Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEGIATAN PENGUKURAN TAMBANG BAWAH TANAH

GALIH PUTRA KURNIAWAN

201763013

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
SORONG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan. Saya berharap makalah ini dapat
membantu dan menambah wawasan mengenai kegiatan pengukuran tambang bawah tanah.
Adapun isi dari rangkuman karya ilmiah saya ini mengenai pengetahuan tentang ilmu ukur
tambang dan manfaat ilmu ukur tambang pada kegiatan pertambangan seperti tambang
bawah tanah.
Banyak rintangan dan hambatan yang penulis hadapi ketika menyusun makalah ini.
Namun dengan berkat rahmat dan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa rangkuman ini masih banyak
kekurangan, untuk itu saya menerima kritik dan saran. Dan penulis ucapkan terimakasih.

Sorong, 21 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang...........................................................................................................1

1.2. Maksud dan Tujuan ...................................................................................................1

BAB II DASAR TEORI......................................................................................................2

2.1. Ilmu Ukur Tambang...................................................................................................2

2.2. Metode Pengukuran...................................................................................................2

2.3. Manfaat Kegiatan Ilmu Ukur Tambang Pada Pengukuran Tambang

Bawah Tanah..............................................................................................................4

2.4. Instrumen dan Peralatan Ilmu Ukur Tambang...........................................................6

2.5. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Kegiatan Ilmu Ukur Tambang.........................9

BAB III PENUTUP.............................................................................................................10

3.1. Kesimpulan................................................................................................................10

3.2. Saran...........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang segala
kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan dibawah permukaan bumi dan tempat
kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara terbuka. Tambang bawah tanah
mengacuh pada metode pengambilan bahan-bahan mineral yang dilakukan dengan membuat
terowongan menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai macam logam bisa diambil melalui
metode ini, seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. Karena letak cadangan yang
umumnya berada jauh di bawah tanah, maka jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi
cadangan.
Di dalam tambang bawah tanah juga kita dapat mempelajari ilmu pengukuran tambang
bawah tanah yang disebut juga ilmu ukur tambang. Ilmu ukur tambang (Underground
Surveying) adalah suatu kegiatan kerja yang harus dilakukan dalam beberapa pekerjaan
tambang bawah tanah (undergroung mining) untuk mengetahui dan memperoleh data. Peta
ukur tambang ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan daerah kerja tambang dengan
batas daerah pertambangan, sehingga dapat diperoleh suatu keterangan untuk menetapkan
arah penggalian lebih lanjut, untuk menghitung berapa besar material (ore) yang telah digali
dan kemungkinan berapa banyak ore yang akan digali, juga untuk memperoleh data dari
daerah kerja tambang menurut grafik yang mungkin dibuat, apabiladiadakan suatu
penambahan kerja yang effisien. Mengenai peralatan ukur tambang ini pada umumnya tidak
jauh berbeda dengan alat-alat ukur tanah, kecuali apabila alat tersebut tidak dapat digunakan
untuk pengukuran dalam tanah (Underground Traversing) maka digunakan atau diperlukan
alat-alat khusus.

1.2. Maksud dan Tujuan


Tujuan dalam makalah kegiatan pengukuran tambang bawah tanah, yakni :
A. Mengetahui ilmu ukur tambang
B. Mengetahui metode yang digunakan saat pengukuran

