan konsumen juga langsung melihat perbandingan dengan toko toko yang lain dalam
produk yang sama. Maka, keunggulan produk lah yang menentukan bagaimana bisnis online
kedepannya. Masalah ini bisa kita atasi dengan keunikan produk atau membuat produk baru
yang mungkin bisa lebih popular dan memikat para konsumen – konsumen.

Karena sekarang banyaknya persaingan juga dengan para pelaku bisnis online juga maka kita
memerlukan sesuatu yang dapat mengatur bisnis online kita, seperti menyusun marketing
strategi, merencanakan produk baru ataupun berinovasi dengan produk sendiri.

3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana marketing strategi yang baik dalam bisnis online?
2. Bagaimana tahap merencanakan produk baru dalam bisnis online?
3. Bagaimana berinovasi dalam bisnis online?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui marketing strategi yang baik dalam bisnis online.
2. Untuk mengetahui tahap merencanakan produk baru dalam bisnis online.
3. Untuk mengetahui cara berinovasi dalam bisnis online.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Marketing Mix
Marketing adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia.

Marketing dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi
kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun
manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya
yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini
memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan
keinginannya yang juga mudah dibawa.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman
barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang
marketing disebut marketer. Marketer ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan
prinsip marketing agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Unsur pemasaran adalah empat komponen dalam marketing yang terdiri dari 4P yaitu :

* Product (produk)
* Price (harga)
* Place (tempat, termasuk juga distribusi)
* Promotion (promosi)

Karena marketing bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus
berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya
adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).

Marketing Mix atau bauran pemasaran adalah strategi pemasaran yang dapat menentukan
kesuksesan perusahaan dalam mengejar profit atau keuntungan maksimal. Strategi ini
menggunakan semua alat pemasaran dalam perusahaan yang dikenal dengan konsep 7P, yaitu
products, price, promotions, place, people, process, dan physical evidence.

Konsep ini tentunya berbeda dengan marketing mix 4P yang hanya memiliki empat konsep,
yaitu product, place, price, dan promotion. Pada marketing mix 4P, empat konsep yang
digunakan terkesanproduct oriented saja. Untuk membantu Anda mengetahui lebih detail,
berikut ini konsep 7P yang akan dijabarkan secara lengkap.

Produk (Products)

5
Secara teori, produk merupakan segala bentuk hasil usaha yang ditawarkan ke pasar untuk
digunakan atau dikonsumsi sehingga bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Jika Anda ingin sukses menjalankan strategi marketing mix, Anda harus dapat membuat dan
menghasilkan produk atau jasa dengan kualitas dan keunikan tersendiri. Dengan begitu, produk
atau jasa Anda secara otomatis dapat meningkatkan daya saing di pasaran.

Harga (Price)

Harga yang dimaksud adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh user atau klien Anda
untuk mendapatkan produk yang Anda tawarkan. Dengan kata lain, seseorang akan
menggunakan jasa atau membeli produk yang Anda tawarkan, jika pengorbanan yang
dikeluarkan (yaitu uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang ia ingin dapatkan dari produk
atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Terkait poin ini, fokus Anda adalah
bagaimana caranya agar dapat membuat pelanggan atau calon pembeli potensial merasa
pengeluarannya sesuai dengan apa yang dia dapat.

Tempat (Place)

Konsep ini berfokus pada tempat atau lokasi di mana perusahaan Anda berdiri. Di mana,
semakin strategis tempat bisnis Anda, semakin besar juga keuntungan yang akan didapatkan
perusahaan. Dengan lokasi yang strategis, konsumen atau calon pelanggan dapat lebih mudah
menemukan dan menjangkau bisnis Anda, sehingga transaksi penjualan lebih mudah terjadi.

Promosi (Promotions)

Strategi marketing mix ini berfokus pada masalah promosi bisnis, seperti bagaimana cara
memasarkan produk, media apa yang digunakan, dan sebagainya. Promosi merupakan salah
satu strategi marketing yang memiliki tujuan, antara lain:

• Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru.


• Mengomunikasikan produk baru.
• Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas.
• Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk.
• Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk.
• Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.

