Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Filosofi Keperawatan

Patricia Benner merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik dan moral yang
terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku
dan tindakan keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada
mereka yang membutuhkan. Jadi teori filosofi keperawatan merupakan konsep
keyakinan yang berasal dari nilai etik bermula dari suatu seni, kemudian menjadi
suatu ilmu dan selanjutnya berkembang menjadi suatu profesi keperawatan. Profesi
keperawatan tidak terlepas dari sains keperawatan untuk terus mengembangkan
disiplin keilmuannya. Sains keperawatan merupakan ilmu yang terus berkembang
sesuai dengan perkembangan respon manusia terhadap lingkungannya. Salah satu
ahli filosofi yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam tatanan
pelayanan keperawatan adalah patricia Benner. Dalam teori ini mengemukakan
bahwa tingkatan dalam pelayanan keperawatan dimulai dari novice sampai yang
tertinggi yaitu expert yang mempunyai tugas dan keahlian sesuai dengan
tingkatannya. Berdasarkan hal tersebut kelompok akan membahas tentang Filosofi
keperawatan menurut Patricia Benner serta aplikasinya dalam pelayanan
keperawatan.

B. Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :

a. Memahami tentang Riwayat Hidup Patricia Benner

b. Memahami filosofi yang dikemukakan oleh Patricia Benner

c. Memahami tentang paradigma keperawatan menurut Patricia Bennerd.

1
BAB II

KONSEP TEORI

A. Sejarah dan Latar Belakang dari Teori Patricia Benner

Patricia Benner dilahirkan di Hampton Virginia USA, pada tanggal 10 Mei 1955.
Patricia Benner adalah Profesor di Departemen Fisiologis Keperawatan di Sekolah
Keperawatan di University of California, San Francisco. Dr Benner menerima gelar
sarjana di bidang keperawatan dari Pasadena College, gelar master dalam
keperawatan bedah medis dari University of California, San Francisco. Dr. Benner
adalah penulis sembilan buku dan diterjemahkan dalam delapan bahasa, termasuk
Dari Novice untuk Ahli, yang berjudul American Journal of Nursing Book of the Year
untuk pendidikan keperawatan dan penelitian keperawatan tahun 1984, dan The
Primacy of Caring, ditulis bersama dengan Judith Wrubel, bernama Kitab Tahun
tahun 1990, juga dalam dua kategori. Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam
delapan bahasa. Buku-bukunya terbaru adalah Fenomenologi Interpretasi :
Perwujudan, Caring dan Etika dalam Kesehatan dan Penyakit, dan The Crisis Care
dengan Susan Phillips, baik yang diterbitkan pada tahun 1994. Keahlian dalam
Praktek Keperawatan : Caring, Penghakiman Klinis, dan Etika dengan Christine
Tanner dan Catherine Chesla juga bernama Book of the Year pada tahun 1996, dan
pengasuhan dengan Suzanne Gordon dan Nel Noddings, juga diterbitkan pada tahun
1996. Yang akan diterbitkan pada bulan Desember 1998 adalah Kebijaksanaan Klinis
dan Intervensi dalam Perawatan Kritis. Dr Benner adalah peneliti yang tercatat
secara internasional dan dosen pada pendidikan kesehatan. Karyanya memiliki
pengaruh luas pada keperawatan baik di Amerika Serikat dan internasional, misalnya
dalam menyediakan dasar untuk undang-undang baru dan desain untuk praktek
keperawatan dan pendidikan bagi tiga negara di Australia.

Dia baru-baru terpilih sebagai rekan kehormatan dari Royal College of Nursing.
Karyanya memiliki pengaruh dalam keperawatan di bidang praktek klinis dan etika

2
klinis. Ia telah menjadi staf perawat di bidang medis-bedah, ruang gawat darurat,
perawatan koroner, unit perawatan intensif dan perawatan di rumah. Saat ini,
penelitiannya meliputi studi tentang praktik keperawatan di unit perawatan intensif
danetika keperawatan.