1
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Ilmu Ukur Tambang


lmu ukur tambang (Underground Surveying) adalah suatu kegiatan kerja yang harus
dilakukan dalam beberapa pekerjaan tambang bawah tanah (undergroung mining) untuk
mengetahui dan memperoleh data tentang :
 Kedudukan lubang bukaan terhadap peta topography yang ada
 Gambaran lunbang-lubang tambang (peta tambang)
 Kemajuan arah penggalian serta besar tonase penggalian didalam stope.
Peta ukur tambang ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan daerah kerja tambang
dengan batas daerah pertambangan, sehingga dapat diperoleh suatu keterangan untuk
menetapkan arah penggalian lebih lanjut, untuk menghitung berapa besar material (ore) yang
telah digali dan kemungkinan berapa banyak ore yang akan digali, jugauntuk memperoleh
data dari daerah kerja tambang menurut grafik yang mungkin dibuat, apabiladiadakan suatu
penambahan kerja yang effisien. Mengenai peralatan ukur tambang ini pada umumnya tidak
jauh berbeda dengan alat-alat ukur tanah, kecuali apabila alat tersebut tidak dapat digunakan
untuk pengukuran dalam tanah (Underground Traversing) maka digunakan atau diperlukan
alat-alat khusus.
Mengenai peralatan ukur tambang ini pada umumnya tidak jauh berbeda dengan alat –
alat ukur tanah, kecuali apabila alat tersebut tidak dapat digunakan untuk pengukuran dalam
tanah (Underground Traversing) maka digunakan atau diperlukan alat - alat khusus.

2.2. Metode Pengukuran


A. Pembacaan Sudut Horisontal
1) Pembacaan Langsung
Teleskop disetel di belakang sasaran Dengan plat pada nol menggunakan penjepit
bawah, kemudian teleskop dibalik ke depan sasaran menggunakan penjepit atas
sehingga sudut terbaca. Instrumen terbagi dr 0-360 Dengan arah ke kanan diukur searah
jarum jam.

2
2) Defleksi
Teleskop di set di belakang sasaran Dengan posisi jarum pada titik nol
menggunakan penjepit bawah kemudian teleskop dibalik ke depan sasaran
menggunakan penjepit atas dan vernier akan terbaca.Instrumen terbagi dr 0-180 pada
akhir. Sudut yang terbaca merupakan sudut defleksi/deviasi dari titik tembak ke
kiri/kanan dari salah satu titik akhir.
3) Dengan Bearing
Teleskop dibalik dan diset di belakang sasaran Dengan piringan yang telah disetel
pada benang terakhir subjek yang terbaca pada stasiun sebelumnya menggunakan
penjepit bawah, teleskop dibalik ke sasaran tembakan menggunakan penjepit atas dan
bearing subjek tembakan terbaca pada piringan. Instrumen terbagi dalam beberapa
kuadran seperti sebuah kompas Dengan titik 0 pada U-S dan titik 90 pada T-B.
4) Dengan Azimuth
Teleskop dibalik dan diset di belakang sasaran dengan setting piringan pada
azimuth terakhir subjek seperti pembacaan dari station sebelumnya dengan
menggunakan penjepit bawah, teleskop dibalikan ke sasaran tembakan menggunakan
penjepit atas dan bearing subjek tembakan terbaca dari piringan. Instrumen terbagi dr 0-
360 ke arah kanan/searah jarum jam. Sesudah mengambil FS piringan yang ada dikiri
dijepit dan dengan menggunakan posisi seperti ini tanpa seting ulang kecuali harus
melaksanakan pengambilan BS pada station berikutnya.
5) Dengan Repetisi
Teleskop yang berada pada posisi normal diset ke belakang sasaran dengan
piringan pada posisi nol memakai penjepit bawah, kemudian tanpa loncatan dibalik
kedepan sasaran tembakan menggunakan penjepit atas dan sudut terbaca dari piringan
tambang dicatat, selanjutnya tanpa diset ulang pembacaan 2 dilakukan. Pembacaan
sudut dpt diulang pada saat pembacaan ke 2 kapan saja diinginkan. Vernier dibaca pada
akhir pengukuran dan sudut ini berbeda nomor repetisinya, dimana sudut antara subjek
sudut terakhir harus sesuai dengan setting pertama. Instrumen terdiri dr 0-360 ke arah
kanan.
6) Bearing
Suatu sudut yang diukur ke kiri/kanan antara garis utara, selatan dengan titik
tertentu.