Orang (People)
Faktor sumber daya manusia sangat menentukan maju atau tidaknya sebuah perusahaan. Tak
dapat kita pungkiri bahwa faktor ini berperan penting dalam membuat suatu kemajuan atau
bahkan kemunduran dari suatu perusahaan. Inilah mengapa berbagai perusahaan berlomba-
lomba untuk mencari kandidat pekerja terbaik, mereka bahkan rela membayar lebih untuk
menyewa pihak pencari kerja independen yang sudah ahli dalam mencarikan kandidat pekerja
bagi perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan terkait, apakah karyawan tersebut memiliki

6
performance tinggi atau sebaliknya, apakah karyawan tersebut loyal atau sebaliknya, apakah
karyawan tersebut mampu melayani konsumen dengan baik atau sebaliknya akan ikut
membantu kesuksesan sebuah perusahaan jasa di pasaran.

Faktor penting lainnnya dalam SDM adalah attitude dan motivasi dari karyawan dalam industri
jasa. Attitude dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara
dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi akan
menentukan sejauh apa karyawan ingin atau menyukai pekerjaan yang akan dilakukan.

Proses (Process)

Proses di sini mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya,
mulai dari konsumen memesan (order) hingga akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka
inginkan. Beberapa perusahaan tertentu biasanya memiliki cara yang unik atau khusus dalam
melayani konsumennya. Seperti halnya di suatu restoran, ada beberapa restoran yang
memberikan fasilitas “open kitchen”, di mana konsumen bisa melihat tiap proses pembuatan
makanan yang mereka pesan.

Tampilan Fisik (Physical Evidence)


Tampilan fisik tempat usaha akan menjelaskan bagaimana penataan bangunan dari suatu
perusahaan. Apakah perusahaan menggunakan interior yang unik, lightning system yang
menarik, desain ruangan yang menarik perhatian, dan lain sebagainya. Perusahaan tentu akan
menyadari bahwa penataan bangunan di suatu perusahaan tentu akan memengaruhi mood
pengunjung. Desain interior yang terkesan berantakan tentu akan membuat konsumen merasa
agak sedikit tidak nyaman dengan keadaan di perusahaan tersebut. Bangunan harus dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga memberikan pengalaman kepada
pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah.

B. Perencanaan Produk Baru


Perkembangan produk baru adalah suatu proses dari pencarian ide-ide untuk barang-barang
dan pelayanan-pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi tambahan lini produk yang berhasil
secara komersil ( Darymple & Parsons, 2000, p. 219 ). Alasan dasar perusahaan
mengembangkan produk baru adalah untuk menggantikan item-item yang telah kehilangan
minat dari konsumen. Pengenalam item baru membantu meningkatkan pendapatan dan
keuntungan bagi perusahaan
Berikut ini penjelasan pengembangan produk dari beberapa tokoh:
1. Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) adalah
suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan suatu
produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas
yang lebih besar.
2. Guiltinan (1991) mengatakan bahwa pengembangan produk (product develpoment) adalah
suatu kebutuhan dan keinginan yang selalu berubah mengakibatkan adanya segmen baru atau
adanya persaingan dan perubahan teknologi.

7
3. Sigit (1992) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) disebut
juga merchandising adalah kegiatan-kegiatan manufacturer ( pembuat barang ) atau
middlemen ( perantara ) yang bermaksud melakukan penyesuaian barang-barang yang dibuat
atau ditawarkan untuk dijual atas permintaan pembeli.
4. Kotler dan Armstrong (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk adalah strategi untuk
pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen
pasar yang sekarang.
Keempat pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk adalah suatu usaha
yang dilakukan perusahaan melalui perbaikan bentuk, penyederhanaan, pembentukan kembali,
menambah desain atau model dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen atau
pelanggan.

Pengembangan produk baru tidak terlepas dari biaya ketidakpastian, dan kegagalan. Menurut
Cooper(1993), mayoritas program pengembangan produk gagal mencapai pasar sasaran dari
produk baru yang benar-benar bisa mencapai pasar, sekitar 35% diantarannya mengalami
kegagalan. Oleh sebab itu, oleh perusahaan membutuhkan proses dan alat analisis yang cermat
dan andal dalam rangka pengembangan produk baru.

