Anda di halaman 1dari 10

JOHN F.

KENNEDY
John Fitzgerald Kennedy lahir di 83 Beals Street, Brookline, Massachusetts, pada tanggal 29 Mei
1917 dari pasangan pebisnis/politikus Joseph Patrick "Joe" Kennedy, Sr. dan filantropis Rose Elizabeth
Fitzgerald. Joe adalah putra sulung pebisnis/politikus Patrick Joseph "P. J." Kennedy dan Mary Augusta
Hickey. Rose adalah putri sulung Walikota Boston John Francis "Honey Fitz" Fitzgerald dan Mary
Josephine "Josie" Hannon. Keempat kakek-neneknya adalah anak-anak imigran Irlandia.

Adik-adik Jack adalah Robert Francis "Bobby" Kennedy dan Edward Moore "Ted" Kennedy.
Bobby dan Ted kelak menjadi Senator ternama. Kennedy tinggal di Brookline selama sepuluh tahun dan
bersekolah di Edward Devotion School, Noble and Greenough Lower School, dan Dexter School, sampai
kelas 4. Pada tahun 1927, keluarganya pindah ke 5040 Independence Avenue di Riverdale, Bronx, New
York City. Dua tahun kemudian, mereka pindah ke 294 Pondfield Road di Bronxville, New York. Di sana
Kennedy menjadi anggota Scout Troop 2.

Kennedy menghabiskan musim panas bersama keluarganya di rumah mereka di Hyannisport,


Massachusetts, dan Natal dan Paskah bersama keluarganya di rumah musim dingin mereka di  Palm
Beach, Florida. Kennedy bersekolah dari kelas 5 sampai kelas 7 di Riverdale Country School, sekolah
swasta laki-laki. Pada September 1930, Kennedy yang berusia 13 tahun menyelesaikan kelas 8
diCanterbury School di New Milford, Connecticut. Pada akhir April 1931, ia menjalani apendektomi, lalu
keluar dari Canterbury dan istirahat di rumah.

Bulan September 1931, Kennedy dikirimkan ke The Choate School di Wallingford,


Connecticut untuk menyelesaikan kelas 9 sampai 12. Kakaknya, Joseph Patrick "Joe" Kennedy, Jr. ,
sudah bersekolah di Choate selama dua tahun dan menjadi bintang sepak bola sekaligus siswa terbaik.
Jack menghabiskan tahun-tahun pertamanya di Choate di bawah bayang-bayang kakaknya dan memiliki
perilaku melawan yang menarik perhatian teman-temannya. Tingkah mereka yang paling terkenal adalah
meledakkan toilet duduk menggunakan kembang api berkekuatan besar. Dalam pertemuan kapel hari itu,
kepala sekolah mereka yang disiplin, George St. John, membawa dudukan toilet tersebut dan
mengeluhkan "berandalan" tertentu yang hendak "meludah di laut kita". Jack Kennedy yang keras kepala
malah melanjutkan aksinya dan menamai kelompoknya "The Muckers Club". Salah satu anggotanya
adalah teman sekamar Kennedy,Kirk LeMoyne "Lem" Billings.

Di Choate, Kennedy menderita masalah kesehatan sampai-sampai ia dilarikan keYale – New Haven
Hospital pada tahun 1934. Bulan Juni 1934, ia dibawa ke Mayo Clinic diRochester, Minnesota, dan
didiagnosis menderita colitis. Kennedy lulus dari Choate bulan Juni 1935. Kennedy menjadi manajer
bisnis buku tahunan sekolahnya dan dijuluki sebagai "siswa yang sangat mungkin berhasil".

