Anda di halaman 1dari 2

CHAPTER 2

THE BALANCED SCORECARD AND STRATEGY MAP


Sistem pengukuran kinerja digunakan untuk:

 Menyampaikan tujuan strategis perusahaan


 Memotivasi karyawan utnutk membantu perusahaan mencapai tujuan stategis
 Mengevaluasi kinerja manajer, karyawan, dan unit operasi
 Membantu manajer mengalokasikan kemungkinan sumber daya yang produktif dan menghasilkan
profit
 Memberikan feedback mengenai perkembangan perusahaan

Laporan keuangan yang mencerminkan aspek financial tidak cukup mencermikan kondisi perubahan
nilainya, sehingga diperlukan sistem pengukuran kinerja yang mencakup aspek keuangan dan
nonkeuangan melalui Balanced Scorecard.
BALANCED SCORECARD

 BSC mengukur kinerja perusahaan berdasarkan empat perspektif, yakni: financial, customer, process,
dan learning and growth.
 Aspek financial dianggap sebagai lagging indicator  melaporkan dampak keuangan akibat
keputusan yang dibuat saat ini dan masa lampau. Sedangkan, aspek financial dianggap sebagai
leading indicator  pertumbuhannya dapat membantu meningkatkan kinerja keuangan.
 Financial dan customer perspective mewakili strategi apa yang ingin dicapai perusahaan dengan
pemegang saham dan pelanggannya. Process perspective menggambarkan bagaimana strategi itu
dijalankan. Learning and growth perspective menggambarkan ukuran kemampuan yang diperlukan
untuk menjalankan startegi.
STRATEGI

 Strategi mencapai dua prinsip utama, yakni:


1. Menciptakan competitive advantages dengan memposisikan perusahaan di lingkungan eksternal
dimana sumber daya dan kapabilitas internalnya memberikan sesuatu kepada pelanggannya yang
lebih baik atau berbeda dari competitor.
2. Memiliki strategi yang jeals memberikan panduan yang jelas tentang di mana sumber daya
internal harus dialokasikan untuk mencapai competitive advantages.
 Strategi yang baik harus memiliki dua komponen penting:
1. Pernyataan yang jelas tentang keunggulan perusahaan di pasar yang kompetitif (advantages)
2. Ruang lingkup strategi (scope)
BALANCED SCORECARD OBJECTIVES, MEASURES, AND TARGETS

 Objectives  menggambarkan apa yang ingin dicapai dengan strateginya, kemudian anggota
organisasi akan menginterpretasikan dan menerjemahkan tujuan tersebut serta mengaplikasikannya di
pekerjaan sehari-harinya.
 Measure  mendeskribsikan lebih tepat bagiaman kesuksesan dalam mencapai tujuan akan
ditentukan dengan mengurangi ambiguitas yang melekat dalam pernyataan kata.
 Target  menetapkan tingkat kinerja yang diperlukan untuk pengukuran.
 Dengan membandingkan kinerja saat ini dengan kinerja masa lalu, employee dan manager dapat
menentukan apakah perusahaan mencapai tingkat capaian kinerjanya. Sehingga pengukuran kinerja
memiliki berbagai tujuan: komunikasi, klarifikasi, motivasi, feedback, dan evaluasi.
 Balanced scorecard memungkinkan manager menentukan tujuan dan pengukurannya, yang berasal
dar strategi mereka yang memilihi cause-and-effect relationship.

APPLYING THE BALANCED SCORECARD TO NONPROFIT AND GOVERNMENT


ORGANIZATION

 Organisasi nonprofit dan pemerintah (NPGOs) perlu memiliki strategi dan sistem pengukuran untuk
berkomunikasi dan membantu menerapkan strategi mereka.
 Balanced scorecard NPGO hanya berfokus pada financial performances, seperti funds appropiated,
donasi, pengeluaran, dan rasio biaya operasional.
 Keberhasilan NPGO diukur dari efektifitas memberikan manfaat kepada konstituen, bukan
kemampuan mereka mengumpulkan uang atau dengan membuat balance anggaran mereka.
BARRIERS TO EFFECTIVE USE OF THE BALACED SCORECARD

 Senior manajer tidak berkomitmen


 Tanggung jawab kinerja tidak dipilah
 Solusi yang dirancang berlebihan atau kinerja yang disusun hanya dapat berlaku di event tertentu
 Balaced scorecard diperlakukan seperti sistem atau project konsultasi.

Anda mungkin juga menyukai