Konsep produk baru dari dua perspektif, yakni :


1. Baru bagi pasar (new to market) yang mengandung arti belum ada perusahaan yang
memproduksi atau memasarkan produk tersebut sebelumnya.
2. Baru bagi perusahaan bersangkutan (new to deferm) artinya perusahaan-perusahaan lain sudah
membayarkan produk tersebut tetapi perusahaan bersangkutan belum memasarkannya.

Kategori Produk Baru


Secara garis besar, aktivitas pengembangan produk baru bisa menghasilkan 6 macam tipe
produk baru:
1. Produk Baru Bagi Dunia (New to the world products), yaitu produk-produk yang menciptakan
pasar yang sama sekali baru dan membentuk siklus hidup produk yang baru.
2. Lini Product baru (New Product Line), yaitu produk-produk yang baru bagi perusahaan, namun
diluncurkan bagi pasar yang sudah ada.
3. Perluasan lini (Line Extension), yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan
memperluas pasar yang dilayani dengan menawaran manfaat yang berbeda.
4. Penyempurnaan produk yang telah ada (improvement to exsisting products), yaitu produk-
produk yang biasanya dirancang untuk menggantikan penawaran produk yang sudah ada.
5. Re-positioning, yaitu pengembangan teknis yang memungkinkan suatu produk menawarkan
aplikasi baru dan melayani kebutuhan yang baru.
6. Pengurangan biaya (cost redaction), yaitu versi dari produk yang ada yang dapat memberikan
kinerja setara pada tingkat harga yang lebih murah.
Perencanaan produk merupakan hal yang sangat penting, yang menentukan jenis serta
kualitas produk yang akan dihasilkan, respon masyarakat, serta kemungkinan kestabilan
produk tersebut di pasar (dalam artian tidak cepat turun popularitasnya). Ketika
merencanakan produk baru, sebuah perusahaan harus melalui berbagai tahapan hingga
produk benar-benar sudah jadi dan siap dipasarkan.

8
• Idea Generation
Dalam tahap ini, perusahaan mencari ide untuk suatu produk, dimana ide ini bisa berupa
produk yang benar-benar baru, atau produk yang sudah umum di pasaran namun
menggunakan inovasi baru. Pencarian ini harus dilakukan secara sistematis dan kontinyu,
terutama oleh perusahaan besar dengan kompetisi tinggi atau perusahaan yang baru
berkembang dan harus berjuang untuk dikenali.

• Product Screening
Dalam tahap pasca pencarian ide ini, ide dan konsep produk sudah dibuat, namun perusahaan
harus mencari tahu soal apalah konsep produk ini bisa diterima oleh masyarakat atau tidak.
Beberapa ide disaring dan dipilih yang paling mantap serta memiliki potensi tinggi.

Untuk Product Screening, patokan utama untuk menentukan kelayakan ide adalah dengan
menggunakan daftar yang disebut Screening Check List, dimana sebuah ide produk harus
bisa memenuhi semua atau sebagian besar poin dalam Screening Checklist.

Merencanakan Produk Baru


Screening Checklist adalah daftar yang digunakan untuk meninjau kepantasan suatu ide
untuk kemudian diputuskan apakah ide ini bisa dikembangkan menjadi produk nyata atau
tidak. Poin-poinnya adalah:

• Karakteristik Umum dari Produk Baru Tersebut


Dalam poin ini, yang harus diperhitungkan adalah potensi keuntungan produk, kondisi
persaingannya, kondisi pasar (termasuk apakah pasarnya luas atau sempit), potensi dan
jumlah investasi para produk, potensi untuk dipatenkan serta resiko produksinya.

• Karakteristik Pemasaran dari Produk Baru Tersebut


Dalam poin ini, yang harus diperhitungkan adalah kemampuan pasar untuk menampung
produk ini, efeknya pada merk lain, daya tariknya untuk konsumen, potensi siklus
penggunaan produknya, keunggulan produk, kaitannya dengan citra perusahaan serta ada
tidaknya pengaruh dari musim tertentu.

• Karakteristik Produk Baru Tersebut


Dalam poin ini, yang harus diperhitungkan adalah kemampuan/fungsi produk, waktu yang
diperlukan untuk komersialisasi, tingkat kemudahan produksinya, ketersediaan bahan baku
dan pekerja, serta harga.