Pada September 1935, ia pertama kali ke luar negeri bersama orang tua dan adiknya,Kathleen ke
London dengan tujuan belajar pada Harold Laski di London School of Economics (LSE) seperti
kakaknya, Joe. Kesehatannya yang memburuk memaksa Kennedy pulang ke Amerika bulan Oktober
1935. Ia terlambat daftar dan menghabiskan enam minggu di Universitas Princeton. Ia kemudian
menjalani rawat inap di Peter Bent Brigham Hospital, Boston. Ia beristirahat di rumah musim dingin
Kennedy di PalmBeach, kemudian menghabiskan musim semi 1936 (bersama kakaknya, Joe) dengan
bekerja sebagai pembantu peternak di peternakan "Jay Six" seluas 40,000 acre (160 km2) di luar Benson,
Arizona. Kabarnya peternak Jack Speiden memaksa keduanya bekerja "sangat keras".
Pada bulan September 1936, Kennedy mengawali kuliahnya di Harvard College. Di sana ia
memproduseri "Freshman Smoker" edisi tahun itu yang dipuji sebagai contoh "hiburan lengkap yang
melibatkan para tokoh industri radio, perfilman, dan olahraga". Ia pernah menjadi bagian tim sepak bola,
golf, dan renang, dan berhasil masuk tim renang universitas. Bulan Juli 1937, Kennedy berlayar ke
Perancis sambil membawa mobil konvertibelnya dan menghabiskan sepuluh minggu keliling Eropa
bersama Billings. Bulan Juni 1938, Kennedy berlayar ke luar negeri bersama ayah dan kakaknya, Joe,
untuk bekerja bersama ayahnya yang saat itu merupakan Duta Besar Amerika Serikat era Franklin D.
Roosevelt untuk Court of St. James's di kedutaan A.S. di London.

Tahun 1939, Kennedy keliling Eropa, Uni Soviet, Balkan, dan Timur Tengah untuk mempersiapkan
tesis kehormatan seniornya di Harvard. Ia kemudian pergi ke Cekoslowakia dan Jerman sebelum pulang
ke London tanggal 1 September 1939, hari ketika Jerman menyerbu Polandia. Tanggal 3 September 1939,
keluarganya berada di House of Commons untuk mendengarkan pidato dukungan deklarasi perang
Britania Raya terhadap Jerman. Kennedy dikirim sebagai perwakilan ayahnya untuk menyusun rencana
bantuan untuk korban selamat SS Athenia dari Amerika Serikat, lalu pulang ke A.S. dari Foynes, Irlandia,
ke Port Washington, New York. Saat itu ia pertama kali merasakan penerbangan lintas Atlantik.

Sebagai mahasiswa senior di Harvard, Kennedy mulai serius dan mengembangkan ketertarikannya
dalam fisafat politik. Pada masa juniornya, ia berhasil masuk Dean's List. Tahun 1940, Kennedy
menyelesaikan tesisnya, "Appeasement in Munich", yang membahas partisipasi Britania Raya dalam
Perjanjian Munich. Tesisnya dijadikan buku berjudul Why England Slept dan laris terjual. Ia lulus dari
Harvard College dengan gelar Bachelor of Science cum laude dalam bidang urusan internasional tahun
1940. Kennedy mendaftar dan melakukan audit kuliah diStanford Graduate School of Business pada
musim gugur tahun itu. Pada awal 1941, ia membantu ayahnya menulis memoar tiga tahun
pengalamannya sebagai duta besar Amerika Serikat, kemudian melakukan perjalanan keliling Amerika
Selatan.

Pada September 1941, setelah terkena diskualifikasi medis dari Angkatan Darat akibat penyakit
punggung bawah kronisnya, Kennedy bergabung dengan Angkatan Laut A.S. atas bantuan direktur Office
of Naval Intelligence, mantan atase AL untuk Joseph Kennedy. Kennedy adalah ensign yang bekerja di
kantor Menteri Angkatan Laut ketika serangan ke Pearl Harbor terjadi. Ia masuk Naval Reserve Officer
Training Corps dan secara sukarela mendaftar ke Motor Torpedo Boat Squadron Training Center di
Melville, Rhode Island. Setelah itu, ia ditugaskan ke Panama dan teater Pasifik. Di Pasifik, Kennedy
mendapat pangkat letnan dan menjadi komandan kapal patroli torpedo (PT).

Pada tanggal 2 Agustus 1943, kapal Kennedy, PT-109, bersama PT-162 dan PT-169, sedang


melakukan patroli malam dekat New Georgiadi Kepulauan Solomon, lalu PT-109 ditabrak oleh kapal
penghancur Jepang Amagiri. Kennedy mengumpulkan para anggota awaknya yang selamat di perairan
sekitar bangkai kapal untuk memilih "berjuang atau menyerah". Kennedy menyatakan, "Situasi semacam
ini tidak ada di buku. Banyak dari kalian yang punya keluarga dan beberapa di antara kalian punya anak.
Apa yang mau kalian lakukan? Saya tidak perlu kehilangan apa-apa." Menolak menyerah, mereka semua
akhirnya berenang ke sebuah pulau kecil.

