Oleh:
ARIF SUPRIADI
19120609710071
Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Menyetujui :
Dosen Pembimbing PPL, Guru Pamong PPL,
Mengetahui,
Kepala SMP N 15 Bandung
Segala puji bagi Allah SWT. Rabb semesta alam yang senantiasa
mencurahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPGDJ) Tahab III Tahun 2019 yang
dilaksanakan di SMP Negeri 15 Bandung ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Laporan PPL PPGDJ Tahab III Tahun 2019 ini merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi oleh peserta PPGDJ. Laporan ini berisi pengalaman
penulis selama melakukan praktek mengajar di SMP Negeri 15 Bandung.
Pelaksanaan PPL PPGDJ Tahab III Tahun 2019 ini memberikan gambaran faktual
bagi praktikan tentang program pelaksanaan profesi guru di lapangan serta
kendala – kendala yang sering dihadapi.
Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan telah banyak
mendapatkan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
praktikan mengucapkan terimakasih kepada
1. Prof, Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., selaku Rektor
Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Ibu Dr. Diana Rochinawati M.Pd selaku koordinator PPG Dalam Jabatan
di LPTK Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
3. Ibu Rika Rafikah Agustin, M.Pd selaku dosen pembimbing PPL.
4. Seluruh dosen dan staf pengajar PPG Dalam Jabatan Tahap 3 tahun 2019
LPTKUPI
5. Ibu Elin Karlina, S.Pd, M. M.Pd Selaku Kepala SMP Negeri 15 Bandung
6. Ibu Ika Cahyaningsih, S.Pd selaku guru pamong
7. Seluruh dewan guru dan staf di SMP Negeri 15 Bandung
ii
8. Rekan-rekan peserta PPG Dalam Jabatan di SMP Negeri 15 Bandung
9. Seluruh siswa-siswi SMP Negeri 15 Bandung
10. Istri, dan anak tercinta dan saudara-saudara yang selalu mendukung
praktikan dalam menjalani PPG.
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional Pentingnya PPL PPG 1
B. Deskripsi Sekolah Tempat PPL 3
C. Waktudan Tempat PPL 7
D. Tujuan PPL 8
BAB II KEGIATAN INTI
A. Pengembangan Perangkat Pembelajaran 9
B. Pelaksanaan dan Pembimbingan PPL 10
C. Hasil Kemampuan yang Diperoleh 12
D. Persiapan Uji Kinerja 17
E. Permasalahan dan Alternatif Penyelesaian 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 19
B. Saran 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
dimaknai sebagai program latihan penerapan dan penajaman kompetensi
pembelajaran yang mendidik bagi mahasiswa calon guru dalam praktek nyata
di Sekolah Mitra atau SPPG yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkelanjutan di bawah supervisi yang efektif untuk menghasilkan sosok guru
profesional.
Tujuan umum penyelenggaraan PPL PPG dalam jabatan adalah
menyediakan pengalaman belajar dalam konteks pekerjaan profesi pendidik,
baik hard skills maupun soft skills, agar peserta PPG memiliki pengalaman
nyata terbimbing dan kontekstual dalam menerapkan perangkat pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi akademik, untuk menampilkan diri sebagai guru profesional
secara utuh yang mampu mengembangkan profesionalitas secara
berkelanjutan.
Aspek-aspek substansial yang ada di dalam tujuan operasional
tersebut di atas, menjadi sasaran utama dalam penilaian PPL-PPG dalam
jabatan . Oleh karena itu seluruh peserta PPG dalam jabatan harus dapat
mengaktualisasikannya di bawah supervisi yang efektif dari guru pamong dan
dosen pembimbing yang kompeten.
Mengacu pada kompetensi lulusan PPG, maka kriteria keberhasilan
PPL-PPG adalah pertumbuhan dan perkembangan kompetensi mahasiswa
dalam: (1) Merencanakan pembelajaran bidang studi yang mendidik, (2)
Mengembangkan bahan ajar dan media pengajaran, (3) Melaksanakan
pembelajaran dalam setting otentik di SPPG, (4) Menilai proses dan hasil
pembelajaran, (5) Melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi pada
pengembangan potensi peserta didik, (6) Mendalami karakteristik peserta
didik dalam rangka memotivasi belajarnya, (7) Mengidentifikasi
permasalahan yang menghambat proses pembelajaran di kelas dan
mengatasinya secara konsepsional, (8) Menerapkan pembelajaran inovatif
yang bertolak dari permasalahan pembelajaran, (9) Menindaklanjuti hasil
penilaian dengan melakukan pembimbingan dan pelatihan peserta didik, (10)
2
Melakukan penelitian dan pengembangan pembelajaran bidang studi, dan
(11) Melakukan pemantapan kemampuan profesional guru secara
berkelanjutan.
3
Pada tahun 1971 barulah SMPN Sukarasa berdiri sendiri dengan
nama SMP Negeri 15 Bandung, bahkan pada tahun 2000 SMP Negeri 15
Bandung mempunyai kelas jauh yang terletak di Jl. Bukit Raya, Kelurahan
Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap yaitu SMPN 52 Bandung dengan
Kepala Sekolahnya pada saat itu adalah Drs. Omin Sukanda, M.M.Pd.,
merupakan kepala sekolah generasi ke-6 di SMPN 15 Bandung. Dialah
yang memperjuangkan berdirinya SMP Negeri kelas jauh tersebut tentunya
dengan dorongan dari masyarakat setempat. Pada tahun 2004 SMPN 52
Bandung tidak menginduk lagi di SMPN 15 Bandung, sekolah tersebut
telah berdiri sendiri dan kepala sekolahnya pun terpisah dari SMPN 15
Bandung.
4
➢ Wakil kepala sekolah
Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam
melakukan berbagai kegiatan sepeti, menyusun, merancang,
pengarahan, pengorganisasian, pengawasan, penilaian, pengembangan,
keunggulan, dalam beberapa bagian.
➢ Bagian kurikulum
Bagian kurikulum bertugas menyusun kalender pendidikan, menyusun
pembagian tugas para guru maupun jadwal pelajaran, mengatur
pelaksanaan program pengayaan, mengatur mutasi siswa maupun
menyusun laporan.
➢ Bagian kesiswaan
Bertugas mengatur pelaksanaan bimbingan konseling, menyusun
pelaksanaan ekstrakulikuler, olah raga, dan menyeleksi calon-calon
penerima beasiswa.
➢ Bagian sarana dan prasarana
Bertugas merancang kebutuhan prasarana penunjang kegiatan belajar,
pemanfaatan prasarana, menyusun laporan
➢ Ketatausahaan
Menyusun laporan program kerja, mengolah keungan sekolah,
mengurus administrasi ketenagaan dan siswa, menyusun administrasi
perlengkapan, pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha
di sekolah.
➢ Guru
Bertugas melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan hasil
analisis ujian, melakukan kegiatan penilaian proses belajar, mengisi
daftar nilai siswa.
➢ Wali kelas Bertugas penuh dalam pengelolaan kelas.
➢ Guru pembimbing dan konseling
Menyusun program pelaksanaan bimbingan dan konseling, memberikan
layanan bimbingan kepada para siswa, menyusun laporan dan
sebagainya.
5
Tabel .1
Daftar Pendidikdan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 15 Bandung
Tahun Pelajaran 2019/2020
6
28 Dewi Nurilani, S.S 198112182014082002 III.a Bhs. Inggris
29 Denyh Supriadi, S.Pd 197512092014081001 III.a IPS
30 Surtiah, S.Pd 198410212019032010 III.a Matematika
31 Alamsyah, S.Ag 7562750652200030 GTT PAI
32 Asep Yahya, S.Ag 0336747650200033 GTT PAI
33 Elizabeth, M.Pd.K 4535743644300043 GTT PAK
34 Dian Purnama, S.T 0455764665110033 GTT IT
35 Yuniarini, S.A.B 196606081986032007 III.d Kaur. TU
36 Yani Rosyani 196210251988032001 III.b TU
37 Rita Annur Endah, M.Pd 198504252014102001 II.a TU
38 Ryan Novian, M.Pd TU Honorer
39 Acu Juarsa 4434759661200022 TU Honorer
40 Tian Permana TU Honorer
41 Heri Turangga Caraka
42 Sugeng Caraka
43 Ahmad Satpam
5. Fasilitas Sekolah
Fasilitas ruangan yang terdapat di SMP Negeri 15 Bandung , terdiri atas
Ruang Kepsek, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha, Ruang Kelas VII, VIII dan IX,
Laboratorium IPA, Ruang UKS, Perpustakaan, Ruang BP/BK, Ruang
Kesenian, Lapangan Olahraga, Masjid Sekolah, dan Kantin. Prasaran tambahan
berupa Hotspot Free Wi-Fi khususnya di setiap ruang kelasdan Projector.
Fasilitas tersebut sudah dimanfaatkan dengan baik oleh para guru dan warga
sekolah untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Kegiatan ektrakurikuler yang ada di SMP Negeri 15 Bandung terdiri
atas english club, bulu tangkis, futsal, voli, basket, angklung, cheerleader, TIK
club, Japanese club, karate, KIR, kelompok pecinta matematika, kelompok
remaja muslim, paduan suara dan vocal group, PMR, Paskhatama, taekwondo,
dan cabaret.
C. Waktu dan Tempat PPL
1. Waktu Pelaksanaan PPL PPG Dalam Jabatan
7
PPL-PPGDJ dilaksanakan selama 3 minggu yang dimulai dari minggu
terakhir bulan Juli yaitu tepatnya pada hari Senin, 26 Agustus 2019
sampai dengan hari Jum’at, 16 September 2019.
2. Tempat PPL PPG Dalam Jabatan
Tempat PPL PPG Dalam Jabatan merupakan sekolah yang sudah menjadi
mitra kampus Universitas Pendidikan Indonesia yaitu :
Nama Sekolah : SMP Negeri 15 Bandung
Alamat : Setiabudi No. 89 Kelurahan Geger Kalong
Kecamatan Suka Sari Kota Bandung Provinsi Jawa
Barat
D. Tujuan
Tujuan umum penyelenggaraan program PPL adalah agar mahasiswa
menjadi pendidik profesional yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional secara utuh.
Tujuan di atas dijabarkan sebagai berikut:
1. Melakukan pemantapan kemampuan profesional guru.
2. Mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan
menilai hasil pembelajaran.
3. Melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan
potensi peserta didik.
4. Mendalami karakteristik peserta didik dalam rangka memotivasi
belajarnya.
5. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas dan mengatasi
permasalahan pembelajaran tersebut secara individu maupun kelompok.
6. Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari suatu permasalahan
pembelajaran.
7. Menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan dan
pelatihan peserta didik.
8. Melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas
8
9
BAB II
KEGIATAN INTI
b) Media Pembelajaran
Media Pembelajaran yang diadakan adalah power point dan
video pembelajaran untuk menyampaikan materi, agar materi dapat
disampaikan dan diserap dengan mudah. Alat dan bahan untuk
melaksanakan percobaan sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Alat dan
bahan percobaan ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik
memahami materi.
c) Instrumen Evaluasi
10
Evaluasi dilakukan setiap pembelajaran telah selesai
dilaksanakan. Jenis evaluasi yang dilakukan adalah penugasan harian,
tugas kelompok, angket penilaian sikap, dan ulangan harian.
Penugasan harian dilakukan dengan memberikan PR 1 kali dalam satu
bab yang dikumpulkan dan diambil nilai. Tugas kelompok diberikan
pada saat pelajaran berlangsung dan dikumpulkan serta dinilai.
Ulangan harian dilaksanakan 1 kali setelah materi selesai
disampaikan. Kemudian angket penilaian sikap diberikan dan diisi
setelah materi selesai disampaikan (pada hari yang sama dengan hari
dilaksanakannya ulangan harian).
a. Observasi
11
b. Mengajar Terbimbing
12
secara langsung di kelas yang telah ditentukan sesuai jadwal dengan
disertai dan diamati langsung oleh guru pamong tentang hal-hal yang
dinggap kurang baik dalam pembuatan perangkat bimbingan maupun
cara mengajar praktikan.
3. Selama melaksanakan kegiatan bimbingan, praktikan diminta
membuat media sebagai sarana untuk memfasilitasi siswa dalam
kegiatan belajar.
13
yang dilakukan untuk menguasai karakteristik peserta didik anatara
lain:
➢ Penulis mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik
di kelasnya,
➢ Penulis memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran,
➢ Penulis mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar
yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan
kemampuan belajar yang berbeda,
➢ Penulis mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku
peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak
merugikan peserta didik lainnya,
➢ Penulis membantu mengembangkan potensi dan mengatasi
kekurangan peserta didik,
➢ Penulis memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik
tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga
peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok-
olok, minder, dsb).
14
belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas
yang bervariasi,
2. Penulis selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik
terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas
pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman
tersebut,
3. Penulis dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas
yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda
dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,
4. Penulis menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan
belajar peserta didik,
5. Penulis merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait
satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran
maupun proses belajar peserta didik,
6. Penulis memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang
memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan
menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran
berikutnya.
c) Pengembangan kurikulum
Penulis mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan
terpenting kurikulum dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan
lingkungan pembelajaran. Penulis mampu memilih, menyusun, dan
menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta
didik.
15
peserta didik. Penulis memanfaatkan teknologi informasi komunikasi
(TIK) untuk kepentingan pembelajaran.
2. Kemampuan sosial
Kompetensi social adalah karakter, sikap dan perilaku atau
kemauan dan kemampuan untuk membangun simpul–simpul kerjasama
dengan orang lain yang relative bersifat stabil ketika menghadapi
permasalahan di tempat kerja yang terbentuk malalui sinergi atau watak,
konsep diri, motivasi internal serta kapasitas pengetahuan social.
Kompetensi social dalam kegiatan belajar ini berkaitan erat dengan
kemampuan penulis sebagai guru dalam berkomunikasi dengan
masyarakat di sekitar sekolah sehingga peranan dan cara penulis
berkomunikasi di masyarakat diharapkan memiliki karakteristi ktersendiri
yang sedikit banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru.
Karena penulis berprofesi guru dimana di mata masyarakat pada
umumnya dan para peserta didik merupakan panutan dan anutan yang
perlu dicontoh dan merupakan suri teladan dalam kehidupannya sehari-
16
hari. Untuk itu, penulis memposisikan diri sebagai tokoh dan tipe makhluk
yang diberi tugas dan beban membina dan membimbing masyarakat
kearah norma yang berlaku. Dalam mengemban tugas dan beban tersebut,
penulis dituntut memiliki kompetensi social untuk berhubungan dengan
masyaraka tdalam rangka menyelenggarakan proses belajar mengajar yang
efektif karena dengan dimilikinya kompetensisosial tersebut, otomatis
hubungan sekolah dengan masyarakatakan berjalan dengan lancar
sehingga jika ada keperluan dengan orang tua peserta didik atau
masyarakat tentang masalah peserta didik yang perlu diselesaikan
tidakakan sulit menghubunginya.
3. Kemampuan profesional
Kompetensi profesional merupakan satu di antara empat
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional. Adapun
yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan guru
dan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang
mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap
struktur dan metodologi keilmuannya.
Selama melaksanakan PPL selama 3 minggu di SMP Negeri 15
Bandung, penulis sadar dan lebih termotivasi untuk lebih meningkatkan
kemampuan profesional sebagai guru IPS karena apa yang diajarkan
kepada peserta didik, penulis merasa kurang dan perlu banyak
meningkatkan kompetensi profesional tersebut.
Dari pengalaman lapangan yang dilaksanakan ini, penulis sedikitnya
banyak menggali kegiatan yang bisa meningkatkan kompetensi profesional
yang terdiri dari:
1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi
dengan cara lebih:
a. Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
17
b. Memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang manungi
atau koheren dengan materi ajar.
c. Memahami hubungan konsep antar pelajaran yang terkait.
d. Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Menguasai struktur dan metode keilmuan.
Dengan cara menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian teoritis
untuk memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi.
4. Kemampuan kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan
perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai – nilai
luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari. Pemahaman terhadap
kompetensi kepribadian guru harus di maknai sebagai suatu wujud sosok
manusia yang utuh.
Penulis sebagai guru yang tugas utamanya mengajar, memiliki
karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pengembangan sumber daya manusia. Kepribadian yang mantap dari
sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak
didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok
yang patut “digugu” (ditaati nasehat/ucapan/perintahnya) dan “ditiru” (di
contoh sikap dan perilakunya). Kepribadian guru merupakan faktor
terpenting bagi keberhasilan belajar anak didik. Berdasarkan uraian
tersebut, capaian yang didapat dari fungsi kompetensi kepribadian penulis
sebagai guru di SMP Negeri 15 Bandung adalah memberikan bimbingan
dan suri teladan, secara bersama-sama mengembangkan kreativitas dan
membangkitkan motif belajar serta dorongan untuk maju kepada anak
didik.
