STRATEGI DASAR PERENCANAAN PAJAK: REFUNDING PREMIUM DEBT,
DISCOUNTED DEBT, AND DEFEASANCE Menurut [ CITATION Har131 \l 1033 ] , mekanisme pendanaan utang kembali (debt refunding) merupakan mekanisme penarikan kembali sekuritas utang sebelum jatuh tempo dengan menerbitkan / menjual utang yang baru dan melunasi utang lamanya dengan dana yang diperoleh. Biaya Bunga sebagai Biaya Fiskal dan Biaya Modal Biaya bunga berbeda dengan biaya modal ekuitas, dimana biaya modal ekuitas yang diberikan ke pemilik saham tidak dapat diperlakukan sebagai biaya fiskal. Lain halnya dengan biaya bunga, yang merupakan imbalan ke pihak kreditur atas utang perusahaan, dapat diperlakukan sebagai biaya fiskal yang dapat memberikan penghematan pajak. Argumen tersebut dapat diperkuat dengan melihat dampaknya, dimana utang membuat biaya modalnya relative lebih kecil daripada biaya modal dari pendanaan selain utang. Oleh karena itu, semakin besar proporsi utang pada struktur modal, semakin besar penghematan pajak yang dapat dilakukan perusahaan dan semakin besar pula imbalan yang dapat direalisasikan perusahaan ke pemodal. Di sisi lain, perlu menjadi perhatian bahwa biaya bunga termasuk biaya fiskal bersifat mengurangi kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen ke pemegang saham. Sehingga timbul pertanyaan mengenai siapa pemilik perusahaan (kreditor/pemegang saham), apabila dalam perusahaan itu perbandingan utangnya lebih besar dalam struktur modal. Bahkan dengan pemberian tarif pajak yang lebih kecil pun juga tidak mempengaruhi berkurangnya kemampuan perusahaan dalam memberikan imbalan pada pemodal. Justru semakin meningkatnya ROA, kemampuan perusahaan dalam memberikan imbalan akan mengalami kenaikan. Serta perusahaan perlu juga untuk memilih tarif suku bunga yang tepat sehingga dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan imbalannya pada pemegang saham Refunding High-Coupon Debt Penerbitan sekuritas utang yang baru dianggap lebih profitable apabila suku bunga yang dikenakan di sekuritas yang baru dibawah suku bunga utang lama. Hal tersebut dikarenakan upaya penerbitan sekuritas baru mengeluarkan beberapa biaya, seperti pembayaran premium bagi sekuritas utang yang hampir jatuh tempo dan biaya penerbitan sekuritas utang baru beserta konsekuensi pajaknya. Jadi, perusahaan harus melakukan pendanaan kembali utangnya jika terdapat after-tax debt service requirements pada sekuritas utang baru yang sama dengan sekuritas utang lama dan terdapat surplus yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham dari pengurangan biaya pembayaran utang lama dan penerbitan utang baru, Discounted Cash Flow Analysis Berbeda dengan keputusan investasi yang menyangkut pembelian dan pengadaan aset tetap, keputusan pendanaan kembali utang akan menyangkut restrukturisasi utang perusahaan. Faktor diskonto yang harus digunakan, yakni faktor diskonto dari suku bunga utang baru (net sesudah pajak) untuk analisis pendanaan utang kembali dan faktor diskonto biaya modal perusahaan (net sesudah pajak) untuk menganalisis investasi. Pendanaan kembali suatu utang dengan suku bunga tinggi high coupon debt dapat dianalisis dengan biaya pendanaan kembali (premi pelunasan utang lama, biaya penerbitan dan penjualan sekuritas utang baru, biaya pelunasan utang lama, dan biaya untuk informasi tentang suku bunga utang yang baru) dan manfaat dari pendanaan kembali utang dengan suku bunga tinggi. Kemudian setelah dianalisis perlu untuk dilakukan evaluasi debt service requirements utang yang baru.Dari segi laporan keuangan, pendanaan kembali