Meski punggungnya kembali cedera dalam tabrakan itu, Kennedy menarik seorang awak yang
mengalami luka bakar parah menggunakan tali pelampung yang tertambat di giginya. Ia menarik orang
tersebut ke pulau kecil, kemudian ke pulau kedua tempat mereka semua diselamatkan. Atas tindakannya,
Kennedy mendapatkan Navy and Marine Corps Medal.

Atas tindakan yang sangat heroik sebagai Perwira Komandan Motor Torpedo Boat 109 pasca
tabrakan dan tenggelamnya kapal tersebut di Teater Perang Pasifik pada tanggal 1–2 Agustus 1943.
Tanpa memikirkan bahaya pribadi, Letnan (saat itu Letnan Junior) Kennedy tanpa ragu melawan segala
kesulitan dan ancaman kegelapan untuk memimpin operasi penyelamatan, berenang berjam-jam untuk
menjamin bantuan dan makanan setelah ia berhasil membawa awaknya ke daratan. Keberanian,
ketahanan, dan kepemimpinannya yang luar biasa berujung pada selamatnya beberapa orang dan sesuai
dengan tradisi tertinggi Dinas Angkatan Laut Amerika Serikat.

Bulan Oktober 1943, Kennedy memimpin kapal PT yang dijadikan kapal senjata, PT-59. Kapal ini
ambil bagian dalam penyelamatan Marinir di Pulau Choiseul pada November 1943. Kennedy kemudian
meninggalkan PT-59 dan pulang ke Amerika Serikat pada awal Januari 1944. Setelah cedera
punggungnya dirawat, ia dibebaskan dari tugas aktif pada akhir 1944.

Kennedy dibebastugaskan secara resmi pada awal 1945, tepat sebelum penyerahan diri Jepang.
Penghargaan lain yang diterima Kennedy sepanjang Perang Dunia II adalah Purple Heart, American
Defense Service Medal, American Campaign Medal, Asiatic-Pacific Campaign Medal dengan
tiga bintang jasa perunggu, dan World War II Victory Medal. Saat ditanyai sebab ia menjadi pahlawan
perang, Kennedy berkelakar: "Mudah saja. Mereka membelah kapal PT-ku menjadi dua."

Bulan April 1945, ayah Kennedy, sahabat William Randolph Hearst, menempatkan Kennedy
sebagai koresponden khusus untuk Hearst Newspapers. Tugas tersebut menjaga nama Kennedy di mata
publik dan "memperkenalkannya ke dunia jurnalisme sebagai karier yang menjanjikan." Ia menjadi
koresponden pada Mei tahun itu dan meliput Konferensi Potsdam dan peristiwa lainnya.

Pada pemilu 1952, ia mengalahkan petahana Republik Henry Cabot Lodge, Jr. untuk


memperebutkan kursi Senat A.S. Tahun berikutnya ia menikah dengan Jacqueline.

Kennedy menjalani serangkaian operasi tulang belakang selama dua tahun berikutnya. Sering absen
dari Senat, ia sering sakit kritis dan diwejangi ritus-ritus terakhir Katolik. Sambil beristirahat tahun 1956,
ia menulis Profiles in Courage, buku tentang para Senator A.S. yang mempertaruhkan kariernya untuk
kepercayaan pribadinya. Buku tersebut dianugerahi Hadiah Pulitzer untuk kategori Biografi pada tahun
1957. Rumor bahwa karyanya juga ditulis oleh penasihat dekat dan penulis pidato, Ted Sorensen,
dibenarkan dalam autobiografi Sorensen tahun 2008.

Pada Konvensi Nasional Demokrat 1956, Kennedy dicalonkan sebagai Wakil Presiden bersama
calon presiden Adlai Stevenson, tetapi jumlah suaranya berada di peringkat dua di bawah Senator Estes
Kefauver dari Tennessee. Sejak itu Kennedy mulai dikenal secara nasional. Ayahnya menganggap wajar
saja putranya kalah, karena sentimen politik terhadap kepercayaan Katoliknya dan kuatnya pengaruh
Eisenhower.