3
7) Azimuth
Suatu sudut yang diukur dari titik utara ke suatu titik tertentu menurut arah jarum
jam. Pembacaan sudut vertikal sudut vertical didapat dengan menghubungkan jarak
miring peta untuk menentukan jarak horizontal dan vertikal antara pojok - pojok pada
akhir pencatatan. Sudut vertikal diukur langsung dimana sudut yang adadiatas/bawah
garis horizontal diukur hanya 1 kali.
B. Pengukuran Jarak
1) Dengan rangkaian/ikatan
2) Dengan pembacaan stadia
3) Dengan perekaman :
 Pengukuran singkat antar pancang
 Pengukuran panjang dengan rentang-rentang bebas.
C. Ploting
1) Dengan sudut dan jarak
2) Dengan cara azimuth / bearing dan jarak
3) Dengan cara koordinat.

2.3. Manfaat Kegiatan Ilmu Ukur Tambang Pada Pengukuran Tambang Bawah Tanah
Kegiatan Ilmu Ukur Tambang Pada Pengukuran Tambang Bawah Tanah, bertujuan
untuk :
1) Mengetahui arah/kemajuan penggalian bawah tanah
2) Mengetahui volume broken ore/bat yang tergali
3) Mengetahui posisi/keddkn lub bukaan thd permukaan topografi.
Jenis Kegiatan Pengukuranya :
1) Pengukuran sudut horizontal (double)
2) Pengukuran sudut vertikal (double)
3) pengukuran jarak
4) pengukuran tinggi alat/instrument
5) pengukuran tinggi plumb bob yang digantung
6) pengukuran kiri dan kanan instrumen maupun plumb bob untuk mengetahui lebar
bukaan
7) kolom catatan, misalnya : tinggi level.

4
Data yang harus diambil :
1) Dengan kompas :
Surface Traversing : Azimuth BS, Azimuth FS, Vertical angle (VA) FS, slope
distance (SD) FS.
2) Underground traversing :
a. Azimuth BS, Azimuth FS, Vertcal Angle FS, Slope Distance FS, Detil ke arah
FS meliputi (jarak instrument ke dinding sebelah kiri bukaan/L dan jarak
instrumen ke dinding sebelah kanan/R bukaan)
b. Dengan Theodolite
a) Surface traversing : Tinggi instrumen, Skala lingk Horizon BS, skala lingk
Hor FS, Vertical angle FS, jarak optis FS (Ba, Bb, Bt)
b) Underground traversing: Tinggi Instrumen, tinggi unting FS, skala lingk
Hor BS, skala lingk hor FS, vertical angle FS, slope distance, detil kearah
FS meliputi (jarak instrumen ke dinding sebelah kiri bukaan/L,
jarakinstrumen ke dinding seb kanan bukaan/R, tinggi bukaan dr floor ke
roof).
Data yang harus dihitung :
1) Azimuth awal dari base line – Bearing FS
2) Angle right - Horizontal distance
3) Azimuth FS – Latitude
4) Departure - Vertical distance
5) Koordinat titik FS – Grade
6) Tinggi titik FS.
Prosedur :
1) Pasang alat
2) Mencatat tinggi Instrumen
3) Mencatat jarak kanan kiri instrument
4) Mengatur instrumen termasuk penyeimbangan nivo
5) Mulai pada 0 dan mengambil BS Dengan gerak perlahan
6) Melepaskan penggerak atas dan bidik FS
7) Membaca dan mencatat HA, melepaskan penggerak bagian bawahnya dan putar
lingkaran Vertikal ke depan operator dan baca VA
8) Mengarahkan teleskop ke BS Dengan menggerakan penggerak bagian bawah
9) Melepaskan penggerak bagian atas dan bidik FS

5
10) Membaca HA dan VA, pada sudut data pembacaan VA untuk ke 2 kalinya tidak
perlu. Jangka HA dibaca double ulangi proses setelah posisi 0 dan tempatkan
teleskop dalam posisi langsung
11) Setelah semua pengukuran reguler lengkap, pembantu membawa ujung 0 dr pita
ke patok FS dan diukur SD. Sebelum memulai pengukuran instrument harus
ditempatkan ke arah patok FS
12) Gerakan ke patok FS dan catat HS.

