Anda di halaman 1dari 11

KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

JALAN IMAM BONJOL NO. 29

Telp. 31937223 Fax. 3157759

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEMBERIAN SERTIFIKAT KEPADA ANGGOTA DAN SEKRETARIAT
PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, ANGGOTA DAN SEKRETARIAT
PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, KELOMPOK PENYELENGGARA
PEMUNGUTAN SUARA DAN PETUGAS KETERTIBAN TPS, ANGGOTA DAN
SEKRETARIAT PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI DAN KELOMPOK
PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI PADA PEMILU
2019

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
(1). Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum;
(2). Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
(3). Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2018 tentang Katalog Elektronik
(4). Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2018
tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan
Umum;
(5). Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 999/HK.03.1-
Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi
Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;
(6). Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 32 Tahun 2014
tentang Penghargaan Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum,
menyatakan Ketentuan Lebih lanjut tentang penerima, desain
dan tatacara penyerahan Penghargaan atas Partisipasi
Penyelenggaraan Pemilu
(7). Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan
Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota

1
menyatakan KPU menetapkan pedoman teknis tentang tata cara
pemberian penghargaan.
2. Gambaran Umum
Pemilihan Umum secara langsung oleh rakyat merupakan
sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan
pemerintahan Negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Penyelenggaraan Pemilihan Umum secara langsung, bebas, rahasia,
jujur dan adil dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh
penyelenggara Pemilihan Umum yang mempunyai integritas,
profesionalitas, dan akuntabilitas.
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara
(PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia
Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) merupakan penyelenggara
pemilu yang memegang peranan penting dalam mensukseskan
Penyelenggaraan Pemilihan Umum yang berkualitas. PPK, PPS, KPPS,
PPLN dan KPPSLN bertindak sebagai ujung tombak pelaksanaan
Pemilu Tahun 2019. Pelaksanaan Pemilu 2019 sangat bergantung
pada kinerja anggota dan sekretariat PPK, PPS, KPPS, PPLN dan
KPPSLN yang bertugas langsung bersentuhan dengan para pemilih.
PPK, PPLN dan PPS bertugas sejak proses pendataan pemilih hingga
rekapitulasi hasil penghitungan suara. Sedangkan KPPS dan KPPSLN
meskipun hanya bertugas selama satu bulan, namun memiliki peran
vital dalam menjalankan tugas pemungutan dan penghitungan suara
di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pemilu Serentak 2019 sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal
dan berlangsung relatif tanpa kendala yang berarti. Hal itu tidak akan
terjadi tanpa kehadiran para anggota dan sekretariat PPK, PPS, KPPS,
PPLN dan KPPSLN. Untuk itu, KPU sebagai lembaga penyelenggara
Pemilu yang permanen perlu memberikan apresiasi kepada para
anggota dan sekretariat PPK, PPS, KPPS, PPLN dan KPPSLN sebagai
tanda bukti pengabdian mereka kepada negara dalam
menyelenggarakan Pemilu 2019.

2
B. Maksud dan Tujuan
Tujuan pemberian sertifikat kepada anggota dan sekretariat PPK,
PPS, KPPS, PPLN dan KPPSLN adalah:
1. Memberikan penghargaan kepada anggota dan sekretariat PPK, PPS,
KPPS, PPLN dan KPPSLN yang dianggap berjasa melaksanakan teknis
Pemilu Tahun 2019; dan
2. Memberikan citra kepada Anggota dan Sekretariat PPK, PPS, KPPS,
PPLN dan KPPSLN yang bersifat adhoc, merupakan bagian dari KPU
secara kelembagaan.

C. Penerima Manfaat
Manfaat pemberian sertifikat khususnya Kepada Badan Adhoc akan
menjadi motovasi bagi para penyelenggara Pemilu dan Pemilihan untuk
lebih baik lagi dalam menyelenggarakan Pemilu dan Pemilihan di masa
yang akan datang. Pemberian sertifikat juga menjadi bentuk Apresiasi,
Dedikasi para Penyelenggara dalam proses pelaksanaan Pemilu dan
Pemilihan di setiap tingkatan

D. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan Kegiatan


Pengadaan logistik Pemilu khususnya pemberian sertifikat
melalui katalog elektronik merupakan salah satu upaya KPU dalam
rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan
akuntabilitas Pengadaan Logistik Pemilu 2019. Pengusulan
perlengkapan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada kedalam katalog
elektronik tersebut dilakukan oleh KPU kepada LKPP. Dalam rangka
pengusulan tersebut, KPU diwajibkan menyediakan data-data
dukung terkait rencanan kebutuhan (volume, anggaran, waktu
barang/jasa digunakan), spesifikasi teknis, Harga Perkiraan Sendiri
(HPS), persyaratan penyedia, dan kontrak pengadaan tahun
sebelumnya (apabila ada).
Proses selanjutnya, mulai dari penilaian kelayakan barang/jasa
dalam katalog elektronik, pembentukan kelompok kerja (pokja)
3
katalog (yang terdiri dari KPU dan LKPP) menjadi kewenangan LKPP.
Setelah dibentuk Pokja Katalog oleh Kepala LKPP, selanjutnya Pokja
Katalog melakukan proses pemilihan penyedia katalog secara
mandiri. Proses pemilihan penyedia juga didampingi oleh tim Probity
Audit yang terdiri dari Auditor LKPP, Auditor KPU dan Auditor Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan
proses pelaksanaan pemilihan dapat berjalan sesuai ketentuan
pengadaan barang/jasa Pemerintah.
Setelah proses pemilihan penyedia, kemudian terhadap
penyedia-penyedia terpilih dilakukan penandatanganan kontrak
katalog dengan Kepala LKPP. Proses penandatanganan kontrak
katalog kemudian dilanjutkan oleh proses penayangan katalog, yaitu
pencantuman barang/jasa pada laman katalog.lkpp.go.id. Setelah
barang/jasa berhasil ditayangkan, maka pihak pengguna dalam hal
ini satuan kerja KPU dapat langsung melakukan pemesanan atau
pembelian secara online (e-purchasing).
Untuk mendorong kelancaran tahapan kegiatan penyusunan
katalog tersebut diatas, KPU sebagai pihak pengusul katalog
elektronik menyediakan dukungan dalam bentuk fasilitasi kegiatan
dan anggaran berupa rapat, konsinyering, perjalanan dinas dan
sebagainya sehingga tahapan kegiatan penyusunan katalog
elektronik dapat terlaksana.
Setelah proses e-purchasing oleh masing-masing satuan kerja,
selanjutnya kontrak dan pelaksanaan pekerjaan oleh penyedia
katalog dan satuan kerja KPU harus dilakukan seseuai lingkup dan
metode pelaksanaan yang ditetapkan oleh PPK satuan kerja KPU.
Dalam rangka proses penyediaan sertifikat, lingkup dan metode
pelaksanaan sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Penyiapan bahan baku serta pracetak, kertas yang akan
digunakan untuk mencetak sertifikat harus sesuai dengan
ketentuan dan sebelum mencetak sertifikat dalam jumlah yang
dipesan harus terlebih dahulu dimintakan persetujuan
(approval) master cetakan kepada KPU.

4
b. Pencetakan dan pemotongan, cetak sertifikat harus sesuai
dengan master cetakan yang telah di-approval oleh KPU dan
dipastikan ukuran dan gradasi warna sesuai.
c. Pensortiran, sebelum proses pengepakan sertifikat dilakukan
proses sortir untuk memastikan kondisi sertifikat baik dan tepat
jumlah.
d. Pengepakan, dengan ketentuan pengepakan :
1) Boks untuk packing
- Bahan : Karton Double Wall
- Ukuran : menyesuaikan
2) Jumlah per pak sebanyak 2.000 lembar
3) Bungkus kantung plastik Sertifikat:
a) Setiap 500 (lima ratus) lembar sertifikat dimasukan ke
dalam kantong plastik putih transparan;
b) Setiap 5 (lima) pak kantong plastik (500 lembar
sertifikat) dimasukan ke dalam kantong plastik besar,
kemudian dimasukan/dikemas dalam boks (double
wall), kemudian ditutup rapi, dilakban, dan strapping
band menyilang serta diberikan label atau sejenisnya
sebagai identitas jumlah dan lokasi tujuan.
4) Setiap boks (double wall) Kabupaten/Kota disusun terpisah
dalam masing-masing palet berdasarkan alokasi titik
pengiriman.
5) Kemudian dilakukan proses loading barang ke armada
distribusi.
e. Pendistribusian dengan ketentuan:
1) Penyedia berkewajiban menjamin keamanan isi muatan
dengan menggunakan moda transportasi yang memenuhi
standar layak jalan (untuk moda transportasi darat
menggunakan mobil box atau kontainer);
2) Penyedia berkewajiban menginformasikan jadwal
pengiriman dan progress pengiriman perhari kepada KPU
RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota
tujuan. Penyampaian informasi menggunakan teknologi

