Disusun Oleh :
ERIKA ENDRA SARI
NIM : 01.3.19.00409
Tanda-tanda Vital
Kesadaran : Apatis
Tekanan darah : 90/60
Nadi : 73 x/menit, isi dan tegangan lemah, reguler
Suhu : 36,4 °C
Pernapasan : 30x/menit, reguler
Keadaan umum : Lemah
Status Generalis
Kepala : Rambut tidak mudah dicabut, alopecia -
Wajah : Simetris
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks cahaya +/+, pupil bulat isokor,
diameter 3 mm/3mm.
Telinga : Auricula simetris, discharge -/-, serumen -/-
Hidung : Sekret -/-, deviasi septum -, mukosa hiperemis -
Mulut : Bibir sianosis -, karies dentis -, atrofi papil lidah -, uvula di tengah, tonsil T1/T1
Leher
KGB : Tidak teraba
Tiroid : Tidak terdapat pembesaran
JVP : 5+2 cmH2O
Dada : Spider nevi -, ginekomasti -/-, bentuk simetris +/+,
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri, retraksi (-), ketinggalan gerak
(-/-), pectus excavatum (-), pectus carinatum(-),sikatriks (-),
Palpasi : Krepitasi (-), massa (-), fremitus taktil lapang paru kiri=kanan
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru.
Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, Rbh-/-, Rbk -/-, Wh-/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC 5, 2 jari medial linea midklavikularis kiri, tidak
kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kiri atas di SIC II LPSS, kanan atas di SIC II LPSD, kanan
bawah di SIC IV LPSD, dan kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS, dan
batas jantung kanan bawah di SIC IV LPSD
Auskultasi : S1>S2, regular, gallop (+), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, venektasi -, caput medusa -, sikatriks -,
Auskultasi : Bising usus + normal, 4-6 kali/menit
Perkusi : Timpani, pekak alih -, pekak sisi -, undulasi -
Palpasi : Dinding abdomen supel, nyeri tekan -, hepar 4 jari bawah arcus costa, lien
S3, hepatojugullar refluks -, ballotement -/-, nyeri ketok CVA -/-
Ekstremitas
Superior : edema -/-, eritema palmaris -/-, white nail -/-, akral dingin (+), tidak ada
gangguan gerak
Inferior : edema -/-, white nail -/-, akral dingin (+), tidak ada gangguan gerak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin tanggal
PARAMETER HASIL NILAI NORMAL
Hemoglobin 11 g/Dl 14 – 18 g/dL
Hematokrit 43% 42 – 52 %
Leukosit 9,5. 103/uL (4,8 – 10,8). 103/uL
Trombosit 279. 103/uL (150 – 400). 103/uL
GDS Low 126 mg/dL
Masalah keperawatan yang menunjukkan setiap kondisi ABCDE yang muncul yang
merujuk Nanda dan kasus
2. Masalah Keperawatan yang Merujuk Setiap Kondisi (ABCDE)
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral 000201
Definisi : Rentan mengalami penurunan sirkulasi jaringan serebral yang dapat
mengganggu kesehatan
Faktor Risiko
1. Agens farmaseutikal 15. Masa tromboplastin parsial
2. Aterosklerosis aortik abnormal
3. Baru terjadi infark miokardium 16. Miksoma atrium
4. Diseksi arteri 17. Neoplasma otak
5. Embolisme 18. Penyalahgunaan zat
6. Endokarditis infeksi 19. Segmen ventrikel kiri akinetik
7. Fibrilasi atrium 20. Sondrom sick sinus
8. Hiperkolesterolemia 21. Stenosis karotid
9. Hipertensi 22. Stenosis mitral
10. Kardiomiopati dilatasi 23. Terapi trombolitik
11. Katup prostetik mekanis 24. Gangguan transfer oksigen
12. Koagulasi intravaskular diseminata 25. Tumor otak (misalnya gangguan
13. Koagulopati (misalnya sel sabit) serebrovaskular, penyakit
14. Masa protrombin abnormal neurologis, trauma, tumor)
Necrosisi miokard
SYOK KARDIOGENIK
NIC
Pengajaran : Prosedur / Perawatan (5618)