18
D. Persiapan Uji Kinerja
Kegiatan uji kinerja dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2019.
Peserta melakukan Uji Kinerja praktek mengajar di kelas yang telah
ditentukan sebelumnya. Dalam pelaksanaan ujian mengajar, performa para
peserta PPL dievaluasi oleh Guru Ukin, dan Dosen Ukin.
Dalam persiapan menghadapi Uji Kinerja tersebut, peserta hanya
mempersiapkan seadanya karena runtutan persiapan sudah disiapkan dari
awal. Apa yang disiapkan untuk Uji Kinerja sama dengan apa yang disiapkan
untuk melaksanakan pembelajaran di kelas biasa. Menjadi keuntungan bagi
peserta karena sudah terbiasa mempersiapkan dengan bantuan dan bimbingan
guru pamong dan dosen pembimbing.
19
Lokakarya teori pengelolaan kelas diberikan, namun pada
pelaksanaannya hal tersebut sulit dilaksanakan karena karakteristik
peserta didik yang berbeda-beda. Selain itu mahasiswa PPG Dalam
Jabatan masih merasa canggung dalam memberikan materi dikelas
dengan peserta didik yang sangat aktif dan kreatif.
Solusi yang dilakukan untuk menangani hal tersebut PPL PPG
Dalam Jabatan harus lebih menguasai dan menggali lebih luas materi
yang akan diajarkan, serta memanfaatkan fasilitas yang ada dengan
sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, mengembangkan berbagai
kreasi cara penyampaian materi agar hasil yang dicapai lebih
maksimal. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah diciptakannya
suasana belajar yang menyenangkan.
2) Kurang Percaya Diri
Demam panggung sangatlah mempengaruhi proses praktik
pembelajaran. Berhadapan dengan banyak peserta didik dengan
jumlah karakter yang berbeda–beda membuat terkadang praktikan
lupa akan materi yang diajarkan. Apalagi ditambah dengan kondisi
kelas dengan peserta didik yang tingkat pemahamannya sudah baik
atau cerdas. Untuk mengatasi hal tersebut praktikan berusaha
membuat pembelajaran yang aktif dengan melibatkan peserta didik,
sehingga terjalin interaksi sesama peserta didik dan pratikan sebagai
moderatornya
20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan PPL PPG dalam Jabatan yang telah
dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. PPL PPG memberikan pengalaman yang sangat berharga kepada praktikan
untuk membentuk profesionalisme sebagai seorang guru.
2. PPL PPG memperluas pengetahuan dan wawasan bagi praktikan tentang
tugas dari tenaga pendidik, tidak hanya mengajar melainkan belajar untuk
tertib dalam administrasi kependidikan.
B. Saran
Praktik pengalaman lapangan (PPL) sangat berarti bagi peserta PPG
Dalam Jabatan. Selama peserta PPG melaksanakan PPL di SMP Negeri 15
Bandung banyak pelajaran dan pengalaman baik dalam pembelajaran, non-
pembelajaran, maupun komunikasi dan interaksi antara peserta PPL PPG
dengan semua pihak yang ada di SMP Negeri 15 Bandung. Namun ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak-pihak yang terkait, antara
lain:
1. Bagi Pihak Universitas Pendidikan Indonesia
a. Memberikan pembekalan yang cukup bagi peserta PPG dalam Jabatan
sebelum melaksanakan praktik pengalaman lapangan.
b. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antara pihak universitas
penyelenggara PPG dan sekolahmitra.
2. Bagi Peserta PPL PPG Dalam Jabatan
a. Perlu meningkatkan penguasaan 4 kompetensi guru.
b. Menjaga nama baik almamater universitas, serta memiliki kepribadian
yang baik dan luhur.
21
c. Bersikap disiplin dan mengikuti seluruh kegiatan PPL PPG Dalam
Jabatan hingga selesai waktu penugasan di sekolah mitra.
d. Perlu meningkatkan kerjasama, komunikasi, dan koordinasi yang baik
dalam kelompok.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
PERANGKAT
1
RPP 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Kompetensi Inti
1. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menerapkan konsep pewarisan 3.3.1.Menjelaskan molekul yang mendasari
sifat dalam pemuliaan dan pewarisan sifat pada makhluk hidup
kelangsungan makhluk hidup. 3.3.2.Mengidentifikasi struktur molekul DNA
yang mendasari pewarisan sifat pada
makhluk hidup
3.3.3.Mendeskripsikan struktur materi genetik
(DNA, RNA, dan kromosom) yang
bertanggung jawab dalam pewarisan sifat
3.3.4.Mengaitkan hubungan antara kromosom,
DNA, gen, RNA, dan karakteristik
makhluk hidup.
4.3 Menyajikan data hasil identifikasi 4.3.1. Mempresentasikan hasil identifikasi
karakteristikik fisik tubuh karakteristikik fisik tubuh keluarga yang
keluarga yang diturunkan dari diturunkan dari orangtua.
orangtua.
2
3. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan molekul yang
mendasari pewarisan sifat pada makhluk hidup.
2. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi struktur molekul
DNA yang mendasari pewarisan sifat pada makhluk hidup.
3. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan struktur materi
genetik (DNA, RNA, dan kromosom) yang bertanggung jawab dalam pewarisan
sifat.
4. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mengaitkan satu hubungan antara
kromosom, DNA, gen, RNA, dan karakteristik makhluk hidup.
5. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mempresentasikan hasil identifikasi
karakteristikik fisik tubuh keluarga yang diturunkan dari orangtua.
4. Materi Pembelajar
Materi Reguler :
a. Materi genetik
b. Struktur DNA dan RNA
c. Gambaran untaian molekul DNA dalam sel
d. Pengertian ilmu genetika
Materi Remedial :
Remedial yang direncanakan adalah sebagai berikut:
• pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 85%
• bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%
• belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 50%
• pemanfaatan tutor sebaya
Materi Pengayaan :
Penentuan Golongan Darah
5. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientifik
2. Metode : Diskusi
3. Model : Discovery Learning
3
6. Media Pembelajaran
➢ Media :
• Worksheet atau Lembar Kerja Peserta Didik
• Lembar penilaian
➢ Alat/Bahan :
• Spidol, papan tulis
• Infokus, Laptop
7. Sumber Belajar
• Buku IPA Kelas IX Kemdikbud edisi Revisi 2018, Siti Zubaidah dkk
8. Langkah-Langkah Pembelajaran
4
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Motivasi
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
“Mengetahui ciri fisik yang dihasilkan pada keturunan hasil
perkawinan dua individu yang berbeda jenis”
• Apabila mengikuti materi ini dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menyelidiki
tentang:
- Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat
- Materi Genetik
- Struktur DNA dan RNA
• Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
5
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
6
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
collection menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
(pengumpulan kegiatan mengamati obyek/kejadian dan mempresentasikan
data) ulang dengan membaca sumber belajar.
7
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
(pembuktian) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber belajar
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: kerja sama dan tanggungjawab.
8
1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Penutup 10
Guru memberikan hasil Quiz siswa yang selesai secara langsung. menit
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerja sama yang baik
Guru memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik untuk membaca materi
selanjutnya yaitu kromosom dan pewarisan sifat
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan do’a dan salam.
10. Penilaian
a. Sikap
- Penilaian Observasi, mengamati sikap peserta didik dalam melakukan
diskusi denagn kerja sama dan tanggungjawab.
b. Pengetahuan
- Tes Tertulis
c. Keterampilan
- Hasil LKPD yang di tulis dengan rapih.
9
10
Bahan Ajar 1
Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk
hidup.
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan molekul yang
mendasari pewarisan sifat pada makhluk hidup.
2. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi struktur
molekul DNA yang mendasari pewarisan sifat pada makhluk hidup.
3. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan struktur
materi genetik (DNA, RNA, dan kromosom) yang bertanggung jawab dalam
pewarisan sifat.
11
4. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mengaitkan satu hubungan
antara kromosom, DNA, gen, RNA, dan karakteristik makhluk hidup.
1) Materi Faktual
Gen akan mengatur sifat yang nampak pada suatu organisme. Sifat
yang nampak ini selain dipengaruhi oleh gen dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Gen terdapat dalam lokus tertentu yang disebut kromosom.
Materi genetik memegang peranan penting dalam proses pewarisan
sifat. Warna kulit, bentuk rambut, bentuk hidung, atau bahkan jenis penyakit
yang kamu miliki tidak serta-merta hadir di dalam tubuh kamu. Setiap sifat
dan karakteristik yang ada pada setiap orang adalah warisan dari orang tua
yang diwariskan melalui materi genetik. Ayah akan mewariskan materi
genetiknya melalui sel sperma sedangkan ibu akan mewariskan materi
genetik melalui sel ovum.
2) Materi Konseptual
Materi genetik dari ayah dan ibu akan bergabung dalam proses
fertilisasi. Oleh karena adanya penggabungan materi genetik inilah pada
dirimu muncul karakteristik yang mirip dengan ayah dan karakteristik yang
mirip dengan ibu.
Gen akan mengatur segala sifat yang nampak (Fenotipe) pada suatu
organisme. Misalnya sifat yang nampak pada tumbuhan yaitu daun sempit,
warna buah merah dan buahnya bulat. Sifat yang nampak pada manusia
misalnya kulit hitam, tubuh tinggi, hidung mancung, dll. fenotipe tidak
12
hanya disebabkan oleh gen malainkan faktor genetik dan faktor lingkungan.
Misalnya seseorang yang memiliki gen kulit putih tetapi hidup di daerah
panas kemungkinan warna kulitnya tidak putih lagi tetapi bisa berwarna
agak hitam.
3) Materi Prinsip
Penemuan struktur DNA tak lepas dari penelitian dari
Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin yang menggunakan
teknik kristalografi (difraksi) sinar-X untuk mempelajari
struktur DNA pada tahun 1950 hingga 1953.
Berdasarkan penelitian Rosalind Franklin, pada tahun
1953, Frances Crick dan James Watson mengemukakan bahwa DNA
memiliki struktur seperti suatu untai ganda yang membentuk heliks atau
bentuk ulir.
Asam nukleat baik DNA maupun RNA terdiri dari subunit
nukleotida. Masing-masing nukleotida tersusun atas gugus fosfat, gula dan
basa nitrogen. Pada DNA gulanya berupa gula deoksiribosa, sedangkan
pada RNA gulanya adalah gula ribosa. Nukleotida ini dapat dibagi menjadi
struktur yang lebih kecil disebut nukleosida. Satu unit nukleosida tersusun
atas gula dan basa nitrogen (tanpa gugus fosfat). Ada empat senyawa basa
nitrogen yang menyusun DNA yaitu adenin (A) yang selalu berpasangan
dengan timin (T), serta guanin (G) yang selalu berpasangan dengan sitosin
(C). Basa nitrogen adenin dan guanin dikelompokkan dalam basa purin,
sedangkan timin dan sitosin dikelompokkan dalam basa pirimidin.
13
Pada RNA tidak terdapat basa nitrogen timin (T), basa nitrogen timin
ini pada RNA digantikan oleh basa nitrogen urasil (U). Tahukah kamu?
Struktur DNA yang heliks terbentuk karena adanya beberapa jenis ikatan
kimia. Antara untai DNA diikat oleh ikatan hidrogen. Antara basa nitrogen
dan gula diikat oleh ikatan glikosida, sedangkan antar nukleotida
dihubungkan dengan ikatan fosfodiester. Coba kamu cari tahu bagaimana
terbentuknya ikatan-ikatan yang berbeda tersebut! Kamu tentu telah
mengetahui bahwa struktur DNA adalah heliks ganda, bagaimana dengan
struktur RNA? Tahukah kamu bahwa RNA hanya terdiri atas satu untai
saja, sehingga struktur RNA tidak membentuk helix ganda.
14
4) Materi Prosedural
Identifikasi karakteristik apa saja yang ada pada anggota keluargamu.
tentu kamu akan semakin memahami bahwa karakteristik dari orangtua
diturunkan pada kita. Kamu juga dapat melihat bahwa jika orang tua
memiliki jenis cuping telinga yang melekat, maka semua anaknya juga
memiliki jenis cuping telinga yang melekat. Jika salah satu dari orangtua
memiliki jenis cuping telinga yang terpisah maka semua anaknya memiliki
jenis cuping telinga yang terpisah, namun ada juga kejadian salah satu
anaknya memiliki jenis cuping telinga yang melekat. Karakteristik yang
kalah (dalam fenomena ini karakter cuping melekat) disebut sifat resesif.
Gen dominan ditulis dengan huruf kapital, sedangkan gen resesif ditulis
dengan huruf biasa (kecil).
15
LKPD 1
Tujuan :
Pada kegiatan ini kamu akan menyelidiki molekul, struktur molekul DNA dan
struktur materi genetik (DNA, RNA, dan kromosom) yang mendasari pewarisan
sifat pada makhluk hidup.
Langkah Kegiatan:
16
2. Apa yang kamu ketahui tentang gambar tersebut?
Jawaban :
17
Perbedaan DNA RNA
Struktur
Komponen
penyusun
Fungsi
7. Cari dan lihatlah foto anggota keluarga lengkap (ayah, ibu, kakak atau
adik, kamu)
8. Perhatikanlah foto anggota keluargamu masing-masing.
9. Tulislah karakteristik apa saja yang dapat kamu temukan pada anggota
keluargamu pada tabel yang disediakan.
10. Selanjutnya kamu dapat bertanya kepada anggota dalam kelompokmu
mengenai karakteristik keluarga sesuai dengan pertanyaan yang tersedia.
11. Isikan jawabannya pada table berikut!
18
19
Setelah kamu melakukan Aktivitas coba kamu jawab pertanyaan berikut!
1. Apa saja karakteristik dari ayah yang muncul padamu?
2. Apa saja karakteristik dari ibu yang muncul padamu?
3. Adakah sifat pada dirimu yang merupakan gabungan dari kedua orang
tuamu? Kalau ada, sebutkan!
4. Adakah teman sekelasmu yang yang jenis cuping kedua orangtuanya
melekat? Apa jenis cuping telinga temanmu, kakak temanmu atau adik
temanmu?
5. Adakah teman sekelasmu yang yang jenis cuping kedua orangtuanya
terpisah? Apa jenis cuping telinga temanmu, kakak temanmu atau adik
temanmu?
6. Adakah teman sekelasmu yang ayahnya memiliki cuping telinga melekat
sedangkan ibu memiliki cuping telinga yang terpisah atau sebaliknya? Apa
jenis cuping telinga temanmu, kakak temanmu atau adik temanmu?
7. Adakah teman sekelasmu yang ayahnya memiliki rambut yang keriting
sedangkan ibu memiliki rambut yang lurus atau sebaliknya? Apa bentuk
rambut temanmu?
8. Coba diskusikan dengan teman sebangkumu, mengapa pada beberapa
bagian tubuhmu memiliki karakteristik mirip ayah dan pada beberapa
bagian yang lain mirip karakteristik dari ibu?
20
Instrumen Penilaian 1
Indikator
Level No Bentuk
No. Kompetensi Dasar Kompetensi Indikator soal
kognitif Soal Soal
Dasar
1. 3.3 Menerapkan 3.3.1.Menjelaskan Peserta didik Pemahaman 1 PG
konsep molekul yang mampu ( L1 )
pewarisan sifat mendasari menjelaskan
dalam pewarisan molekul yang
pemuliaan dan sifat pada berperan sebagai
makhluk materi genetik.
kelangsungan hidup
makhluk
hidup.
2. 3.3.1.Menjelaskan Disajikan Pemahaman 2 PG
molekul yang gambar. ( L1 )
mendasari Peserta didik
pewarisan mampu
sifat pada menentukan
makhluk bagian-bagina
hidup pada kromosom
3. 3.3.2 Peserta didik Penalaran 3 PG
Mengidentifi mampu ( L3 )
kasi struktur menganalisis
molekul perbedaan
DNA yang penyusun gula
mendasari pada DNA dan
pewarisan RNA
sifat pada
makhluk
hidup
4. 3.3.3. Peserta didik Penalaran 4 PG
endeskripsika mampu ( L3 )
n struktur menganalisis
materi basa nitrogen
genetik pada RNA
(DNA, RNA,
dan
kromosom)
yang
21
bertanggung
jawab dalam
pewarisan
sifat
5. 3.3.4. Mengaitkan Peserta didik Penalaran 5 PG
hubungan mampu ( L3 )
antara menganalisis
kromosom, ciri apa saja
DNA, gen, yang dapat
RNA, dan diturunkan dari
karakteristik orang tua ke
makhluk keturunannya
hidup.
