Anda di halaman 1dari 2

Nama: Erwin Cuaca

Npm: 17810181
Kelas: Reg Pagi Bjm A
Matkul: Hukum Perdata International

Pertanyaan :
1. Apakah perkawinan tersebut merupakan persitiwa HPI?
Jawab:
Iya karena itu peristiwa HPI karena ada titik paut primernya Kewarganegaraan yang
menentukan status personal masing-masing pihak yang akan mengakibatkan berlakunya
syarat hukum materiil Belanda untuk Sang Calon Laki-lakinya. Dan Peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai perkawinan campuran terdapat di dalam
UU Perkawinan dalam Pasal 57 yang menyatakan bahwa perkawinan campuran dalam
Undang-Undang ini adalah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada
hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak
berkewarganegaraan Indonesia.
Tujuan dari perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia dan meneruskan
keturunan. Di dalam Pasal 59 angka (1) UU Perkawinan menyatakan bahwa
kewarganegaraan yang diperoleh sebagai akibat dari perkawinan atau putusnya
perkawinan menentukan hukum yang berlaku, baik mengenai Hukum Publik maupun
Hukum Perdata, dari ketentuan tersebut, sangat jelas dalam pekawinan campuran
akan menimbulkan konsekuensi yuridis menyangkut kewarganegaraan para pihak.

2. Agar perkawinan tersebut sah, hukum mana yang harus berlaku?

Jawab:

Hukum Perdata International disini yang harus berlaku untuk menangini kasus
perkawinan ini, yaitu hukum perkawinan diindonesia berdasarkan asa lex loci celebration
Pertanyaan:
1. Apakah perjanjian sewa-menyewa merupakan persitiwa HPI?
Jawab:
Opsinya ada 2 macama yang bisa dipakai:
•Tidak termasuk kedalam HPI, karena apabila status personal si bered kejepit mengikuti
hukum Indonesia.
•Iya termasuk kedalam HPI, karena apabila status personal si bered kejepit tidak mengikuti
hukum Indonesia.

1. Hukum mana yang berlaku dalam perjanjian sewa-menyewa tersebut?

Jawab:

Hukum yang berlaku didalam sewa menyewa didalam Hukum Indonesia yaitu asas:

Lex rei sitae

Lex loci contractus

Lex loci solution

Anda mungkin juga menyukai