OLEH:
KELOMPOK III
WA ODE FAIYA (G2I1 19 022)
NURMIN (G2I1 19 026)
FUJI ASTUTI (G2I1 19 020)
KELAS B
2020
CONTOH KASUS:
Pada model pertama ini, variabel bebas terdiri lebih dari satu variabel dan variabel
tergantungnya (terikat) hanya satu. Contoh kasus dalam model ini ialah kita ingin mengukur
besarnya pengaruh tiga variabel bebas, yaitu Kecerdasan intelektual, Kecerdasan
emosional dan kecerdasan Spiritual terhadap sikap etis mahasiswa pendidikan
matematika. Model diagram jalurnya dapat digambarkan sebagai berikut :
X1 Kecerdasan intelektual
X3 Kecerdasan spiritual
A. Masalah
1 21 24 30 48
2 26 31 37 43
3 21 25 29 55
4 26 28 34 59
5 23 29 29 62
6 26 27 30 62
7 26 30 34 67
9 22 27 30 32
10 24 27 29 49
11 30 28 34 58
12 22 27 29 60
13 23 27 37 50
14 30 28 33 54
15 25 28 29 56
16 28 29 36 67
17 25 27 32 44
18 32 38 30 59
19 25 26 28 42
20 23 26 31 58
21 25 28 29 42
22 26 26 31 45
23 27 30 29 49
24 26 31 35 67
25 24 26 29 30
26 30 31 38 54
27 24 27 29 53
28 25 28 37 50
29 22 26 30 58
30 22 27 31 45
31 26 30 29 43
32 28 32 35 47
33 29 34 30 57
34 28 29 29 70
35 31 32 35 61
36 33 31 35 68
38 25 30 29 53
39 31 34 37 39
40 28 32 30 58
41 27 26 35 48
42 27 28 28 59
43 28 31 31 49
44 25 30 29 48
45 31 31 32 70
46 28 33 28 55
47 31 28 30 53
48 21 27 29 49
49 26 28 28 49
50 27 27 28 70
51 27 30 28 53
52 28 29 28 31
53 30 30 28 46
54 27 29 29 59
55 31 30 30 51
56 27 30 34 51
57 28 26 30 53
58 28 28 29 38
59 30 29 29 56
60 30 28 29 49
61 25 32 34 36
62 29 29 30 46
63 33 27 29 56
64 27 29 30 50
66 32 33 33 62
67 26 32 29 39
68 26 30 36 70
69 27 26 29 37
70 26 30 32 54
71 27 27 37 60
72 31 28 29 68
73 27 30 29 45
74 26 29 29 56
75 22 29 29 40
76 24 30 27 35
77 27 33 31 51
78 25 28 30 64
79 26 27 29 58
80 28 31 29 44
81 27 30 29 60
82 26 31 33 65
83 27 27 29 22
84 29 30 29 56
85 30 33 34 69
86 32 35 37 49
87 25 28 30 38
88 28 30 29 46
89 31 30 36 70
90 28 30 31 49
91 32 40 40 63
92 30 27 29 45
94 31 31 36 59
95 26 28 29 49
96 28 29 29 58
97 26 26 29 61
98 25 28 29 48
99 33 31 35 68
100 29 29 29 60
101 25 30 29 53
102 31 34 37 39
103 28 32 30 58
104 23 26 30 56
105 30 31 36 43
106 25 26 28 57
107 29 31 34 54
108 25 29 29 60
109 25 28 30 38
110 28 30 29 46
111 33 30 33 61
112 24 27 29 60
113 26 27 29 56
114 28 29 29 43
115 31 27 31 54
116 31 32 35 52
117 28 33 35 70
118 27 26 29 33
119 26 30 29 43
120 28 32 35 47
122 28 29 29 70
123 31 32 35 61
124 27 26 35 48
125 27 28 29 59
126 28 31 32 49
127 25 30 29 48
128 31 31 32 70
129 27 30 28 53
130 28 29 28 31
131 30 30 28 46
132 27 29 28 59
133 31 30 29 51
134 25 32 33 36
135 29 29 29 46
136 33 27 28 56
137 27 29 29 50
138 25 28 28 56
139 27 27 36 60
140 31 28 28 68
141 27 30 28 45
142 26 29 29 56
143 22 29 29 40
144 27 30 29 60
145 26 31 33 65
146 27 27 29 22
147 27 30 29 60
148 26 31 33 65
TAHAP I
Menentukan model diagram jalurnya berdasarkan paradigma hubungan variabel seperti tahap
di bawah ini :
X1 Kecerdasan intelektual e
X3 Kecerdasan spiritual
Diagram jalur tersebut terdiri atas satu persamaan struktural dengan hanya satu substruktural,
yaitu X1, X2, dan X3 disebut sebagai variabel eksogen dan Y sebagai variabel endogen
dengan persamaan struktural sebagai berikut :
Y =PY X 1 + PY X 2+ PY X 3 +∈
Keterangan :
Tahap II
rX1X2
PYX2
X2 Kecerdasan emosional Y1 Sikap etis
rX1X3
rRx2X3 PYX3
X3 Kecerdasan spiritual
Keterangan :
Diagram jalur tersebut terdiri atas satu persamaan struktural dengan hanya satu substruktural,
yaitu X1, X2, dan X3 disebut sebagai variabel eksogen dan Y sebagai variabel endogen
dengan persamaan struktural sebagai berikut :
Y =PY X 1 + PY X 2+ PY X 3 +∈
TAHAP III
Membuat desain variabel, memasukkan data dan menganalisanya. Membuat desain variabel:
