Anda di halaman 1dari 3

Review Buku

Judul Buku : Sekolah yang Menyenangkan “Metode Kreatif (mengajar dan


mengembangkan karakter siswa)”
Pengarang : Anna Farida, Suhud Rois, dan Edi S Ahmad.
Tahun Terbit : 2012
Penerbit : Suro Prapanca

Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia barangkali tidak akan ada


habisnya! Namun begitu, kita, para pemangku kepentingan di dunia pendidikan,
bahkan seluruh warga negara Indonesia bersetuju bahwa pendidikan itu sangat
penting untuk menyongsong Indonesia berkompetisi di masa depan dengan
masyarakat global. Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi
dengan pembangunan di bidang pendidikan? Jadi, walaupun pembangunan
fisiknya baik, namun apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut
terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah karena tiap orang akan
korupsi.Sehingga, lambat laun akan datang hari di mana negara dan bangsa ini
hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah
satu prioritas dan tujuan dalam pembangunan negeri ini.  Saat ini, sering kita
saksikan, orang tua yang menganggap belajar di sekolah saja tidak cukup,
sehingga mereka mengikutkan anak-anaknya bermacam-macam les. Dengan
harapan, anak mereka menjadi anak yang pintar berhitung, anak yang mahir
berbahasa inggris, anak yang jago fisika, dan lain sebagainya. Dengan begitu,
anak-anak memiliki  kemampuan kognitif atau pengetahuan yang baik.
 
Hal ini disebabkan karena pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah
juga menuntut untuk memaksimalkan kecakapan dan kemampuan kognisi.
Dengan pemahaman seperti itu, sebenarnya ada hal lain dari anak yang tak kalah
penting yang tanpa kita sadari telah terabaikan. Apa itu? Yaitu memberikan
pendidikan karakter pada anak didik. Hal ini bukan berarti pendidikan kognitif
tidak penting, bukan seperti itu!  Buku sekolah yang menyenangkan: Metode
Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa ini menyadarkan kita bahwa
kemampuan kognisi dan karakter siswa harus berjalan seimbang. Bahkan,
pendidikan karakter akan menjadi basic atau dasar dalam pembentukan karakter
berkualitas suatu bangsa, yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial seperti
toleransi, kebersamaan, kegotongroyongan, saling membantu dan menghormati,
dan sebagainya. Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak
hanya memiliki kemampuan kognitif saja, namun memiliki karakter yang mampu
mewujudkan kesuksesan.  Malah penelitian di Harvard University Amerika
Serikat menegaskan, ternyata kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan
oleh pengetahuan dan kemampuan teknis dan kognisinya (hard skill) saja, tetapi
lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini
mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% hard skill dan sisanya
80% oleh soft skill. Dan, kecakapan soft skill ini terbentuk melalui pelaksanaan
pendidikan karakter pada anak didik, dan akan lebih baik jika pendidikan karakter
ini ditanamkan ketika anak-anak baru memasuki lingkungan sekolah 

Buku ini mengajak pembacanya, khususnya guru dan orang tua,


menjadikan sekolah sebagai ajang memperoleh pengalaman menarik bagi siswa.
Sekolah tiba-tiba berubah menjadi rumah yang menyenangkan untuk mengetahui
rahasia ilmu pengetahuan. Setiap sudut kelas menjadi hidup, setiap materi
berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Mengubah suasana belajar yang
kaku menjadi ceria, unik, penuh tantangan yang dinamis dan tak terlupakan. Guru
selalu menjadi inspirasi bagi para siswanya. Temukan tips-tips praktis menjadi
great teacher di buku ini.  Buku ini penuh dengan berbagai tips dan trik yang bisa
dijadikan model, dikembangkan, dan disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan
anak. Bagi pendidik, buku ini menyegarkan kembali visi dan misi pendidikan
yang seharusnya diperlukan bagi masa depan generasi penerus, bukan pengajaran
ilmu yang hanya dipakai sesaat.  orang tua, konseptor sekolah interaktif, dan
praktisi pendidikan) ini menyadarkan kembali bahwa sekolah yang
menyenangkan adalah sekolah yang ramah. Ramah, dengan memberi kesempatan
berkembang kepada semua anak secara adil. Setiap anak adalah istimewa. Ramah,
dengan membuka pintu bagi orang tua untuk tidak sekadar mengantarkan anaknya
ke sekolah, tapi menjadi komponen aktif pendukung pembelajaran di sekolah.
Ramah, terbuka bagi siapa pun yang datang dan berbagi. Sekolah semestinya
adalah tempat yang menyenangkan bagi guru untuk berkarya dan
berdedikasi;tempat menyenangkan bagi orang tua untuk berbagi. 

Saatnya kita meyakini, pendidikan karakter hendaknya dirumuskan


dalam kurikulum, diterapkan metode pendidikan, dan dipraktikkan dalam
pembelajaran. Selain itu, di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar juga
sebaiknya diterapkan pola pendidikan karakter. Dengan begitu, generasi-generasi
Indonesia nan unggul akan dilahirkan dari sistem pendidikan karakter.

Anda mungkin juga menyukai