B. Filosofi keperawatan Patricia Benner

Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral
yang terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat,
perilaku, dan tindakan keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya
kepada mereka yang membutuhkan. Teori filosofis keperawatan merupakan
kumpulan konsep, defenisi dan usulan yang memproyeksikan sebagai pandangan
sistematis atas penomena dengan merancang hubungan-hubungan khusus diantara
konsep-konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan atau
pengendalian fenomena. Paradigma keperawatan menurut Patricia Benner : meliputi
keperawatan, manusia, lingkungan dan kesehatan.

1. Keperawatan

Menggambarkan sebagai suatu hubungan caring dan kondisi yang memungkinkan


adanya hubungan dan perhatian. Keperawatan dasar dirancang untuk
memungkinkan memberi bantuan dan menerima bantuan. Keperawatan dipandang
sebagai ilmu praktik keperawatan yang didukung oleh adanya aspek moral dan etik
perawatan dan serta tanggung jawab. Benner memahami praktik keperawatan
sebagai perawatan dan proses belajar dari pengalaman hidup sehat, sakit dan
penyakit yang menggambarkan antara tiga dimensi tersebut

2. Manusia

Menurut Benner menggunakan fenomena untuk menjelaskan tentang orang yang


mana mereka digambarkan sebagai sesorang yang mampu menilai dirinya sendiri.
Sesorang juga memiliki kemampuan untuk merefleksikan dirinya dan juga tidak

3
mampu merefleksikan dirinya tentang kesulitan yang dihadapi didunia. Menurut
Benner, manusia mempunyai empat peran utama yaitu :

a. Peran situasi

b. Peran tubuh

c. Peran kepribadian

d. Peran selalu menyesuaikan diri

3. Kesehatan

Fokusnya pada pengalaman hidup sehat dan sakit. Sehat didefinisikan sebagai apa
yang dapat dinilai, sedangkan kesejahteraan adalah pengalaman mausia selama
masa sehat sedangkan penyakit adalah apa yang dinilai pada tingkat fisik.

4. Lingkungan

Benner menggunakan istilah situasi dari pada lingkungan sosial dengan definisi dan
ke bermaknaan sosial. Mereka menggunakn istilah situasi yang memiliki makna yang
didefiniskan oleh orang yang berinteraksi, memamknai dan memahami situasi.
Menurut individu situasi itu dibatasi oleh cara individu.

Falsafah keperawatan menurut Patricia Benner.

Kepedulian (caring) adalah inti dari keperawatan. Mengedepankan tentang apa


kemampuan berhubungan dan kepedulian yang menghasilkan bantuan yang
berkualitas. Benner menjelaskan secara sistematis lima tahap penguasaan
keterampilan praktek Novice (pemula), Advance Beginner (pemula lanjut),
competent (kompeten), proficient (pengusai), dan expert (ahli). Teori “From Novice

4
To Expert” yang dikembangkan oleh Patricia Benner diadaptasi dari “Model Dreyfus”
yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From Novice to
Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap peran dan perkembangan profesi meliputi :
Novice, Advance Beginner, competent, proficient dan expert.

1. Novicea.

Seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya.

b. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu
penampilannya.

c. Di sini sulit untuk melihat situasi yang relevan dan irrelevan.

d. Secara umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi Benner
bisa mengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice jika
ditempatkan pada area atau situasi yang tidak familiar dengannya.

2. Advance Beginnera.

a. Ketika seseorang menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang dapat


diterima pada situasi nyata.

b. Advance beginner mempunyai pengalaman yang cukup untuk memegang suatu


situasi.

c. Kecuali atribut dan ciri-ciri, aspek tidak dapat dilihat secara lengkap karena
membutuhkan pengalaman yang didasarkan pada pengakuan dalam konteks situasi.

d. Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada
penyelesaian tugas. Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi
yang memerlukan perspektif lebih luas.

5
e. Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai ujian
terhadap kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien yang
membutuhkan dan responnya.

f. Advance beginner mempunyai responsibilitas yang lebih besar untuk melakukan


manajemen asuhan pada pasien, sebelumnya mereka mempunyai lebih banyak
pengalaman. Benner menempatkan perawat yang baru lulus pada tahap ini.

