Anda di halaman 1dari 1

Tugas ISD Kelompok 13 (IKM A1)

1. Sherin Yudinata (1911212039)


2. Nessa Iskandar (1911211047)
3. Mutiara Hendi Farsyllah (1911213003)
4. Emlly Tria Ananda (1911212031)
5. Salma Winda Aufa (1911211041)
6. Dayyan Shiddiq Al Passay Budhidharma (1911212051)
7. Selsa Malia Putri (1911212019)
Nasionalisme Indonesia dan Masalahnya
1. Pengertian Nasionalisme
Nation berasal dari bahasa Latin natio, yang dikembangkan dari kata nascor
(saya dilahirkan), maka pada awalnya nation (bangsa) dimaknai sebagai
“Sekelompok orang yang dilahirkan di suatu daerah yang sama” (group of
people born ini the same place) (Ritter,1986:286). Nasionalisme didefinisikan
sebagai suatu faham tentang sikap loyal yang tulus dan rasa cinta pada negara
dan bangsa dengan bentuk yang disesuaikan dengan zamannya.
2. Latar Belakang Lahirnya Nasionalisme Indonesia
Tumbuhnya paham nasionalisme bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
situasi politik pada abad ke 20. Pada masa itu semangat menentang
kolonialisme Belanda mulai muncul di kalangan pribumi. Ada 3 pemikiran
besar tentang watak nasionalisme Indonesia yang terjadi pada masa sebelum
kemerdekaan yakni paham ke Islaman, marxisme dan nasionalisme Indonesia.
Para analis nasionalis beranggapan bahwa Islam memegang peranan penting
dalam pembentukan nasionalisme sebagaimana di Indonesia.
3. Nasionalisme Indonesia Saat Ini
Dalam kenyataannya kini, rasa "Nasionalisme kultural dan politik" itu tidak
ada dalam kehidupan keseharian kita. Fenomena yang membelit kita berkisar
seputar: Rakyat susah mencari keadilan di negerinya sendiri, korupsi yang
merajalela mulai dari hulu sampai hilir di segala bidang, dan
pemberantasannya yang tebang pilih, pelanggaran HAM yang tidak bisa
diselesaikan, kemiskinan, ketidakmerataan ekonomi, penyalahgunaan
kekuasaan, tidak menghormati harkat dan martabat orang lain, suap-menyuap,
dan lain-lain. Pada akhirnya rasa kebangsaan kita harus dibangkitkan kembali
untuk mengatasi semua permasalahan di atas.
4. Permasalahan Nasionalisme
Indonesia saat ini mengalami erosi nasionalisme. Nasionalisme sebagai suatu
ideologi, memerlukan aktualisasi sesuai perubahan zaman dan tantangan yang
dihadapi. Musuh nasionalisme tidak lagi terbatas pada imperialisme,
kolonialisme, separatisme atau ideologi-ideologi lain, namun meluas kepada
hal-hal di luar itu, seperti kemiskinan, keterbelakangan, penindasan hak asasi
dan sebagainya (Rachmat, 1996).

Anda mungkin juga menyukai