Anda di halaman 1dari 9

KLASIFIKASI IKLIM DAN MUSIM DI INDONESIA

PENENTUAN TIPE IKLIM OLDEMAN DAN SCHMIDTH-FERGUSON

KABUPATEN TEGAL

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Iklim merupakan rata-rata kondisi cuaca tahunan yang meliputi wilayah relatif
luas. Adanya iklim dapat diketahui melalui perhitungan, pengamatan, dan pencacatan
yang dilakukan dalam kurun waktu yang lama. Ilmu yang mempelajari tentang iklim
disebut klimatologi.
Kondisi cuaca ataupun iklim ini dicirikan oleh unsur-unsur ataukomponen atau
parameter cuaca atau iklim antara lain suhu, angin, kelembaban, penguapan, curah
hujan serta lama dan intensitas penyinaran matahari. Kondisidari unsur-unsur
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tinggi tempat, lintang tempat
dan posisi matahari.
Berdasarkan hal tersebut, iklim memiliki kondisi yang berbeda-beda pada suatu
daerah dengan daerah yang lain. Sehingga diperlukan klasifikasi terhadap iklim
sebagai pembeda dan ciri khas dari suatu daerah. Terdapat berbagai klasifikasi iklim
yang dikemukakan oleh beberapa ahli, seperti Koppen, Thornthwaite, Mohr,
Junghun, Schmidt-Ferguson, dan Oldeman. Mereka menggunakan metode-metode
yang berbeda-beda di setiap pengamatannya. Namun, adapula yang melakukan
penelitian lebih lanjut terhadap teori yang telah ada sehingga metodenya mirip
dengan penambahan atau beberapa perubahan.
Pada penelitian ini, dilakukan perhitungan pada salah satu teori, yaitu Scmidth-
Ferguson dan Oldeman. Penelitian yang dilakukan menggunakan data curah hujan 30
tahun terakhir atau hasil rata-rata yang akan ditentukan bobot basah dan bobot
keringnya. Hasil yang diperoleh akan menentukan tipe iklim masing-masing pada
data yang telah tersedia.
1.2 Tujuan
- Menentukan klasifikasi iklim dan pemetaan tipe iklim Oldeman Kabupaten Tegal
- Menentukan klasifikasi iklim dan pemetaan tipe iklim Schmidth_ferguson
Kabupaten Tegal

2. DATA DAN METODE

2.1 Data
- Rata-rata curah hujan bulanan periode 1981-2010 sebanyak 24 pos hujan di
Kabupaten Tegal
- Series data curah hujan bulanan selama 10 tahun periode 2001-2010 sebanyak 24
pos hujan di Kabupaten Tegal
- Peta dasar administrasi skala 1 : 1.000.000

2.2 Metode

A. Penentuan Rata-Rata Curah Hujan Bulanan dan Missing Data

Rata-rata curah hujan, perhitungan ini digunakan untuk, mengetehui


bilangan yang mewakili data curah hujan bulanan dan rata-rata suhu bulanan,
periode 1981 – 2010 . Perhitungan rata-rata dirumuskan sebagai berikut,

Keterangan :
X = rata-rata hitung
xi = data ke i, i=1,2,3,…,n
n = banyaknya data
Missing data, metode ini digunakan untuk mengisi data curah hujan
bulanan yang kosong. Menurut Handareni (2015), Data yang hilang dapat diduga
dengan beberapa metode pendugaan data hilang. Dalam penelitian ini data yang
digunakan adalah metode rata-rata berbobot, hal, ini dapat dirumuskan sebagai
berikut,