Definisi : Menyiapkan pasien agar dapat memahami dan siap secara mental terkait dengan
tindakan atau prosedur yang akan dilakukan
Aktivitas-aktivitas
1. Informasikan pada pasien atau orang terdekat mengenai kapan dan dimana tindakan akan
dilakukan
2. Kaji pengalaman penyakit pasien sebelumnya dan tingkat pengetahuan pasien terkait
tindakan yang akan dilakukan
3. Jelaskan pentingnya beberapa peralatan beserta fungsinya
4. Tekankan kerahasiaan pasien pada tim yang terlibat dengan tepat
5. Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
6. Jelaskan pengkajian atau aktivitas paska tindakan beserta rasionalnya
7. Informasikan pasien agar ikut terlibat dalam proses penyembuhannya
8. Dukung informasi yang diberikan petugas kesehatan lain
9. Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik koping langsung dalam mengontrol
pengalaman pada aspek tertentu
10. Kaji harapan pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
11. Libatkan keluarga atau orang terdekat jika memungkinkan
12. Instruksikan pasien mengenai tindakan untuk mencegah/ meminimalkan efek samping
penanganan dari penyakit, sesuai kebutuhan
NIC NOC
Gangguan pertukaran gas
NOC :Pertukaran Gas NIC :
1) Tekanan parsial oksigen di 1. Kaji bunyi paru, frekuensi
darah arteri (PaO2) napas,kedalaman dan usaha napas
2) Tekanan parsial serta produksi sputum
karbondioksida di darah arteri 2. Pantau saturasi O2 dengan
(PaCO2) oksimeter nadi
3) pH arteri 3. Pantau hasil gas darah (misal PaO2
4) Sturasi oksigen yang rendah, PaCO2 yang
5) Keseimbangan ventilasi dan meningkat, kemunduran tingkat
perfusi respirasi)
6) Gangguan kesadaran 4. Pantau kadar elektrolit
5. Pantau status mental
6. Peningkatan frekuensi pemantauan
pada saat pasien tampak somnolen
7. Observasi terhadap sianosis,
terutama membran mukosa mulut
8. Identifikasi kebutuhan pasien akan
insersi jalan napas aktual/potensial
9. Auskultasi bunyi napas, tandai area
penurunan atau hilangnya ventilasi
dan adanya bunyi tambahan
10. Pantau status pernapasan dan
oksigenasi
Analisa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tindakan tersebut (minimal 250 kata)
Analisis praktik klinik keperawatan pada pasien syok kardiogenik dengan intervensi
inovasi lateral position terhadap peningkatan nilai mean arterial pressure (MAP), dalam
melakukan tindakan ini hal-hal yang harus diperhatikan adalah memperhatikan posisi
pasien dengan benar, memperhatikan penambahan bantal sesuai dengan kebutuhan jangan
terlalu kebanyakan atau berlebihan, memperhatikan kondisi pasien dan memperhatikan
respon pasien selama pelaksanaan.
Analisis praktek klinik keperawatan pada pasien syok kardiogenik dengan intervensi
inovasi abdominal message menggunakan teknik effluerage dan pemberian air hangat
untuk mencegah konstipasi), dalam melakukan tindakan ini hal-hal yang harus
diperhatikan adalah memperhatikan pengusapan atau pemijatan tidak terlalu keras,
memperhatikan suhu air hangat yang digunakan harus benar-benar tepat tidak terlalu panas
dan tidak terlalu dingin, mengukur suhu air terlebih dahulu, memperhatikan respon pasien
ketika dilakukan tindakan tersebut.
Penerapan Modifikasi Valsava Manuver dengan Supra Ventrikular Takikardi (SVT) ),
dalam melakukan tindakan ini hal-hal yang harus diperhatikan adalah apakah pasien
menggunakan alat bantu pernapasan, melihat respon pasien, melihat kemampuan pasien
dalam bernapas,memperhatikan riwayat penyakit pasien, memperhatikan cara menerapkan
tindakan tersebut.