Rubrik Penilaian
Setiap jawaban benar berskor 1
Skor nilai maksimal = Jumlah jawaban benar x 20 = 5 x 20 =100
3. Perbedaan anatara DNA dan RNA adalah penyusun gula pada DNA berupa…..
A. Ribosa C. Gula DNA dan RNA sama
B. Deoksiribosa D. DNA tidak memiliki gula
22
5. Ciri apa yang dapat dilihat yang di turunkan oleh orang tua kepada keturunanya
……
A. Fisik dan Psikis C. Psikis
B. Fisik dan Kecerdasan D. Fisik
23
RPP 2
A. Kompetensi Inti
A. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
B. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
C. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
D. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menerapkan konsep pewarisan 3.3.9.Membandingkan jumlah kromosom yang
sifat dalam pemuliaan dan terdapat pada tubuh laki-laki, perempuan,
kelangsungan makhluk hidup. dan sel kelamin
3.3.10. Menentukan hasil persilangan
monohibrid melalui diagram yang sesuai
dengan hukum pewarisan sifat
4.3 Menyajikan hasil diskusi 4.3.2.Membuat hasil persilangan monohobrid
persilangan monohibrid dalam sesuai data yang disajikan dalam bentuk
bentuk diagram. diagram.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat membandingkan kromosom tubuh
laki-laki, perempuan, dan sel kelamin.
2. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menentukan hasil persilangan
monohibrida melalui diagram sesuai hukum pewarisan sifat.
3. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat membuat hasil persilangan
monohobrid sesuai data yang disajikan dalam bentuk diagram.
D. Materi Pembelajar
Materi Reguler :
24
a. Kromosom laki-laki dan perempuan serta kromosom sel telur dan sel sperma
b. Definisi autosom dan gonosom.
c. Diagram kromosom perkawinan laki-laki dan perempuan
d. Gregor Mendel dijuluki sebagai Bapak Genetika
e. Variasi pada tanaman kapri
f. Persilangan monohibrida (satu sifat beda)
g. Bagan persilangan monohibrida
h. Bagan pemisahan gen pada saat pembentukan gamet
i. Fenomena persilangan Mendel I (hukum I Mendel)
j. Tabel Punnet
Materi Remedial :
Remedial yang direncanakan adalah sebagai berikut:
• pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 85%
• bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%
• belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 50%
• pemanfaatan tutor sebaya
Materi Pengayaan :
Penentuan Golongan Darah
E. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Scientifik
5. Metode : Diskusi
6. Model : Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
➢ Media :
• Worksheet atau Lembar Kerja Peserta Didik
• Lembar penilaian
➢ Alat/Bahan :
• Spidol, papan tulis
• Infokus, Laptop
G. Sumber Belajar
• Buku IPA Kelas IX Kemdikbud edisi Revisi 2018, Siti Zubaidah dkk
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
25
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
• Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya, yaitu :
- Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat
• Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
“Kenapa ayah yang memiliki ciri fisik tinggi dan Ibu memiliki ciri
fisik pendek memiliki anak dengan ciri fisik tinggi seperti aAyah,
tetapi tidak memiliki ciri fiisk pendek seperti Ibu?
Motivasi
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
“Mengetahui ciri fisik yang dihasilkan pada keturunan hasil
perkawinan dua individu yang berbeda jenis”
• Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang:
- Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat
- Persilangan Monohibrid (Satu Sifat Beda)
• Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Guru memberikan rangsangan untuk memusatkan
(stimullasi/ perhatian pada topik
pemberian - Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat
rangsangan)
Peserta didik melihat Gambar 3.7 Tipe perlekatan cuping
telinga dan 3.8 Kromosom pada sel tubuh.
26
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
27
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
28
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kromosom laki dan Perempuan pada Gambar 3.8
29
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
• Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan
secara tertulis.
• Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
• Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa.
• Menyelesaikan uji Quis pada aplikasi Quizizz
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: kerja sama dan tanggungjawab.
Kegiatan Penutup 10
Guru memberikan hasil Quiz siswa yang selesai secara langsung. menit
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerja sama yang baik
Guru memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik untuk membaca
materi selanjutnya yaitu persilangan dua sifat beda (dihibrid)
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan do’a dan salam.
J. Penilaian
1. Sikap
- Penilaian Observasi, mengamati sikap peserta didik dalam melakukan
diskusi dengan kerja sama dan tanggungjawab.
2. Pengetahuan
- Tes Tertulis
3. Keterampilan
- Membuat diagram persilanagn monohibrid.
30
Bandung, September 2019
31
Bahan Ajar 2
KROMOSOM DAN PERSILANGAN MONOHIBRID
Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk
hidup.
Tujuan Pembelajaran
4. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat membandingkan kromosom tubuh laki-
laki, perempuan, dan sel kelamin
5. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menentukan hasil persilangan
monohibrida melalui diagram sesuai hukum pewarisan sifat.
2) Materi Faktual
Gen dan kromosom adalah unsur yang bertanggung jawab atas
pewarisan sifat dari induk ke keturunannya. Kromosom adalah materi
genetis berbentuk benang-benang halus yang biasa disebut dengan kromatin.
Kromatin inilah yang membawa informasi genetis kepada keturunannya.
Sedangkan gen adalah bahan kimia yang terdapat pada kromosom. Fungsi
dari gen adalah mempengaruhi sifat atau karakteristik setiap makhluk hidup.
32
Gen akan mengatur sifat yang nampak pada suatu organisme. Sifat
yang nampak ini selain dipengaruhi oleh gen dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Genterdapat dalam lokus tertentu yang disebut kromosom.
Setiap sel yang terdapat di dalam tubuh suatu organisme memiliki satu
set kromosom dengan jumlah tertentu. satu set kromosom tersebut dapat di
bedakan menjadi dua jenis yaitu : autosom (kromosom tubuh) dan gonosom
(kromosom kelamin).
Autosom disebut juga kromosom tubuh atau kromosom
somatis.autosom merupakan kromos om yang menentukan sifat-sifat sel
tubuh. Autosom tidak berperan dalam menentukan jenis kelamin suatu
organisme. Jumlahnya di dalam sel tubuh adalah 2n-2, dengan n = jumlah
seluruh kromosom. Contohnya, jumlah autosom sel tubuh manusia adalah
46-2=44 buah atau 22 pasang.
perempuan memiliki sepasang kromosom X homolog (XX),
sedangkan pada laki-laki memiliki satu kromosom X dan datu kromosom Y
(XY). Hanya sebagian kecil X dan Y yang homolog. Sebagian besar
kromosom X tidak memiliki pasangan di Y yang mungil, dan kromosom Y
mengandung beberapa gen yang tidak ada di X. Karena itu kromosom seks
dapat menentukan jenis kelamin seseorang
Pewarisan sifat akan menyebabkan seorang anak biasanya mempunyai
kemiripan dengan orangtuanya. Hal ini disebabkan adanya penurunan sifat
dari induk (orangtua) kepada keturunannya (anak). Ilmu tentang pewarisan
sifat dipelajari dalam cabang ilmu biologi yang disebut genetika. Istilah
dalam biologi untuk pewarisan sifat adalah hereditas.
2) Materi Konseptual
Kromosom terdiri dari kromatid, lengan
dan sentromer. Kromatid adalah benang kromatin
memadat menjadi lengan, sedangkan kromatin
yaitu lipatan-lipatan solenoid tersusun menjadi
benang. Selenoid merupakan untaian nukleosom
33
lebih padat &menjadi lipatan – lipatan. Nukelosom tersusun atas DNA dan
Protein histon yang membentuk untaian. Sentromer berbentuk bulat dan
tidak mengandung DNA.
Lengan kromosom adalah badan kromosom yang disebut juga
kromatid. Pada umumnya kromosom memiliki dua buah lengan yang di
batasi oleh sentromer. Lengan kromosom tersusun oleh selaput
(membran), kromonema dan matriks. Selaput berfungsi untuk melapisi
dan melindungi kromosom, sedangkan kromonema berupa benang halus
yang berpilin yang terendam di dalam matriks. Kromonema tersusun atas
butiran atau manik-manik yang disebut kromomer atau nukleosom.
Sentromer atau kinektor, disebut juga kepala kromosom. Di dalam
sentromer tidak terdapat gen. Sentromer berperan pada saat pembelahan sen
yaitu sebagai tempat melekatnya benang-benang gelondong yang
mengarahkan pembelahan sel.
Persilangan adalah proses penggabungan dua sifat yang berbeda dan
diharapkan mendapatkan sifat yang baik bagi keturunannya. Karakteristik
persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda, sifat
yang kuat disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, dan sifat yang
lemah disebut sifat resesif. Persilangan intermediet termasuk persilangan
monohibrid. Hal ini dikarenakan proses persilangan intermediete sama
dengan proses persilangan monohibrid yang telah bahas pada pembahasan
sebelumnya. Perbedaannya terletak pada hasil akhirnya. Pada persilangan
monohibrid, tidak ada fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya.
Sedangkan pada persilangan intermediete, terdapat fenotipe yang terlihat
berbeda dengan induknya. Dalam mempelajari pewarisan sifat, terdapat
istilah-istilah penting yang akan sering disebut dalam pembahasan. Contoh
istilah yang sering digunakan adalah dominan, resesif, hibrid, dan lain
sebagainya. Daftar istilah pada pewarisan sifat secara lengkapnya dapat
dipelajari di bawah :
34
Istilah-istilah pada Pewarisan Sifat
1. Dominan: sifat induk yang menutupi sifat yang lain
2. Resesif: sifat yang tidak muncul atau ditutupi oleh sifat dominan
3. Hibrid: hasil persilangan antara dua individu yang berbeda sifat
4. Parental (P): induk yang akan dilakukan proses persilangan
5. Filial (F): keturunan/ individu hasil persilangan
6. Intermediet: sifat campuran antara kedua induk yang muncul pada
keturunan
7. Genotipe: susunan gen yang menentukan sifat-sifat pada individu
(dituliskan dalam simbol huruf berpasangan).
Contoh: BB untuk besar dan bb untuk kecil
8. Fenotipe sifat yang tampak dari luar.
Contoh : warna merah, rambut lurus
9. Homozigot: pasangan gen dengan alel yang sama (misal:
dominan→ MM atau resesif→mm)
10.Heterozigot: pasangan gen dengan alel tidak sama (Aa, Bb, Kk,
dan sebagainya)
3) Materi Prinsip
Gregor John Mendel adalah tokoh yang pertama kali
memperkenalkan ilmu tentang pewarisan sifat. Berkat penemuannya ini,
Mendel diberi sebutan sebagai Bapak Genetika. Percobaan yang dilakukan
oleh Gregor Johann Mendel menggunakan kacang ercis. Kacang ercis
dipilih sebagai objek percobaan karena mudah dikembangbiakkan dan
disilangkan, mempunyai jenis keturunan yang cukup beragam, dan
mempunyai daur hidup yang pendek.
Persilangan pada pewarisan sifat yang dilakukan oleh Gregor John
Mendel menggunakan kacang ercis (Pisum sativum). Sifat yang diamati ada
7 (tujuh) yaitu bentuk biji, kotiledon biji, warna bunga, bentuk kulit, warna
kulit, tempat batang, dan ukuran batang. Sifat yang diamati tersebut dapat
dilihat secara lebih detail pada gambar di bawah.
35
lebih detail pada gambar di bawah :
Ada dua hukum yang berlaku terkait ilmu pewarisan sifat yang disampikan
oleh Gregor Johann Mendel, yaitu Hukum Mendel I dan Hukum Mendel
II. Bunyi kedua hukum mendel tersebut adalah sebagai berikut
Hukum Mendel I/ Hukum Pemisahan (Segregation): pada
pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (parent) yang
merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet
menerima satu gen dari induknya.
Hukum Mendel II/ Hukum Berpasangan Secara Bebas (Independent
Assortment): apabila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih
sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung
pada pasangan sifat yang lain.
4) Materi Prosedural
Proses persilangan monohibrid akan diberikan melalui sebuah contoh
persilangan mawar merah dominan dan mawar putih resesif. Selengkapnya,
perhatikan contoh proses persilangan di bawah.
Contoh Persilangan Antara Bunga Miriabilis Jalapa Merah dan
Miriabilis Jalapa Putih
36
Hasil yang kita dapat di atas dapat dibuat dua kesimpulan, yaitu rasio
genotipe dan rasio fenotipe.
Rasio Genotipe
Rasio genotipe menunjukkan sifat yang tidak tampak, individu dengan
gen dominan dan membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip
keturunan yang terbentuk sesuai hasil persilangan di adalah 1 : 2 : 1.
Rasio Fenotipe
Rasio fenotipe menujukkan sifat yang nampak, individu dengan gen
dominan dan membawa sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan
pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe keturunan yang terbentuk sesuai
hasil persilangan adalah 3 : 1.
Pada persilangan intermediete, terdapat fenotipe yang terlihat berbeda
dengan induknya. Misalnya, pada persilangan bunga Mawar Merah (MM)
dengan Mawar Putih (mm). Hasil persilangan monohibrid hanya akan
menghasilkan bunga mawar merah dan marah putih. Sedangkan pada
persilangan intermediete, hasilnya dapat berupa bunga mawar merah, mawar
merah muda, dan merah putih. Kesimpulannya, bila gen M bertemu dengan
m dihasilkan keturunan dengan warna gabungan yaitu merah muda.
Secara singkat, karakteristik persilangan intermediate akan diberikan di
bawah
37
Karakteristik Persilangan Intermediate :
1. Termasuk Persilngan Monohibrid
2. Bersifat Intermediate (sifat yang sama kuat)
3. Tidak ada sifat dominan atau resesif
Rasio Genotipe
Rasio genotipe menunjukkan pewarisan sifat yang tidak tampak,
individu dengan gen dominan dan membawa sifat dihitung berbeda. Jadi,
rasio genotip keturunan yang terbentuk sesuai hasil persilangan di atas
adalah 1:2:1.
Rasio Fenotipe
Rasio fenotipe menunjukkan sifat yang nampak, individu dengan gen
dominan dan membawa sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan
pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe keturunan yang terbentuk sesuai
hasil persilangan di atas adalah 1:2:1.
38
LKPD 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KROMOSOM DAN PERSILANGAN MONOHIBRIDA
Nama Kelompok :
1. ................................................. 4. ....................................................
2. ................................................. 5. ..................................................
3. ................................................. 6. ....................................................
Tujuan :
Pada kegiatan ini kamu akan membandingkan kromosom tubuh laki-laki, perempuan,
dan sel kelamin.
Serta menentukan hasil persilangan monohibrida melalui diagram sesuai hukum
pewarisan sifat
Langkah Kegiatan:
12. Amatilah gambar 3.8 berikut !
39
Dari gambar tersebut coba jawablah pertanyaan berikut.
1) Berapakah jumlah kromosom penyusun sel tubuh manusia?
Jawab :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
5) Apakah kromosom sel sperma dan sel ovum dalam keadaaan berpasangan?
Jawab :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
40
d. Resesif?
e. Fenotife?
f. Genotife?
g. Parental?
h. Filial?
41
Jawab :
Fenomena:
Setelah kalian membaca fenomena tersebut, ayo kita diskusikan sifat keturunan
anak dan cucunya melalui persilangan monohibrid berikut!
