KELOMPOK 1
SASKIA ARUMAISA RIZNA 175020307111030
RIZA PAHLEVI 175020301111027
FAJAR HAFIDH 175020300111031
CLARISSA AUDYA 175020307111011
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Pada era tradisional, manajamen lebih memberikan perhatian pada pencapaian
efisiensi serta ekonomisasi penggunaan bahan baku. Namun, di era modern, manajamen juga
memberi perhatian lebih kepada Sumber Daya Manusia (SDM) serta kontribusinya di tujuan
perusahaan. Dengan dukungan dari SDM yang berkualitas, akan memberi korelasi yang
positif terhadap pencapaian nilai tambah bagi perusahaan.
1. Menyediakan feedback nilai kontribusi fungsi SDM terhadap strategi bisnis dan
perusahaan
2. Menilai kualitas praktik, kebijakan, dan pengelolaan SDM
3. Melaporkan keberadaan SDM saat ini serta langkah-langkah perbaikan
4. Menilai biaya dan manfaat praktik SDM
5. Menilai hubungan SDM dengan manajemen
6. Merancang panduan dalam menentukan kinerja SDM
7. Mengidentidikasi area yang perlu diubah dan ditingkatkan
B. Kerangka Kerja Audit SDM
Kerangka kerja audit SDM menghububngkan pengelolaan SDM dengan tujuan bisnis
perusahaan secara keseluruhan
F. Langkah-Langkah Audir
1. Audit pendahuluan
Auditor menekankan pada pencarian informasi latar belakang dan gambaran umum
terhadap program/aktivitas SDM yang diaudit. Informasi yang diperoleh akan
mengantarkan auditor pada perumusan tujuan audit sementara. Tujuan audit SDM harus
dirumuskan dan memerlukan survei awal untuk memahanmi kondisi yang terjadi
berkaitan dengan program yang diaudit. Tujuan dari audit SDM terdiri dari riga elemen
yaitu :
Kriteria
Merupakan standar yang menjadi pedoman bagi setiap individu dan kelompok
dalam organisasi yang bertindak, kriteria dapat berupa:
1. Rencana SDM
2. Kebijakan dan peraturan tentang SDM
3. Tujuan setiap program SDM
4. Standard Operating Procedure (SOP) yang dimiliki perusahaan
5. Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan
6. Standar evaluasi
7. Peraturan pemeringah
8. Stanfar yang merupakan best practice
9. Kriteria lain yang mungkin diterapkan
Penyebab
Merupakan pelaksanaan program-program SDM dalam organisasi yang
menyebabkan terjadinya kondisi SDM saat ini.
Akibat
Merupakan sesuatu yang harus ditanggung atau dinikmati perusahaan karena
terjadinya perbedaan aktvitas yang seharusnya dilakukan dengan aktivitas yang
terhadi di lapangan
2. Review dan pengujian manajemen atas program SDM
Sistem pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan menjadi pedoman yang
digunakan oleh para manajer dan supervisor dalam mengendalikan proses yang
berjjalan agar tidak keluar dari ketentuan yang ditetapkan. Hal yang berhubungan
dengan sistem pengendalian manajemen yang harus diperhatikan oleh auditor:
1. Tujuan dari program SDM harus jelas
2. Kualitas dan kuantitas SDM
3. Anggaran program
4. Podeman kerja
5. Spesisifikasi pekerjaan
6. Standar kinerja program
3. Audit lanjutan
Auditor meringkas dan melakukan pengelompokan terhadap temuan tersebut kendalam
kelompok konsdisi, kriteria, penyebab, dan akibat. Kelompok tersebut kemudian
dianalisisi untuk memahami permasalahan yang terjadi. Auditor harus mengembangkan
temuan secara cermat sehingga mengetahui penyimpangan yang terjadi, penyebab, serta
akibat dari penyimpangan yang harus ditanggun perusahaan.
4. Pelaporan
Laporan harus disajikan dalam bahsan yang mudah dipahami dan harus memuat tentang
latar belakang, kesimpulan audit serta harus disertai dengan temuan-temuan audit
sebaggai bukti pendukung kesimpula tersebut.