Salah satu hal yang menarik perhatian Kennedy di Senat adalah RUU Civil Rights Act of
1957 yang diajukan Presiden Eisenhower. Kennedy memberi suara prosedural yang dianggap sejumlah
pihak sebagai bentuk pemuasan bagi kaum Demokrat Selatan yang menolak RUU ini. Kennedy
menyetujui Bab III rancangan undang-undang itu yang isinya memberi kuasa penggabungan kepada Jaksa
Agung, namun Ketua Mayoritas Lyndon Johnson sepakat membiarkan poin tersebut dibatalkan sebagai
bentuk tindakan penyesuaian. Kennedy juga menyetujui Bab IV yang berjudul "Jury Trial Amendment".
Banyak pendukung hak sipil mengkritik suara setuju tersebut karena dapat memperlemah undang-
undangnya. RUU penyesuaian finalnya yang didukung Kennedy disahkan pada bulan September 1957.

Tahun 1958, Kennedy terpilih lagi sebagai anggota Senat, mengalahkan lawan Republiknya,
Boston lawyer Vincent J. Celeste, dengan margin besar. Saat kampanye pencalonan dirinya, sekretaris
pers Robert E Thompson membuat film berjudul The U.S. Senator John F. Kennedy Story yang
menceritakan kisah hidup sang Senator dan menunjukkan kehidupan keluarganya beserta aktivitas
kantornya. Ini adalah film terlengkap tentang Kennedy waktu itu.

Senator Joseph McCarthy adalah sahabat keluarga Kennedy; Joseph Kennedy, Sr. merupakan


pendukung utama McCarthy, Robert F. Kennedy bekerja untuk subkomite McCarthy, dan McCarthy
mengencani Patricia Kennedy. Pada tahun 1954, ketika Senat sepakat melontarkan kecaman resmi kepada
McCarthy, Kennedy menyusun pidato yang mendukung kecaman resmi tersebut. Pidato tersebut tidak
tersampaikan karena ia tengah berada di rumah sakit. Walaupun absen, ia dapat berpartisipasi secara
prosedural dengan "menyamakan" suaranya melawan senator lain, namun ia tidak melakukannya. Ia tidak
pernah memberitahu cara ia memberi suara, tetapi keputusannya tersebut melemahkan dukungan untuk
Kennedy dari kalangan liberalis, termasuk Eleanor Roosevelt, pada pemilu 1956 dan 1960.

Pada tanggal 2 Januari 1960, Kennedy memulai kampanye presidennya dalam pemilihan
pendahuluan Demokrat. Ia menghadapi Senator Hubert Humphrey dari Minnesota dan Senator Wayne
Morse dari Oregon. Kennedy mengalahkan Humphrey di Wisconsin dan West Virginia, Morse di
Maryland dan Oregon, serta lawan kunci (biasanya calon tertulis) di New Hampshire, Indiana,
dan Nebraska.

Kennedy mengunjungi tambang batu bara di West Virginia. Kebanyakan penambang dan penduduk
di negara bagian yang didominasi Protestan konservatisme agak khawatir dengan keyakinan Katolik
Roma yang dianut Kennedy. Kemenangannya di West Virginia adalah bukti bahwa dirinya diterima
masyarakat.

Di Konvensi Demokrat, ia menyampaikan pidato "New Frontier"-nya yang terkenal: "Karena tak
semua masalah terselesaikan dan tak semua pertempuran dimenangkan …. dan hari ini kita berdiri di
ambang Batas Baru ... Namun Batas Baru yang saya sebutkan bukanlah setumpuk janji, melainkan
setumpuk tantangan. Ini bukan tawaran saya untuk rakyat Amerika, tetapi tuntutan saya dari mereka."

Setelah menyingkirkan Humphrey dan Morse, lawan utama Kennedy di konvensi Los Angeles
adalah Senator Lyndon B. Johnsondari Texas. Kennedy memenangkan tantangan resmi ini dan beberapa
tantangan tak resmi dari Adlai Stevenson, calon Demokrat tahun 1952 dan 1956, Stuart Symington, dan
sejumlah putra favorit partai. Pada 13 Juli, konvensi Demokrat mengangkat Kennedy sebagai calon
presiden. Kennedy memilih Johnson sebagai calon Wakil Presiden, walaupun ditentang banyak delegasi
liberal dan staf pribadi Kennedy, termasuk adiknya, Bobby.