42
Instrumen 2
Kelas IX. 6
Nilai Sikap Nilai Nilai
Keterampilan Pengetahuan
No Nama Siswa KS TJ
N P N P
1 ADITYA ROVI
2 ANGGUN
3 ASEP AHMAD JAENUDIN
4 ASSYIFA FITRIANIKA
5 AULIA ZAHRA KURNIA AFANDI
6 DAVENCY NAPITUPULU
7 DESTIANI RENATA PUTRI
8 DEVI YANTI ALPIA
9 DWI PRASETYA PUTRA
10 FARISYA RIHHADATUL 'AISYI
11 HAIDAR LUTFTHI JIYAAD
12 HAIKAL MAHMUDI
13 HESTIAN NANDA MAULANA
14 IRENE SHAHIFA MADANIA
15 KAFILA MUZKIA ZAURA
16 KIREINA ANINDA P
17 MOCHAMAD DANNY SAPUTRA
18 MUHAMAD IQBAL JUNAEPI
43
19 NABILA AULYA OKTAVIANA
20 NADHIRA FITRA RAMADHANI
21 NISA APRILANI
22 PUAN DEWI MAHARANI
23 RIZKI YANUAR
24 ROSHANFIRDAUSA ROSMANANDA
25 SALSA ZAQIATU SA'BAN
26 SANTIKA NUR AKBARI
27 SURYA SEPTIAN
28 TESYAR HANIF SETIYONO
29 VERA FEBRIANTI
30 WICKE SHAFIRA WIBISANA
31 WILDAN FAIRUZ
32
Keterangan :
KS : Kerja Sama N = Nilai
TJ : Tanggung Jawab P = Predikat
Pedoman Penskoran
Skor Sikap = Aspek sikap yang dinilai dijumlahkan dan dibagi 2
Predikat Skor Sikap :
81-100 = Sangat Baik
75-80 = Baik
70 = Cukup
44
70 71-80 81-100
Membuat diagram Diagram Diagram Diagram
persilanag sistematis tapi sistematis dan sistematis dan
monohibrid tidak ditulis ditulis rapih tetapi ditulis rapih serta
dengan rapih dan hasil hasil
tidak dicantumkan perbandingan perbandingan
hasil masih kurang tepat
perbandingan tepat
A. Pengetahuan
Indikator
Kompetensi Level No Bentuk
No. Kompetensi Indikator soal
Dasar kognitif Soal Soal
Dasar
1. 3.3 Menerapkan 3.3.1.Menjelaskan Peserta didik Pemahaman 1 PG
konsep molekul mampu ( L1 )
pewarisan yang menjelaskan
sifat dalam mendasari molekul yang
pemuliaan pewarisan berperan sebagai
sifat pada materi genetik.
dan makhluk
kelangsungan hidup
makhluk
hidup.
2. 3.3.1.Menjelaskan Disajikan gambar. Pemahaman 2 PG
molekul Peserta didik ( L1 )
yang mampu
mendasari menentukan
pewarisan bagian-bagina
sifat pada pada kromosom
makhluk
hidup
3. 3.3.2 Peserta didik Penalaran 3 PG
Mengidentif mampu ( L3 )
ikasi menganalisis
struktur perbedaan
molekul penyusun gula
45
DNA yang pada DNA dan
mendasari RNA
pewarisan
sifat pada
makhluk
hidup
4. 3.3.3. Peserta didik Penalaran 4 PG
endeskripsi mampu ( L3 )
kan struktur menganalisis basa
materi nitrogen pada
genetik RNA
(DNA,
RNA, dan
kromosom)
yang
bertanggun
g jawab
dalam
pewarisan
sifat
5. 3.3.4. Mengaitkan Peserta didik Penalaran 5 PG
hubungan mampu ( L3 )
antara menganalisis ciri
kromosom, apa saja yang
DNA, gen, dapat diturunkan
RNA, dan dari orang tua ke
karakteristi keturunannya
k makhluk
hidup.
3.3.5.Membanding Disajikan data! Penerapan 6 PG
kan Peserta didik ( L1 )
kromosom mampu
tubuh laki- mnyebutkan
laki, jumlah
perempuan,
kromosom
dan sel
kelamin. manusia
Peserta didik Penerapan 7 PG
mampu ( L1 )
mnyebutkan
jumlah
kromosom sel
gamet
Rubrik Penilaian
Setiap jawaban benar berskor 1
Skor nilai maksimal = Jumlah jawaban benar 10+10+10+20+20+20+10 = 100
46
Pilih Salah Satu Jawaban Yang Benar
8. Perbedaan anatara DNA dan RNA adalah penyusun gula pada DNA berupa….(bobot
20).
C. Ribosa C. Gula DNA dan RNA sama
D. Deoksiribosa D. DNA tidak memiliki gula
9. Basa Nitrogen yang terdapat pada RNA terdiri dari ……(bobot 20)
C. Adenin, Sitosin, Guanin, Timin C. Adenin, Sitosin, Guanin,
Purin
D. Adenin, Sitosin, Guanin, Urasil D. Adenin, Sitosin, Guanin,
Pirimidin
10. Ciri apa yang dapat dilihat yang di turunkan oleh orang tua kepada keturunanya
……(bobot 20)
C. Fisik dan Psikis C. Psikis
D. Fisik dan Kecerdasan D. Fisik
11. Berikut ini adalah pernyataan mengenai jumlah kromosom manusia: (bobot 10)
(1) Jumlah kromosom tubuh manusia adalah 23 pasang
(2) Jumlah kromosom tubuh manusia adalah 44
(3) Jumlah kromosom tubuh manusia secara keseluruhan adalah 46
(4) Jumlah kromosom sex manusia adalah 2 pasang
(5) Jumlah kromosom sex manusia adalah 4
47
Pernyataan yang benar adalah?
A. 1, 2, 3 C. 2, 4 d. 4 saja
B. 1, 3 D. 2, 4 d. 4 saja
12. Jumlah kromosom pada sel sperma atau sel ovum adalah ? (bobot 10)
A. 22 buah C. 23 buah
B. 22 pasang D. 23 pasang
a. Pengetahuan
Indikator
Kompetensi Level No Bentuk
No. Kompetensi Indikator soal
Dasar kognitif Soal Soal
Dasar
1. 3.3 Menerapkan 3.3.13. Membandi Disajikan gambar Penerapan 1 Uraian
konsep ngkan peserta didik ( )
pewarisan kromosom mampu
sifat dalam tubuh laki-laki, membandingkan
pemuliaan perempuan, jumlah kromosom
dan dan sel
kelangsunga kelamin.
manusia
n makhluk
hidup.
3. 3.3.2. Menentukan Peserta didik Penerapan 3 Uraian
hasil mampu membuat ( L1 )
persilangan diagram
monohibrida persilangan
melalui
monohybrid.
diagram
sesuai hukum
pewarisan
sifat
Rubrik Penilaian
Soal No.1
48
Skor 50 Jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas/tepat sesuai dengan
kajian teori pada buku pembelajaran
Skor 40 Jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas/mendekati kajian teori
pada buku pembelajaran
Skor 30 Jika peserta didik menjawab tidak terlalu jelas /tepat dengan kajian
teori Pada buku pembelajaran
Skor 20 Jika peserta didik menjawab tidak sesuai dengan kajian teori pada
buku pembelajaran
Skor 0 Jika peserta tidak menjawab satupun pertanyaan yang diberikan
Soal No. 2
Skor 50 Jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas/tepat sesuai dengan
kajian teori pada buku pembelajaran
Skor 40 Jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas /mendekati kajian
teori Pada buku pembelajaran
Skor 30 Jika peserta didik menjawab tidak terlalu jelas /tepat dengan kajian
teori Pada buku pembelajaran
Skor 20 Jika peserta didik menjawab tidak sesuai dengan kajian teori pada
buku pembelajaran
Skor 0 Jika peserta tidak menjawab satupun pertanyaan yang diberikan
49
a. Apabila kedua buah tersebut disilangkan, buatlahlah diagram persilanagn
kombinasi gen antara buah A dan buah B!
b. Apabila gen B dominan terhadap gen b, maka tentukan fenotip dari hasil
kombinasi gen yang kamu lakukan!
RPP 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
50
Kelas/Semester : IX/Ganjil
Materi Pokok : Pewarisan sifat pada Makhluk Hidup
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menerapkan konsep pewarisan 3.3.14. Menentukan hasil persilangan
sifat dalam pemuliaan dan dihibrida melalui diagram sesuai hukum
kelangsungan makhluk hidup. pewarisan sifat
3.3.15. Menerapkan hukum mendel pada
pewarisan sifat makhluk hidup
berdasarkan data yang disajikan.
4.3 Menyajikan hasil diskusi 4.3.3. Membuat hasil persilangan dihibrid sesuai
persilangan dihibrid dalam bentuk data yang disajikan dalam bentuk
diagram. diagram.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menentukan hasil persilangan
dihibrida melalui diagram sesuai hukum pewarisan sifat
2. Setelah melakukan diskusi, peserta didik menerapkan hukum mendel pada
pewarisan sifat makhluk hidup
3. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat membuat hasil persilangan dihibrid
sesuai data yang disajikan dalam bentuk diagram.
D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler :
a. Persilangan dihibrida (dua sifat beda)
b. Bagan persilangan dihibrida
Materi Remedial :
Remedial yang direncanakan adalah sebagai berikut:
• pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 85%
• bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%
• belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 50%
51
• pemanfaatan tutor sebaya
Materi Pengayaan :
Penentuan Golongan Darah
E. Metode Pembelajaran
7. Pendekatan : Scientifik
8. Metode : Diskusi
9. Model : Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
➢ Media :
• Worksheet atau Lembar Kerja Peserta Didik
• Lembar penilaian
➢ Alat/Bahan :
• Spidol, papan tulis
• Infokus, Laptop
G. Sumber Belajar
• Buku IPA Kelas IX Kemdikbud edisi Revisi 2018, Siti Zubaidah dkk
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
52
3. Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu
53
3. Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
processing hasil pengamatan. dengan menjawab pertanyaan-
(pengolahan pertanyaan pada lembar kerja.
Data)
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
(pembuktian) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
54
Minimal) dan memberikan tugas mencari informasi secara online tentang Penentuan
Golongan Darah.
J. Penilaian
4. Sikap
- Penilaian Observasi, mengamati sikap peserta didik dalam melakukan
diskusi dengan kerja sama dan tanggungjawab.
5. Pengetahuan
- Tes Tertulis
6. Keterampilan
- Hasil membuat diagram persilangan
Instrumen penilaian terlampir
Bahan Ajar 3
PERSILANGAN DIHIBRID
55
Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk
hidup.
Tujuan Pembelajaran
K. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menentukan hasil persilangan
dihibrida melalui diagram sesuai hukum pewarisan sifat.
L. Setelah melakukan diskusi, peserta didik menerapkan hukum mendel pada
pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan data yang disajikan.
3) Materi Faktual
Pewarisan sifat akan menyebabkan seorang anak biasanya mempunyai
kemiripan dengan orangtuanya. Hal ini disebabkan adanya penurunan sifat
dari induk (orangtua) kepada keturunannya (anak). Ilmu tentang pewarisan
sifat dipelajari dalam cabang ilmu biologi yang disebut genetika. Istilah
dalam biologi untuk pewarisan sifat adalah hereditas.
2) Materi Konseptual
Jika persilangan monohibrid dan intermediet menyilangkan satu sifat
berbeda maka persilangan dihibrid dilakukan pada dua sifat berbeda.
Contohnya persilangan dihibrid antara kacang ercis berbiji bulat berwarna
56
kuning homozigot, disimbolkan BBKK, dengan kacang ercis berbiji keriput
berwarna hijau homozigot, disimbolkan bbkk. Semua keturunan kacang
ercis dengan dua sifat beda tersebut adalah kacang ercis berbiji bulat
berwarna kuning, BbKk.
Apabila kacang ercis pada keturunan disilangkan dengan sesamanya
maka kacang ercis ini akan membentuk empat macam gamet baik jantan
maupun betina. Kombinasi empat gamet yang dihasilkan adalah BK, Bk,
bK, dan bk. Selanjutnya, kita akan mengulas proses persilangan dihibrid,
yang memiliki kombinasi empat gamet BK, Bk, bK, dan bk.
Sebelum membahas proses persilangan dihibris, akan disimpulkan
karakteristik persilangan dihibrid. Perhatikan kesimpulan karakteristrik
persilangan dihibrid yang akan diberikan di bawah.
3) Materi Prinsipal
Berdasarkan hukum pemisahan bebas Mendel atau hukum segregasi,
setiap gen dapat berpisah secara bebas, dan menghasilkan gamet (sel sperma
dan sel ovum) dengan pasangan gen BK dan bk. Keturunan pertama semua
bergenotip BbKk sehingga semua kacang kapri berbiji bulat dan berwana
kuning. Selanjutnya Mendel melakukan persilangan kedua antarsesama
keturuan pertama (BbKk >< BbKk). Apakah persilangan kedua akan
menghasilkan keturunan yang sama dengan persilanan pertama? Jika gamet
dari induk adalah BbKk maka kemungkinan gamet yang muncul adalah BK,
Bk, bK, dan bk. Sifat biji bulat dan berwana kuning merupakan sifat
dominan, sehingga setiap genotip dengan bentuk BBKK, BBKk, BbKK,
BbKk akan berbiji bulat dan berwarna kuning.
57
4) Materi Prosedural
Contoh Persilangan Dihibrid
Persilangan antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (dominan) dengan
kacang ercis berbiji kisut berwarna hijau (resesif).
Hasil yang diperoleh pada hasil akhir persilangan di atas adalah bulat kuning
sebanyak 9, bulat hijau sebanyak 3, kisut kuning ada 3, dan kisut hijau sebanyak
1.
LKPD 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERSILANGAN DIHIBRIDA
Nama Kelompok :
4. ................................................. 4. ....................................................
5. ................................................. 5. ..................................................
6. ................................................. 6. ....................................................
58
Tujuan :
Pada kegiatan ini kamu akan menentukan hasil persilangan dihibrida melalui diagram
sesuai hukum pewarisan sifat
Langkah Kegiatan:
G1 : M dan m
F1 : Mm
…….
P2 : Mm >< Mm
……. …….
G2 : M, m dan M, m
F2 :
Gamet M m
MM Mm
M
merah ……...
……... ……...
m
……... Putih
59
Perbandingan Genotip pada F2 :
MM : Mm : mm = ……... : ……... : ……...
Kesimpulan :
Pada persilangan monohibrida dominasi penuh dihasilkan keturunan kedua ( F2)
dengan perbandingan:
G1 : M dan m
F1 : Mm
Merah muda
P2 : Mm >< Mm
……. …….
G2 : M, m dan M, m
F2 :
Gamet M m
MM Mm
M
merah ……...
……... ……...
m
……... putih
60
Genotip = ……... : ……... : ……...
Kegiatan 3 : Dihibrid
G1 : HK dan hk
F1 : HhKk
Biji halus warna kuning
61
F2 :
Sel
HK hK Hk hk
Kelamin
….. 1 ….. 2 ….. 3 ….. 4
HK
(…………………) (…………………) (……………) (……………)
Latihan Soal :
Pohon Jambu berbuah manis biji sedikit (MMSS) disilangkan dengan Pohon jambu
berbuah masam biji banyak (mmss), maka tentukanlah :
1. Diagram persilangan tersebut?
2. Bagaimana perbandingan fenotip dan genotip F2nya?
3. Jika F2nya menghasilkan 160 pohon. Berapakah jumlah pohon jambu yang
menghasilkan buah manis biji banyak
Persilangan antara kelinci jantan berbulu hitam lurus (HHLL) dengan kelinci
62
betina berbulu putih bergelombang (hhll) menghasilkan keturunan kelinci jantan
(F1) berbulu hitam lurus (HhLl). Apabila F1 disilangkan dengan kelinci berbulu
putih bergelombang (hhll).
