2020
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Pengertian
E. Dasar Hukum
BAB IV PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adapun tahapan yang menjadi ruang lingkup unit yang menangani Analisis dan
Penyusunan Saran baik di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Ombudsman
Republik Indonesia adalah:
D. Pengertian
E. Dasar Hukum
A. Alur Analisis
Penyusunan
Laporan Hasil Deteksi Rencana Tindak
Lanjut
Survei Kajian
Ti njauan
Kajian Cepat
Sistemik
Pengumpul an Data
Penelaahan
Perubahan
Perumusan Saran Kebijakan/
Regulasi
Penyusunan
Laporan Hasil
Analisis
Rapat Pleno/Rapat
Perwakilan
Diterima dengan
Perbaikan
Keputusan
Diterima Perbaikan
Penyampaian Penyampaian
Secara Terbuka Secara Tertutup
A. Definisi Kegiatan
Kegiatan Analisis sebagaimana dijelaskan pada alur di atas dapat dibagi menjadi
dua yaitu Survei dan Kajian. Kegiatan survei dan kajian seperti yang diatur dalam
Peraturan Ombudsman Nomor 41 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pencegahan
Maladministrasi harus dilakukan dengan tiga tahapan yaitu pengumpulan data,
penelahaan dan perumusan saran. Sedangkan kajian secara ruang lingkup dapat
dibagi menjadi dua kegiatan lagi diantaranya Kajian Cepat (Rapid Assessment) dan
Tinjauan Sistemik (Systemic Review).
BAB III
Tata Laksana Analisis Pencegahan Maladministrasi
A. Survei
1. Alur Survei
5 bulan
Berita Acara
Penyerahan Laporan Penelahaan Perumusan Saran
Hasil Deteksi
Penyampaian
Laporan Hasil Rapat Pleno
Analisis
5 hari
3. Ruang Lingkup
4. Jangka Waktu
Unit yang menyelenggarakan deteksi paling lama 2 (dua) hari kerja setelah Laporan
Hasil Deteksi disetujui oleh Rapat Pleno menyerahkan Laporan Hasil Deteksi
kepada Unit yang menyelenggarakan survei. Kegiatan survei dilakukan paling lama
5 (lima) bulan setelah Laporan Hasil Deteksi diterima oleh unit yang
menyelenggarakan survei. Kegiatan penyampaian saran dilakukan paling lama 5
(lima) hari sejak Laporan Hasil Analisis disetujui oleh Rapat Pleno.
5. Pelaksana Kegiatan
Survei juga dapat dilaksanakan seluruhnya oleh Lembaga survei eksternal dengan
mempertimbangkan ketersediaan anggaran, waktu, dan sumber daya manusia.
Lembaga survei eksternal ditentukan berdasarkan hasil rapat pleno dengan
memenuhi persyaratan yang telah diajukan oleh unit Kerja yang menyelenggarakan
survei.
2. Alat Kerja
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam kegiatan survei berupa hasil dari pengisian kuesioner
dan hasil wawancara terhadap sampel populasi tertentu guna mendapatkan data
kuantitatif maupun kualitatif. Dalam hal tertentu pemeriksaan dokumen dapat
dilakukan pada suatu sampel dalam proses pengumpulan data jika hasil
kuesioner dan wawancara dianggap belum dapat memberikan kebutuhan data
bagi pelaksana survei. Model penetapan sampel populasi dalam pengumpulan
data kegiatan survei yaitu:
b. Penelahaan
Penelahaan adalah kegiatan analisis Laporan Hasil Pengumpulan Data kegiatan
survei yang dilakukan oleh unit pelaksana. Penelaahan dilakukan dengan
beberapa metode diantaranya:
Identifikasi data adalah kegiatan memilah data yang didapat dalam
tahapan Pengumpulan Data untuk dijadikan data perbandingan dan
memudahkan proses klasifikasi data.
Klasifikasi Data: adalah kegiatan pemisahan data yang kemudian
dilakukan pemilihan data-data yang dibutuhkan untuk proses analisis.
Setelah dilakukan kegiatan telaah, dilakukan penyusunan Laporan Hasil Telaah
yang berisi hasil telaah berdasarkan Laporan Hasil Pengumpulan Data yang
kemudian dirumuskan saran dengan mempertimbangkan hasil pembuktian
potensi maladministrasi yang ditemukan oleh unit yang menyelenggarakan tahap
Analisis.
c. Perumusan Saran
Perumusan saran adalah kegiatan pembahasan hasil telaah dan penyusunan
saran berdasarkan Laporan Hasil Telaah. Forum Perumusan saran dihadiri oleh
unit pelaksana kegiatan Survei dan Unit yang melaksanakan kegiatan perlakuan
sebagai bentuk komitmen dan koordinasi ketika hasil perumusan saran
memasuki tahapan selanjutnya.