3. Competenta

a. Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan


yang lain, advance beginner akan menjadi competent.

b. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan


mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk suatu situasi
dan sudah dapat dilepaskan.

c. Konsisten, kemampuan memprediksi dan manajemen waktu adalah penampilan


pada tahap competent.

d. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada respon


pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.

e. Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis,


karena pengajar harus mengembangkan pola terhadap elemen atau situasi yang
memerlukan perhatian yang dapat diabaikan.

4. Proficienta

a. Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan
yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon
keterampilan dari situasi yang dikembangkan.

b. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya diri pada pengetahuan


dan keterampilannya.

c. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.

6
5. Experta.

a. Pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitiv dari situasi yang
terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan
pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian.

b. Perubahan kualitatif pada pada expert adalah “mengetahui pasien” yang berarti
mengetahui tipe pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia.

c. Aspek kunci pada perawat expert adalah:

1) Menunjukkan pegangan klinis dan sumber praktis

2) Mewujudkan proses know-how

3) Melihat gambaran yang luas

4) Melihat yang tidak diharapkan

C. Penerimaan oleh keperawatan

1. Praktek keperawatan

Benner menggambarkan praktek klinik keperawatan menggunakan pendekatan


interpretasi fenomenologi. From Novice to Expert berisi beberapa contoh aplikasi
dalam penerapan metodenya di beberapa situasi praktek.

Awalnya, benner menggunakan pendekatan promosi, jenjang perawat klinik,


program untuk lulusan perawat yang baru dan seminar untuk mengembangkan
pengetahuan klinik. Simposium berfokus pada keunggulan pada praktek
keperawatan yang dilaksanakan untuk pengembangan staf, pengenalan dan
penghargaan sebagai salah satu jalan untuk mendemonstrasikan perkembangan
pengetahuan klinik dalam praktek.

Setelah itu metode benner banyak diadopsi oleh para praktisi keperawatan misalnya
Fenton menggunakan pendekatan Benner dalam sebuah studi thnography untuk
penampilan perawat klinik spesialis. Penemuannya terdiri dari identifikasi dan

7
deskripsi kompetensi perawat untuk mempersiapkan perawat mahir. Balasco dan
Black and silver menggunakan metode Benner untuk membuat pedoman
pembedaan pengembangan klinik dan jenjang karir dalam keperawatan. Farrell and
Bramadat menggunakan paradigma analisa kasus Benner dalam proyek kolaborasi
antara universitas pendidikan keperawatan dan rumah sakit pendidikan untuk
mendalami perkembangan klinik yang sesuai dengan skill dalam praktek yang nyata.

2. Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, model Benner banyak digunakan sebagai acuan oleh para
pendidik untuk mempelajari setiap level perawat dari novice sampai expert dan
mempelajari perbedaan masing masing level sehingga memberikan pengalaman
pembelajaran kepada mahasiswa keperawatan.

3. Penelitian

Metode Benner banyak digunakan sebagai acuan penelitian dalam bidang


keperawatan.

BAB III

KESIMPULAN

1. Dalam tatanan pelayanan teori ini memberikan pemahaman profesi tentang apa
artinya menjadi seorang ahli, Patricia memperkenalkan konsep bahwa perawat ahli
mengembangkan keterampilan dan pemahaman tentang perawatan pasien dari
waktu ke waktu melalui pendidikan dasar serta banyaknya pengalaman.

2. Seorang perawat diberi tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan tingkatan
kompetensi yang dimilikinya (jenjang karir perawat).

8
3. Di tatanan pelayanan pengembangan karir klinik bisa di terapkan sesuai dengan
tahapan jenjang karir.

DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry.2009. Fundamental of Nursing edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Tomay & Alligood. Nursing Theory Utilization & Application third edition.

Mosby. 2006 Wirda U. From Novice to Expert : Exellence and Power in Clinical
Nursing Practiceâ 11

9
10

Anda mungkin juga menyukai