Setelah melalui Screening Checklist dan lolos, sebuah idea tau konsep produk yang disetujui
kemudian bisa melalui langkah selanjutnya, yang akan dibahas pada lembar berikutnya.

Ide atau konsep yang sudah disaring oleh perusahaan kemudian melewati tahapan sebagai
berikut:

• Concept Testing
Konsep yang sudah diperoleh kemudian diujicobakan ke masyarakat, untuk melihat seberapa
jauh tingkat ketertarikan masyarakat terhadap produk ini. Perusahaan pun bisa tahu sejauh
mana masyarakat tertarik dan siap dengan konsep produk ini. Caranya bisa dengan
melakukan survey, tes serta memelajari tren pasar.

9
• Business Analysis
Pada tahap ini, diasumsikan hasil pengujian konsep produk ke masyarakat berakhir positif
(potensinya dianggap besar). Selanjutnya, yang harus dilakukan adalah melakukan analisis
bisnis untuk menentukan semua hal yang berkaitan dengan aspek finansiap dalam produksi
dan pemasaran. Hal-hal yang dianalisis misalnya adalah potensi permintaan (demand) akan
produk ini kelak, perkiraan pembiayaan, harga yang ditawarkan pesaing, jumlah investasi dan
proyeksi profit.

Analisis bisnis merupakan hal yang sangat rumit karena menyangkut masalah finansial dari
semua aspek produksi barang, terutama jika barang atau produk yang akan dibuat adalah
produk yang sama sekali baru. Berikut akan dijelaskan mengenai variable yang dibahas
dalam analisis bisnis.

Berikut adalah berbagai variable yang harus diperhitungkan dalam analisis bisnis untuk
rencana pembuatan produk baru:

• Demand Projection
Meliputi analisis terkait kaitan harga dan penjualan, potensi penjualan dan proyeksi
perkembangannya, tingkat pembelian kembali serta intensitas jalur pemasaran.

• Cost Projection
Meliputi analisis terkait biaya yang diperlukan untuk produksi, misalnya biaya fasilitas
pembuatan, harga startup dan produksi selanjutnya, biaya perkiraan pembelian material dan
sebagainya.

• Competition
Meliputi analisis terkait kekuatan dan kelemahan competitor, pasar investor untuk perusahaan
dan competitor, competitor potensial dan sebagainya.

• Required Investment
meliputi pembiayaan untuk perencanaan, promosi, pembuatan produk dan distribusinya.

• Profitability
Meliputi analisis untuk mengetahui lamanya modal kembali, profit total untuk keseluruhan
unit dan keuntungan per unit, pengendalian harga serta ROI.
Setelah analisis ini dilakukan dan produk dianggap cukup menguntungkan (profitable) untuk
bisa diproduksi, maka tahap selanjutnya adalah merencanakan pengembangan konsep produk
serta mengetes aspek pemasaran produk itu, yang akan dibahas di lembar berikutnya.

Merencanakan Produk Baru


Setelah suatu konsep produk dianggap cukup baik untuk dikembangkan, maka tahap
selanjutnya dalam perencanaan produk baru ini adalah:

• Product Development
Dalam tahap ini, konsep yang tadinya masih berupa ide dan rancangan mulai dikembangkan
menjadi bentuk fisik, dimana kemudian dilakukan analisis yang mendalam tentang
kemungkinan pemasaran produk ini. Karena sudah berbentuk fisik, maka perencanaan
pemasaran produk pun bisa dilakukan dengan lebih mendetail dan nyata.

10
• Test Marketing
Pada tahap ini, konsep sudah menjadi suatu produk utuh dan siap untuk diujikan ke pasar
potensial. Di sini, produk sudah mulai dipasarkan namun masih di wilayah pemasaran yang
sempit dan dikontrol. Tujuannya adalah melihat sejauh mana produk tersebut diterima oleh
konsumen di pasar yang direncanakan untuk produk ini.

Setelah kedua langkah ini dilakukan, produk tidak langsung dilepas, melainkan dilihat dulu
kinerjanya setelah diluncurkan di pasar yang terbatas. Jika kinerjanya memuaskan dan
nampaknya diterima dengan baik oleh konsumen, barulah tahap selanjutnya bisa dilakukan,
yaitu melepas produk sepenuhnya ke pasar.

