KABUPATEN TEGAL
1. PENDAHULUAN
2.1 Data
- Rata-rata curah hujan bulanan periode 1981-2010 sebanyak 24 pos hujan di
Kabupaten Tegal
- Series data curah hujan bulanan selama 10 tahun periode 2001-2010 sebanyak 24
pos hujan di Kabupaten Tegal
- Peta dasar administrasi skala 1 : 1.000.000
2.2 Metode
Keterangan :
X = rata-rata hitung
xi = data ke i, i=1,2,3,…,n
n = banyaknya data
Missing data, metode ini digunakan untuk mengisi data curah hujan
bulanan yang kosong. Menurut Handareni (2015), Data yang hilang dapat diduga
dengan beberapa metode pendugaan data hilang. Dalam penelitian ini data yang
digunakan adalah metode rata-rata berbobot, hal, ini dapat dirumuskan sebagai
berikut,
1. Zona A1, A2 Sesuai untuk budidaya padi terus-menerus namun produksi nya
rendah karena kerapatan fluks matahari sepanjang tahun.
2. Zona B1 Sesuai dengan perencanaan awam musim tanam yang baik
dilakukan di musim kemarau.
3. Zona B2 Dapat dibudidayakan setahun sekali dengan varitas umur yang
pendek
4. Zona C1 Budidaya padi dua kali dalam satu tahun nya.
5. Zona C2, C3, C4 Namun tanam palawija harus hati-hati karena jatuh di
musim kering.
6. Zona D1 umur yang pendek dengan panen yang sesuai
7. Zona D2, D3, D4 Memungkinkan sekali tanam palawija, tergantung dari
kestabilan irigasi.
8. Zona E Wilayah ini sangat kering dan tandus karena tidak adanya hujan.
Adapun beberapa manfaat dari Klasifikasi Iklim Oldeman ini. Manfaat yang
terdapat pada iklim oldeman ini tergolong adalah sebagaiberikut :
o Untuk bertempat tinggal di sebuah wilayah yang beriklim baik karena
memiliki udara yang nyaman
o Dapat melakukan kegiatan dalam bidang perikanan dan pertanian
o Berpengaruh pada perbedaan dalam hal perumahan, pakaian, makanan,
kegiatan dan keprluan hidup lainya
o Kehidupan manusialebih senang hidup karena tidak terlalu panas
o Dapat melakukan usaha perhubungan yang banyak karena cuacanya
sangat diperlukan bagi manusia
o Dapat mempengaruhi produksi pertanian
o Cocok untuk tanaman seperti karet, pala, cengkeh, dan kelapa sawit.
Metode yang semacam ini sudah lebih modern karena dalam
memperhitungkan unsur radiasi matahari yang dikaitkan dengan kebutuhan air
oleh tanaman.
3.1 Data
NO. TINGGI ME
NO. POS NAMA POS (M) JAN FEB MAR APR I JUN JUL AUG SEP OCT NOV DES
BENDUNG
1 22a GONDANG 50 390 428 321 251 155 80 45 35 48 120 202 292
12 47 LEBAKSIU 134 589 562 464 333 224 127 76 34 49 175 291 434
14 50 BATUAGUNG 402 531 504 416 312 187 101 62 48 46 197 259 349
15 53 CAWITALI 320 623 605 478 337 248 131 76 61 43 162 324 414
16 54 JEJEG 614 593 629 495 363 238 123 78 47 70 232 286 417
19 60 BOJONG 690 705 605 460 315 216 100 67 33 58 183 340 478
20 31a KEMARON 630 695 597 476 373 224 130 69 33 68 212 483 552
24 68 JATINEGARA 298 589 495 384 267 152 101 48 52 89 122 241 329
- Tampilkan series curah hujan bulanan periode 2001-2010 untuk semua pos
hujan yang digunakan
- Tampilkan peta sebaran pos hujan yang digunakan
- Buat narasi secukupnya tentang kondisi data tersebut
3.3 Pembahasan
B. Pembahasan
- Bandingkan sebaran tipe iklim Oldeman dengan isohyet tahunannya
- Bandingkan sebaran tipe iklim S-F dengan isohyet tahunannya
4. KESIMPULAN
-----o0o-----
Handareni, wulanadari (2015). Pendugaan Missing Data. Universitas Muhammadiyah
Surakarta: Surakarta