Anda di halaman 1dari 2

RISK RETENTION

Alternatif dari manajemen risiko adalah perusahaan menanggung sendiri risiko yang
muncul (risiko tersebut atau risk retention). Jika risiko benar-benar terjadi, perusahaan
tersebut harus menyediakan dana untuk menanggung risiko tersebut.
1. Risiko Pasar
a. Risiko Mata Uang Asing
Diketahui sebelumnya bahwa PT Indocement menghadapi risiko nilai tukar
mata uang asing karena penjualan ekspor dan beban atas beberapa pembelian
utamanya dalam mata uang Dolar AS. Dan, risk retention menjelaskan mengenai
menanggung sendiri risiko yang muncul, maka PT Indocement harus menangani
sendiri risiko nilai tukar mata uang asing yang dihadapi dan PT Indocement harus
menyediakan dana untuk menanggung risiko nilai tukar mata uang asing tersebut.
b. Risiko Harga Komoditas
Setelah risiko mata uang asing yang harus ditangani sendiri, PT Indocement
juga harus menangani sendiri risiko harga komoditas berupa pembelian bahan baku
utama dan menyediakan dana untuk pembelian bahan baku.
2. Risiko Kredit
PT Indocement harus memperhatikan risiko kredit yang harus dihadapi. Risiko
kredit yang dihadapi oleh PT Indocement berasal dari piutang usaha dari para pelanggan.
PT Indocement harus menangani risiko tersebut secara mandiri dan menyediakan dana
untuk menanggung risiko tersebut.

RISK TRANSFER
Alternatif dari manajemen risiko adalah memindahkan risiko ke pihak lain (mentransfer
risiko ke pihak lain). Pihak lain tersebut biasanya mempunyai kemampuan yang lebih baik
untuk mengendalikan risiko, baik karena skala ekonomi yang lebih baik sehingga bisa
mendiversifikasikan risiko lebih baik, atau karena mempunyai ahli untuk melakukan
manajemen risiko lebih baik. Risk transfer bisa dilakukan melalui beberapa cara: (1)
Asuransi, (2) Hedging, (3) Incorporated (membentuk perseroan terbatas), (4) Teknik lainnya.

KEPUTUSAN MEMILIH ALTERNATIF MANAJEMEN RISIKO


Secara umum jika risiko mempunyai frekuensi yang sering dengan severity yang
rendah, maka alternatif risiko ditahan merupakan alternatif yang paling optimal. Jika risiko
mempunyai frekuensi yang kecil tetapi mempunyai severity yang besar, maka alternatif
ditransfer merupakan alternatif yang optimal. Jika frekuensi dan severity tinggi, maka
perusahaan bisa berpikir untuk menghindari risiko tersebut.
Frekuensi (Probabilitas) Severity (Keseriusan) Teknik yang Dipilih
Rendah Rendah Ditahan
Tinggi Rendah Ditahan
Rendah Tinggi Ditransfer
Tinggi Tinggi Dihindari

Ketika PT Indocement memiliki atau mengalami beberapa risiko, maka perusahaan


harus mempertimbangkan keputusan untuk memilih secara alternatif manajemen risiko untuk
mengendalikan risiko yang dihadapi oleh PT Indocement. Misalnya, ketika risiko pasar yang
dihadapi mempunyai ciri frekuensi rendah, dan tingkat severity rendah, maka teknik yang
dipilih adalah ditahan. Dan, ketika risiko pasar yang dihadapi mempunyai ciri frekuensi
tinggi, dan tingkat severity rendah, maka teknik yang dipilih adalah ditahan. Kemudian,
ketika risiko kredit yang dihadapi mempunyai ciri frekuensi rendah, dan tingkat severity
tinggi, maka teknik yang dipilih adalah ditransfer. Dan, ketika risiko kredit yang dihadapi
mempunyai ciri frekuensi tinggi, dan tingkat severity tinggi, maka teknik yang dipilih adalah
dihindari.

PENGENDALIAN RISIKO
Risiko yang tidak bisa dihindari, PT Indocement perlu melakukan pengendalian risiko.
Dengan menggunakan dua dimensi, probabilitas dan severity, pengendalian risiko bertujuan
untuk mengurangi probabilitas munculnya kejadian di perusahaan, mengurangi tingkat
keseriusan (severity) yang dihadapi perusahaan, atau keduanya.

Anda mungkin juga menyukai