Dalam tahap ini, sebuah konsep produk yang tadinya sudah direncanakan dan dianalisis
akhirnya mulai dipasarkan secara penuh, dengan tujuan yang sudah 100 persen
komersialisasi. Hal ini dilakukan setelah produk dilepas secara terbatas ke pasar, dengan
tujuan mengetahui respon masyarakat mengenai produk tersebut dan bagaimana potensinya
setelah dinikmati oleh konsumen.

Aktifitas evaluasi produk yang dilakukan setelah peluncuran terbatas tersebut akan
ditindaklanjuti dengan analisis terhadap hasil survey terhadap konsumen, kelebihan dan
kelemahan produk tersebut menurut konsumen serta analisis kinerja produk tersebut di pasar.
Jika hasilnya positif, barulah produk dipasarkan secara penuh.

Dalam pemasaran produk, perusahaan juga harus mengimbanginya dengan perencanaan dan
antisipasi jangka panjang seperti rencana pemasaran untuk produk tersebut dalam jangka
pendek dan panjang. Produk tersebut juga harus diproduksi secara menyeluruh, termasuk jika
perusahaan memiliki cabang produksi di lebih dari satu tempat.

C. Inovasi Produk
Secara umum, inovasi produk memiliki arti sebagai suatu kemajuan fungsional dari suatu
produk yang bisa membuat produk tersebut lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing.
Minimal produk terbaru tersebut lebih bagus dari produk sebelumnya. Karena jika suatu
produk memiliki suatu keunggulan, maka akan dilihat sebagai nilai tambah untuk konsumen.
Setiap inovasi yang dilakukan atas suatu produk memiliki resiko yang berbeda. Walaupun
tujuan dari ide tersebut adalah untuk memberikan nilai plus tersendiri terhadap sebuah
produk, namun hal tersebut tidak bisa menjamin kesuksesannya. Karena ada pula yang
menganggap jika ide itu tidak memberikan perubahan sehingga merugi.

Peluang Untuk Inovasi Produk


Ada peluang yang bisa saja terjadi setiap dilakukan pengubahan model suatu produk. Peluang
tersebut:
Mencoba untuk Mengurangi Biaya Produksi
Ini dapat dilakukan dengan menambah kuantitas pembelian suatu bahan baku sehingga harga
bisa diminimalisir. Dengan begitu, biaya produksi juga akan berkurang. Selain menggunakan
bahan baku yang sudah ada, Anda juga bisa mengoptimalkan ide dengan proses produksi.
Misalnya yang awalnya menggoreng, kemudian mengubahnya menjadi mengukus.

11
Memberikan Subsidi Harga
Dengan adanya ide baru suatu produk, akan ada harga yang lebih tinggi, selisih harga dari
produk tersebut dapat dimanfaatkan. salah satu peluang yang bisa Anda manfaatkan adalah
dengan subsidi harga. Sehingga bisa mendongkrak produk yang satu dengan yang lainnya.
Inovasi produk tersebut, pada dasarnya didasari pada 2 hal yaitu:
· Marketing Pull / Demand Pull
Inovasi bisa saja terjadi karena ketidakpuasan dari konsumen atau dari pangsa pasar Anda
akan produk yang Anda keluarkan. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut, maka mau
tidak mau harus mengadakan pembaruan terhadap suatu produk.
Selain itu, dorongan untuk melakukan suatu ide juga disebabkan karena seseorang atau
sekelompok orang yang ingin membuat suatu produk yang diinginkan pasar. Misalnya pangsa
pasar di Indonesia butuh pelembab yang tidak hanya bisa melindungi kulit namun juga
mencerahkan.
Karena permintaan tersebut, akhirnya perusahaan membuat suatu pelembab yang sesuai
keinginan pasar. Dengan begitu, produk yang dibuat sudah memiliki pangsa pasarnya
tersendiri. Jikapun untuk meraih keuntungan dari pangsa tersebut, maka tetap harus dilakukan
strategi marketing yang tepat.
·Technology Pull
Inovasi ini terjadi karena ketidakpuasan dari peneliti baik yang internal ataupun eksternal
terhadap produk yang sudah ada. Karena hal tersebut tujuan dari dilakukan pembaruan
tersebut adalah untuk mengkomersilkan produk yang belum dimengerti masyarakat.
Alasan tersebutlah yang kemudian mendorong adanya inovasi produk. Bedanya, pembaruan
ini yang disebabkan karena alasan ini, tidak melihat apakah pasar sedang butuh atau tidak.
bisa juga dianggap untuk mencegah ketertinggalan persaingan karena teknologi yang semakin
lama semakin berkembang.
Konsep Inovasi Produk
Inovasi produk memiliki konsep yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Konsep dasar tersebut yaitu:
1. Simplify (Menyederhanakan)
Konsep ini menyederhanakan suatu proses. Misalnya yang awalnya membuat produk harus
disortir terlebih dahulu kemudian untuk inovasinya, tidak perlu disortir namun bisa
dimaksimalkan dalam pengolahan. Dengan cara tersebut, Anda melakukan suatu inovasi
terhadap produk terhadap suatu proses.
2. Combine (Menggabungkan)
Konsep ini adalah menggabungkan 2 proses atau 2 produk menjadi 1 produk. Misalnya yang
awalnya shampoo yang diproduksi yang bertujuan untuk mengatasi ketombe dan ada yang
untuk rambut rontok. Kemudian dari inovasi berkonsep kombinasi tersebut, dibuat sampo
untuk ketombe dan rontok.