5. Tindak lanjut
Implementasi dari rekomendasi yang diajukan auditor. Manajer dan auditor
menyepakati tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Meskipun manajer punya kuasa
penuh dalam mengambil keputusan, auditor akan mendampingi tindak lanjut yang
dilakukan
Merupakan rencaa dan langkah kerja yang harus diikuti oleh audiror dalam melaksanakan
audit. Program kerja memuat beberapa pertanyaan dan langkah kerja untuk memperoleh
temuan audit.
Setelah menilai internal, langkah berikutnya adalah analisis faktor eksternal yang
mempengaruhi, seperti:
1. Pengaruh pemerintah
2. Kondisi perekonomian
3. Kondisi persaingan
4. Komposisi tenaga kerja
2. Rekrutmen
1. Menentukan kebutuhan setiap bidang, jenis pekerjaan dan levelnya dalam perushaan
2. Terus berupaya mendapatkan informasi mengenai perkembangan kondisi pasar tenaga
kerja
3. Menyusun bahan bahan rekrutmen yang efektif
4. Menyusun program rekrutmen terpadu
5. Mendapat sejumlah pool calon karyawan yang berbobot
6. Mencatat jumlah dan kualitas pelamar
7. Melakukan tindak lanjut terhadap para karyawan
Pemberdayaan SDM pada dasarnya adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
mengambil keputusan dan memegang tanggungjawab yang lebih besar baik secara pribadi
maupun kelompok.
1. Validitas pelatihan
2. Transfer ilmu pengetahuan
3. Valifitas interogranisasional
3 hal yang harus diperhatikan agar program ini dapat berjalan efektif:
1. Meyakinkan karyawan
2. Menjelaskan mengapa seseorang karyawan tidak menempati jabatan
3. Mengidentifikasi tindakan khusus yang sebaiknya dilakukan
3. Penilaian Kinerja
1. Tujuan penelitian
2. Instrumen penilaian
3. Standar penilaian
4. Petugas penilai
5. Siapa yang dinilai
6. Waktu penilaian
7. Pelatihan bagi penilai
8. Umpan balik dan impilasi
Orientasi penilaian:
Masa lalu menekankan pada apa yang telah dicapai karyawan. Untuk
memberikan ganjaran/ hukuman, perhitungan gaji, dan promosi
Masa depan:
1. Membantu karyawan untuk memahami peran dan fungsinya
2. Membantu karyawan mengerti kekuatan dan kelemahannya
3. Meningkatkan easa kebersamaan antara karyawan
4. Membantu mempersiapkan katyawan untuk pekerjaan yang lebih tinggi
5. Menyedikan data karyawan secara berkala
1. kecelakaan kerja
2. penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan
3. kehidupan kerja yang berkualitas rendah
4. stres pekerjaan
5. kesalahan kerja
Kepuasan kerja merupakan gambaran evaluasi seseorang atas perasaan sikapnya senang
atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Teori kepuasan kerja:
1. teori ketidakpuasan
kepuasan kerja seseorang diukur dengan menghitung selisih antara sesuatu yang
seharusnya terjadi dengan kenyataan yang dirasakan karyawan. Kepuasan lebih besar
apabila karyawan memperoleh sesuatu lebih besar dari seharusnya, atau sebaliknya
2. teori keadilan
kepuasan tergantung dari ada atau tidaknya keadilan di dalam bekerja yang dipengaruhi
oleh input (sesuatu yang mendukung pekerjaan) vs output (sesuatu yang dianggap
bernilai yang diterima karyawan)
3. teori dua faktor
kepuasan dan ketidakpuasan kerja merupakan hal berbeda dan karakteristik pekerjaan
dikelompokan menjadi satisfies (motivator) dan disatisfies.
Hal penting yang harus diperhatikan dari pengurangan SDM perusahaan adalah
perlindungan terhadap hak-hak karyawan yang termasuk dalam program pengurangan
tersebut, karena membawa dampak finansial yang besar pada perusahaan atas keharusan
membayar pesangon dan dampak non finanasial yang berkaitan dengan citra perusahaan
di mata masyarakat atau pelanggannya. UU No.13 Tahun 2003tentang ketenagakerjaan