2.4. Instrumen dan Peralatan Ilmu Ukur Tambang


Instrument dan Peraltan Ilmu Ukur Tambang dalam melakukan kegiatan pengukuran
dilapangan ada beberapa alat yang harus dimiliki dalam pengoperasian pengukuran tersebut.
Berikut ini nama-nama alat dalam ilmu ukur tambang :
A. Instrument Aktif : Theodolite

Gambar 1. Alat Theodolite

B. Dumpey Level
Alat untuk menentukan elevasi di bawah tanah dengan perbedaan ketinggian dengan
cara menarik garis ketinggian.

Gambar 2. Alat Dumpey Level

6
C. Rambu Ukur

Gambar 3. Rambu Ukur

D. Kompas

Gambar 4. Kompas Geologi

E. Pita Ukur/Meteran
1) Untuk setting stasiun ukur dan melakukan pekerjaan dengan teliti digunakan
ukuran      200 ft x 3/8 in, skala ukur digulung
2) Untuk pengukuran dipermukaan digunakan 300-400 ft, skala dindai setiap 5-10 ft
3) Untuk offset, tinggi instrumen, height of shot digunakan 6-8 ft.

Gambar 5. Pita Ukur

7
F. Plumb bob

Gambar 6. Plumb bob

G. Lampu Penerangan

Gambar 7. Lampu Penerangan

H. Tempat Peralatan
Tempat peralatan yang berisi : plumb bob, tali plumb bob extra, alat untuk menutup
sambungan dengan saluran kompressor, tongkat pancang, kotak yang berisi pengait dan
material sekrup, paku, tali manila, kain katun tipis.

I. Peralatan Kantor
Peralatan kantor : penthograph, planimeter, penggaris baja, copy flex,kalkulator, tinta
warna.

8
2.5. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Kegiatan Ilmu Ukur Tambang
A. Penerangan pada pengukuran bawah tanah sangat diperlukan. Digunakan untuk
memberikan cahaya pada ruang bawah tanah dan pada pembacaan benang silang.
B. Daerah atau ruang pengukuran tak sebebas seperti pengukuran di permukaan sehingga
lebih sulit dalam pemasangan instrumen maupun dalam pelaksanaan pengukuran.
C. Digunakan Plumbobs jika tinggi lubang bukaan tidak memungkinkan untuk didirikan
rambu ukur.
D. Kelembaban dan aliran air menyebabkan permukaan lensa instrumenmudah
mengembun sehingga perlu perawatan khusus terhadap instrumen. Kelembaban dan
aliran air tersebut juga berpengaruh terhadap alat ukur yang lainnya seperti pita ukur,
rambu ukur, dan lainnya.
E. Adanya pengaruh-pengaruh magnetik seperti dari rel, muck sheets, dan magnetik dari
bijih.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu ukur tambang (Underground Surveying) adalah suatu kegiatan kerja yang harus
dilakukan dalam beberapa pekerjaan tambang bawah tanah (undergroung mining) untuk
mengetahui dan memperoleh data. Metode yang digunakan, yaitu : Pembacaan sudut
horisontal, pengukuran Jarak, Ploting, Azimuth dan Bearing.

3.2 Saran
Dalam hal ini penulis menyarankan dalam makalah karya ilmiah ilmu ukur tambang
bahwa dalam kegiatan ilmu ukur tambang mencakup dalam proses secara grafis pekerjaan
bawah tanah, bentuk dan kejadian gambaran penyebaran bahan galian serta struktur yang ada
dari kenampakan permukaan bumi dan dapat membantu memecahkan berbagai bentuk –
bentuk permasalahan dalam ilmu ukur tambang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sylvester Saragih. 2014. Universitas Palangkaraya. Tugas makalah ilmu ukur tambang.
https : // www. slideshare. net/ vestersaragih/ tugas – makalah – ilmu – ukur -
tambang. (diakses hari selasa, 21 april 2020. Pukul 12.00)

Anda mungkin juga menyukai