12
3. Integrate (Mengintegrasikan atau Menyatupadukan)
Konsep ini menyatukan beberapa produk. Hampir sama dengan mengkombinasi namun lebih
kompleks sehingga keunggulan yang dimiliki tidak hanya 1 namun juga bisa berlipat. Dengan
begitu, nilai plus yang dimiliki produk tersebut juga akan semakin besar.
4. Re-Arrange (Mengatur Ulang)
Artinya adalah mengatur ulang tentang produk tersebut. Bisa dari komposisi, bisa dari
produksi atau bahkan bisa dari desainnya, agar terlihat lebih menarik di mata konsumen.
5. Eliminate (Menghilangkan atau Mengeliminasi atau Menyingkirkan)
Artinya adalah menghilangkan proses atau bagian tertentu yang tidak perlu dikerjakan.
Misalnya dalam desain atau tampilan dari produk tersebut ada gambar bintang. Padahal kalau
tidak ada gambar tersebut, desain produk tetap bagus, sehingga gambar dihilangkan. Dengan
begitu, Anda melakukan inovasi untuk desain produknya agar terlihat menarik.

13
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Sumber dan Jenis Teori
Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan karya tulis ini berasal dari berbagai literatur
kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Beberapa jenis referensi
utama yang digunakan adalah jurnal ilmiah edisi cetak maupun edisi online,dan artikel ilmiah
yang bersumber dari internet. Jenis data yang diperoleh variatif, bersifat kualitatif maupun
kuantitatif.

3.2 Analisis Teori


Teori yang terkumpul diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik kajian.Kemudian dilakukan
penyusunan karya tulis berdasarkan data yang telah dipersiapkan secara logis dan sistematis.
Teknik analisis teori bersifat deskriptif argumentatif.

3.3 Penarikan Kesimpulan


Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan masalah,tujuan penulisan, serta
pembahasan. Simpulan yang ditarik mempresentasikan pokok bahasan karya tulis, serta
didukung dengan saran praktis sebagai rekomendasi selanjutnya.

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Marketing Strategi yang Baik dalam Bisnis Online

Ada 10 Prinsip KUNCI untuk Membangun Social Media Marketing Strategy yang
Kuat dan Efektif
1. Share
Buatlah konten yang menarik sehingga membuat audiens anda tertarik untuk share konten itu
kepada jaringan sosialnya (di FB, Twitter atau WA).

2. Go Real Time.
Publish konten secara fresh. Respon komentar / complain audiens dengan cepat (maks 15
menit)

3. EDUCATE, DON’T SELL.


Media sosial adalah tempat untuk mengedukasi pasar, calon pelanggan. Arena untuk
membangun kredibilitas, sehingga pelan-pelan tumbuh rasa percaya pelanggan kepada brand
Anda.

4. Entertain. Don’t Market.


Audiens Anda akan lebih engage jika konten-konten digital Anda menghibur serta interaktif,
dan bukan sekedar berisi iklan promosi satu arah.

