Anda di halaman 1dari 5

1. APA YANG ADA KETAHUI TENTANG BETON RINGAN BERIKAN PENJELASAN?

Dibuat dengan menggunakan agregat ringan atau dikombinasikan dengan agregat normal
sedemikian rupa sehingga dihasilkan beton dengan berat isi yang lebih kecil (lebih ringan) daripada
beton normal. Berat isi beton ringan mencapai 2/3 dari beton normal. Tujuan penggunaan beton
ringan adalah untuk mengurangi berat sendiri dari struktur sehingga komponen struktur
pendukungnya seperti pondasinya akan menjadi lebih hemat.
Agregat yang digunakan untuk memproduksi beton ringan merupakan agregat ringan juga. Agregat
yang digunakan umumnya merupakan hasil pembakaran shale, lempung, slates, residu slag, residu
batu bara dan banyak lagi hasil pembakaran vulkanik. Berat jenis agregat ringan sekitar 1900kg/m3
atau berdasarkan kepentingan penggunaan strukturnya berkisar antara 1440-1850kg/m3 , dengan
kekuatan tekan umur 28 hari lebih besar dari 17,2 MPa.

SOAL 4. SEBUTKAN JENIS JENIS ADICTIVE YANG ANDA KETAHUI BESERTA KEGUNAANNYA
DAN JELASKAN CARA KERJANYA DALAM CAMPURAN BETON?

Jenis Jenis Addictive


jenis bahan tambah lain yang biasa digunakan adalah bahan pembentuk gelembung udara
(Air Entraining Agent/AEA). Ada dua jenis AEA, yaitu jenis detergent dan bukan detergent.
a. Jenis detergent
AEA pada umumnya adalah dari jenis deterjent, yaitu zat aktif terhadap permukaan. Zat ini
biasanya berupa zat organik sebagai bahan baku sabun, sehingga bila diaduk dengan air akan
menjadi busa dan busa ini akan tersebar di dalam adukan beton Gelembung-gelembung ini
berada diantara butiran semen dan agregat yang berfungsi sebagai bola pelincir sehinggaadukan
beton menjadi lebih mudah diaduk. Penambahan AEA membuat beton mempunyai sifat
penyusutan yang kecil dan membuat beton lebih kedap air. Bahan yang biasa digunakan untuk
membuat AEA adalah damar vinsol yang merupakan senyawa asam abiet (abietic acid) atau
biasa disebut dengan soda api.
b. jenis bukan detergent
Jenis ini biasanya berupa bubuk aluminium halus. Bubuk ini apabila bercampur dengan air
pada beton akan bereaksi membentuk gelembung udara gas hidrogen. Biasanya digunakan juga
bahan stabilisator (Natrium Stearat) agar gelembungnya dapat tersebar merata dan stabil.

Menurut ASTM C.494, admixture dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu :


a. Tipe A Water-Reducing Admixtures adalah bahan tambah yang mengurangi air pencampur
yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu. Bahan tambah ini
biasa disebut water reducer atau plasticizer.
b. Tipe B Retarder merupakan Bahan kimia untuk memperlambat proses ikatan beton.
Bahan ini diperlukan apabila dibutuhkan waktu yang cukup lama antara pencampuran/
pengadukan beton dengan penuangan adukan. Atau dimana jarak antara tempat pengadukan
beton dan tempat penuangan adukan cukup jauh.
c. Tipe C Accelerator merupakan Bahan kimia untuk mempercepat proses ikatan dan
pengerasan beton. Bahan ini digunakan jika penuangan adukan dilakukan di bawah
permukaan air, atau pada struktur beton yang memerlukan pengerasan segera.Beberapa
macam accelerator, yaitu Calsium chlorida (CaCl2), Aluminium Chlorida, Natrium Sulfat,
dan Aluminium Sulfat.
d. Tipe D : Water Reducer Retarder (WRR) merupakan Bahan kimia tambahan berfungsi
ganda yaitu untuk mengurangi air dan memperlambat proses ikatan.Pengaruhnya pada beton
adalah Kekuatan Tekan, Setting Time, dimana retarder menghambat setting time beton.
e. Tipe E: Water Reducer Accelerator merupakan Bahan kimia tambahan berfungsi ganda
yaitu untuk mengurangi air dan mempercepat proses ikatan. Pengaruhnya pada beton:
1. Kekuatan. Pada saat accelerator mencapai peningkatan kekuatan awal beton, pengaruh
kekuatan beton dapat diabaikan. Jika bahan water reducing dicampur accelerator,
keuntungan kekuatan jangka panjang akan diapat berhubungan langsung dengan
penurunan rasio air-semen (a/s).
2. Setting Time. Setting time beton yang mengandung accelerator lebih pendek daripada
beton biasa yang tidak mengandung accelerator. Pengaruh kalsium klorida pada setting
time lebih besar daripada kalsium format
3. Workability. Baik kalsium klorida dan kalsium format memberikan sedikit peningkatan
dalam workabilitas. Peningkatan yang lebih besar dalam workabilitas dapat diperoleh
dengan kombinasi accelerator dengan bahan water reducing.
4. Air Entrainment . Hampir semua accelerator tidak mengandung derajat air entrainment.
5. Bleeding . Admixture accelerator tidak mempengaruhi bleeding.
6. Panas Hidrasi. Accelerator meningkatkan tingkatan panas yang dihasilkan dan
memberikan kenaikan temperature yang lebih besar daripada campuran bahan biasa.
Total panas hidrasi tidak mempengaruhi.
7. Perubahan Volume. Kalsium klorida meningkatkan creep maupun drying shrinkage .
Kalsium format meningkatkan drying shrinkage tetapi data yang ada menunjukkan ada
sedikit pengaruh pada creep .
8. Durability. Kalsium klorida mempunyai kemampuan memecahkan pasivity alamiah
yang diberikan beton dengan menggunakan semen portland, dengan demikian akan
memperbesar korosi pada baja atau logam tertanam.