Perumusan saran didasarkan pada Laporan Hasil Telaah dengan
memperhatikan:
Kesulitan Pelaksanaan Saran dengan mempertimbangkan faktor legalistik
aturan eksternal maupun internal
Kondisi kelembagaan internal pihak terkait, dan
Faktor anggaran dalam waktu berjalan.
Tata Cara Perumusan Saran
1. Setelah dilakukan kegiatan penelaahan kemudian disusun Laporan Hasil
Analisis merupakan produk internal Ombudsman sebagai bentuk laporan
kegiatan dan hasil tahapan analisis yang kemudian akan diserahkan
kepada pihak terkait untuk melakukan saran yang telah dikeluarkan oleh
Ombudsman kepada penyelenggara layanan publik tertentu. Penyusunan
Laporan Hasil Analisis dilakukan setelah adanya pembahasan dalam
forum yang dihadiri oleh unit yang menyelenggarakan tahapan Perlakuan.
Setelah adanya kesepakatan dalam forum tersebut maka disusun Laporan
Hasil Analisis yang paling sedikit memuat:
temuan lapangan;
kesimpulan hasil pertemuan; dan
saran perbaikan.
2. Selain Laporan Hasil Analisis, unit yang menyelenggarakan Analisis juga
menyusun Ringkasan Eksekutif yang memiliki konten sama dengan
Laporan Hasil Analisis namun dikemas secara lebih menarik dan mudah
dipahami sehingga dapat menarik perhatian masyarakat secara luas dan
memudahkan pemahaman pihak yang menerima saran dalam
menjalankan saran yang disampaikan Ombudsman. Ringkasan Eksekutif
paling sedikit memuat :
abstrak;
saran perbaikan;
temuan Survei; dan
catatan penutup.
3. Khusus untuk Perumusan saran, sebagai bagian dari Laporan Hasil
Analisis paling sedikit memuat:
perbaikan standar Pelayanan Publik;
penguatan pengelolaan pengaduan Pelayanan Publik;
perbaikan regulasi dan kebijakan;
evaluasi kompetensi Penyelenggara; dan/atau
saran lain yang dianggap perlu.
4. Laporan Hasil Analisis dan Ringkasan Eksekutif kemudian disampaikan
dalam Rapat Pleno untuk disepakati tindak lanjutnya.
B. Kajian
Kajian adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh unit yang
menyelenggarakan tahap Analisis dalam pencegahan maladminsitrasi. Kajian
dibagi menjadi dua, Kajian Cepat (Rapid Assessment) dan Tinjauan Sistemik
(Systemic Review) sesuai dengan kebutuhan proses analisis.
1. Alur Kajian
5 bulan
Berita Acara
Penyerahan Laporan Penelahaan Perumusan Saran
Hasil Deteksi
Penyampaian
Laporan Hasil Rapat Pleno
Analisis
5 hari
b. Ruang Lingkup
c. Waktu
Unit yang menyelenggarakan Deteksi paling lama 2 (dua) hari kerja setelah
Laporan Hasil Deteksi disetujui oleh Rapat Pleno menyerahkan Laporan
Hasil Deteksi kepada Unit yang menyelenggarakan Kajian Cepat. Kegiatan
Kajian Cepat dilakukan paling lama 3 (lima) bulan setelah Laporan Hasil
Deteksi diterima oleh unit yang menyelenggarakan Kajian Cepat. Kegiatan
penyampaian saran dilakukan paling lama 5 (lima) hari sejak Laporan Hasil
Analisis disetujui oleh Rapat Pleno.
d. Pelaksana Kegiatan
b. Ruang Lingkup
c. Waktu
Unit yang menyelenggarakan Deteksi paling lama 2 (dua) hari kerja setelah
Laporan Hasil Deteksi disetujui oleh Rapat Pleno menyerahkan Laporan
Hasil Deteksi kepada Unit yang menyelenggarakan Tinjauan Sistemik.
Kegiatan Tinjauan Sistemik dilakukan paling lama 6 (lima) bulan setelah
Laporan Hasil Deteksi diterima oleh unit yang menyelenggarakan Kajian
Cepat. Kegiatan penyampaian saran dilakukan paling lama 5 (lima) hari
sejak Laporan Hasil Analisis disetujui oleh Rapat Pleno.
d. Pelaksana Kegiatan
a. Pengumpulan data
c. Perumusan Saran
BAB IV
PENUTUP