Kennedy memerlukan kekuatan Johnson di kawasan Selatan untuk memenangkan pemilu terdekat


sejak 1916. Masalah utama yang diangkat meliputi cara menghidupkan ekonomi, keyakinan Katolik
Roma Kennedy, Kuba, dan perbandingan perkembangan program antariksa dan rudal Soviet dan Amerika
Serikat. Untuk meredam kekhawatiran bahwa keyakinan Katoliknya akan memengaruhi pembuatan
keputusannya, pada tanggal 12 September 1960 ia mengatakan di hadapan Greater Houston Ministerial
Association bahwa, "Saya bukan calon Presiden Katolik. Saya adalah calon Presiden dari Partai Demokrat
yang kebetulan juga seorang Katolik. Saya tidak mencampurkan agama dengan urusan publik – dan
agama tidak memengaruhi saya." Kennedy secara retoris mempertanyakan apakah seperempat warga
Amerika Serikat menjadi warga kelas dua hanya karena mereka Katolik, dan pernah menyatakan bahwa,
"Tak ada yang menanyakan agamaku (saat berdinas di Angkatan Laut) di Pasifik Selatan."

Pada bulan September dan Oktober, Kennedy tampil bersama capres Richard Nixon dari Partai
Republik, yang saat itu Wakil Presiden petahana, dalam siaran debat presiden A.S.pertama dalam sejarah
A.S. Nixon, dengan kaki cedera dan janggut tipisnya, berkeringat dan terlihat tegang dan tidak nyaman,
sementara Kennedy yang menolak dirias tampak rileks sehingga banyak penonton televisi yang
menjagokan Kennedy sebagai pemenang. Pendengar radio mengira Nixon menang atau debat tersebut
berujung seri. Sejak itu debat dianggap sebagai patokan penting dalam sejarah politik Amerika Serikat
dan televisi mulai memainkan peran penting dalam perpolitikan.

Kampanye Kennedy membuahkan hasil setelah debat pertama dan unggul atas Nixon di sejumlah
pemungutan suara. Tanggal 8 November, Kennedy mengalahkan Nixon dalam salah satu pemilu presiden
terdekat abad ke-20. Di tingkat nasional, Kennedy mengalahkan Nixon dengan perbedaan dua per sepuluh
satu persen (49,7% banding 49,5%), sedangkan di tingkat Electoral Collegeia memenangkan 303 suara
dan Nixon 219 suara (269 suara diperlukan untuk menang).

14 pemilih dari Mississippi dan Alabama menolak mendukung Kennedy karena ia


mendukung gerakan hak sipil. Mereka bersama pemilih dari Oklahoma memilih Senator Harry F.
Byrd dari Virginia. Kennedy adalah orang termuda yang terpilih sebagai presiden, menggantikan
Eisenhower, presiden tertua saat itu. Ronald Reagan mengalahkan Eisenhower sebagai presiden tertua
pada tahun 1981.

John F. Kennedy disumpah sebagai Presiden ke-35 pada siang 20 Januari 1961. Dalam pidato
pelantikannya, ia meminta agar semua penduduk Amerika Serikat aktif dengan menyatakan, "Jangan
tanya apa yang bisa negara berikan untuk kalian; tanyalah apa yang bisa kalian berikan untuk negara." Ia
meminta negara-negara di dunia ikut memerangi "musuh bersama umat manusia: tirani, kemiskinan,
penyakit, dan perang itu sendiri".

Ia menambahkan: "Semuanya tidak akan selesai dalam kurun seratus hari pertama, tidak pula dalam
seribu hari pertama, tidak juga dalam masa pemerintahan ini, bahkan tidak dalam kurun hayat kita di
planet ini. Tetapi marilah kita merintisnya." Sebagai penutup, ia mengutarakan keinginannya untuk
menciptakan internasionalisme yang lebih besar: "Akhirnya, entah kalian warga Amerika atau warga
dunia, berikan kami standar kekuatan dan pengorbanan yang sama tingginya seperti yang kami mintakan
kepada kalian."

