Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

DIIT HIPERTENSI PADA LANSIA

OLEH :
NURUL HIDAYAH S.Kep
( 018.02.0849)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diit Hipertensi


Sasaran : Lansia di dusun kebun indah
Hari/Tanggal : sabtu, 6 januari 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Dusun kebun indah

A. ANALISA SITUASI
1. Peserta
Peserta yang akan diberikan pendidikan kesehatan adalah lansia
Dusun Kebon indah Desa Sesela Kecamatan Gunung Sari dengan jumlah
5 orang yang terdiri dari 2 laki laki dan 3 perempuan, rata-rata umur lansia
berkisar antara 50-70 tahun dan sebelumnya belum pernah memiliki
pengetahuaan tentang diit hipertensi

1. KELAS/RUANGAN
a. Ukuran ruang / kelas 4x6
b. Keadaan penerangan dan ventilasi baik dan terang
c. Prasarana yang tersedia leaflet

2. PENGAJAR / FASILITATOR
Pendidikan kesehatan ini akan diberikan oleh mahasiswa profesi ners
STIKES Mataram angkatan XIII A.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang diit penderita
hipertensi, peserta diharapkan mampu melakukan perawatan dengan
menyediakan makanan sehat sesuai diit hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan peserta diharapkan
mampu :
a. Menyebutkan pola makan sehat untuk mencegah hipertensi
b. Menyebutkan prinsip diit pada penderita hipertensi
c. Menyebutkan makanan yang harus dihindari atau dibatasi bagi
penderita hipertensi
d. Menjelaskan cara memasak bagi penderita hipertensi

C. Materi (terlampir)
1. Pola makan sehat untuk mencegah hipertensi
2. Prinsip diet pada penderita hipertensi
3. Makanan yang harus dihindari atau dibatasi bagi penderita hipertensi
4. Cara memasak bagi penderita hipertensi

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

E. Media
1. Leaflet
F. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan
Tahap/waktu
Fasilitator Peserta
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
3 menit 2. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri. 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan judul materi dan dan mencatat.
tujuan yang harus dicapai
peserta didik.
Pelaksanaan 1. Mengajukan pertanyaan awal 1. Menjawab
15 menit tentang pengetahuan pertanyaan
mengenai diit hipertensi.
2. Memberikan reinforcement
positif.
3. Menyebutkan pola makan 2. Tersenyum
sehat untuk mencegah
hipertensi.
4. Menyebutkan prinsip diet 3. Mendengarkan
pada penderita hipertensi. penjelasan.
5. Menyebutkan makanan yang
harus dihindari atau dibatasi
bagi penderita hipertensi. 4. Mendengarkan
6. Menjelaskan cara memasak penjelasan.
bagi penderita hipertensi.
7. Memberikan kesempatan 5. Mendengarkan
pada peserta untuk bertanya. penjelasan.

6. Mendengarkan
penjelasan.

7. Bertanya dan
mendengarkan
jawaban
Evaluasi 1. Mengajukan pertanyaan 1. Menjawab
10 menit tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan kepada peserta
didik.
2. Memberikan reinforcement
positif.
Penutup 1. Menyimpulkan materi yang 1. Memperhatika
2 menit telah diberikan. n
2. Menutup dengan salam.
2. Menjawab
salam.
G. Evaluasi
1. Standar Evaluasi
a. Peserta dapat menyebutkan Pola makan sehat untuk mencegah
hipertensi
b. Peserta dapat menyebutkan Prinsip diet pada penderita hipertensi
c. Peserta dapat menyebutkan Makanan yang harus dihindari atau
dibatasi bagi penderita hipertensi
d. Peserta dapat menyebutkan Cara memasak bagi penderita hipertensi

2. Pertanyaan evaluasi
a.Sebutkan Pola makan sehat untuk mencegah hipertensi
b. Sebutkan Prinsip diet pada penderita hipertensi
c.Sebutkan Makanan yang harus dihindari atau dibatasi bagi penderita
hipertensi
d. Sebutkan Cara memasak bagi penderita hipertensi
H. SUMBER KEPUSTAKAAN
DIIT PENDERITA HIPERTENSI

A. Cara Mengatur Diet Untuk Penderita Hipertensi


Cara mengatur diit hipertensi adalah dengan:
1. Memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang
(merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain yang tidak asin atau
mengandung sedikit garam natrium.
2. Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa.
3. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk
menghindari penggunaan garam yang berlebih.
4. Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan
garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.
5. Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120–175 mEq/hari)
dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu,
pemberian kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium
akibat dan rendah natrium. Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang
(50 gram) dari apel (159 mg kalium), jeruk (250 mg kalium), tomat (366
mg kalium), pisang (451 mg kalium) kentang panggang (503 mg kalium)
dan susu skim 1 gelas (406 mg kalium).
6. Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan mengobati hipertensi: 2-
3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat
memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan kalsium
perhari rata-rata 808 mg.

B. Pola Makan Sehat Untuk Mencegah Hipertensi


Untuk mencegah timbulnya hipertensi adalah mengurangi konsumsi
lemak yang berlebih disamping pemberian obat-obatan bilamana diperlukan.
Pembatasan konsumsi lemak sebaiknya dimulai sejak dini sebelum
hipertensi muncul, terutama pada orang-orang yang mempunyai riwayat
keturunan hipertensi dan pada orang menjelang usia lanjut. Sebaiknya mulai
umur 40 tahun pada wanita agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi
lemak pada usia mendekati menopause.
Prinsip utama dalam melakukan pola makan sehat adalah “gizi
seimbang”, dimana mengkonsumsi beragam makanan yang seimbang dari
“kuantitas” dan “kualitas” yang terdiri dari:
1. Sumber karbohidrat : biji-bijian.
2. Sumber protein hewani : ikan, unggas, daging putih, putih telur, susu
rendah/bebas lemak.
3. Sumber protein nabati : kacang-kacangan dan polong polongan serta
hasil olahannya.
4. Sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah-buahan segar.

C. Prinsip Diet Pada Penderita Hipertensi


a. Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
b. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.
c. Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis
makanan dalam daftar diet.
Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang
terdapat dalam hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Salah satu sumber utama garam natrium adalah garam
dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari
¼-½ sendok teh/hari atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium.

D. Makanan Yang Harus Dihindari Atau Dibatasi


1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
craker, keripik dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran
serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber
protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah
(sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal,
tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung
garam natrium.
7. Kopi, Merokok, Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti
durian, tape.

E. Cara Memasak Untuk Mengeluarkan Garam Natrium


1. Pada ikan asin di rendam dan di cuci terlebih dahulu
2. Untuk mengeluarkan garam natrium dari margarine dengan mencampur
margarine dengan air, lalu masak sampai mendidih, margarine akan
mencair dan garam natrium akan larut dalam air. Dinginkan cairan
kembali dengan memasukkan panci kedalam kulkas. Margarine akan keras
kembali dan buang air yang mengandung garam natrium. Lakukan ini 2
kali.

DAFTAR PUSTAKA

Djaeni, Achmad. 1985. Ilmu Gizi. Jakarta : Persagi


Oswari, Liniyanti. 1992. Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi
Edisi II. Jakarta : Hipokrates

Anda mungkin juga menyukai