B. Klasifikasi Iklim Oldeman


Klasfikasi iklim yang dikemukakan Oldeman menggunakan unsur iklim
curah hujan. Metode tersebut lebih menekankan pada bidang pertanian. Bulan
basah dan bulan kering dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu
sehingga penggolongan iklimnya disebut juga zona agroklimat. Misalnya, Padi
sawah akan membutuhkan air rata-rata per bulan 145 mm pada musim hujan.
Palawija membutuhkan air rata-rata per bulan 50 mm pada musim kemarau.
Hujan bulanan yang diharapkan mempunyai peluang kejadian 75% atau sama
dengan 0,82 kali hujan rata-rata bulanan dikurangi 30.
Hujan efektif untuk padi sawah adalah 100%.
Hujan efektif untuk palawija dengan tajuk tanaman tertutup rapat sebesar 75%.
Dalam metode ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering
sebagai berikut.
a. Bulan basah, apabila curah hujannya > 200 mm.
b. Bulan lembap, apabila curah hujannya 100–200 mm.
c. Bulan kering, apabila curah hujannya < 100 mm.
Dalam penentukan klasifikasi iklimnya, Oldeman menggunakan panjang
periode bulan basah dan bulan kering “berturut-turut”. Berikut ini adalah tipe-
tipe iklim menurut Oldeman.

Tipe utama BB Berturut-turut Sub divisi BK beturut-turut


A >9 1 <2
B 7-9 2 2-3
C 5-6 3 4-6
D 3-4 4 >6
E <3
Note : Untuk tipe utama E tidak memiliki sub divisi
Penjelasan tentang Tipe Utama, Sub Divisi, dan Zona Oldeman yaitu sebagai
berikut :
A. Tipe Utama Iklim Oldeman :
- Tipe Iklim A = jika ada lebih dari 9 bulan basah berturut-turut
- Tipe Iklim B = jika ada 7 – 9 bulan basah berturut-turut
- Tipe Iklim C = jika ada 5 – 6 bulan basah berturut-turut Iklim
- D = jika ada 3 – 4 bulan basah berturut-turut
- Tipe Iklim E = jika ada < 3 bulan basah berturut-turut
B. Sub Divisi :
- Sub Tipe1 = bulan kering berjumlah < atau sama dengan 1
- Sub Tipe2 = bulan kering 2 -3 kali

- Sub Tipe3 = bulan kering 4 – 6 kali

- Sub Tipe4 = ada > 6 bulan kering

C. Zona Iklim Oldeman :

1. Zona A1, A2 Sesuai untuk budidaya padi terus-menerus namun produksi nya
rendah karena kerapatan fluks matahari sepanjang tahun.
2. Zona B1 Sesuai dengan perencanaan awam musim tanam yang baik
dilakukan di musim kemarau.
3. Zona B2 Dapat dibudidayakan setahun sekali dengan varitas umur yang
pendek
4. Zona C1 Budidaya padi dua kali dalam satu tahun nya.
5. Zona C2, C3, C4 Namun tanam palawija harus hati-hati karena jatuh di
musim kering.
6. Zona D1 umur yang pendek dengan panen yang sesuai
7. Zona D2, D3, D4 Memungkinkan sekali tanam palawija, tergantung dari
kestabilan irigasi.
8. Zona E Wilayah ini sangat kering dan tandus karena tidak adanya hujan.

Adapun beberapa manfaat dari Klasifikasi Iklim Oldeman ini. Manfaat yang
terdapat pada iklim oldeman ini tergolong adalah sebagaiberikut :
o Untuk bertempat tinggal di sebuah wilayah yang beriklim baik karena
memiliki udara yang nyaman
o Dapat melakukan kegiatan dalam bidang perikanan dan pertanian
o Berpengaruh pada perbedaan dalam hal perumahan, pakaian, makanan,
kegiatan dan keprluan hidup lainya
o Kehidupan manusialebih senang hidup karena tidak terlalu panas
o Dapat melakukan usaha perhubungan yang banyak karena cuacanya
sangat diperlukan bagi manusia
o Dapat mempengaruhi produksi pertanian
o Cocok untuk tanaman seperti karet, pala, cengkeh, dan kelapa sawit.
Metode yang semacam ini sudah lebih modern karena dalam
memperhitungkan unsur radiasi matahari yang dikaitkan dengan kebutuhan air
oleh tanaman.