Desain variabel dibuat dengan cara memilih sub menu bagian bawah kiri pada perintah:
Variable View. Setelah perintah tersebut kita klik, muncul tabel yang akan kita isi dengan
desain variabel sebagai berikut :
Name Type Width Decimal Label Values Missing Column Align Measure
Intelektual Numeric 8 2 Intelektua None None 8 R Scale
l
Emosional Numeric 8 2 Emosiona None None 8 R Scale
l
Spritual Numeric 8 2 Spritual None None 8 R Scale
SikapEtis Numeric 8 2 Sikap etis None None 8 R Scale
Memasukkan data: kalau pembuatan desain variabel sudah selesai maka kita akan lanjutkan
dengan memasukkan data dengan menekan (klik) pada perintah: Data View. Dengan
demikian, tampilan akan terlihat sebagai berikut :
Masukkan data diatas sesuai dengan variabel masing-masing sebanyak 30 data mulai nomor 1
sampai 148 dengan mengisikan dari baris atas ke bawah.
Klik analyze
Pilih Regression
Pilih Linier
Pada kolom dependen masukkan variabel Sikap etis
Pada kolom independen masukkan variabel Intelektual, Emosional dan Spritual
Kedua, menghitung korelasi antara variabel Intelektual, Emosional, Spritual dan Sikap etis:
Klik Analyze
Pilih Correlate
Pilih Bivariate
Masukkan ke kolom Variabel, variabel Intelektual, Emosional dan Spritual.
Klik OK
Hasil Perhitungan (Output): ada dua macam hasil penghitungan (output), yaitu output regresi
dan output korelasi.
Model Summary
ANOVAa
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Correlations
TAHAP IV
Penafsiran hasil penghitungan SPSS. Tahapan ini dibagi menjadi dua bagian, melakukan
analisis regresi dan analisis korelasi.
1. Analisis Regresi Kita akan menganalisis regresi dengan melihat pengaruh secara
gabungan dan secara parsial.
a. Melihat pengaruh Intelektual, Emosional dan Spritual secara gabungan
terhadap Sikap etis
Untuk melihat pengaruh Intelektual, Emosional dan Spritual secara gabungan
terhadap terhadap Sikap etis, akan kita lihat hasil penghitungan dalam model
summary, khususnya angka R square di bawah ini.
Model Summary
Besarnya angka R square (r2) adalah 0,085. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat
pengaruh Intelektual, Emosional, dan Spritualsecara gabungan terhadap Sikap etis dengan
cara menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
KD=r 2 x 100 %
KD=0,085 x 100 %
KD=8,5 %
ANOVAa
H0 : tidak ada hubungan linier antara Intelektual, Emosional, dan Spritual dengan Sikap etis.
H1 : ada hubungan linier antara Intelektual, Emosional, dan Spritual dengan Sikap etis.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan membandingkan besarnya
angka F penelitian dengan F tabel. Cara kedua ialah dengan membandingkan angka taraf
signifikansi (sig) hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
Untuk melihat besarnya pengaruh intelektual, Emosional, dan Spritual secara parsial
terhadap Sikap etis , digunakan uji T, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh,
digunakan angka Beta atau Standardized Coefficients di bawah ini :
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara emosional dan sikap etis, kita dapat
melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut :
2. Analisis Korelasi Korelasi antara intelektual, emosional, spritual dan sikap etis
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Correlations
rX1X2
PYX2
X2 Kecerdasan emosional Y1 Sikap etis
rX1X3
rRx2X3 PYX3
X3 Kecerdasan spiritual
D. KESIMPULAN
Dari hasil analisis di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengaruh variabel intelektual terhadap sikap etis sebesar 0,214 atau 21,4%.
2. Pengaruh variabel emosional terhadap sikap etis sebesar - 0,006 atau -0,6%.