1. Diagram persilangan tersebut?
2. Bagaimana perbandingan fenotip dan genotip F2nya?
PENILAIAN
b. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Kelas IX 6
63
KS TJ
1 ADITYA ROVI
2 ANGGUN
3 ASEP AHMAD JAENUDIN
4 ASSYIFA FITRIANIKA
5 AULIA ZAHRA KURNIA AFANDI
6 DAVENCY NAPITUPULU
7 DESTIANI RENATA PUTRI
8 DEVI YANTI ALPIA
9 DWI PRASETYA PUTRA
10 FARISYA RIHHADATUL 'AISYI
11 HAIDAR LUTFTHI JIYAAD
12 HAIKAL MAHMUDI
13 HESTIAN NANDA MAULANA
14 IRENE SHAHIFA MADANIA
15 KAFILA MUZKIA ZAURA
16 KIREINA ANINDA P
17 MOCHAMAD DANNY SAPUTRA
18 MUHAMAD IQBAL JUNAEPI
19 NABILA AULYA OKTAVIANA
20 NADHIRA FITRA RAMADHANI
21 NISA APRILANI
22 PUAN DEWI MAHARANI
23 RIZKI YANUAR
24 ROSHANFIRDAUSA ROSMANANDA
25 SALSA ZAQIATU SA'BAN
26 SANTIKA NUR AKBARI
27 SURYA SEPTIAN
28 TESYAR HANIF SETIYONO
29 VERA FEBRIANTI
64
30 WICKE SHAFIRA WIBISANA
31 WILDAN FAIRUZ
Keterangan :
• KS : Kerja Sama
• TJ : Tanggung Jawab
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 2 = 200
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 200 :
2 = 100
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
c. Pengetahuan
Indikator
Level No Bentuk
No. Kompetensi Dasar Kompetensi Indikator soal
kognitif Soal Soal
Dasar
1. 3.3 Menerapkan 3.3.2. Menentukan Peserta didik mampu Pemahaman 1,2,3 PG
konsep hasil membedakan antara ( L1 )
pewarisan sifat persilangan gen dominan dan
dalam monohibrida gen resesif
pemuliaan dan melalui
kelangsungan diagram
makhluk hidup. sesuai hukum
pewarisan
sifat
65
2. Peserta didik mampu Penerapan 4 PG
menentukan ( L3 )
genotipe dari hasil
persilangan
3. Peserta didik mampu Pemahaman 5 PG
membedakan antara ( L1 )
fenotife dan genotife
4. Peserta didik mampu Pemahaman 6 PG
menjelaskan sifat ( L1 )
fenotip hasil
keturunan
5. Peserta didik mampu Pemahaman 7 PG
menjelaskan sifat ( L1 )
dominan
6. Peserta didik mampu Pemahaman 8 PG
menjelaskan alasan ( L1 )
penggunaan tanaman
ercis untuk
percobaannya
7. Disajikan data Penalaran 9
genotipe parental 1, ( L2 )
peserta didik mampu
menentukan hasil
persilangan
monohibrid
8. Peserta didik mampu Penalaran 10 PG
menentukan hasil ( L2 )
fenotipe persilangan
monohibrid
intermediate
Rubrik Penilaian
Setiap jawaban benar berskor 1
Skor nilai maksimal = Jumlah jawaban benar x 20 = 5 x 20 =100
1. Genotife yang tersusun dari sifat dominan saja (AA) atau resesif saja (aa)
disebut?
a. Heterozigot
b. Homozigot
c. Dominan
d. Resesif
66
2. Jika tanaman bergenotipe BB (homozigot dominan) disilangkan dengan
tanaman bergenotipe bb (homozigot resesif). Dengan B = Bulat, b = Keriput.
maka akan menghasilkan keturunan pertama (filial 1) yang bergenotipe …
a. BB semuanya
b. Bb semuanya
c. Bb sebagian
d. bb semuanya
3. Bunga warna merah (MM) disilangkan dengan bunga warna putih (mm)
bersifat intermediate. Warna keturunan yang akan dihasilkan?
a. Putih
b. Merah
c. Merah muda
d. Ungu
4. Sifat warna bunga ungu merupakan contoh
a. Genotip
b. Persilangan
c. Fenotip
d. mutasi
5. Alel yang akan menutupi suatu sifat dari alel pasangannya disebut bersifat ..
a. Resesif
b. Dominan
c. Intermediate
d. lokus
6. Berikut ini yang bukan alasan Mendel menggunakan tanaman ercis untuk
percobannya adalah ...
a. Memiliki pasangan pasangan sifat yang kontras
b. Merupakan bahan sayuran yang mudah ditemukan
c. Mampu melakukan penyerbukan sendiri
d. Cepat menghasilkan keturunan
67
7. Apabila kita mengadakan perkawinan silang maka keturunannya mempunyai
sifat tertentu. Bila pada keturunannya hanya satu sifat yang tampak, maka
sifat yang tampak ini disebut ..
a. Intermediate
b. Dominan
c. Resesif
d. Genotipe
8. Jeruk berbuah manis (MM) disilangkan dengan jeruk berbuah asam (mm) .
F1 yang dihasilkan adalah jeruk berbuah manis (Mm). Jika sesama F1
disilangkan dihasilkan keturuna kedua (F2) sebagai berikut. Jika pada F2
diperoleh 240 keturunan, jumlah keturunan yang berbuah manis heterozigot
adalah ...
a. 60
b. 120
c. 90
d. 240
9. Persilangan dua individu yang bersifat intermediate antara warna merah dan
putih akan menghasilkan F2 dengan warna
a. Merah, merah muda, dan putih
b. Merah muda dan merah
c. Merah muda dan putih
d. Merah dan putih
10. MM dan mm merupakan contoh ..
a. Genotip
b. Persilangan
c. Fenotipe
d. mutasi
d. Keterampilan
Rubrik Penilaian
Aspek yang Skor
dinilai 70 71-80 81-100
68
Keterampilan aktif dalam tanya aktif dalam tanya aktif dalam tanya
berdiskusi jawab,tidak ikut jawab, tidak ikut jawab,dapat
mengemukakan mengemukakan mengemukakan
gagasan atau ide, gagasan atau ide, gagasan atau ide,
kurang menghargai menghargai
menghargai pendapat siswa pendapat siswa
pendapat siswa lain
lain
REKAP PENILAIAN
Kelas : IX. 6
Semester : Ganjil
Tahun pelajaran : 2019 - 2020
Waktu Pengamatan : Tanggal ………
Keterampilan berdiskusi
69
20 NADHIRA FITRA RAMADHANI
21 NISA APRILANI
22 PUAN DEWI MAHARANI
23 RIZKI YANUAR
24 ROSHANFIRDAUSA ROSMANANDA
25 SALSA ZAQIATU SA'BAN
26 SANTIKA NUR AKBARI
27 SURYA SEPTIAN
28 TESYAR HANIF SETIYONO
29 VERA FEBRIANTI
30 WICKE SHAFIRA WIBISANA
31 WILDAN FAIRUZ
32
33
34
35
RPP 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
70
E. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
F. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
G. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
H. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menerapkan konsep pewarisan 3.3.18. Menentukan karakteristik pewarisan
sifat dalam pemuliaan dan sifat warna kulit, bentuk rambut dan
kelangsungan makhluk hidup. bentuk pertumbuhan rambut anggota
keluarga untuk menemukan hukum
pewarisan sifat.
4.3 Membuat diagram persilangan 4.3.4.Membuat diagram persilangan pewarisan
pewarisan sifat pada manusia. sifat warna kulit, bentuk rambut dan
bentuk pertumbuhan rambut pada dahi
manusia sesuai dengan data yang
disajikan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menentukan karakteristik
pewarisan sifat warna kulit, bentuk rambut dan bentuk pertumbuhan rambut
anggota keluarga untuk menemukan hukum pewarisan sifat
2. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat membuat bagan persilangan
pewarisan sifat warna kulit, bentuk rambut dan bentuk pertumbuhan rambut pada
dahi manusia sesuai dengan data yang disajikan
D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler :
a. Pewarisan warna kulit
b. Pewarisan bentuk pertumbuhan rambut pada dahi
c. Pewarisan bentuk rambut
Materi Remedial :
Remedial yang direncanakan adalah sebagai berikut:
• pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 85%
• bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%
• belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 50%
• pemanfaatan tutor sebaya
Materi Pengayaan :
Penentuan Golongan Darah
71
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientifik
Metode : Diskusi
Model : Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
➢ Media :
• Worksheet atau Lembar Kerja Peserta Didik
• Lembar penilaian
➢ Alat/Bahan :
• Spidol, papan tulis
• Infokus, Laptop
G. Sumber Belajar
• Buku IPA Kelas IX Kemdikbud edisi Revisi 2018, Siti Zubaidah dkk
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
72
4. Pertemuan Ke-4 ( 2 x 40 menit ) Waktu
berlangsung
Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Guru memberikan rangsangan untuk memusatkan
(stimullasi/ perhatian pada topik
pemberian ➢ Pewarisan Sifat-Sifat pada Manusia
rangsangan) - Warna Kulit
- Bentuk Pertumbuhan Rambut
- Bentuk Rambut
Peserta didik untuk mengamati warna kulitnya masing-
masing dan membandingkannya dengan warna kulit
teman-temannya Selanjutnya guru dapat bertanya “
mengapa warna kulit kita berbeda-beda
73
4. Pertemuan Ke-4 ( 2 x 40 menit ) Waktu
74
4. Pertemuan Ke-4 ( 2 x 40 menit ) Waktu
• Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal.
• Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
• Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
• Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan
secara tertulis.
• Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
• Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa.
• Menyelesaikan soal latihan
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: kerja sama dan tanggungjawab
Kegiatan Penutup 10
Guru memberikan hasil latihan siswa yang selesai secara langsung. menit
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerja sama yang baik
Guru memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik untuk membaca
materi selanjutnya yaitu penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk
hidup
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan do’a dan salam.
I. Penilaian
1. Sikap
- Penilaian Observasi, mengamati sikap peserta didik dalam melakukan
diskusi dengan kerja sama dan tanggungjawab.
2. Pengetahuan
- Tes Tertulis
3. Keterampilan
- Hasil diagram persilangan.
Instrumen penilaian terlampir
75
Bandung, September 2019
Bahan Ajar 4
PEWARISAN SIFAT-SIFAT PADA MANUSIA
Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
76
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk
hidup.
Tujuan Pembelajaran
J. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menentukan hasil persilangan
dihibrida melalui diagram sesuai hukum pewarisan sifat.
K. Setelah melakukan diskusi, peserta didik menerapkan hukum mendel pada
pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan data yang disajikan.
1) Materi Faktual
Sifat dominan adalah sifat yang selalu muncul pada setiap generasi.
Artinya, sifat dominan selalu diturunkan oleh induk (parental) kepada
anaknya ( filial). Contohnya, tanaman berbunga merah di silangkan dengan
tanaman berbunga putih. Ternyata biji hasil persilangan tersebut setelah
ditanam menghasilkan tanaman yang berbunga merah dominan terhadap
bunga warna putih.
Sifat resesif adalah sifat yang tidak selalu tampak perwujudannya,
walaupun sifat tersebut sebenarnya dimiliki oleh individu tersebut.
Contohnya, seorang ayah memiliki tulang hidung yang menonjol, tetapi
tidak seorang pun dari anaknya yang memiliki tulang hidung menonjol. Jadi,
gen tulang hidung menonjol merupakan gen yang resesif.
77
Selain sifat dominan dan resesif, terdapat pula sifat intermediet. Sifat
intermediet adalah sifat antara. Sifat ini muncul pada anak tetapi tidak
menunjukkan kemiripan dengan sifat kedua orangtuanya. Contohnya,
seorang anak memiliki ayah yang berambut lurus dan ibu yang berambut
keriting, sedangkan anak ini berambut ikal. Berarti, gen rambut ikal
merupakan gen intermediet.
Sifat-sifat yang dapat dilihat disebut fenotipe misalnya warna mata,
tinggi badan, dan bentuk wajah.Adapun sifat yang tidak tampak dari luar
disebut genotipe. Gen untuk tubuh tinggi misalnya diberi simbol huruf besar
(TT) dan gen tubuh pendek diberi symbol huruf kecil (tt). Mengapa harus
dua huruf ? Satu huruf mewakili sifat yang diwariskan melalui sel kelamin
ayah dan satu huruf lainnya mewakili sifat yang diwariskan melalui sel
kelamin ibu.
2) Materi Konseptual
3) Materi Prinsipal
Variasi atau alternatif gen lain pada kulit (alela) yaitu gen a, b, c.
Orang yang memiliki gen AABBCC akan memiliki kulit sangat gelap,
sedangkan yang memiliki gen aabbcc akan memiliki kulit sangat terang.
Orang yang memiliki gen AaBbCc akan memiliki warna kulit sawo matang
78
(tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah). Selain akibat gen
faktor lingkungan, faktor lain seperti paparan sinar matahari juga
berpengaruh pada fenotip warna kulit.
Ada dua versi gen yang mengendalikan tipe rambut, gen C (dominan)
mengkode rambut keriting, dan gen s (resesif) mengkode rambut lurus.
Bentuk rambut merupakan kasus yang menarik yang dikenal dominansi
tidak sempurna. Artinya, jika kamu memiliki salah satu dari kedua jenis gen
tersebut (gen C dan gen s), kamu akan mendapat campuran dari keduanya
yaitu rambutmu akan
Tumbuhnya rambut seperti huruf “V” dikontrol oleh gen W (diambil
dari widow’s peak). Gen W ini bersifat dominan, orang yang memiliki
pertumbuhan rambut pada dahi memiliki gen WW (homozigot dominan)
atau gen Ww (heterozigot), sedangkan orang yang tidak memiliki
pertumbuhan rambut seperti huruf “V” memiliki genotip homozigot resesif
(ww).menjadi berombak (Cs). Jadi, orang yang memiliki rambut keriting
memiliki genotif CC, orang yang memiliki rambut berombak memiliki
genotif Cs, dan yang memiliki rambut lurus memiliki genotip ss.
Pertumbuhan Rambut pada Dahi (a) seperti Huruf “V” (Memiliki Gen WW atau
Ww), Melengkung (Memiliki Gen ww).
Bentuk Rambut (a) Rambut Keriting, (b) Rambut Lurus, dan (c) Rambut
79
Bergelombang/ Ikal.
4) Materi Prosedural
LKPD 4
80
A. Topik: Pewarisan sifat pada makhluk hidup
C. Cara Kerja
Berikut ini disajikan bagan persilangan pewarisan sifat manusia pada warna
kulit, bentuk rambut, dan bentuk pertumbuhan rambut pada dahi. Lengkapilah
bagan persilangan genotip berikut dan tentukan fenotipnya!
Gamet ABC
…………….. ……………… ………………
abC AaBbCC
gelap
abc
81
Ketentuan :
1. Jika jumlah bulat hitam = 0 warna kulit sangat cerah
2. Jika jumlah bulat hitam = 1 s.d 2 warna kulit cerah
3. Jika jumlah bulat hitam = 3 warna kulit sawo matang
4. Jika jumlah bulat hitam = 4 s.d 5 warna kulit gelap
5. Jika jumlah bulat hitam = 6 warna kulit sangat gelap
Sifat bentuk rambut ditentukan oleh gen (alel) C dan s Orang yang
memiliki gen CC memiliki rambut keriting, sedangkan yang memiliki gen
Cs memiliki rambut gelombang dan Orang yang memiliki gen ss memiliki
rambut lurus.
Gamet
Perbandingan genotip :
Perbandingan fenotip :
Gamet
Perbandingan genotip :
Perbandingan fenotip :
D. Kesimpulan :
82
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................
Instrumen 4
PENILAIAN
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
83
sikap
Kelas IX 6
84
26 SANTIKA NUR AKBARI
27 SURYA SEPTIAN
28 TESYAR HANIF SETIYONO
29 VERA FEBRIANTI
30 WICKE SHAFIRA WIBISANA
31 WILDAN FAIRUZ
32
Keterangan :
• KS : Kerja Sama
• TJ : Tanggung Jawab
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 2 = 200
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 200 :
2 = 100
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
b. Pengetahuan
85
Indikator
Kompetensi Level No Bentuk
Kompetensi Indikator soal
No. Dasar kognitif Soal Soal
Dasar
1. 3.3 Menerapkan 3.3.10. Menentukan Disajikan macam Penalaran 1 PG
2. konsep karakteristik genotip, Peserta (L2)
pewarisan pewarisan didik mampu
sifat dalam sifat warna menentukan macam
pemuliaan kulit, bentuk
gamet 2 PG
dan rambut dan
kelangsunga bentuk
n makhluk pertumbuhan Disajikan genotip Penerapan
hidup. rambut bentuk rambut (L3)
3. anggota orang tua dan
keluarga anaknya, peserta
untuk didik dapat 3 PG
menemukan menentukan genotip
hukum salah satu orang
pewarisan tuanya
sifat
Disajikan genotip Penerapan
pertumbuhan rambut (L3)
pada dahi bentuk 4 PG
huruf “V” anaknya,
peserta didik dapat
menentukan genotip
orang tuanya.
