Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pencapaian Indonesia pada
MDGs Target 6 Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya” dengan
lancar. Selama proses penulisan penulis banyak mendapatkan bantuan dari pihak-pihak lain
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan optimal. Sehingga pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Sekian, semoga makalah ini dapat bermanfaat secara luas dan menginspirasi gagasan-
gagasan baru sebagai solusi permasalahan untuk memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan
penyakit menular lainnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Pekalongan, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian MDGs........................................................................................................5

2.2 Target 6 MDGs yang Sudah dicapai...........................................................................5

2.3 Tantangan Target 6 MDGs..........................................................................................6

2.4 Kebijakan Target 6 MDGs..........................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8

3.2 Saran............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Globalisasi adalah sebuah konsep menyeluruh yang mencakup perubahan
yang terjadi di seluruh dunia. Salah satu definisi globalisasi adalah suatu gerakan
integrasi ekonomi, homogenisasi budaya dan tidak informisasi secara teknologi. Apabila
pengertian globalisasi tersebut digabung dengan pengembangan wilayah, maka
globalisasi tersebut berarti suatu konsep menyeluruh yang diikuti oleh berbagai Negara
untuk mengembangkan suatu wilayah. Isu globalisasi adalah isu isu yang dimiliki
berbagai Negara, dan isu isu tersebut juga dimiliki Negara lain. Dengan kata lain isu
globalisasi adalah isu menyeluruh yang dimiliki berbagai Negara.

Beberapa isu globalisasi yang ada yaitu permasalahan kemiskinan, kesehatan,


pendidikan dan isu isu lain terkait pengembangan sumber daya manusia dan isu isu
terkait pengembangan wilayah yang lain. Adanya isu isu global tersebut, memicu
timbulnya solusi dengan skala global untuk mengatasi isu isu tersebut. Salah satu solusi
untuk mengatasi berbagai isu global terkait kemiskinan, kesehatan da kesejahteraan
tersebut adalah Millenium Development Goals (MDGs). MDGs pertama kali dibuat oleh
PBB pada tahun 2000. Adanya MDGs memicu Negara Negara yang tergabung dalam
PBB mengikuti solusi tersebut untuk mencapai pembangunan millennium.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang menerapkan MDGs sebagai


target perkembangan wilayahnya. Dalam sekian tahun Negara Indonesia mengikuti
MDGs telah tercapai beberapa tujuan. Namun untuk mencapai tujuan keseluruhan dari
MDGs tersebut dibutuhkan tahapan tahapan secara kontinu.

Pada pembahasan kali ini, akan dibahas mengenai peran Negara Indonesia
dalam MDGs, tujuan apa saja yang telah dicapai oleh Negara Indonesia dan dampak
positif negative apa yang diterima Negara Indonesia dari MDGs, sekaligus strategi
pengembangan Negara Indonesia dengan 8 tujuan MDGs.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian MDGs?
2. Apa saja target 6 pada MDGs yang sudah dicapai Negara Indonesia?
3. Apa saja tantangan yang terkait dengan target 6 MDGs?
4. Apa saja kebijakan yang dibuat untuk tercapainya target 6 MDGs?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian MDGs
2. Untuk mengetahui apa saja target 6 pada MDGs yang sudah dicapai Indonesia
3. Untuk mengetahui apa saja tantangan yang terkait dengan target 6 MDGs
4. Untuk mengetahui apa saja kebijakan yang dibuat untuk tercapainya target 6
MDGs

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian MDGs

Pada tahun 2000, para pemimpin dunia bertemu di New York dan menandatangani
“Deklarasi Milennium” yang berisi komitmen untuk mempercepat pembangunan manusia
dan pemberantasan kemiskinan. Hal ini menjadi dasar dari tersusunnya pencapaian tingkat
kesejahteraan umat manusia pada seribu tahun yang akan datang. Komitmen tersebut
diterjemahkan menjadi beberapa tujuan dan target yang dikenal sebagai Millennium
Development Goals (MDGs). Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan
pembangunan milenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia
melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB untuk melaksanakan 8 (delapan)
tujuan pembangunan, yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan
dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,
menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi penyebaran
HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, kelestarian lingkungan hidup, serta
membangun kemitraan global dalam pembangunan.

2.2 Target 6 MDGs yang Sudah dicapai Indonesia


Target 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya

1. Terjadi peningkatan penemuan kasus tuberkulosis dari 20,0 persen pada tahun 2000
menjadi 73,1 persen pada tahun 2009, dari target 70,0 persen; dan penurunan
prevalensi tuberkulosis dari 443 kasus pada 1990 menjadi 244 kasus per 100.000
penduduk pada tahun tahun 2009.
2. Angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian, serta proporsi jumlah kasus
tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan dalam program Directly
Observed Treatment Short Course (DOTS).