f. Tipe F : High Range Water Reducer ( Superplasticizer ) meruapakan Bahan kimia yang
berfungsi mengurangi air sampai 12% atau bahkan lebih. Dengan pemakaian bahan
tambahan ini diperoleh adukan dengan faktor air semen lebih rendah pada nilai kekentalan
adukan yang sama atau diperoleh adukan dengan kekentalan lebih encer dengan fakor air
semen yang sama, sehingga kuat tekan beton lebih tinggi.
g. Tipe G : High Range Water Reducer (HRWR) merupakan Bahan kimia tambahan yang
berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi air dan mempercepat proses ikatan dan pengerasan
beton.
SOAL 5. SEBUTKAN JENIS JENIS SEMEN YANG SAUDARA KETAHUI BESRTA
KEGUNAANNYA?

A. Semen Portland Tipe I (OPC)


Semen Portland Jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling klinker semen
dan gypsum. Semen Portland Jenis I memenuhi persyaratan SNI No. 15204-2004 Jenis I
dan ASTM C152004 tipe l.Semen jnis ini digunakan untuk bangunan umum dengan
kekuatan tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus), seperti:
 Bangunan bertingkat tinggi
 Perumahan
 jembatan dan jalan raya
 Landasan bandar udara
 Beton pratekan • Bendungan saluran irigasi
 Elemen bangunan seperti genteng, hollow, brick/batako, paving block, buis beton,
roster, dan lai-lain.
B. Semen Portland Pozzolan (PPC)
Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara
semen Portland dan Pozzolan alus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen
Portland dan Pozzolan bersamasama atau mencampur secara rata bubuk semen Portland
dan Pozzolan atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozzolan 15
s.d 40% massa Semen Portland Pozzolan. Semen Portland Pozzolan memenuhi
persyaratan SNI 1-0302004 type IPU.
Kegunaannya:
 Bangunan bertingkat (2-3 lantai)
 Konstruksi beton umum
 Konstruksi beton massa seperti pondasi plat penuh dan bendungan/dam
 Konstruksi bangunan di daerah panai, tanah berair (rawa)
 Bangunan di lingkungan garam sulfat yang agresif
 Konstruksi bangunan yang memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunan sanitasi,
bangunan perairan, dan penampungan air
C. PORTLAND CEMENT TIPE II
Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas
hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran
irigasi, beton massa dan bendungan.

D. ORDINARY PORTLAND CEMENT TIPE III


Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
bangunanyang memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran
dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat mungkin. Misalnya digunakan untuk
pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.
E. ORDINARY PORTLAND CEMENT TIPE V
Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunanbangunan pada tanah/air yang
mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut.
Dikemas dalam bentuk curah.

F. SUPER MASONARY CEMENT (SMC)


Super masonary cement adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan
dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku
pembuatan genteng beton hollow brick, paving block, dan tegel.
G. OIL WELL CEMENT, CLASS G-HSR (HIGH SULFATE RESISTANCE)
Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas
alam dengan kontruksi sumur minyak dbawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah
diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistance (HSR) disebut juga sebagai (Basic
OWC". Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan
temperatur tertentu.
H. SPECIAL BLENDED CEMENT(SBC)
Spesial blended cement adalah semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega
proyek jembatan Surabaya MAdura (Suramadu) dan cocok digunakan untuk bangunan di
lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah.

SOAL 6. JELASKAN PENGERTIAN DAKTILITAS, DAN APA MANFAATNYA ! KITA KETAHUI


BETON MERUPAKAN MATERIAL YANG GETAS BAGAIMANA CARA MENEINGKATKAN
DAKTILITAS BETON?

