Anda di halaman 1dari 7

CONTOH PENERAPAN

PSAK 72
CONTOH(A) – Imbalan Variabel

• Entitas pada 1 Januari 20X0 menandatangani perjanjian akan


mengalihkan dua produk A dan B yang dapat dibedakan. Imbalan yang
dijanjikan sebesar Rp 5.000 ditambah imbalan variabel sebesar Rp1.000.
Berdasarkan estimasi probabilitas bahwa imbalan tersebut akan
diterima sangat besar, sehingga entitas memasukkan imbalan variabel
tersebut dalam nilai transaksi. Produk A memiliki harga jual yang sama
dengan produk B. Produk A diserahkan pada awal kontrak sedangkan
produk B diselesaikan pada 31 Maret 20X0.
• Bagaimana pengakuan pendapatan untuk produk A saat awal kontrak.
• Pengakuan pendapatan akan dilakukan untuk produk A yang
penyelesaikan kewajibannya terjadi di awal kontrak. Nilai pengakuan
sebesar harga transaksi yang dialokasikan untuk produk tersebut.
• Harga transaksi 5.000 + 1.000 = 6.000
• Produk A = 50% x 6.000 = 3.000

2
CONTOH(B) – Imbalan Modikasi Kontrak

• Melanjutkan soal sebelumnya, pada 1 Februari kontrak dimodifikasi.


Entitas diminta untuk mengalihkan produk C yang akan dikirimkan pada
30 Mei 20X0. Harga kontrak naik sebesar Rp2.000 yang tidak
mencerminkan harga jual berdiri sendiri produk C.
• Entitas mengakui modifikasi kontrak tersebut sebagai terminasi kontrak
dan pembuatan kontrak baru untuk mengirimkan produk B dan C,
karena kedua produk tersebut dapat dibedakan namun tambahan nilai
kontrak bukan harga jual yang berdiri sendiri.
• Harga jual berdiri sendiri produk B dan C sama.
• Bagaimana pengakuan pendapatan untuk produk B saat penyelesaian
kewajiban pada tanggal 31 Maret 20X0.
• Nilai transaksi untuk produk B dan C sebesar Rp3000 + Rp 2.000 =
Rp5.000
• Karena nilainya sama maka pengakuan pendapatan untuk Produk B =
50% x 5.000 = 2.500

3
CONTOH(C) – Modifikasi Imbalan Variabel

• Melanjutkan contoh B, misalnya tanggal 1 Maret (setelah modifikasi kontrak dan


sebelum pengiriman produk B), imbalan variabel berubah menjadi Rp1.400 sehingga
terdapat kenaikan sebesar imbalan variabel sebesar Rp400. Imbalan variabel tersebut
diperkirakan akan diterima sehingga akan mempengaruhi nilai transaksi.
• Walaupun entitas mengakui modifikasi kontrak tersebut sebagai terminasi kontrak
dan pembuatan kontrak baru, namun kenaikan harga transaksi Rp400 tersebut
diatribusikan ke dalam imbalan variabel yang dijanjijan sebelum modifikasi. Sehingga
perubahan harga transaksi tersebut dialokasikan untuk produk A dan B dengan cara
yang sama.
• Entitas mengakui pendapatan Rp200 sebagai tambahan pendapatan untuk
pengiriman produk A, pada saat terjadikan modifikasi kontrak.
• Selanjutnya tambahan pendapatan Rp 200 akan menambah nilai transaksi untuk
mengirimkan produk B dan C.
• Penyesuaian pendapatan produk A sebesar Rp 200 tanggal 1 Maret
• Pengakuan pendapatan pada 31 Maret adalah:
• Nilai transaksi untuk produk B dan C sebesar Rp3000 + Rp 2.000 + Rp200 = Rp5.200
• Karena nilainya sama maka pengakuan pendapatan untuk Produk B = 50% x 5.200 =
2.600

4
CONTOH(D) – Imbalan tidak didasarkan harga kontrak tertulis

• Entias menjual produk paket internet dalam satu tahun kepada desa
sebanyak 2.000 unit dengan imbalan total yang dijanjikan sebesar
Rp2miliar. Ini adalah penjualan pertama entitas pada desa, dan
termasuk dalam program digitalisasi desa. Karena masih program
pertama tidak seluruh desa dapat membayar imbalan tersebut karena
belum tersedia anggarannya.
• Entitas memperkirakan hanya dapat menagih imbalan tersebut dari 80%
desa yang telah dipasangi internet.
• Entitas mengakui pendapatannya sebesar 80%xRp2miliar = Rp 1,6Miliar

5
CONTOH(D) – Imbalan tidak didasarkan harga kontrak tertulis

• Entitas menyepakati kontrak 3 tahun untuk penyediaan jasa call center. Pelanggan
membayar Rp30juta per tahun. Harga jual beridiri sendiri setiap tahun Rp 30juta.
• Entitas mengakui pendapatan Rp 30 juta pada tahun pertama dan kedua.
• Pada akhir tahun kedua, kontrak dimodifikasi dan fee untuk tahun ketiga dikurangi sehingga
menjadi Rp24juta. Sebagai tambahan, pelanggan setuju untuk untuk memperpanjang
kontrak untuk tiga tambahan dengan imbalan total sebesar Rp60juta, dengan nilai per
tahun sama sebesar Rp 20juta pada tahun keempat, lima dan enam.
• Setelah modifikasi, kontrak memiliki empat tahun tersisa dengan total imbalan sebesar
Rp84juta. Harga jual berdiri sendiri jasa pada awal tahun ketiga sebesar Rp24juta per tahun.
• Harga jual berdiri sendiri entitas pada awal tahun ketiga, dikali dengan jumlah tahun tersisa
untuk menyediakan jasa, dianggap sebagai estimasi yang sesuai dengan harga jual berdiri
sendiri kontrak beberapa tahun (multi-year contract) (yaitu harga jual berdiri sendiri adalah
4 tahun x Rp24juta per tahun = Rp96juta.
• Jasa yang diberikan tiap tahun dapat dibedakan namun merupakan kontrak dengan
penyelesaian kewajiban tunggal, yang memiliki pengalihan yang sama.
• Setelah terminasi kontrak pendapatan yang diakui sebesar Rp84:4 = Rp21juta per tahun.
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Anda mungkin juga menyukai