Rubrik Penilaian
Skor nilai maksimal = 25 X 4 = 100
86
2. Genotip CC menentukan tipe rambut keriting, genotip Cs menentukan
rambut gelombang dan genotip ss menentukan rambut lurus. Seorang
laki-laki berambut gelombang menikah dengan seorang wanita ternyata
memiliki anak masing-masing berambut keriting dan adiknya berambut
lurus. Dalam hal ini, genotip dari ibunya adalah ..
a. CC
b. Cs
c. Ss
d. ss
3. Orang yang memiliki pertumbuhan rambut pada dahi berbentuk huruf “V”
memiliki genotipe WW atau Ww. Sedangkan orang yang tidak memiliki
pertumbuhan rambut pada dahi bentuk huruf “V” bergenotipe ww. Jika
ayah memiliki pertumbuhan rambut pada dahi berbentuk huruf “V”
menikah dengan seorang wanita ternyata memiliki anak 50 % memiliki
pertumbuhan rambut pada dahi berbentuk huruf “V” dan 50 % tidak
memiliki pertumbuhan rambut pada dahi berbentuk huruf “V”, maka
genotip ayah dan ibunya yang mungkin adalah ...
a. WW dan Ww
b. Ww dan Ww
c. Ww dan ww
d. ww dan ww
4. Orang yang memiliki gen AABBCC memiliki kulit yang sangat gelap dan
orang yang memiliki gen aabbcc memiliki kulit yang sangat terang. Jika
seorang anak memiliki kulit sawo matang bergenotip AaBbCc ingin
mendapatkan anak yang kulitnya tidak ada yang lebih gelap darinya,
maka yang paling mungkin dia dapat menikah dengan pasangannya yang
memiliki genotip ....
a. AABBCC
b. AaBbCc
c. Aabbcc
d. aabbcc
Kelas IX 6
No Nama Skor Pengetahuan Keterangan
1 ADITYA ROVI
2 ANGGUN
3 ASEP AHMAD JAENUDIN
4 ASSYIFA FITRIANIKA
87
5 AULIA ZAHRA KURNIA AFANDI
6 DAVENCY NAPITUPULU
7 DESTIANI RENATA PUTRI
8 DEVI YANTI ALPIA
9 DWI PRASETYA PUTRA
10 FARISYA RIHHADATUL 'AISYI
11 HAIDAR LUTFTHI JIYAAD
12 HAIKAL MAHMUDI
13 HESTIAN NANDA MAULANA
14 IRENE SHAHIFA MADANIA
15 KAFILA MUZKIA ZAURA
16 KIREINA ANINDA P
17 MOCHAMAD DANNY SAPUTRA
18 MUHAMAD IQBAL JUNAEPI
19 NABILA AULYA OKTAVIANA
20 NADHIRA FITRA RAMADHANI
21 NISA APRILANI
22 PUAN DEWI MAHARANI
23 RIZKI YANUAR
24 ROSHANFIRDAUSA ROSMANANDA
25 SALSA ZAQIATU SA'BAN
26 SANTIKA NUR AKBARI
27 SURYA SEPTIAN
28 TESYAR HANIF SETIYONO
29 VERA FEBRIANTI
30 WICKE SHAFIRA WIBISANA
31 WILDAN FAIRUZ
32
c. Keterampilan
Rubri
k Penilaian
Aspek yang Skor
dinilai 70 71-80 81-100
Keterampilan aktif dalam tanya aktif dalam tanya aktif dalam tanya
berdiskusi jawab,tidak ikut jawab, tidak ikut jawab,dapat
mengemukakan mengemukakan mengemukakan
gagasan atau ide, gagasan atau ide, gagasan atau ide,
88
kurang menghargai menghargai
menghargai pendapat siswa pendapat siswa
pendapat siswa lain
lain
REKAP PENILAIAN
Kelas : IX. 6
Semester : Ganjil
Tahun pelajaran : 2019 - 2020
Waktu Pengamatan : Tanggal 05 September 2019
Keterampilan berdiskusi
No Nama Skor Keterampilan Keterangan
1 ADITYA ROVI
2 ANGGUN
3 ASEP AHMAD JAENUDIN
4 ASSYIFA FITRIANIKA
5 AULIA ZAHRA KURNIA AFANDI
6 DAVENCY NAPITUPULU
7 DESTIANI RENATA PUTRI
8 DEVI YANTI ALPIA
9 DWI PRASETYA PUTRA
10 FARISYA RIHHADATUL 'AISYI
11 HAIDAR LUTFTHI JIYAAD
12 HAIKAL MAHMUDI
13 HESTIAN NANDA MAULANA
14 IRENE SHAHIFA MADANIA
15 KAFILA MUZKIA ZAURA
16 KIREINA ANINDA P
17 MOCHAMAD DANNY SAPUTRA
18 MUHAMAD IQBAL JUNAEPI
19 NABILA AULYA OKTAVIANA
20 NADHIRA FITRA RAMADHANI
21 NISA APRILANI
22 PUAN DEWI MAHARANI
23 RIZKI YANUAR
24 ROSHANFIRDAUSA ROSMANANDA
89
25 SALSA ZAQIATU SA'BAN
26 SANTIKA NUR AKBARI
27 SURYA SEPTIAN
28 TESYAR HANIF SETIYONO
29 VERA FEBRIANTI
30 WICKE SHAFIRA WIBISANA
31 WILDAN FAIRUZ
RPP 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
90
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menerapkan konsep pewarisan 3.3.1. Menentukan karakteristik kelainan sifat
sifat dalam pemuliaan dan albino, buta warna dan hemofilia pada
kelangsungan makhluk hidup. pewarisan sifat manusia
4.3 Membuat diagram persilangan 4.3.5. Membuat diagram persilangan pewarisan
kelainan sifat pada manusia. kelainan sifat albino, buta warna dan
hemofilia pada pewarisan sifat manusia
sesuai dengan data yang disajikan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menentukan karakteristik kelainan
sifat albino, buta warna dan hemofilia pada pewarisan sifat manusia
2. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat membuat diagram persilangan
pewarisan kelainan sifat albino, buta warna dan hemofilia pada pewarisan sifat
manusia sesuai dengan data yang disajikan.
D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler :
a. Pewarisan kelainan albino
b. Pewarisan kelainan buta warna
c. Pewarisan kelainan hemophilia
Materi Remedial :
Remedial yang direncanakan adalah sebagai berikut:
• pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 85%
• bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%
• belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 50%
• pemanfaatan tutor sebaya
Materi Pengayaan :
Penentuan Golongan Darah
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientifik
91
Metode : Diskusi
Model : Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
➢ Media :
• Worksheet atau Lembar Kerja Peserta Didik
• Lembar penilaian
➢ Alat/Bahan :
• Spidol, papan tulis
• Infokus, Laptop
G. Sumber Belajar
• Buku IPA Kelas IX Kemdikbud edisi Revisi 2018, Siti Zubaidah dkk
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
92
5. Pertemuan Ke-5 ( 3 x 40 menit ) Waktu
pemberian ➢ Kelainan Sifat pada Manusia yang Diturunkan
rangsangan) - Albino
- Buta Warna
- Hemofilia
Peserta didik diminta mengamati gambar seseorang yang
menderita albino
93
5. Pertemuan Ke-5 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Apa yang harus dilakukan jika ingin memiliki keturunan
yang normal
Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
collection menjawab Peserta didik mengumpulkan informasi yang
(pengumpulan relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
data) diidentifikasi melalui kegiatan mengamati obyek/kejadian
dan mempresentasikan ulang dengan membaca sumber
belajar.
94
5. Pertemuan Ke-5 ( 3 x 40 menit ) Waktu
• Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa.
• Menyelesaikan soal latihan
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: kerja sama dan tanggungjawab
Kegiatan Penutup 10
Guru memberikan hasil latihan siswa yang selesai secara langsung. menit
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerja sama yang baik
Guru memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik untuk membaca
materi selanjutnya yaitu penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk
hidup
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan do’a dan salam.
J. Penilaian
1. Sikap
- Penilaian Observasi, mengamati sikap peserta didik dalam melakukan
diskusi dengan kerja sama dan tanggungjawab.
2. Pengetahuan
- Tes Tertulis
3. Keterampilan
- Diagram persilangan.
Instrumen penilaian terlampir
95
Bahan Ajar 5
PEWARISAN KELAINAN SIFAT PADA MANUSIA
Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
96
Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk
hidup.
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menentukan karakteristik
kelainan sifat albino, buta warna dan hemofilia pada pewarisan sifat manusia.
1) Materi Faktual
2) Materi Konseptual
1. Albino
Sumber : http://www.african-union.org/fakta-buruk-yang-dialami-penderita-albino-di-afrika/
97
Istilah albino berasal dari bahasa Latin, albus, yang artinya putih.
Albino merupakan kelainan yang disebabkan tidak adanya zat warna
(pigmen) yang disebut zat melanin. Penderita albinoa tidak dapat
membentuk melamin di kuklit, rambut, dan mata. Orang yang menderita
kelainan ini pada umumnya akan mengalami fotofobia atau takut cahaya.
Pigmen melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet.
Tidak adanya pigmen kulit membuat penderita lebih rentan terserang kanker
kulit dan kulit mudah melepuh akibat terpapar sinar matahari.
2. Buta warna
https://g.co/kgs/iw1DA4
Penyakit buta warna adalah cacat menurun yang menyebabkan
seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu oleh orang dengan mata
normal. Buta warna dibedakan menjadi dua, yaitu buta warna parsial dan
buta warna total. Penyakit buta warna parsial tidak dapat membedakan
warna tertentu, misalnya warna merah dan hijau. Sedangkan buta warna
total tidak dapat membedakan sama sekali semua jenis warna, sehingga
tampak hitam dan putih saja.
3. Hemofilia
98
https://g.co/kgs/WJFsrJ
Hemofilia adalah kelainan dimana darah sulit untuk menggumpal saat
terjadi luka pada bagian tubuh tertentu yang disebabkan tidak dihasilkannya
faktor penggumpalan darah dalam tubuh seseorang.
Saat penderita hemofilia mengalami luka disertai pecahnya pembuluh
darah, maka darah akan terus mengalir keluar dan sukar membeku, sehingga
penderita dapat mengalami kekurangan darah dan dapat menyebabkan
kematian.
3) Materi Prinsipal
Gen albino dikendalikan oleh gen resesif a dan gen A yang
menentukan sifat kulit normal. Dengan demikian, orang yang menderita
kelainan ini memiliki genotip homozigot resesif (aa), orang yang memiliki
kulit normal memiliki genotip homozigot dominan (AA), sedangkan yang
menjadi carrier atau pembawa memiliki genotip heterozigot (Aa)..
Buta warna disebabkan oleh gen resesif c (dari kata colour blind) yang
menempel atau terpaut pada kromosom. Seorang perempuan akan menderita
buta warna jika kedua kromosom X mengandung gen buta warna (XcXc).
Akan tetapi jika hanya salah satu kromosom X yang mengandung gen buta
warna (XcX), maka perempuan tersebut akan menjadi pembawa (carrier)
gen buta warna tanpa menjadi penderita. Pada laki-laki jika kromosom X
mengandung gen buta warna maka akan langsung menderita buta warna
(XcY).
99
laki-laki yang menderita hemofilia adalah laki-laki yang memiliki
kromosom X yang mengandung gen hemofilia (XhY).
4) Materi Prosedural
Seorang anak albino dapat lahir dari :
• pasangan suami istri normal yang kedua geterozigot (pembawa karir
albino);
• pasangan suami istri yang salah satunya albino dan yang lainnya normal
heterozigot; dan
• pasangan suami istri albino
100
LKPD 5
101
A. Topik: Kelainan sifat pewarisan pada manusia
B. Tujuan: membuat bagan persilangan kelaian pewarisan sifat Albino, buta warna dan
hemofilia sesuai dengan data yang disajikan
C. Prosedur Kerja
Berikut ini disajikan bagan persilangan kelaian pewarisan sifat Albino, buta warna
dan hemofilia. Lengkapilah bagan persilangan genotip berikut dan tentukan
fenotipnya!
Perbandingan Genotip :
.....................................................................................................
Perbandingan Fenotip :
......................................................................................................
Kelainan buta warna diakibatkan gen yang berada pada kromosom kelamin
X. Jika perempuan buta warna kedua kromosom X mengandung gen buta
warna (XcbXcb), perempuan carrier (XcbX), Laki-laki buta warna (XcbY)
Persilangan antara perempuan carrier dan laki-laki buta warna
P: XcbX X XcbY
Tentukan perbandingan genotip dan fenotip keturunannya !
Gamet
Perbandingan genotip :
Perbandingan fenotip :
102
Hemofilia merupakan kelainan dengan ciri darah penderita susah
membeku ketika terjadi luka. Gen hemofilia terkait dengan kromosom X.
Perempuan yang bergenotip (XhXh) akan meninggal (letal), perempuan
yang bergenotip (XhX) menjadi pembawa (carrier), laki-laki yang
bergenotip XhY menderita hemofilia.
Persilangan antara perempuan carrier dan laki-laki buta hemofilia
P: XcbX X XcbY
Tentukan perbandingan genotip dan fenotip keturunannya !
Gamet
Perbandingan genotip :
Perbandingan fenotip :
D. Pertanyaan
Berdasarkan bagan persilangan kelainan sifat pada manusia tersebut,
jawablah pertanyaan berikut !
1. Agar seorang yang memiliki genotip pembawa kelainan albino tidak meilikli
keturunan yang nmenderita albino maka dia sebaiknya menikah dengan .....
2. Agar seorang wanita yang memiliki genotip pembawa kelainan buta warna
tidak memilikli keturunan perempuan yang buta warna maka dia sebaiknya
menikah dengan laki-laki yang .....
3. Agar Seorang laki-laki yang menderita hemofilia tidak memiliki anak
perempuan yang letal, maka sebaiknya dia menikah dengan perempuan yang
.......
E. Kesimpulan :
................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...
Instrumen 5
PENILAIAN
A. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
103
Kelas IX 6
104
27 SURYA SEPTIAN
28 TESYAR HANIF SETIYONO
29 VERA FEBRIANTI
30 WICKE SHAFIRA WIBISANA
31 WILDAN FAIRUZ
32
Keterangan :
• KS : Kerja Sama
• TJ : Tanggung Jawab
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 2 = 200
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 200 :
2 = 100
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
B. Pengetahuan
105
Indikator
Kompetensi Level No Bentuk
Kompetensi Indikator soal
No. Dasar kognitif Soal Soal
Dasar
1. 3.3 3.3.11. Menentukan Disajikan fenotip dan Penerapan 1 Essay
2. Menerapka karakteristik fenotip kelainan sifat (L3)
n konsep kelainan sifat albino pada orang tuanya,
pewarisan albino, buta peserta didik dapat
sifat dalam warna dan
menentukan genotip dan
pemuliaan hemofilia
dan pada
fenotip keturunannya
kelangsung pewarisan Penerapan 2 Essay
an sifat manusia Disajikan fenotip kelainan (L3)
3. makhluk sifat buta warna pada
hidup. orang tuanya, peserta didik
dapat menentukan genotip
dan fenotip keturunannya
Rubrik Penilaian
Skor nilai maksimal = 20 X 5 = 100
106
Diketahui : pembawa albino (Aa) dan normal (Aa)
Ditanya : Hasil keturunannya ?
Jawab :
Dengan menggunakan papan punet :
Gamet A a
A AA Aa
A Aa aa
Jadi hasil keturunannya adalah :
25 % normal
50 % pembawa
25 % buta warna
Penyelesaian :
Diketahui : laki-laki buta warna (XcbY) dan anaknya laki-laki buta warna
(XcbY)
Ditanya : Genotip Ibunya (XX ?)
Jawab :
Dengan menggunakan papan punet :
Jika dengan perempuan yang buta warna maka hasil keturunannya :
Gamet Xcb
cb
X
Y XcbY
Hasil keturunannya adalah :
100 % laki-lakinya buta warna
107
Jika dengan wanita pembawa :
Gamet Xcb X
cb
X
Y XcbY XY
Hasil keturunannya adalah :
50 % laki-laki buta warna
50 % laki-laki normal
Jadi kemungkinan genotip ibunya adalah Buta warna (Xcb Xcb) dan
pembawa (XcbX)
Penyelesaian :
Diketahui : perempuan pembawa (XhX) dan anaknya perempuan letal (Xh
Xh)
Ditanya : Genotip ayahnya (X?Y )?