Daktilitas beton didefinisikan sebagai kemampuan untuk mencapai deformasi yang signifikan tanpa
peningkatan ditandai dari tekanan diluar kekuatan luluh baja. Baja daktilitas tinggi memiliki
kemampuan lebih untuk menyerap energi dari baja daktilitas yang rendah. Hal ini dapat bertahan
lebih lama dibawah menekankan lebih tinggi dari kekuatan luluh dengan deformasi plastik,
sebaliknya dengan baja daktilitas rendah, yang lebih rapuh dan istirahat tiba-tiba, mendapatkan
elongations cahaya.
Struktur dengan daktilitas tertentu akan memungkinkan terjadinya sendi plastis secara bertahap
pada elemen-elemen struktur yang telah ditentukan.
Dengan terbentuknya sendi plastis pada struktur, maka struktur akan mampu menahan
beban gempa yang besar tanpa memberikan kekuatan berlebihan pada elemen struktur
karena energi kinetik akibat gerakan tanah yang diterima akan diserap oleh sendi plastis
tersebut. Semakin banyak sendi plastis yang terjadi pada struktur maka semakin banyak
pula energi yang diserap oleh struktur. Agar struktur gedung memiliki daktilitas yang
tinggi, maka harus direncanakan sendi plastis yang terjadi berada pada balok-balok dan
bukan terjadi pada kolom, kecuali pada kaki kolom paling bawah dan bagian atas kolom
penyangga atap

SEBUTKAN JENIS - JENIS PENGUJIAN BETON BESERTA METODENYA ?

1. Pengujian Slump, kerucut yang berbentuk terpancung ciptaan “ Abrams”untuk beton yang encer.
Yang dipakai secara intensif dilapangan sangat berguna untuk mendeteksikeseragaman campuran
sebelum dilakukan pencetakan terhadap benda uji. Ada beberapa macam dari bentuk slump yang
terjadi yaitu :
a. Slump yang benar (true Slump)
Suatu campuran yang telah dibuat dikatakan mempunyai true slump, jika kerucut beton
mengalami penurunan secara seragam disetiap sisinya setelah kerucut diangkat.
b. Slump geser (Shear Slump)
Sebagian kerucut beton meluncur kebawah sepanjang bidang miring. Jika hal itu terjadi, maka
pengujian slump harus diulang. Jika bentuk slump itu terjadi secara konsisten maka berarti sifat
kohesi campuran yang diuji adalah kurang baik.
c. Slump runtuh (Collapse Slump)
Campuran dikatakan mempunyai Collapse slump, jika setelah kerucut diangkat campuran akan
mengalami runtuh (collapse)
2. Tes Bola Kelly, dikembangkan di Amerika sebagai alternative tes slump, tes ini memiliki keunikan
yang menguntungkan dalam hal pemakaiannya untuk beton dalam gerobak dorong atau beton
dalam cetakan dan tes ini lebih sederhana secara cepat untuk dilaksanakan dari pada test slump.
3. Tes kekentalan Vebe, dikembangkan di Swedia oleh V. Barkner, pada dasar tes penuangan kembali
mengidentifikasikan atas dua hal, yaitu compactability dan mobility dari beton yang ditargetkan.
4. Tes leleh (flow test), beton yang memiliki nilai leleh yang sama berbeda tingkat kecelakaannya, akan
tetapi tes tersebut memberikan perkiraan yang baik dari konsistensi beton yang cenderung
menimbulkan segregasi.
SOAL 8. JELASKAN PENGERTIAN WORKABILITY PADA BETON SEGAR?

Kemudahan pengerjaan (wokability) adalah merupakan tingkat kemudahan adukan beton untuk
diaduk, diangkut, dituang, dan dipadatkan tanpa mengurangi homogenitas beton, dan beton tidak
terurai (bleeding) yang berlebihan untuk mencapai kekuatan yang direncanakan.

Berdasarkan spesifikasi SCC dari EFNARC, workabilitas atau kelecakan campuran beton segar
dapat dikatakan sebagai beton SCC apabila memenuhi kriteria sebagai berikut yaitu:

a. Filling ability
Filling ability adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir dan mengisi keseluruh bagian
cetakan melalui berat sendirinya
b. Passing ability
Passing ability adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir melalui celah-celah antar
besitulangan atau bagian celah yang sempit dari cetakan tanpa terjadi adanya segregasi atau
blocking
c. Segregation resistance
Segregation resistance adalah kemampuan beton SCC untuk menjaga tetap dalam keadaan
komposisi yang homogen selama waktu transportasi sampai pada saat pengecoran.

Anda mungkin juga menyukai