Anda di halaman 1dari 3

BAB 7

STRATEGI DASAR PERENCANAAN PAJAK: REFUNDING PREMIUM DEBT,


DISCOUNTED DEBT, AND DEFEASANCE
Menurut [ CITATION Har131 \l 1033 ] , mekanisme pendanaan utang kembali (debt refunding)
merupakan mekanisme penarikan kembali sekuritas utang sebelum jatuh tempo dengan
menerbitkan / menjual utang yang baru dan melunasi utang lamanya dengan dana yang
diperoleh.
Biaya Bunga sebagai Biaya Fiskal dan Biaya Modal
Biaya bunga berbeda dengan biaya modal ekuitas, dimana biaya modal ekuitas yang
diberikan ke pemilik saham tidak dapat diperlakukan sebagai biaya fiskal. Lain halnya dengan
biaya bunga, yang merupakan imbalan ke pihak kreditur atas utang perusahaan, dapat
diperlakukan sebagai biaya fiskal yang dapat memberikan penghematan pajak. Argumen tersebut
dapat diperkuat dengan melihat dampaknya, dimana utang membuat biaya modalnya relative
lebih kecil daripada biaya modal dari pendanaan selain utang. Oleh karena itu, semakin besar
proporsi utang pada struktur modal, semakin besar penghematan pajak yang dapat dilakukan
perusahaan dan semakin besar pula imbalan yang dapat direalisasikan perusahaan ke pemodal.
Di sisi lain, perlu menjadi perhatian bahwa biaya bunga termasuk biaya fiskal bersifat
mengurangi kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen ke pemegang saham. Sehingga
timbul pertanyaan mengenai siapa pemilik perusahaan (kreditor/pemegang saham), apabila
dalam perusahaan itu perbandingan utangnya lebih besar dalam struktur modal. Bahkan dengan
pemberian tarif pajak yang lebih kecil pun juga tidak mempengaruhi berkurangnya kemampuan
perusahaan dalam memberikan imbalan pada pemodal. Justru semakin meningkatnya ROA,
kemampuan perusahaan dalam memberikan imbalan akan mengalami kenaikan. Serta
perusahaan perlu juga untuk memilih tarif suku bunga yang tepat sehingga dapat membantu
perusahaan dalam meningkatkan imbalannya pada pemegang saham
Refunding High-Coupon Debt
Penerbitan sekuritas utang yang baru dianggap lebih profitable apabila suku bunga yang
dikenakan di sekuritas yang baru dibawah suku bunga utang lama. Hal tersebut dikarenakan
upaya penerbitan sekuritas baru mengeluarkan beberapa biaya, seperti pembayaran premium
bagi sekuritas utang yang hampir jatuh tempo dan biaya penerbitan sekuritas utang baru beserta
konsekuensi pajaknya.
Jadi, perusahaan harus melakukan pendanaan kembali utangnya jika terdapat after-tax debt
service requirements pada sekuritas utang baru yang sama dengan sekuritas utang lama dan
terdapat surplus yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham dari pengurangan biaya
pembayaran utang lama dan penerbitan utang baru,
Discounted Cash Flow Analysis
Berbeda dengan keputusan investasi yang menyangkut pembelian dan pengadaan aset
tetap, keputusan pendanaan kembali utang akan menyangkut restrukturisasi utang perusahaan.
Faktor diskonto yang harus digunakan, yakni faktor diskonto dari suku bunga utang baru (net
sesudah pajak) untuk analisis pendanaan utang kembali dan faktor diskonto biaya modal
perusahaan (net sesudah pajak) untuk menganalisis investasi.
Pendanaan kembali suatu utang dengan suku bunga tinggi high coupon debt dapat
dianalisis dengan biaya pendanaan kembali (premi pelunasan utang lama, biaya penerbitan dan
penjualan sekuritas utang baru, biaya pelunasan utang lama, dan biaya untuk informasi tentang
suku bunga utang yang baru) dan manfaat dari pendanaan kembali utang dengan suku bunga
tinggi. Kemudian setelah dianalisis perlu untuk dilakukan evaluasi debt service requirements
utang yang baru.Dari segi laporan keuangan, pendanaan kembali high-coupon debt dapat