Jawab :
Dengan menggunakan papan punet :
Jika dengan laki-laki hemofili maka hasil keturunannya :
Gamet Xh Y
Xh Xh Xh
X XhX
Hasil keturunannya adalah :
50 % perempuannya hemofili (letal)
50 % perempuannya pembawa
108
Hasil keturunannya adalah :
50 % perempuan pembawa
50 % perempuan normal
Jadi kemungkinan genotip ayahnya adalah Buta warna (XhY)
Kelas IX 6
109
23 RIZKI YANUAR
24 ROSHANFIRDAUSA ROSMANANDA
25 SALSA ZAQIATU SA'BAN
26 SANTIKA NUR AKBARI
27 SURYA SEPTIAN
28 TESYAR HANIF SETIYONO
29 VERA FEBRIANTI
30 WICKE SHAFIRA WIBISANA
31 WILDAN FAIRUZ
32
C. Keterampilan
Rubrik Penilaian
Aspek yang Skor
dinilai 70 71-80 81-100
Keterampilan aktif dalam tanya aktif dalam tanya aktif dalam tanya
berdiskusi jawab,tidak ikut jawab, tidak ikut jawab,dapat
mengemukakan mengemukakan mengemukakan
gagasan atau ide, gagasan atau ide, gagasan atau ide,
kurang menghargai menghargai
menghargai pendapat siswa pendapat siswa
pendapat siswa lain
lain
REKAP PENILAIAN
Kelas : IX. 6
Semester : Ganjil
Tahun pelajaran : 2019 - 2020
Waktu Pengamatan : Tanggal 16 September 2019
Keterampilan berdiskusi
110
1 ADITYA ROVI
2 ANGGUN
3 ASEP AHMAD JAENUDIN
4 ASSYIFA FITRIANIKA
5 AULIA ZAHRA KURNIA AFANDI
6 DAVENCY NAPITUPULU
7 DESTIANI RENATA PUTRI
8 DEVI YANTI ALPIA
9 DWI PRASETYA PUTRA
10 FARISYA RIHHADATUL 'AISYI
11 HAIDAR LUTFTHI JIYAAD
12 HAIKAL MAHMUDI
13 HESTIAN NANDA MAULANA
14 IRENE SHAHIFA MADANIA
15 KAFILA MUZKIA ZAURA
16 KIREINA ANINDA P
17 MOCHAMAD DANNY SAPUTRA
18 MUHAMAD IQBAL JUNAEPI
19 NABILA AULYA OKTAVIANA
20 NADHIRA FITRA RAMADHANI
21 NISA APRILANI
22 PUAN DEWI MAHARANI
23 RIZKI YANUAR
24 ROSHANFIRDAUSA ROSMANANDA
25 SALSA ZAQIATU SA'BAN
26 SANTIKA NUR AKBARI
27 SURYA SEPTIAN
28 TESYAR HANIF SETIYONO
29 VERA FEBRIANTI
30 WICKE SHAFIRA WIBISANA
31 WILDAN FAIRUZ
32
111
112
PERANGKAT PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UJI
KINERJA
(UKIN)
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DALAM JABATAN
(PPL – DALJAB TAHAP III)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN IPA
OLEH:
ARIF SUPRIADI, S.S.i
NIM : 19120609710071
113
114
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
115
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IX/Ganjil
Materi Pokok : Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari
Sub Materi : Interaksi antara Muatan Listrik
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
116
3.4. Menjelaskan konsep listrik statis dan 1. Menjelaskan gejala listrik statis.
gejalanya dalam kehidupan sehari-hari 2. Menentukan satu cara membuat
termasuk kelistrikan pada sistem saraf benda netral menjadi bermuatan
dan hewan yang mengandung listrik listrik
3. Menganalisis dua interaksi antar
benda bermuatan
4.4. Menyajikan hasil pengamatan tentang 1. Mempraktikkan prosedur
gejala listrik statis dalam kehidupan penyelidikan dua interaksi antar
sehari-hari muatan listrik
2. Menyajikan hasil pengamatan
tentang gejala listrik statis secara
komunikatif
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menjelaskan gejala
listrik statis.
2. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menentukan satu cara
membuat benda netral menjadi bermuatan listrik.
3. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menganalisis dua
interaksi antar benda bermuatan.
4. Melalui percobaan, peserta didik dapat mempraktikkan prosedur
penyelidikan dua interaksi antar muatan listrik
5. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menyajikan hasil
pengamatan tentang gejala listrik statis secarra komunikatif.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Reguler
a. Listrik Statis
➢ Listrik statis adalah listrik yang muatan-muatannya dalam keadaan
diam
➢ Muatan listrik terdiri dari muatan positif dan muatan negatif
117
➢ Muatan listrik statis terjadi akibat adanya perpindahan elektron dari
atom yang bermuatan elektron lebih banyak ke atom yang bermuatan
elektron lebih sedikit. Misalnya : mistar plastik yang digosok dengan
rambut dapat menarik kertas karena adanya perpindahan elektron dari
rambut ke mistar. Kelebihan elektron pada mistar dapat menarik kertas
yang bermuatan netral.
b. Interaksi Antara Muatan Listrik
➢ Muatan listrik sejenis (positif dengan positif atau negatif dengan
negatif) akan tolak-menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis akan
tarik-menarik.
Materi Remedial
Remedial yang direncanakan adalah sebagai berikut:
• Tugas individu, jika peserta didik yang tidak tuntas kurang dari 50%
• Pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 50%
Materi Pengayaan :
118
vulkanik. Mekanisme pertama adalah pengisian es. Pengisian es
merupakan mekanisme badai elektrifikasi dari plume vulkanik.
Mekanisme kedua terjadi karena pengisian gesekan. Sedangkan
mekanismeketiga disebut pengisian radioaktif. Pengaruhnya diyakini
memiliki dampak minimal pada pengisian plume vulkanik, radioisotop
dalam batuan yang dikeluarkan dapat mempengaruhi pengisian partikel
listrik.
4. Pengaruh ketinggian abu vulkanik pada petir
Konsentrasi uap air yang tinggi dalam abu yang lebih tinggi
berkontribusi terhadap aktivitas petir. Jadi, petir pada gunung berapi
berpotensi terjadi pada letusan gunung yang dahsyat. Petir ini pun
terjadi secara intensif pada gunung dengan letusan yang besar.
5. Pengaruh suhuatmosfer terhadap pembentukan petir
Suhu atmosfer memainkan peran penting dalam pembentukan petir.
Temperatur yang sangat dingin membantu mengembunkan uap air di
plume gunung berapi sebelum membekukan partikel air menjadi es.
Suhu dingin juga meningkatkan pengisian es yang menghasilkan lebih
banyak aktivitas antara partikel-partikel yang memicu muatan listrik.
Sumber : https://www.idntimes.com/science/discovery/nurul-aulia/5-fakta-
ilmiah-petir-gunung-berapi-mengapa-bermuatan-listrik-exp-c1c2/full
F. Media Pembelajaran
1. Media : Slide Presentas1 dan Gambar
2. Alat dan bahan :
119
No. Nama Bahan Jumlah Satuan
1 Pipet plastik 2 warna 12 Buah
2 Kertas Tissu 1 Kotak
3 Botol aqua 6 Buah
4 Kertas Origami 6 Buah
5 Gelas plastik berisi beras 6 Buah
G. Sumber Belajar
1. Buku Peserta didik Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi 2018 SMP/MTs
Kelas IX Semester 1 Penerbit : Pusbuk Kemendikbud
2. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi 2018 SMP/MTs Kelas IX
:Pusbuk Kemendikbud.
H. Kegiatan Pembelajaran
Sintak Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran waktu
Discovery Guru Peserta Didik
Pendahuluan Apersepsi 1. Guru memasuki 1. Peserta didik 10
kelas dan menjawab salam
memberi salam dari guru dan ketua
kepada peserta kelas memimpin
didik. untuk menyiapkan
peserta didik dan
berdo’a sebagai
rasa taqwa
terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
untuk memulai
pelajaran.
2. Guru mengecek 2. Peserta didik
kehadiran menyampaikan
120
sehingga dapat jawaban sesuai
mengenal dengan keadaan
karakteristik kelas.
peserta didik.
3. Guru 3. Peserta didik
menayangkan memperhatikan
vidio fenomena video
petir
4. Peserta didik
4. Guru
menjawab ada
memberikan
gesekan awan
rangsangan
dengan udara
dengan
menanyakan
bagaimana bisa
terjadi petir?
5. Peserta didik
5. Guru
memperhatikan
menyampaikan
penyampaian guru
topik dan tujuan
pembelajaran
KegiatanInti (Stimulasi/ 6. Untuk menarik 6. Peserta didik 60
pemberian
perhatian peserta memperhatikan
rangsangan):
didik Guru demontrasi guru
mendemonstrasik tentang gejala
an gejala listrik listrik statis.
statis dengan cara
menggosok balon
dengan kertas
tissue lalu
mendekatkannya
ke rambut salah
satu peserta
121
didik.
7. Guru 7. Peserta didik
memberikan mendapat
pertanyaan permasalahan
kepada peserta dalam benak
didik : apabila pikirannya untuk
perlakuan menjawab
diberikan kepada pertanyaan tersebut
benda lain, apa
yang akan terjadi
?
Identifikasi 8. Guru 8. Peserta didik
Masalah
menyampaikan menyimak
informasi tentang pemaparan guru
kegiatan yang
akan dilakukan
yaitu melakukan
percobaan
tentang gejala
listrik statis.
9. Guru membagi 9. Peserta didik
Peserta didik duduk
membentuk 4 berkelompok
kelompok. sesuai dengan
kelompoknya.
10. Guru 10. Peserta didik
memberikan memperhatikan
demonstrasi demonstrasi guru
prosedur melalui power
percobaan point
melalui media
122
power point
11. Guru membagi 11. Peserta didik
lembar kerja menerima lembar
pengamatan serta kerja dan
alat dan bahan mengambil alat
listrik statis. dan bahan.
Observasi 12. Guru 12. Peserta didik
memberitahukan melakukan
peserta didik percobaan listrik
untuk melakukan statis sesuai
percobaan listrik dengan LKPD
statis sesuai yang telah
dengan LKPD disediakan.
yang telah
disediakan.
Pengumpulan 13. Guru 13. Peserta didik
data
membimbing melaksanakan
peserta kegiatan sesuai
melakukan LKPD.
kegiatan sesuai
dengan LKPD
yang disediakan
tentang cara
membuat benda
netral menjadi
bermuatan listrik
dan interaksi
antara muatan.
14. Peserta didik
14. Guru
mencatat hasil
mengingatkan
123
peserta didik pengamatannya ke
untuk mencatat dalam tabel yang
hasil pengamatan disediakan pada
pada tabel yang LKPD dan karton
disediakan pada untuk
LKPD dan karton dipresentasikan
untuk
dipresentasikan
Pengolahan data 15. Guru 15. Peserta didik
dan analisis
membimbing dengan bimbingan
peserta didik guru mengolah dan
untuk mengolah menganalisis data
dan menganalisis dari setiap
data dari setiap pengamatan dalam
pengamatan kegiatan diskusi
dalam kegiatan kelompok.
diskusi
kelompok.
Verifikasi/pembu 16. Guru meminta 16. Peserta didik
ktian
peserta didik mempresentasikan
untuk dan menampilkan
mempresentasika hasil pengolahan
n dan data kelompoknya.
menampilkan
hasil pengolahan
data
kelompoknya.
124
berdikusi untuk ✓ Menjelaskan
✓ Menjelaskan gejala listrik
gejala listrik statis.
statis. ✓ Menentukan
✓ Menentukan satu cara
satu cara membuat benda
membuat netral menjadi
benda netral bermuatan
menjadi listrik
bermuatan ✓ Menganalisis
listrik dua interaksi
✓ Menganalisis antar benda
dua interaksi bermuatan
antar benda
bermuatan
Menarik 18. Guru 18. Peserta didik
kesimpulan
meminta menyimpulkan
peserta didik hasil yang
untuk diperoleh dari
menyimpulka penyelidikan gejala
n hasil yang listrik statis.
diperoleh Kesimpulannya
dari yaitu: 1) Gejala
penyelidikan istrik statis dapat
gejala listrik terjadi pada benda
statis. yang diam jika
didekatkan dengan
benda lain yang
bermuatan
2) Benda netral dapat
dibuat menjadi
125
bermuatan listrik
dengan cara
digosok
3) Muatan sejenis jika
didekatkan akan
tolak-menolak dan
Muatan tidak
sejenis jika
didekatkan akan
tarik-menarik
Penutup 19. Guru 19. Peserta didik 10
memberikan memberikan tepuk
penghargaan tangan kepada
(misalnya pujian kelompok yang
atau bentuk mendapat
penghargaan lain penghargaan.
yang relevan)
kepada kelompok
yang berkinerja
baik.
20. Guru 20. Peserta didik
memberikan menyimak
penguatan penjelasan guru
tentang materi
listrik statis
melaui power
point
21. Guru 21. Peserta didik
memberikan tes mengerjakan soal
dengan media
Quizze secara on
126
line
22. Guru 22. Peserta didik
membimbing diarahkan guru
peserta didik melakukan
untuk melakukan refleksi.
refleksi.
23. Guru 23. Peserta didik
menyampaikan memperhatikan
tugas untuk penyampaian guru
mempelajari untuk mempelajari
materi Hukum Coulomb.
selanjutnya
Hukum Coulomb.
24. Peserta didik
24. Guru menutup
berdoa bersama
pelajaran dengan
dan menjawab
doa dan dalam
salam
127
• Guru • Guru memberikan
• Menentukan memberikan contoh soal
satu cara tes secara lisan mengenai jenis
membuat mengenai muatan benda
benda netral interaksi antar
menjadi dua buah
bermuatan benda
listrik bermuatan
listrik pada
peserta didik
• Selanjutnya • Selanjutnya guru
• Menentukan Guru melakukan test
dua jenis memberikan ulang dengan soal
interaksi contoh soal yang kualitasnya
antara muatan mengenai jenis sama atau mirip
listrik muatan benda dengan soal test
sebelumnya
128
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester :
Topik :
Aspek
No. Nama peserta Laporan Skor Nilai
Pengamatan Presentasi
Pengamatan
1.
2.
3.
129
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester :
Topik :
Tanggung
No. Nama Siswa Kerja sama Skor Nilai
Jawab
1
2
3
130
sehari-hari menjadi penyebab terjadinya muatan
termasuk bermuatan listrik listrik pada pipet plastik.
kelistrikan padaMenganalisis dua Disajikan data gambar empat buah Pilihan 3
sistem saraf dan interaksi antar benda bermuatan, peserta didik Ganda
hewan yang benda bermuatan dapat menentukan jenis muatan
mengandung masing-masing benda.
listrik Disajikan gambar sebuah benda Pilihan 4
bermuatan positif didekatkan Ganda
dengan bola-bola bermuatan,
peserta didik dapat menentukan
jenis muatan masing-masing bola.
Disajikan interaksi antara muatan, Pilihan 5
peserta didik dapat menentukan Ganda
salah satu jenis muatan
Latihan Soal
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / semester : IX.4
Topik : Listrik Statis
131
3. Perhatikan gambar berikut!
++++
++++
++++ A B C D
++++ Berdasarkan gambar di atas, ada beberapa pernyataan sebagai
berikut :
(1) Bola A bermuatan + dan bola B bermuatan –
(2) Bola B bermuatan + dan bola C bermuatan –
(3) Bola B bermuatan + dan bola D bermuatan +
(4) Bola C bermuatan – dan bola D bermuatan –
132
b. A bermuatan negatif, B bermuatan negatif, dan C bermuatan positif
c. A bermuatan positif, B bermuatan negatif, dan C bermuatan
negatif
d. A bermuatan negatif, B bermuatan positif, dan C bermuatan negatif
Kriteria Penilaian :
BAHAN AJAR
133
Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari
termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik.
IndikatorPencapaianKompetensi
1. Menjelaskan gejala listrik statis.
2. Menentukan satu cara membuat benda netral menjadi bermuatan listrik
3. Menganalisis dua interaksi antar benda bermuatan.
4. Mempraktikkan prosedur penyelidikan dua interaksi antar muatan listrik
5. Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis secara komunikatif
TujuanPembelajaran
134
1. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menjelaskan gejala listrik
statis.
2. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menentukan satu cara
membuat benda netral menjadi bermuatan listrik.
3. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menganalisis dua interaksi
antar benda bermuatan.
4. Melalui percobaan, peserta didik dapat mempraktikkan prosedur penyelidikan
dua interaksi antar muatan listrik.
5. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat menyajikan hasil
pengamatan tentang gejala listrik statis secarra komunikatif.
LISTRIK STATIS
(Muatan Listrik)
135
Dapat dikatakan juga listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana
benda-benda yang memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber
daya listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat menghasilkan proton
maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik. Listrik
statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan listrik berbeda
Apa itu proton dan elektron? Muatan listrik ada 2 macam diantaranya
muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron). Benda yang memiliki
muatan positif dan negatifnya sama disebut dengan benda netral. Ada juga benda
yang memiliki muatan positif dan muatan negatif. Benda disebut bermuatan
positif jika benda tersebut memiliki jumlah proton lebih banyak daripada jumlah
elektorn, lalu benda disebut bermuatan negatif jika benda tersebut memiliki
jumlah elektorn lebih banyak daripada jumlah proton.
Struktur atom
Untuk menerangkan pengertian adanya sifat kelistrikan pada suatu benda,
perlu dipahami adanya konsep atom yang dimunculkan oleh para ahli di
antaranya, teori atom Dalton, Thompson, Rutherford dan Bohr. Secara umum
dapat dijelaskan bahwa:
1. Benda terdiri atas atom-atom sejenis.
2. Setiap atom terdiri atas sebuah inti yang dikelilingi oleh satu atau lebih
elektron.
3. Inti atom bermuatan positif, elektron bermuatan negatif.
4. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan netron yang tidak
bermuatan listrik.
Benda atau materi pada umumnya mempunyai jumlah proton sama dengan
jumlah elektron benda disebut dalam keadaan netral. Jika keseimbangan antara
136
jumlah proton dan jumlah elektron terusik yaitu adanya pengurangan atau
penambahan muatan elektron, maka benda tersebut dikatakan bermuatan listrik.
Benda akan bermuatan listrik positif bila
kekurangan elektron dan benda bermuatan negatif apabila kelebihan elektron.