“Kita memilih pergi ke Bulan pada dasawarsa ini dan melakukan hal yang lain bukan karena
mudah dilakukan, melainkan susah dilakukan, karena tujuan tersebut akan menentukan dan
mengukur tenaga dan kemampuan terbaik kita, karena tantangan itu adalah tantangan yang ingin
kita terima, yang tak mau kita tunda, dan yang hendak kita menangkan.
Karena alasan itulah saya menganggap tindakan mengalihkan upaya penjelajahan antariksa
kita dari ambang bawah ke atas sebagai salah satu keputusan terpenting sepanjang masa
kepresidenan saya.” - JFK, 1962.

Pidato ini mencerminkan keyakinan diri Kennedy bahwa pemerintahannya akan mencetak sejarah
baik dalam kebijakan dalam maupun luar negeri. Perbedaan antar visi optimistis dan tekanan mengelola
realita politik sehari-hari di dalam dan luar negeri kelak menjadi salah satu ketegangan utama yang terus
mengiringi tahun-tahun masa pemerintahannya.

Kennedy menyusun organisasi Gedung Putih yang jauh berbeda ketimbang struktur pembuatan
keputusan mantan jenderal Eisenhower, dan ia tidak segan membuang metode Eisenhower. Kennedy
memilih struktur organisasi roda, sehingga semua juru bicara mengerucut pada presiden. Ia siap dan mau
menambah jumlah keputusan cepatnya jika diperlukan. Ia menunjuk orang-orang berpengalaman dan
tidak berpengalaman sebagai anggota kabinetnya. "Kita bisa mempelajari tugas kita bersama-sama,"
katanya.

Ada beberapa peristiwa ketika presiden terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Ia pernah
mengumumkan dalam rapat kabinet tanpa pemberitahuan terlebih dahulu bahwa Edward Lansdale akan
menjadi Duta Besar untuk Vietnam Selatan, keputusan yang nantinya dicabut Kennedy setelah ditanggapi
Menteri Luar Negeri Rusk. Ada pula insiden Harris Wofford yang dipanggil ke Gedung Putih untuk
mengambil sumpah tanpa mengetahui jabatan yang akan diembannya.

Karena ditekan oleh para penasihat ekonominya yang meminta agar pajak dikurangi, Kennedy
langsung menyetujui anggaran berimbang. Keputusan ini diperlukan dengan imbalan suara untuk
memperbesar keanggotaan Komite Peraturan DPR agar Partai Demokrat memperoleh suara mayoritas
dalam menetapkan agenda legislatif. Presiden berfokus pada masalah mendatang dan spesifik yang
dihadapi pemerintahannya. Ia langsung menyatakan ketidaksabarannya with pondering of deeper
meanings. Wakil penasihat keamanan nasional Walt Whitman Rostow pernah melontarkan kritik keras
tentang pertumbuhan komunisme, lalu dipotong Kennedy dengan bertanya, "Apa yang Anda inginkan
dari saya hari ini?"

Pada Mei 1961, pers menerbitkan artikel bahwa Menteri Dalam Negeri Stewart Udallmeminta
seorang eksekutif minyak menggelapkan sumbangan $100 dari acara penggalangan dana yang dihadiri
petinggi perusahaan minyak dan gas. Udall menuntut agar namanya yang dipakai di berkas penggelapan
dana tersebut dihapus. Satu minggu sebelumnya, Kennedy mengusulkan agar Kongres memperketat
hukum konflik kepentingan. Dalam sebuah konferensi pers, Kennedy menyalahkan hukum pendanaan
kampanye, bukan Udall. Kennedy mengaku telah berbicara dengan Udall dan puas mendengar
penjelasannya. Kennedy menyatakan bahwa siapapun yang menyumbang dana kampanye tidak boleh
mengharap imbalan. Udall membantah melakukan kesalahan dan menegaskan bahwa eksekutif minyak
tadi menyalahartikan niatnya.
Kennedy menyebut program dalam negerinya "New Frontier" (Batas Baru). Program ini dengan
ambisiusnya menjanjikan kucuran dana federal untuk sektor pendidikan, layanan kesehatan untuk lansia,
bantuan ekonomi untuk kawasan pedesaan, dan intervensi pemerintah untuk menghambat resesi. Kennedy
juga menjanjikan berakhirnyadiskriminasi ras.