dipastikan menimbulkan kerugian komersial yang tidak akan bernilai ekonomik apabila nilai
tunai pendanaan kembali menghasilkan NPV yang positif (NPV>0).
Break-Even Approach
Selanjutnya, diperlukan analisis terkait pertimbangan waktu pelaksanaan pendanaan
kembali sekuritas utang, salah satunya dengan pendekatan break-even refunding rate (BERR)
yang dapat mengatasi masalah penundaan waktu pendanaan kembali utang dan membantu
perusahaan menentukan sebaiknya menerbitkan sekuritas utang jangka panjang atau menengah.
Menurut [ CITATION Har131 \l 1033 ] analisis BERR adalah suatu pendekatan analisis yang
menentukan suku bunga sekuritas utang baru yang membuat total biaya bunga (sesudah pajak)
dari utang yang baru menjadi ekuivalen dengan total biaya bunga (sesudah pajak) apabila
perusahaan tetap mempertahankan sekuritas utang lama hingga tanggal jatuh tempo.
Refunding Discounted Debt
Refunding discounted debt idalah suatu kegiatan pendanaan kembali sekuritas utang dengan suku
bungan di bawah suku bunga yang berlaku di pasar modal. Profitabilitas refunding discounted
debt ini sangat bergantung pada pajak penghasilan, dimana keuntungan biasanya dihasilkan dari
adanya kenaikan penghematan pajak atas kenaikan biaya bunga.
Jenis Pendanaan Kembali Sumber Profitabilitas
High-coupon Debt Pelunasan sekutiras utang lama dengan harga opsi di bawah
harga pasar
Discounted Debt Kenaikan debt service payments yang tax deductible
(kenaikan pengehematan pajak atas kenaikan biaya bunga)
Manfaat refunding discounted debt diperoleh apabila pada kondisi perusahaan dapat
menerbitkan sekuritas utang baru yang mempunyai after tax debt service requirements yang
sama dengan sekuritas utang lamanya dan pada kondisi setelah pembayaran biaya pelunasan
sekuritas utang lama serta biaya penerbitan sekuritas utang baru.
DEBT DEFEASANCE
Menurut [ CITATION Har131 \l 1033 ], debt defeasance merupakan upaya pelunasan utang
dengan menyisihkan dana yang cukup untuk membayar kewajiban yang berkaitan dengan utang
tersebut secara tepat waktu di kemudian hari. Tipe dari debt defeasance, yaitu novation atau
legal defeasance dan in-substance atau economic defeasance. Letak perbedaan antara keduanya
terdapat pada cara penyelesaian kewajiban membayar utang dan dari tujuan pengahapusan nilai
buku utang tersebut. Jika novation atau legal defeasance, seluruh kewajiban untuk membauar
terkait dengan sekuritas utang diselesaikan secara legal dan diikuti dengan penghapusan nilai
buku utang dari catata pembukuan perusahaan untuk tujuan baik pelaporan keuangan fiskal
maupun pelaporan keuangan komersial. Sementara itu, in-substance atau economic
defeasance, penghapusan nilai buku utang hanya untuk tujuan pelaporan keuangan komersial;
kewajiban untuk menyelesaikan utang tidak secara legal dan dihapuskan dari catatan
pembukuan untuk tujuan pelaporan keuangan fiskal. Cara untuk melakukan defeasance adalah
dengan membeli sekuritas utang pemerintah sebagai suatu investasi dengan dana yang berasal
dari excess cash atau dari dana yang dimipun melaui penerbitan sekurtas utang atau sekuritas
saham yang baru,
Debt Restructuring (Private Debt)
Pengelolaan private debt tidak dapat dilakukan dengan debt defeasance dan debt
refunding, sehingga peluang yang dapat diaplikasikan yakni dengan melakukan restrukturisasi
utang yang memerlukan kesepakatan antara kreditur dan debitur; dan biasanya hanya dilakukan
saat debitur kesulitan financial sehingga tidak memungkinkan lagi baginya membayar kembali
pokok pinjaman beserta bunganya tepat waktu.
REFERENSI

Harnanto. Perencanaan Pajak. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2013.

Anda mungkin juga menyukai