C. Klasifikasi Iklim Schmidth-Ferguson


……………………………………………………………………………………
…………..
……………………………………………………………………………………
…………..
……………………………………………………………………………………
…………..
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data

NO. TINGGI ME
NO. POS NAMA POS (M) JAN FEB MAR APR I JUN JUL AUG SEP OCT NOV DES

BENDUNG
1 22a GONDANG 50 390 428 321 251 155 80 45 35 48 120 202 292

2 23 MARGASARI 44 497 464 391 304 169 87 53 42 39 127 232 378

3 35 STAMET TEGAL 1 361 310 247 167 104 65 60 30 18 53 212 272

4 36 PAGONGAN 5 437 399 279 197 122 69 51 20 23 75 158 293

5 38 KEMANTREN 5 381 336 232 153 97 82 39 18 17 68 136 236

6 39 MARGAPADANG 14 382 358 247 155 97 80 51 21 17 81 155 249

7 40 KARANGCEGAK 25 407 372 274 160 104 77 46 21 23 91 189 283

8 41 UJUNGRUSI 10 408 359 257 162 117 70 46 24 19 65 167 284

9 44 PROCOT 40 424 417 338 209 151 91 56 38 26 104 233 377

10 45 PAKEMBARAN 45 407 400 297 167 132 69 44 35 16 100 196 318

11 46 DUKUHRINGIN 40 468 405 350 200 158 95 43 38 22 127 202 314

12 47 LEBAKSIU 134 589 562 464 333 224 127 76 34 49 175 291 434

13 48 BALAPULANG 95 422 398 340 229 155 93 45 28 37 107 199 287

14 50 BATUAGUNG 402 531 504 416 312 187 101 62 48 46 197 259 349

15 53 CAWITALI 320 623 605 478 337 248 131 76 61 43 162 324 414

16 54 JEJEG 614 593 629 495 363 238 123 78 47 70 232 286 417

17 55 PAKETIBAN 36 461 397 282 179 112 80 60 25 24 94 210 327

18 57 SIRAMPOG 50 506 413 334 216 135 86 62 37 42 121 231 376

19 60 BOJONG 690 705 605 460 315 216 100 67 33 58 183 340 478

20 31a KEMARON 630 695 597 476 373 224 130 69 33 68 212 483 552

21 64 WARUREJO 11 397 353 239 185 120 72 47 28 18 63 152 467


22 65 DUKUHRANDU 25 411 383 249 173 113 70 49 19 18 79 122 253

23 66 CIPERO 26 403 394 268 200 112 68 43 22 24 81 191 311

24 68 JATINEGARA 298 589 495 384 267 152 101 48 52 89 122 241 329

- Tampilkan series curah hujan bulanan periode 2001-2010 untuk semua pos
hujan yang digunakan
- Tampilkan peta sebaran pos hujan yang digunakan
- Buat narasi secukupnya tentang kondisi data tersebut

3.2 Klasifikasi dan Peta Tipe Iklim

A. Tipe Iklim Oldeman


- Narasi sebaran tipe iklim Oldeman
- Lengkapi tabel hasil penentuan tipe iklimnya
- Tampilkan peta tipe iklimnya

B. Tipe Iklim Schmidth-Ferguson


- Narasi sebaran tipe iklim Schmidth-Ferguson
- Lengkapi tabel hasil penentuan tipe iklimnya
- Tampilkan peta tipe iklimnya

3.3 Pembahasan

A. Rata-Rata Curah Hujan Tahunan


- Narasi sebaran rata-rata curah hujan tahunan
- Tampilkan peta isohyet tahunannya

B. Pembahasan
- Bandingkan sebaran tipe iklim Oldeman dengan isohyet tahunannya
- Bandingkan sebaran tipe iklim S-F dengan isohyet tahunannya

4. KESIMPULAN

4.1 Klasifikasi dan sebaran tipe iklim Oldeman


4.2 Klasifikasi dan sebaran tipe iklim Schmidth-ferguson
4.3 Sebaran cuah hujan tahunan

LAMPIRAN (………. Jika ada ……….)

-----o0o-----
Handareni, wulanadari (2015). Pendugaan Missing Data. Universitas Muhammadiyah
Surakarta: Surakarta

Anda mungkin juga menyukai