high-coupon debt dapat dipastikan menimbulkan kerugian komersial yang tidak akan bernilai ekonomik apabila nilai tunai pendanaan kembali menghasilkan NPV yang positif (NPV>0). Break-Even Approach Selanjutnya, diperlukan analisis terkait pertimbangan waktu pelaksanaan pendanaan kembali sekuritas utang, salah satunya dengan pendekatan break-even refunding rate (BERR) yang dapat mengatasi masalah penundaan waktu pendanaan kembali utang dan membantu perusahaan menentukan sebaiknya menerbitkan sekuritas utang jangka panjang atau menengah. Menurut [ CITATION Har131 \l 1033 ] analisis BERR adalah suatu pendekatan analisis yang menentukan suku bunga sekuritas utang baru yang membuat total biaya bunga (sesudah pajak) dari utang yang baru menjadi ekuivalen dengan total biaya bunga (sesudah pajak) apabila perusahaan tetap mempertahankan sekuritas utang lama hingga tanggal jatuh tempo. Refunding Discounted Debt Refunding discounted debt idalah suatu kegiatan pendanaan kembali sekuritas utang dengan suku bungan di bawah suku bunga yang berlaku di pasar modal. Profitabilitas refunding discounted debt ini sangat bergantung pada pajak penghasilan, dimana keuntungan biasanya dihasilkan dari adanya kenaikan penghematan pajak atas kenaikan biaya bunga. Jenis Pendanaan Kembali Sumber Profitabilitas High-coupon Debt Pelunasan sekutiras utang lama dengan harga opsi di bawah harga pasar Discounted Debt Kenaikan debt service payments yang tax deductible (kenaikan pengehematan pajak atas kenaikan biaya bunga) Manfaat refunding discounted debt diperoleh apabila pada kondisi perusahaan dapat menerbitkan sekuritas utang baru yang mempunyai after tax debt service requirements yang sama dengan sekuritas utang lamanya dan pada kondisi setelah pembayaran biaya pelunasan sekuritas utang lama serta biaya penerbitan sekuritas utang baru. DEBT DEFEASANCE Menurut [ CITATION Har131 \l 1033 ], debt defeasance merupakan upaya pelunasan utang dengan menyisihkan dana yang cukup untuk membayar kewajiban yang berkaitan dengan utang tersebut secara tepat waktu di kemudian hari. Tipe dari debt defeasance, yaitu novation atau legal defeasance dan in-substance atau economic defeasance. Letak perbedaan antara keduanya terdapat pada cara penyelesaian kewajiban membayar utang dan dari tujuan pengahapusan nilai buku utang tersebut. Jika novation atau legal defeasance, seluruh kewajiban untuk membauar terkait dengan sekuritas utang diselesaikan secara legal dan diikuti dengan penghapusan nilai buku utang dari catata pembukuan perusahaan untuk tujuan baik pelaporan keuangan fiskal maupun pelaporan keuangan komersial. Sementara itu, in-substance atau economic defeasance, penghapusan nilai buku utang hanya untuk tujuan pelaporan keuangan komersial; kewajiban untuk menyelesaikan utang tidak secara legal dan dihapuskan dari catatan pembukuan untuk tujuan pelaporan keuangan fiskal. Cara untuk melakukan defeasance adalah dengan membeli sekuritas utang pemerintah sebagai suatu investasi dengan dana yang berasal dari excess cash atau dari dana yang dimipun melaui penerbitan sekurtas utang atau sekuritas saham yang baru, Debt Restructuring (Private Debt) Pengelolaan private debt tidak dapat dilakukan dengan debt defeasance dan debt refunding, sehingga peluang yang dapat diaplikasikan yakni dengan melakukan restrukturisasi utang yang memerlukan kesepakatan antara kreditur dan debitur; dan biasanya hanya dilakukan saat debitur kesulitan financial sehingga tidak memungkinkan lagi baginya membayar kembali pokok pinjaman beserta bunganya tepat waktu. REFERENSI