Dalam pidato State of the Union-nya tahun 1963, ia mengusulkan reformasi pajak besar-besaran
dan pengurangan pajak pendapatan dari kisaran 20–90% menjadi 14–65%; ia mengusulkan pengurangan
pajak perusahaan dari 52 menjadi 47%. Kennedy menambahkan bahwa batas tertinggi pajak seharusnya
70% jika pengurangan tertentu tidak diterapkan pada penduduk berpendapatan tinggi.[175]Kongres baru
mengambil tindakan tahun 1964, setelah kematiannya, dengan menurunkan batas tertinggi pajak
perorangan sampai 70% dan batas tertinggi pajak perusahaan sampai 48% (lihat Revenue Act of 1964).[

Di hadapan Economic Club of New York tahun 1963, ia menyebutkan adanya "... kenyataan


paradoks bahwa nilai pajak terlalu tinggi dan pendapatan terlalu sedikit; dan cara yang paling masuk akal
untuk menaikkan pendapatan dalam jangka panjang adalah menurunkan nilai pajaknya sekarang."
Kongres menyetujui beberapa program besar yang dicanangkan Kennedy ketika ia masih hidup, tetapi
baru mengadakan pemungutan suara pada 1964–65 di bawah masa pemerintahan Johnson.

Semasa pemerintahannya, muncul vonis hukuman mati federal terakhir sebelumFurman v. Georgia,
kasus tahun 1972 yang menghasilkan moratorium hukuman mati federal. Victor Feguer divonis mati oleh
pengadilan federal di Iowa dan dieksekusi tanggal 15 Maret 1963. Kennedy mengubah vonis mati yang
dijatuhkan pengadilan militer terhadap pelaut Jimmie Henderson pada tanggal 12 Februari 1962 menjadi
kurungan seumur hidup.

Pada 22 Maret 1962, Kennedy mengesahkan HR5143 (PL87-423) yang menghapuskan hukuman
mati wajib untuk kasuspembunuhan tingkat satu di District of Columbia, satu-satunya yurisdiksi di
Amerika Serikat yang saat itu masih menerapkan hukuman tersebut. Hukuman mati tidak pernah
dijatuhkan di District of Columbia sejak 1957 dan saat ini statusnya sudah dihapus.

Pada tahun 1963, Direktur FBI J. Edgar Hoover, yang membenci pemimpin hak-hak sipil Martin
Luther King, Jr. dan memandangnya sebagai pencari gara-gara, memberitahu pemerintahan Kennedy
tentang tuduhan bahwa sejumlah teman dekat dan penasihat King adalah komunis. Khawatir bahwa
tuduhan tersebut akan menggagalkan inisiatif hak sipil pemerintahannya di mata publik, Robert Kennedy
dan presiden memperingatkan King agar memutus hubungan dengan para terduga komunis. Karena
hubungan terus dilanjutkan, Robert Kennedy merasa perlu mengeluarkan izin tertulis yang membolehkan
FBI menyadap King dan para pemimpinSouthern Christian Leadership Conference, organisasi hak sipil
King.

Meski Kennedy hanya memberi persetujuan tertulis untuk penyadapan terbatas terhadap telepon
King "untuk diuji selama kira-kira sebulan", Hoover memperluas izinnya sehingga anak buahnya
"dibebaskan" mencari bukti di semua ranah kehidupan King yang mereka anggap berharga. Penyadapan
berlangsung sampai Juni 1966 dan terungkap tahun 1968.
John F. Kennedy awalnya mengajukan proposal perombakan kebijakan imigrasi Amerika Serikat
yang kelak menjadiImmigration and Nationality Act of 1965 yang disponsori adik Kennedy,
Senator Edward Kennedy. UU ini mengubah drastis sumber imigrasi dari negara-negara Eropa Utara dan
Barat menjadi Amerika Latin dan Asia. Perubahan kebijakan ini juga mengubah penekanan dalam seleksi
imigran sehingga mengutamakan penyatuan keluarga. Kennedy ingin menghapus seleksi imigran
berdasarkan negara asal dan melihatnya sebagai perluasan kebijakan hak-hak sipilnya.

