Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI KEGIATAN PEMBELAJARAN DARING

Oleh : Toto Sunaryo, S.Pd.

Profesi sebagai guru adalah sebuah tantangan. Tantangan yang dimaksud adalah tantangan
untuk selalu berubah dan dinamis untuk segala perkembangan. Perkembangan teknologi,
perkembangan lingkungan social dan perkembangan karakter merupakan hal yang harus
disesuaikan dengan seorang guru. Untuk mengimbangi dan menyesuaikan dengan perubahan
tersebut seorang guru harus selalu bersifat reflektif, kreatif dan inovatif. Hal tersebutlah yang
memacu saya sebagai guru untuk selalu memperbaiki setiap pembelajaran yang dilakukan
terhadap peserta didik. Perbaikan didapatkan dari merefleksi setiap pembelajaran yang telah
dilakukan. Masukan dan kritik selalu saya dapatkan dari diri sendiri, peserta didik maupun guru
sejawat.

Hal ingin saya refleksikan disini adalah berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dan juga
media pembelajaran yang di laksanakan secara daring di tahun pelajaran 2020/2021.

1. Refleksi Kegiatan Pembelajaran secara Daring

Permasalahan : Kedatangan Virus Covid 19 di Indonesia mengubah pola tatanan manusia dan
pola interaksi antar manusia, tak terkecuali di dunia pendidikan. Pembelajarn yang sebelumnya
secara tatap muka harus dilaksanakan secara daring/online dari rumah masing-masing.
Pembelajaran daring yang dilakukan pada masa pandemi memang mempunyai banyak kendala
diantaranya anak-anak belum terbiasa dengan pembelajaran daring, keterbatasan gawai/gedget,
ketersediaan jaringan/sinyal di rumah peserta didik dan masih banyak lagi. Pada awal masa
pandemi guru sudah berinovasi untuk memberikan tugas melalui WA dan menugaskan anak
untuk membaca maupun mengerjakan tugas secara mandiri. Setiap hari siswa harus
mengumpulkan tugas berupa foto hasil pekerjaan siswa di rumah. tetapi kenyataan jauh dari
harapan, dari 26 anak di kelas saya ada 10 anak yang tidak aktif mengumpulkan tugas-
tugasnya, bahkan yang mengumpulkan tugasnyapun nilainya jauh dibawah harapan. sehingga
saya berupaya bagaimana menyampaikan materi kepada anak-anak. tidak hanya penugasan
mandiri kepada peserta didik.
Perbaikan : Saya berdiskusi dengan teman sejawat, kebetulan sekolah saya kelasnya pararel
dan kelas 4 ada 3 wali kelas yang bisa diajak berdiskusi. Dari hasil diskusi diputuskan untuk
mengubah cara penyampaian materi kepada anak-anak, yaitu dengan guru menyampaikan
materi pembelajaran melalui video. video dibuat menggunakan media berupa PowerPoint
kemudian dilakukan perekaman layar sembari guru menjelaskan materi kepada anak-anak.
Setelah selesai perekaman guru melakukan editing sebelum akhirnya di upload ke platform
Youtube di masing-masing channel milik guru. Diharapkan dengan metode ini lebih menarik
perhatian siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa maupun keaktifan siswa dalam
mengumpulkan tugas-tugasnya. Setelah dievaluasi ternyata memang ada peningkatan
keaktifan dan hasil belajar siswa, meskipun masih ada beberapa anak yang masih pasif
dikarenakan kendala-kendala yang seperti saya paparkan didepan.

Berikut kami lampirkan link bukti Video Pembelajaran yang sudah saya buat dan di upload ke
Platform Youtube :

1. https://youtu.be/E38l91Wh8c0 dengan judul Taksiran (bawah, atas dan terbaik) |


Kelas 4
2. https://www.youtube.com/watch?v=7nc6byth2jI dengan judul Mengubah Pecahan
Campuran ke Desimal dan Sebaliknya | Matematika Kelas 4
3. https://youtu.be/qLgd3v1DZ7o dengan judul Kelas 4 FPB dan KPK | part 1

dan masih banyak lagi video yang saya upload di Channel youtube saya.

Anda mungkin juga menyukai