Mengatasi Aritmia, Mencegah Kematian mendadak), dalam melakukan tindakan ini
hal-hal yang harus diperhatikan adalah menguasai cara melakukan tindakan, melihat
respon pasien, pasien harus tidak ada kontak dengan orang lain, tidak ada juga kontak
dengan bahan yang berbahan metal atau konduktor, pastikan dada pasien kering saat dialiri
arus yang besar.
Deep Breathing Exercise dan Active Range Of Motion Efektif menurunkan Dypnea
pada pasien SVT), dalam melakukan tindakan ini hal-hal yang harus diperhatikan adalah
melihat riwayat penyakit pasien, melihat respon pasien, memahami kemampuan pasien
dalam melakukan tindakan tersebut, memperhatikan irama napas pasien apakah ada suara
napas tambahan, dan memperhatikan pola napas pasien.
Buat kesimpulan apakah 5 intervensi / alat ukur tersebut bisa digunakan atau tidak
ditatanan kesehatan kita beri alasannya (minimal 250 kata)
Dari kelima intervensi/alat ukur tersebut dapat digunakan hanya saja perlu dilakukan
oleh perawat atau tim medis yang sudah ahli atau berpengalaman karena jika tidak akan
membahayakan nyawa pasien pasien tersebut, dapat diterapkan karena sudah dilakukan
penelitian sebelumnya dan bermanfaat untuk pasien-pasien yang terkena syok kardiogenik
di ruang ICCU namun ada beberapa intervensi yang didapat dari jurnal belum diterapkan
di rumah sakit baptis kediri misalnya intervensi inovasi abdominal message menggunakan
teknik effluerage dan pemberian air hangat untuk mencegah konstipasi, intervensi ini
dapat digunakan di Rumah Sakit Baptis Kediri namun ketika saya berdinas di ICCU belum
pernah menemui perawat melakukan intervensi ini, mungkin untuk semua perawat lebih
mengembangkan/ menggunakan tindakan mandiri perawat agar perawat lebih maksimal
dalam memberikan pelayanan dan pasien dapat menerima pelayanan semaksimal
mungkin,.
Intervensi inovasi lateral position terhadap peningkatan nilai mean arterial pressure
(MAP), intervensi ini dapat digunakan di RS namun ketika saya berdinas di ICCU belum
pernah menemui perawat melakukan intervensi ini di RS Baptis Kediri, lateral position ini
sangat mudah diterapkan kepada pasien sehingga semua perawat harus lebih mengupdate
ilmu-ilmu atau intervensi yang baru agar bisa digunakan lebih maksimal sehingga dapat
mempercepat proses pemulihan pasien.
Intervensi Penerapan Modifikasi Valsava Manuver dengan Supra Ventrikular
Takikardi (SVT) dapat digunakan di Rumah Sakit Baptis Kediri namun ketika saya
berdinas di ruang ICU rumah sakit baptis kediri saya belum menemui akan tindakan
tersebut, menurut saya akan lebih efektif dalam proses penyembuhan pasien jika
penerapan modifikasi tersebut dapat dilakukan dan diterapkan diruangan tersbut pada
pasien dengan takikardi.
Selanjutnya, untuk intervensi Deep Breathing Exercise dan Active Range Of Motion
Efektif menurunkan Dypnea pada pasien SVT), menurut saya sangan baik dan cocok
apabila dilakukan oleh perawat yang berada diruang ICU tetapi dalam melakukan tindakan
ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan adalah melihat riwayat penyakit pasien
supaya tidak terjadi kesalahan saat memberikan tindakan, melihat respon pasien setelah
diberikan tindakan, memahami kemampuan pasien dalam melakukan tindakan tersebut,
memperhatikan irama napas pasien apakah ada suara napas tambahan, dan memperhatikan
pola napas pasien teratur, terkontrol atau tidak.