5. GO MULTICHANNEL.
Bangun digital presence di berbagai channel (minimal hadir di facebook, twitter, blog dan
youtube). Lalu bangun komunikasi digital yang bersifat terpadu dan saling berhubungan
(integrated). Sering sebuah brand mengisi konten yang saling tidak berhubungan antara satu
channel dengan channel lainnya. Tidak terpadu.

6. Think Multimedia. Go visual.


Audiens – terutama young generation – lebih menyukai konten dengan tampilan visual yang
rancak, disertai video yang menarik.

7. Think like publishers.


Brand Loreal membangun website yang isinya lebih bagus dibanding majalah Cosmopolitan.
Alhasil, jutaan pembaca setia datang ke website Loreal.

8. Target Your Niche. Follow figur-figur yang menjadi


influencer di Twitter. Arahkan Facebook Strategy berdasar
pilihan demografi yang sesuai pasar Anda.

9. LISTEN.
Dengarkan dan simak masukan audiens Anda. Feedback mereka bisa menjadi masukan
berharga untuk kemajuan brand Anda.

10. Engage.
Bangun interaksi yang produktif dengan audiens. Konten komunikasi harus kreatif, fun dan
mampu menciptakan kesan. Bukan sekedar script kaku yang membosankan.

15
B. Perancanaan Produk Baru di Bisnis Online
Merencanakan Produk Baru
1. Tahap pertama memetakan apa yang harus dilakukan

2. Tahap kedua melakukan screening

16
3. Tahap ketiga melakukan uji konsep dan analisis

4. Tahap terakhir pengkonversian ide produk menjadi bentuk fisik

17
C. Berinovasi di Bisnis Online

Ada tiga tipe inovasi yang bisa dilakukan dalam Bisnis Online:

1. Inovasi Produk
Inovasi berupa penciptaan produk baru guna memenuhi kebutuhan konsumen; misal
penciptaan produk iPod atau Mobil Hybrid

2. Inovasi Proses
Inovasi pada proses bisnis seperti penciptaan sistem Kaizen, zero inventory, penerapan Six
Sigma, dan proses otomatisasi. Inovasi proses meningkatkan provftabilitas, menurunkan
biaya, meningkatkan produktivitas, serta meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

3. Inovasi Strategi
Inovasi strategi berkaitan dengan perubahan radikal pada model bisnis yang dijalankan, atau
juga pada strategi bisnis yang diterapkan. Penyewaan software secara online dengan harga
yang jauh lebih murah merupakan tantangan dan model bisnis baru dibanding model
konvensional penjualan sofwate seperti yang dilakukan Microsoft.

Adapun dalam melakukan inovasi kita harus mempunyai strategi seperti:


• Meneliti dan mengamati sumbersumber peluang inovasi.
• Menciptakan sistem future-scan
• Mengintegrasikan future scanning dengan system pengelolaan gagasan perusahaan anda.

Dalam melakukan inovasi kita memerlukan beberapa cara untuk menghasilkan inovasi
seperti:
• Mempelajari produk terobosan sebelumnya.
• Benar-benar fokus pada penciptaan nilai (value creation) dalam proses pengembangan.
• Mendesain dan melaksanakan proses pengembangan produk baru yang sistematis
• Menggunakan strategi pembelajaran (learning strategy) untuk menciptakan gagasan yang
lebih radikal.
• Menggunakan crossfunctional team.
• Menggunakan rapid prototyping.

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ada 10 prinsip kunci dalam marketing strategi dalam bisnis online yaitu; Share, Go Real
Time, EDUCATE, DON’T SELL, Entertain. Don’t Market, GO MULTICHANNEL, Think
Multimedia. Go visual, Think like publishers, Target Your Niche. Follow figur-figur yang
menjadi influencer di Twitter, LISTEN, dan Engage.
2. Untuk merencanakan produk baru kita memerlukan beberapa tahap untuk dapat
direalisasikan menjadi bentuk fisik ada beberapa tahap yang harus dilalui yaitu; Tahap pertama
memetakan apa yang harus dilakukan, Tahap kedua melakukan screening, Tahap ketiga
melakukan uji konsep dan analisis, Tahap terakhir pengkonversian ide produk menjadi bentuk
fisik.
3. Inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi strategi adalah macam macam inovasi yang bisa
dilakukan di dalam bisnis online

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

19

Anda mungkin juga menyukai