Anda di halaman 1dari 6

E.

Daftar Istilah

No
Istilah Keterangan
.
1. Manipulasi Pasar Sebuah upaya yang disengaja untuk
mengganggu kondisi pasar yang bebas dan
wajar dengan menciptakan gambaran yang
palsu dan menyesatkan sehubungan kondisi
pasar, kegiatan perdagangan ataupun harga.

Dua Kategori Besar Manipulasi:


1. Manipulasi Pengungkapan (Disclosure
based manipulation) terjadi bila seseorang
menyebarkan informasi palsu atau
menyesatkan tentang nilai atau volume
perdagangan dari suatu efek.
2. Manipulasi klasik tentang perdagangan
(Classic trading manipulation). Ini adalah
pembelian atau penjualan efek yang menipu
dan dapat menyesatkan orang lain tentang nilai
atau volume perdagangan atas efek tersebut.

Modus Operandi:
 Penggunaan satu atau lebih akun miliknya
atau akun milik calon nasabah
 Pengendalian atas jumlah saham emiten
tertentu yang dapat diperdagangkan oleh
investor publik
 Penggunaan akun miliknya atau milik calon
nasabah sebagai pool
 Seringnya aksi DFOP/RFOP or SECTRS*)
 Penggunaan (paid) promotors
 Siaran pers, pembicaraan dunia maya,
rekomendasi analis yang sering keliru

Istilah
DFOP = Delivery Free of Payment
RFOP = Receiver Free of Payment
SECTRS = Securities Transfer

Konsekuensi Negatif:
 Munculnya perdagangan aktif yang palsu dan
menyesatkan
 Terbentuknya harga saham yang palsu dan
menyesatkan
 Membahayakan integritas pasar
 Merusak pasar yang wajar, jujur, dan tertib
 Investor yang jujur menderita kerugian
 Pelaku yang keluar dari pasar dengan
memperoleh keuntungan ilegal
 Investor akan enggan masuk pasar
2. Pump & Dump or Hype &  Orang dalam dan promotor mempromosikan
Dumb saham atau emiten melalui berbagai cara
yang menipu untuk membangkitkan minat
terhadap saham sehingga menyebabkan harga
naik:
- Salah press release
- Percakapan internet
- Rekomendasi analis
 Setelah saham mencapai harga tertentu, orang
dalam atau promotor menjual saham mereka
kepada publik yang tidak curiga dan pergi
dengan keuntungan
3. Wash Sales / False Trading  Melibatkan baik pembeli dan penjual efek
dalam satu transaksi yang sama
 Tidak ada perubahan kepemilikan surat
berharga
 Tujuannya untuk menciptakan penampilan
palsu perdagangan aktif di pasar untuk
keamanan
 Dapat dilakukan pada berturut-turut lebih
tinggi dan harga lebih tinggi untuk
memindahkan harga pasar atas keamanan
4. Matched Orders  Terjadi ketika seseorang membeli saham
yang kurang likuid dan kemudian
menempatkan posisi jual atau beli (yang
sesaat) atas saham tersebut.
 Perintah jual atau beli ini memiliki substansi
yang sama baik dalam hal jumlah, harga dan
waktunya
 Tujuannya untuk memperlihatkan (seolah-
olah) ada minat baru terhadap sebuah saham
sehingga menarik orang lain untuk ikut
bertransaksi terhadap saham tersebut
5. Marking the Close  Berulangkali menaikkan penawaran harga
atau harga yang mendekati harga penutupan
pasar
 Membeli saham dengan/ mendekati harga
penutupan yang terus meningkat
 Berusaha memberikan sinyal positif kepada
pasar
 Harga pasar penutupan dipakai oleh
profesional dan investor di pasar sebagai
acuan untuk menentukan trend harga.
6. Scalping Sebuah praktek di mana seseorang, misalnya:
penasihat investasi, membeli surat berharga
untuk akunnya sendiri untuk kemudian
merekomendasikan dan menjualnya dengan
memperoleh keuntungan atas kenaikan harga
pasar yang terjadi
7. Cornering (Domination and  Di mana seseorang membeli saham dengan
Control of Market) volume yang besar karena mengetahui bahwa
pelaku pasar lainnya akan dipaksa untuk
membeli darinya dengan harga lebih tinggi
 Sebuah praktek yang serupa adalah
“pemerasan kasar" di mana seseorang
mengambil keuntungan atas kurangnya
ketersediaan efek dengan mengendalikan sisi
permintaan dan menciptakan harga artifisial.
8. Pools  Perjanjian diantara beberapa kelompok
traders/investors yang mendelegasikan
wewenang kepada satu orang pengelola untuk
memperdagangkan saham tertentu, pada satu
periode waktu tertentu dan kemudian
membagi bersama keuntungan ataupun
kerugian yang terjadi.
9. Perdagangan Orang Dalam Efficient Market Hypothesis:
(Insider Trading atau 1. Semua informasi yang tersedia
Insider Dealing) mengenai prospek keuangan perusahaan
dicerminkan pada harga pasar Efek
2. Pasar sangat mengandalkan informasi
tersebut untuk menentukan harga suatu Efek
yang diperdagangkan di pasar. Pasar menjadi
tidak efisien lagi ketika beberapa Pihak
memiliki informasi lebih dibanding orang
lain (information asymmetry).