Pembangunan Bendungan Kinzua membanjiri tanah suku Seneca seluas 10,000 acre (4,047 ha)


yang mereka tempati di bawahPerjanjian 1794. Banjir tersebut memaksa 600 penduduk Seneca pindah
ke Salamanca, New York. Kennedy diminta oleh American Civil Liberties Union untuk mengintervensi
dan menunda proyek ini, tetapi ia menolaknya sambil menyebut perlunya pengendalian banjir. Ia
menyatakan kepeduliannya dengan penderitaan suku Seneca dan meminta lembaga-lembaga
pemerintahan membantu pencarian tanah, pembayaran kerugian, dan bantuan untuk meringankan upaya
relokasi mereka.

Program Apollo dicetuskan awal tahun 1960 pada masa pemerintahan Eisenhower sebagai


kelanjutan Program Mercury. Meski NASAterus melanjutkan perencanaan Apollo, pendanaannya belum
begitu jelas dikarenakan penolakan Eisenhower terhadap penerbangan antariksa berawak. Para penasihat
Kennedy berspekulasi bahwa penerbangan ke Bulan sangat mahal, namun Kennedy menunda
keputusannya.

Kennedy memilih Wakil Presiden Johnson sebagai ketua U.S. Space Council, pendukung kuat
program antariksa AS yang telah mendorong pendirian NASA di Senat. Dalam pidato State of the Union
Kennedy bulan Januari 1961, ia menginginkan kerja sama luar angkasa internasional. Khrushchev
menolaknya karena Uni Soviet tidak mau mengungkap kemampuan roket dan teknologi antariksanya.

Pada tanggal 12 April 1961, kosmonot SovietYuri Gagarin menjadi orang pertama yang terbang di
luar angkasa. Peristiwa ini menambah kekhawatiran Amerika Serikat bahwa mereka tertinggal jauh dalam
persaingan teknologi melawan Uni Soviet. Kennedy ingin A.S. menjadi yang terdepan dalam Perlombaan
Antariksa atas alasan strategi dan gengsi. Ia pertama kali mengumumkan target mendaratkan manusia di
Bulan dalam pidatonya di hadapan Sidang Gabungan Kongres tanggal 25 Mei 1961:

"Pertama, saya yakin bangsa ini harus benar-benar berkomitmen untuk mencapai tujuannya,
sebelum akhir dasawarsa ini, untuk mendaratkan manusia di Bulan dan memulangkannya dengan
selamat ke Bumi. Tak satu pun proyek luar angkasa pada masa ini yang akan tampak lebih hebat bagi
umat manusia atau lebih penting bagi penjelajahan luar angkasa jarak jauh; dan tak satu pun yang
tampak rumit atau mahal untuk dilaksanakan."

"Tidak ada bangsa calon pemimpin bangsa lain yang ingin tertinggal dalam perlombaan
antariksa. ... Kita memilih pergi ke Bulan pada dasawarsa ini dan melakukan hal yang lain bukan
karena mudah dilakukan, melainkan susah dilakukan."

Pada tanggal 21 November 1962, dalam rapat kabinet bersama pengurus NASA James E.
Webb dan pejabat lainnya, Kennedy menjelaskan bahwa perjalanan ke Bulan penting karena gengsinya di
tingkat internasional dan anggarannya disesuaikan. Johnson meyakinkan Kennedy bahwa pelajaran yang
didapat dari program luar angkasa memiliki nilai tinggi bagi militer. Biaya program Apollo diperkirakan
mencapai $40 miliar.

Dalam pidatonya bulan September 1963 di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kennedy mendorong kerja
sama luar angkasa antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Ia secara spesifik menyarankan agar Apollo
diubah menjadi "ekspedisi bersama ke Bulan". Khrushchev lagi-lagi menolaknya dan Uni Soviet baru
mengirimkan misi berawak ke Bulan tahun 1964. Pada 20 Juli 1969, kira-kira enam tahun setelah
kematian Kennedy, Apollo 11 mendaratkan wahana antariksa berawak pertamanya di Bulan.

Anda mungkin juga menyukai