5
2.3 Tantangan dalam tercapainya Target 6 MDGs
1. Terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan dalam pencegahan, perawatan dan
pengobatan HIV/AIDS. Sistem layanan kesehatan perlu diperkuat dalam
menangani kasus HIV/AIDS antara lain di bidang pencegahan, diagnosƟ k,
pengobatan, perawatan, keamanan transfusi darah dan kewaspadaan universal.
2. Terbatasnya alokasi anggaran dan ketersediaan dana yang berkesinambungan
dalam pengendalian HIV/AIDS. Masalah pendanaan masih menjadi kendala utama
dalam menangani epidemi HIV/AIDS.
3. Masih lemahnya koordinasi lintas sektor serta sistem monitoring dan evaluasi.
Pemberantasan HIV/AIDS membutuhkan peran serta berbagai sektor yang
memerlukan koordinasi yang efektif dalam mendesain dan menerapkan strategi dan
intervensi.
4. Masih adanya hambatan terkait stigmatisasi dan diskriminasi ODHA di masyarakat
serta adanya ketidaksetaraan gender dan pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Walaupun program komunikasi perubahan perilaku dan KIE tetap diupayakan terus
sebagai bagian dari strategi pengendalian HIV/AIDS, namun belum mampu
mengimbangi cepatnya penyebaran infeksi HIV/AIDS ke seluruh penjuru negeri.
5. Masih terbatasnya fasilitas dan tenaga kesehatan baik dalam hal kuantitas maupun
kapasitas, serta ketersediaan obat anti retroviral baik dalam hal kuantitas maupun
kualitas.

2.4 Kebijakan yang dibuat untuk tercapainya Target 6 MDGs.


1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi dan menghadapi
epidemi yang ada, melalui: (i) peningkatan jumlah fasilitas perawatan, pengobatan
serta konseling dan testing HIV yang berkelanjutan; (ii) penguatan kemampuan
menerapkan upaya pencegahan; dan (iii) peningkatan cakupan seluruh program
pencegahan dan pengobatan; (iv) mengembangkan panduan nasional untuk
pengarusutamaan HIV/AIDS, dan penyesuaian terhadap kondisi setempat; dan (v)
peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam pengendalian HIV/AIDS.
2. Meningkatkan mobilisasi masyarakat dalam upaya pencegahan, perawatan dan
pengobatan HIV/AIDS pada populasi rentan, melalui: (i) penyediaan layanan KIE;
(ii) pelaksanaan penjangkauan terhadap masyarakat pada kelompok paling
berisiko; (iii) peningkatan cakupan penggunaan kondom; (iv) mengurangi

6
prasangka di lingkungan para petugas kesehatan, di masyarakat, dan di antara para
pasien; dan (v) pengembangan lingkungan yang lebih kondusif untuk mengurangi
stigma dan diskriminasi.
3. Mobilisasi sumber dana untuk penanggulangan HIV/AIDS, melalui: (i)
pengintegrasian program penanggulangan HIV/AIDS ke dalam program-program
pembangunan; (ii) mobilisasi sumber dana tambahan dalam pengendalian
HIV/AIDS, dan (iii) pengembangan public private partnership (ppp).
4. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan good governance, melalui: (i)
penguatan organisasi dan kelembagaan untuk berkontrubusi terhadap sebuah
strategi terpadu; (ii) penguatan peran KPAN dan KPA daerah; (iii) penguatan
kemitraan dengan berbagai sektor; (iv) menetapkan peran pemerintah pusat,
daerah, dan kabupaten dalam menangani HIV/ AIDS; (v) merumuskan pedoman
nasional untuk pengarusutamaan HIV/AIDS; dan (vi) mengupayakan pendekatan
inklusif.
5. Memperkuat sistem informasi dan sistem monitoring dan evaluasi, melalui: (i)
pelaksanaan monitoring dan analisis kesehatan, khususnya surveilans generasi
kedua; (ii) menyediakan informasi kepada para pembuat kebijakan.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan milenium adalah


upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara
189 negara anggota PBB untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yaitu
menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua,
mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian
anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit
menular lainnya, kelestarian lingkungan hidup, serta membangun kemitraan global dalam
pembangunan.

Tantangan dalam mencapai target 6 MDGs yaitu, Terbatasnya akses terhadap


pelayanan kesehatan, Terbatasnya alokasi anggaran dan ketersediaan dana, Masih lemahnya
koordinasi lintas sektor serta sistem monitoring dan evaluasi, Masih adanya hambatan terkait
stigmatisasi dan diskriminasi ODHA, dan Masih terbatasnya fasilitas dan tenaga
kesehatan.kebijakan yang dibuat untuk mencapai target 6 MDGs yaitu, Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi dan menghadapi epidemi yang ada, Meningkatkan
mobilisasi masyarakat dalam upaya pencegahan, perawatan dan pengobatan HIV/AIDS,
Mobilisasi sumber dana untuk penanggulangan HIV/AIDS, Meningkatkan koordinasi lintas
sektor dan good governance, dan Memperkuat sistem informasi dan sistem monitoring dan
evaluasi.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/nissa96/5528dc9ff17e61a3118b45b4/pencapaian-tujuan-
pembangunan-milenium-di-indonesia

https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/39-sayonara-mdgs-welcome-sdgs.html

https://www.bappenas.go.id/files/8613/5229/8462/1-laporan-pencapaian-tujuan-
pembangunan-milenium-indonesia-
2010201011181321170__20101223204310__2813__0.pdf

Anda mungkin juga menyukai