Perdagangan orang dalam dilarang karena:


1. Merusak efisiensi pasar, kewajaran
pasar, dan keyakinan investor
2. Mengakibatkan kerugian bagi investor
yang innocent

Definisi Orang Dalam:


1. Komisaris, Direktur, atau pegawai
Emiten
2. Pemegang Saham Utama Emiten
3. Orang perseorangan yang karena
kedudukan atau profesinya atau karena
hubungan usahanya dengan Emiten
memungkinkan orang tersebut memperoleh
informasi orang dalam
4. Pihak yang dalam waktu 6 bulan
terakhir tidak lagi menjadi Pihak
sebagaimana dimaksud dalam ketiga definisi
diatas.

Definisi Informasi Orang Dalam:


Informasi material yang dimiliki oleh orang
dalam yang belum tersedia untuk publik.
Yang dimaksud dengan informasi material
adalah informasi atau fakta penting dan relevan
mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang
dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa
Efek dan atau keputusan pemodal, calon
pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan
atas informasi atau fakta tersebut. Contoh:
pengumuman penemuan produk baru,
pengumuman pendapatan atau laba bersih,
merger dan akuisisi, dan laporan riset.
10. Informasi atau Fakta Informasi atau Fakta Materil yang diperkirakan
Materill dapat mempengaruhi efek atau keputusan
investasi pemodal dapat dilihat dalam Pasal 6
Peraturan OJK No. 31 /POJK.04/2015
tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta
Material Oleh Emiten atau Perusahaan Publik,
yaitu:
1) Penggabungan usaha, pemisahan usaha,
peleburan usaha, atau pembentukan usaha
patungan;
2) Pengajuan tawaran untuk pembelian Efek
perusahaan lain;
3) Pembelian atau penjualan saham
perusahaan yang nilainya material;
4) Pemecahan saham atau penggabungan
saham;
5) Pembagian dividen interim;
6) Penghapusan pencatatan dan pencatatan
kembali saham di Bursa Efek;
7) Pendapatan berupa dividen yang luar biasa
sifatnya;
8) Perolehan atau kehilangan kontrak
penting;
9) Penemuan baru atau produk baru yang
memberi nilai tambah bagi perusahaan;
10) Penjualan tambahan Efek kepada
masyarakat atau secara terbatas yang
material jumlahnya;
11) Perubahan dalam pengendalian baik
langsung maupun tidak langsung terhadap
Emiten atau Perusahaan Publik;
12) Perubahan anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris
13) Pembelian kembali atau pembayaran Efek
Bersifat Utang dan/ atau Sukuk;
14) Pembelian atau penjualan aset yang
sifatnya penting;
15) Perselisihan tenaga kerja yang dapat
mengganggu operasional perusahaan;
16) Perkara hukum terhadap Emiten atau
Perusahaan Publik dan/atau anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik yang
berdampak material;
17) Penggantian Akuntan yang sedang diberi
tugas mengaudit Emiten atau Perusahaan
Publik;
18) Penggantian Wali Amanat;
19) Penggantian Biro Administrasi Efek;
20) Perubahan tahun buku Emiten atau
Perusahaan Publik;
21) Perubahan penggunaan mata uang
pelaporan dalam laporan keuangan;
22) Emiten atau Perusahaan Publik berada
dalam pengawasan khusus dari regulator
terkait yang dapat mempengaruhi
kelangsungan usaha Emiten atau
Perusahaan Publik;
23) Pembatasan kegiatan usaha Emiten atau
Perusahaan Publik oleh regulator terkait;
24) Perubahan atau tidak tercapainya proyeksi
keuangan yang telah dipublikasikan,
secara material;
25) Adanya kejadian yang akan menyebabkan
bertambahnya kewajiban keuangan atau
menurunnya pendapatan Emiten atau
Perusahaan Publik secara material;
26) Restrukturisasi utang;
27) Penghentian atau penutupan sebagian atau
seluruh segmen usaha;
28) Dampak yang bersifat material terhadap
Emiten atau Perusahaan Publik karena
kejadian yang bersifat memaksa;
29) Informasi atau Fakta Material lainnya

Anda mungkin juga menyukai