Ada tiga cara untuk memberi muatan pada listrik statis, yaitu:
penggosokan, konduksi dan induksi.Cara tradisional untuk memperoleh benda
bermuatan listrik bisa dilakukan dengan gosokan. Jika dua benda saling
digosokkan, maka elektron dari benda yang satu akan pindah ke benda yang
lain, sehingga benda yang kehilangan elektron akan bermuatan positif dan benda
yang menerima pindahan elektron akan bermuatan negatif.
Cara yang kedua adalah dengan konduksi. Apa itu konduksi? Konduksi
adalah mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke benda yang tidak bermuatan
listrik. Dengan begitu, benda yangsebelumnya tidak memiliki muatan listrik akan
memiliki muatan listrik.
Terakhir adalah dengan induksi yaitu memisahkan muatan listrik di dalam
suatu penghantar. Caranya adalah dengan mendekatkan benda yang bermuatan
listrik ke penghantar yang dinamakan dengan elektroskop.
Menurut Benjamin Franklin (1706–1790), adanya perpindahan
muatan dari benda satu ke benda yang lain merupakan implikasi dari hukum
kekekalan muatan, artinya pada saat terjadi gosokan antara dua benda, tidak
menciptakan muatan listrik baru namun prosesnya merupakan perpindahan
muatan dari satu benda ke benda yang lain.Sebenarnya untuk perpindahan
elektron antara dua benda keduanya tidak perlu digosok-gosokkan, cukup
dikontakkan atau ditempelkan saja, tetapi dengan saling digosokkan, maka
perpindahan elektron akan lebih mudah. Mengapa?Jika ingin memperoleh logam
bermuatan dengan cara gosokan, maka logam itu harus diisolasi dari tanah agar
muatannya tidak dinetralkan, karena adanya aliran elektron ke tanah bila
bendanya bermuatan negatif, atau sebaliknya elektron dari tanah bila benda
tersebut bermuatan positif. Atau jika pemegang tidak pakai sepatu yang bersifat
isolator maka muatan listrik bisa mengalir melalui tangan, badan, dan kaki si
pembuat eksperimen.
137
Sisir yang telah digosok dengan kain wol dapat menarik sobekan-sobekan
kertas. Pada awalnya, kain wol dan sisir keduanya tidak bermuatan. Tidak
bermuatan berarti jumlah elektron dan proton dalam atom plastik dan wol tersebut
adalah sama. Gosokan kain wol pada sisir mengakibatkan elektron-elektron yang
terdapat pada kain wol berpindah ke sisir. Dengan demikian, sisir tersebut akan
menerima elektron dari kain wol sehingga jumlah elektronnya lebih banyak
daripada protonnya. Sisir tersebut menjadi bermuatan negatif. Ketika didekatkan
dengan sobekan-sobekan kertas, sobekan-sobekan kertas ini akan tertarik oleh
sisir tersebut. Dengan menggosok-gosokkan dua benda (sisir dan kain wol)
dapat membuat benda bermuatan listrik. Metode ini disebut metode gesekan.
Contoh lain adalah ebonit akan bermuatan negatif jikadigosok dengan kain wol
dan kaca akan bermuatan positif jika digosok dengan kain sutra. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa sebuah benda yang bermuatan listrik dapat menarik
bendabenda di sekitarnya. Listrik statis adalah listrik yang
muatanmuatannya tidak mengalir atau ada dalam keadaan diam.
Mengapa sisir, kain wol, dan benda-benda lainnya dapat mempunyai
muatan? Setiap materi tersusun oleh partike-lpartikel dan setiap partikel tersusun
oleh atom-atom. Atom terdiri atas inti atom yang tersusun oleh proton dan
neutron. Inti atom ini diselimuti oleh kulit atom. Pada kulit atom,
terdapat elektron-elektron. Proton disebut juga muatan positif, sedangkan neutron
merupakan muatan listrik netral. Adapun elektron adalah muatan listrik negatif.
Jika suatu materi mempunyai jumlah proton sama dengan jumlah elektron,
materi tersebut dikatakan tidak bermuatan atau netral. Jika jumlah proton lebih
banyak daripada jumlah elektron, sehingga atom-atomnya kekurangan elektron,
maka atom tersebut dikatakan bermuatan positif. Adapun atom dikatakan
bermuatan negatif jika jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton,
sehingga atom-atomnya kelebihan elektron.
Kamu telah mengetahui bahwa suatu benda dapat bermuatan dengan cara
digosok. Jika kita cermati, Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan makhluk-
Nya dengan berpasang-pasangan, contohnya ada laki-laki dan ada perempuan.
Pasangan-pasangan tersebut akan berinteraksi baik dengan pasangannya maupun
138
dengan sesamanya. Begitupun muatan, muatan ada yang bermuatan positif dan
ada yang bermuatan negatif.
Ketika kamu menggosok-gosok dua pipet plastik dengan tisue, kamu telah
membuat pipet plastik tersebut bermuatan negatif. Kedua pipet plastik yang telah
bermuatan negatif tersebut didekatkan satu sama lain, ternyata ada sebuah
gaya yang menentang atau menolak kedua pipet tersebut untuk bersentuhan.
Charles Augustin de Coulomb telah meneliti fenomena ini dan menyimpulkan
bahwa ada interaksi antara muatan-muatan listrik.
Bagaimana interaksi muatan-muatan listrik. Dua buah pipet yang
bermuatan negatif akan terjadi interaksi saling menolak. Sedangkan jika dua
muatan yang tidak sejenis didekatkan, akan terjadi interaksi saling menarik.
Ketika kamu menggosokkan tisue ke pipet plastik, maka terjadi
perpindahan elektron dari tisue ke pipet plastik sehingga pipet plastik tersebut
bermuatan listrik negatif. Penggosokan batang kaca dengan kain sutra
menyebabkan elektron pindah dari kaca ke sutra sehingga batang kaca bermuatan
positif. Ketika didekatkan, antara pipet plastik dan batang kaca terjadi gaya tarik-
menarik. Mengapa hal ini terjadi? Sesuai dengan yang disimpulkan oleh
Coulomb bahwa muatan tidak sejenis akan tarik-menarik. Mistar dan batang kaca
pada kegiatan ini mempunyai muatan yang tidak sejenis, sehingga antara
keduanya terjadi gaya tarikmenarik. Contoh benda-benda yang bermuatan listrik
karena digosok dengan benda lain ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Muatan listrik pada benda setelah digosok
139
Balon (−), Kain Wool Elektron dari kain wool
Balon - Kain Wool
(+) berpindah ke balon
Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada
musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan.
Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh.
Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan
suara dan kecepatan cahaya.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau
dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak
140
terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi
dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi
(atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya.
Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan
terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya
untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang
dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas
isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim
hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih
tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada
awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi
antar awan yang berbeda muatan.
Sumber : https://www.arsitur.com/2018/02/sistem-penangkal-petir-franklin-dalam.html
Rangkuman
1. Listrik statis terjadi akibat adanya perbedaan muatan listrik
2. Muatan listrik terdiri dari muatan listrik positif dan negatif
141
3. Muatan listrik sejenis (positif dengan positif atau negatif dengan negatif)
bersifat tolak menolak dan muatan listrik yang berbeda (positif dengan
negatif) bersifat tarik-menarik
Uji Kompetensi
1. Suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tidak mengalir
atau tetap disebut ...
A. Listrik Statis
B. Listrik Dinamis
C. Elektron
D. Proton
4. Kaca yang digosokkan kain sutera akan bermuatan positif. Hal ini terjadi
karena...
A. elektron berpindah dari kain sutera ke kaca
B. elektron berpindah dari kaca ke kain sutera
142
C. proton berpindah dari kain sutera ke kaca
D. proton berpindah dari kaca ke kain sutera
5. Sepotong ebonit akan bermuatan listrik negatif bila digosok dengan wol,
karena...
A. muatan positif dari ebonit pindah ke wol
B. elektron dari wol pindah ke ebonit
C. muatan positif dari wol pindah ke ebonit
D. elektron dari ebonit pindah ke wol
Setelah penggaris plastik digosok dengan kain wol, maka aliran elektron
dan muatan yang terjadi pada penggaris plastik adalah...
Penggaris plastik
. Aliran elektron
bermuatan
7. Benda yang dapat menarik kaca yang telah digosok dengan kain wol
adalah ...
A. Mistar yang telah digosok dengan tissue
143
B. Kain wol yang telah digosok dengan mistar
C. Rambut yang telah digosok dengan mistar
D. Kain wol yang telah digosok dengan ebonit
Daftar Pustaka
Made Berata, IGN. 1985. Fisika Atom. Yogyakarta: FPMIPA IKIP Yogyakarta.
Oxford, 1997. kamus lengkap fisika. Jakarta : Erlangga.
Resnick, Halliday and Walker. 2009. Fundamental of physics 6th edition: John
Wiley & Son.
Zubaidah Siti, Mahanal Susriyati, dkk. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas IX. Edisi Revisi 2018. Kemendikbud
Zubaidah Siti, Mahanal Susriyati, dkk. 2018. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam
144
Kelas IX. Edisi Revisi 2018. Kemendikbud
https://id.wikipedia.org/wiki/Petir
http://www.pengertianku.net/2015/10/pengertian-listrik-statis-dan-contohnya.html
145
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
(LKPD)
146
Anggota:
1. .......................................................
2. .......................................................
3. .......................................................
4. .......................................................
5. .......................................................
6. .......................................................
Tujuan :
25. Menjelaskan gejala listrik statis.
26. Menentukan satu cara membuat benda netral menjadi bermuatan listrik.
27. Menganalisis dua interaksi antar benda bermuatan.
28. Mempraktikkan prosedur penyelidikan interaksi antar muatan listrik.
29. Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis secara
komunikatif.
B. Prosedur
- Percobaan Pertama
1. Letakkan kertas origami di atas pensil tepat di titik tengahnya!
147
Gambar. 1.1 cara meletakkan kertas origami di atas pensil.
- Percobaan Kedua
1. Letakkan botol aqua di atas meja dengan posisi berdiri!
2. Gosoklah dua pipet dengan tissue pada bagian ujungnya beberapa kali!
3. Letakkan salah satu pipet di atas botol, kemudian dekatkan kedua
ujung pipet yang telah digosok tersebut!
4. Amati interaksi yang terjadi pada pipet di atas botol, catat hasil
pengamatannya pada tabel yang disediakan!
5. Dekatkan jari ke bagian pipet yang belum digosok!
6. Amati interaksi yang terjadi pada pipet dan catat hasilnya pada tabel
yang disediakan!
7. Dekatkan jari ke bagian pipet yang telah digosok!
8. Amati interaksi yang terjadi pada pipet dan catat hasil pengamatannya
pada tabel yang disediakan!.
148
C. Analisis Hasil Pengamatan
Pengamatan Pertama
Tabel 1. Hasil Pengamatan
NoPerlakuan pada kertas origami Pengamatan Pada Kertas Origami
.
1. Kertas origami diletakkan di atas
pensil
2. Ujung Pipet didekatkan ke kertas
origami
3. Ujung pipet yang telah digosok
didekatkan dengan kertas
origami
Pengamatan Kedua
149
1. Apa yang terjadi apabila ujung dua pipet yang sudah digosok didekatkan?
........................................................................................................................
..................
Mengapa demikian?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
....................................
2. Apa yang terjadi apabila ujung pipet yang sudah digosok didekatkan
dengan jari
........................................................................................................................
..................
Mengapa demikian?
..............................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
................................................
D. Kesimpulan
150
INSTRUMEN
EVALUASI
151
Instrumen Penilaian Proses Hasil Belajar
Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Dan Sikap
Teknik
KompetensiDasar Materi Indikator
Penilaian
4.4. Menyajikan hasil Listrik 4.4.3 Mempraktikkan prosedur Penilaian
Statis kinerja
pengamatan penyelidikan interaksi antar muatan
tentang gejala listrik
listrik statis dalam
4.4.4 Menyajikan hasil pengamatan
kehidupan sehari-
tentang gejala listrik statis secara
hari
komunikatif
152
1 kriteria terpenuhi 1
Laporan sistematis, data pengamatan lengkap,
mengerjakan seluruh pertanyaan diskusi dengan
4
tepat (sesuai dengan konsep IPA), menyimpulkan
3. Laporan Pengamatan sesuai tujuan percobaan atau pengamatan
3 kriteria terpenuhi 3
2 kriteria terpenuhi 2
1 kriteria terpenuhi 1
Skor Maksimum 12
153
skor yang diperoleh
Nilai = 100
skor maksimum
5. Instrumen penilaian pengetahuan
Kisi-kisi Soal Latihan
13. Indikator 15. Nomor
11. Kompetensi Dasar 12. Indikator 14. Jenis Soal
Soal Soal
16. Menjelaskan 17. Menjelaskan 18. Peserta didik 19. Pilihan 20. 1
konsep listrik gejala listrik dapat Ganda
statis dan statis menjelaskan
gejalanya dalam gejala listrik
kehidupan statis
sehari-hari 21. Menentukan 22. Disajikan 23. Pilihan 24. 2
termasuk satu cara kasus pipet Ganda
kelistrikan pada membuat benda plastik
sistem saraf dan netral menjadi digosok
hewan yang bermuatan dengan kertas
mengandung listrik tissue. Peserta
listrik didik dapat
menentukan
penyebab
terjadinya
muatan listrik
pada pipet
plastik.
25. Menganalisis dua 31. Disajikan data32. Pilihan 33. 3
interaksi antar benda gambar empat Ganda
bermuatan buah benda
26. bermuatan,
27. peserta didik
28. dapat
29. menentukan
154
30. jenis muatan
masing-
masing benda.
34. Disajikan 35. Pilihan 36. 4
gambar Ganda
sebuah benda
bermuatan
positif
didekatkan
dengan bola-
bola
bermuatan,
peserta didik
dapat
menentukan
jenis muatan
masing-
masing bola.
37. Disajikan 38. Pilihan 39. 5
interaksi Ganda
antara muatan,
peserta didik
dapat
menentukan
salah satu
jenis muatan
155
Latihan Soal
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / semester : IX.4
Topik : Listrik Statis
1. Kertas origami yang tertarik oleh pipet yang sudah digosok oleh tissue
menunjukkan bahwa pipet tersebut memiliki...
a. Aliran listrik
b. Muatan listrik
c. Arus listrik
d. Hambatan listrik
156
++++
++++ A B C D
+ +Berdasarkan
++ gambar di atas, ada beberapa pernyataan sebagai
++++
berikut :
(1) Bola A bermuatan + dan bola B bermuatan –
(2) Bola B bermuatan + dan bola C bermuatan –
(3) Bola B bermuatan + dan bola D bermuatan +
(4) Bola C bermuatan – dan bola D bermuatan –
Kriteria Penilaian :
157
REKAP PENILAIAN
a. Keterampilan
ASPEK
No NAMA SKOR NILAI
Laporan
Pengamatan Presentasi
Pengamatan
1 ADITYA ROVI
2 ANGGUN
3 ASEP AHMAD JAENUDIN
4 ASSYIFA FITRIANIKA
5 AULIA ZAHRA KURNIA AFANDI
6 DAVENCY NAPITUPULU
7 DESTIANI RENATA PUTRI
8 DEVI YANTI ALPIA
9 DWI PRASETYA PUTRA
10 FARISYA RIHHADATUL 'AISYI
11 HAIDAR LUTFTHI JIYAAD
12 HAIKAL MAHMUDI
13 HESTIAN NANDA MAULANA
14 IRENE SHAHIFA MADANIA
15 KAFILA MUZKIA ZAURA
16 KIREINA ANINDA P
17 MOCHAMAD DANNY SAPUTRA
18 MUHAMAD IQBAL JUNAEPI
19 NABILA AULYA OKTAVIANA
20 NADHIRA FITRA RAMADHANI
21 NISA APRILANI
22 PUAN DEWI MAHARANI
23 RIZKI YANUAR
24 ROSHANFIRDAUSA ROSMANANDA
25 SALSA ZAQIATU SA'BAN
26 SANTIKA NUR AKBARI
27 SURYA SEPTIAN
28 TESYAR HANIF SETIYONO
29 VERA FEBRIANTI
30 WICKE SHAFIRA WIBISANA
31 WILDAN FAIRUZ
Bandung, 20 September 2019
Guru Mata Pelajaran IPA
158
b. Sikap
159
c. Pengetahuan
160
LAMPIRAN
KEGIATAN
161
KEGIATAN PENERIMAAN TIM PPL
162
KEGIATAN BIMBINGAN DENGAN DOSEN PEMBIMBING
KEGIATAN PIKET
163
KEGIATAN PENDAMPINGAN UKS
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
164
KEGIATAN UPACARA BENDERA HARI SENIN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
165
KEGIATAN UJI KOPETENSI KINERJA (UKIN)
166
LAMPIRAN
PRESENSI
167
168