5
informasi (Aplikasi monitoring distribusi) yang telah
disediakan oleh KPU;
3) Penyedia berkewajiban menginformasikan rencana jadwal
kedatangan barang minimal 1 (satu) hari sebelum
kedatangan kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota tujuan;
4) Penyedia mengirimkan sertifikat menggunakan perusahaan
ekspedisi yang mendukung dan/atau armada yang
didaftarkan dalam surat pernyataan penggunaan armada
sendiri;
5) Penyedia berkewajiban mengasuransikan seluruh muatan
sertifikat yang dikirim; dan
6) Apabila sertifikat rusak dalam perjalanan, penggantian
sertifikat menjadi tanggung jawab penyedia.
f. Bongkar sertifikat dengan ketentuan:
1) Sertifikat yang telah sampai di titik pengiriman KPU/KIP
Kabupaten/Kota dibongkar oleh tenaga bongkar yang
disediakan oleh penyedia ekspedisi.
2) Penyedia ekspedisi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota
menandatangi tanda terima sertifikat.
3) Tanda terima sertifikat dihitung berdasarkan jumlah
lembar yang tercantum dalam box/kardus sertifikat.
4) Berita Acara Serah Terima Barang (BAST) diterbitkan
setelah dilakukan sortir dan penghitungan Sertifikat.
5) Serah terima dan bongkar muat sertifikat pada gudang KPU
Kabupaten/Kota dilakukan pada pukul 07.00 sampai
dengan pukul 16.00 (waktu setempat) atau menyesuaikan
dengan kondisi setempat (terlebih dahulu melakukan
koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota).
g. Pemenuhan kekurangan, dengan ketentuan:
Apabila terdapat kekurangan dan/atau kerusakan sertifikat
setelah dilakukan proses pensortiran sertifikat oleh KPU/KIP
Kabupaten/Kota, maka penyedia bertanggung jawab melakukan
penggantian dan mengirimkan sertifikat pengganti ke KPU/KIP

6
Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 16 November 2019
dengan berdasarkan surat permintaan dari KPU/KIP
Kabupaten/Kota yang ditandatangani oleh Komisioner dan
Sekretaris KPU/KIP Kabupaten/Kota diatas materai Rp6.000,-.

2. Teknis Pemberian Sertifikat


Pemberian sertifikat dilaksanakan oleh KPU RI dengan cara
dicetak dan didistribusikan oleh penyedia sampai ke KPU/KIP
Kabupaten/Kota, serta bertanggung jawab memastikan
pelaksanaan pemberian Sertifikat berjalan dengan baik. Berkaitan
dengan itu maka pembagian peran adalah sebagai berikut:

Pembagian Peran KPU

PELAKSANA TUGAS
KPU RI Mencetak dan mendistribusikan ke
KPU Kabupaten/Kota dan PPLN
KPU PROVINSI/KIP ACEH Supervisi dan monitoring pemberian
Sertifikat
KPU/KIP Mendistribusikan ke PPK, PPS dan
KABUPATEN/KOTA KPPS
3. Sasaran dan Pelaksanaan
Seluruh rangkaian kegiatan pemberian sertifikat kepada
Anggota dan Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan, Anggota dan
Sekretariat Panitia Pemungutan Suara, Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dan Petugas Ketertiban TPS, Anggota dan
Sekretariat Panitia Pemilihan Luar Negeri dan Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri pada Pemilu 2019
dilaksanakan selama 4 (empat) bulan dengan waktu pelaksanaan
kegiatan dijadwalkan dari bulan September 2019 s/d Desember
2019, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:
No Kegiatan Sept Okt Nov Des
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
a) Persiapan, merupakan kegiatan perumusan materi, tahapan
kegiatan hingga mekanisme penyampaiannya; dan
b) Pelaksanaan, merupakan tahapan pengadaan, pengiriman dan
penyampaian ke KPU (PPLN) dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

7
4. Jumlah Penerima Sertifikat

NO BADAN ADHOC JUMLAH

1 Anggota dan Sekretariat PPK 57.368

2 Anggota dan Sekretariat PPS 500.100

3 Anggota dan Sekretariat KPPS 7.290.072

4 PPLN dan KPPSLN 16.925

TOTAL 7.864.465

5. Spesifikasi Teknis
Jenis Kertas : Art Carton
Ukuran : 21,0 x 29,7 centimeter (A4)
Gramasi : minimal 190gr
Cetakan : Full Colour (4/0)
Emboss Emas : Logo KPU dan tulisan “KOMISI PEMILIHAN
UMUM REPUBLIK INDONESIA
6. Desain Sertifikat

