Target Costing
Kemunculan target cost diharapkan mampu mempertimbangan manufacturing cost saat
engineers merancang produk baru yang sesuai dengan keinginan pelanggan pada kos tertentu.
Target cost juga berguna untuk cost reduction selama tahap desain dan dapat membantu dalam
mengelola total life cycle cost. Berikut perbedaan antara traditional cost yang berasal dari US
dengan target cost.
Letak perbedaannya yakni, pada target penentuan cost reduction. Untuk traditional cost, cost
reduction terjadi pada tahap manufacturing stage, sedangkan target cost melakukan cost
reduction sejak RD%E stage karena cost reduction pada tahap ini lebih murah. Selain itu, target
cost juga menerapkan customer driven
saat melakukan riset pasar, penentuan
design cost out terjadi saat sebelum
design and development berakhir dan
manufacturing dimulai, serta target
costing mengadopsi total life cycle cost
untuk meminimalkan biaya. Dari
penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa
target cost didefinisikan sebagai selisih
dari target selling price dengan target
profit margin.
Kemudian, terdapat dua perbedaan
karakteristik target cost, yaitu cross
functional product teams berkontribusi
dalam membuat value chain dan supplier
juga berperan penting pada proses ini sehingga diterapkan supply chain management untuk
mencapai cost reduction. Sayangnya, terdapat beberapa kelemahan dalam penerapan target
costing, seperti lemahnya pemahaman mengenai target costing itu sendiri, implementasi kerja
tim yang buruk, kelelahan karyawan akibat tekanan untuk mencapai tujuan target costing, dan
waktu development yang sangat lama.
Breakeven Time: A Comprehensive Metric for New Product Development
Dalam mengembangkan produk, dibutuhkan koordinasi yang baik antardepartemen. Sayangnya,
banyak terjadi fragmentasi dan hand off yang buruk antardepartemen yang mengakibatkan
terlambatnya pengembangan produk. Kehadiran Breakeven Time (BET) kemudian diharapkan
mampu mengukur manfaat dari integrase lintas fungsional selama siklus pengembangan produk.
BET ini berfungsi mengikut lama waktu dari awal proyek diinisiasi sampai produk
diperkenlakan dan menghasilkan cukup laba untuk membayar investasi. Tujuan dari BET, yakni
supaya perusahaan mencapai titik impas saat proses RD&E, menitikberatkan pada profitabilitas,
dan mendorong produk diluncurkan lebih cepat dari pesaing.
Innovation Measures on the Balanced Scorecard
Tolak ukur kesuksesa suatu produk baru dari metric keuangan yaitu melalui margin kotor dari
produk baru tersebut, apakah produk ini akan menghasilakn margin yang sama atau lebih rendah
dari produk sebelumnya. Selanjutnya, diperlukan juga pengukuran nonfinancial yang dapat
memotivasi dan mengevaluasi inovasi tersebut, terutama dari sisi market research and
generation of new products, serta design, development, and launch of new product.
Environmental Costing
Yang termasuk dalam environmental cost, seperti pemilihan supplier yang berhubungan dengan
lingkungan dan sesuai dengan pembeli, pembuangan limbah produksi, dan layanan penjualan
dan layanan sistem akuntansi. Perhitungan environmental cost dapat menggunakan ABC.
REFERENSI
A. A. Atkinson, R.S. Kaplan, E.M. Matsumura, and S.M. Young. 2012. Management
Accounting: Information for Decision-Making and Strategy Execution. Upper Saddle
River: Pearson Prentice Hall. (AKMY)