8
7. Lama Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan selama 35 (tiga puluh lima)
hari, dengan franko KPU/KIP Kabupaten/Kota.
8. Kualifikasi Penyedia
Dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan sertifikat sebagaimana
dimaksud, membutuhkan kualifikasi penyedia yang mampu dan
memiliki peralatan mesin yang memadai. Beberapa hal terkait
kualifikasi dimaksud, diantaranya:
a. memiliki daftar Sumber Daya Manusia, berupa:
1) Tenaga Pracetak sekurang – kurangnya 1 (satu) orang setiap
pencetakan;
2) Teknisi sekurang – kurangnya 1 (satu) orang setiap
pencetakan;
3) Operator mesin cetak sekurang – kurangnya 2 (dua) orang
setiap mesin;
b. memiliki daftar peralatan mesin:
1) Memiliki 1 (satu) mesin cetak offset 4 (empat) warna ukuran
plano;
2) Memiliki 1 (satu) mesin cetak emboss/die cut;
3) Memiliki 1 (satu) mesin hot stamping;
4) Memiliki 1 (satu) mesin potong 1 (satu) sisi; dan
5) Memiliki genset untuk back-up operasional mesin cetak
apabila listrik padam dengan kapasitas sesuai kebutuhan
operasional mesin cetak yang bersangkutan disetiap lokasi
pencetakan.
c. memiliki bangunan kantor berikut gudang yang layak dan aman
serta akses jalan yang memadai dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Ruang kantor, areal pabrik tempat produksi, gudang bahan
baku dan hasil produksi berupa bangunan permanen dan
berpagar permanen;
2) Terdapat fasilitas pos jaga dan petugas keamanan yang
bertugas 24 jam; dan
3) Area bongkar muat untuk truk atau kontainer pengangkut
bahan baku maupun hasil produksi didalam area lokasi
percetakan.

9
9. Pemaketan Pekerjaan
Ketentuan pemaketan pekerjaan akan ditetapkan oleh PPK pada
Biro Perencanaan dan Data dengan mengacu kepada pertimbangan
– pertimbangan yang bersifat teknis dan memungkinkan untuk
dilaksanakan paket pekerjaan dimaksud. Sebagai bahan
pertimbangan, berikut ini disampaikan model 2 (dua) paket
pengadaan dengan mempertimbangkan waktu pengerjaan,
pengiriman, kemampuan beberapa penyedia berdasarkan
pengalaman yang dilakukan pada pelaksanaan pengadaan logistik
keperluan Pemilu 2019, yaitu:

a. Paket 1 sebanyak 4.066.338 lembar, untuk wilayah DKI


Jakarta, PPLN, Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Bengkulu, Banten, Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau
dengan biaya sebesar Rp2.574.855.342,00 (dua miliar lima
ratus tujuh puluh empat juta delapan ratus lima puluh lima ribu
tiga ratus empat puluh dua rupiah); dan

b. Paket 2 sebanyak 3.799.866 lembar, untuk wilayah Jawa


Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Bali,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Maluku
Utara, Gorontalo, Papua Barat, Sulawesi Barat, dan Kalimantan
Utara dengan biaya sebesar Rp2.671.613.671,00 (dua miliar
enam ratus tujuh puluh satu juta enam ratus tiga belas ribu
enam ratus tujuh puluh satu rupiah).

Khusus untuk PPLN, pengiriman ditujukan ke KPU di Jalan Imam


Bonjol No. 29, Menteng – Jakarta Pusat.

10
E. Biaya
a. Biaya pengadaan dan pemberian sertifikat kepada anggota dan
sekretariat PPK, PPS, KPPS, PPLN dan KPPSLN adalah sebesar
Rp5.300.000.000,00 (lima miliar tiga ratus juta rupiah) pada DIPA
KPU TA. 2019 pada Biro Perencanaan dan Data.
b. Pengadaan Sertifikat dapat dilaksanakan dengan cara swakelola
atau dengan melibatkan pihak ketiga, baik perorangan/tim/
lembaga yang mempunyai pengalaman pekerjaan dalam bidang
pengadaan barang dan jasa.

F. Penutup
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pemberian Sertifikat kepada anggota dan
sekretariat PPK, PPS, KPPS, PPLN dan KPPSLN ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif dan menjadi tradisi baru dalam manajemen
tata kelola pemilu untuk meningkatkan kinerja anggota dan sekretariat
PPK, PPS dan KPPS pada Pemilu berikutnya. Oleh karena itu pelaksanaan
pemberian sertifikat diharapkan dapat terlaksana dengan baik, sehingga
dapat berkontribusi positif terhadap sistem penyelenggaraan Pemilu di
Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai