MENSTRUASI
DISUSUN OLEH
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
TAHUN 2020
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Menstruasi merupakan pendarahan akibat dari luruhnya dinding sebelah dalam
rahim(endometrium). Lapisan endometriumdipersiaokan untuk menerima impelmentasi
embrio. Jika tidak terjadi implementasi embrio lapisan ini akan luruh. Perdarahan ini
terjadi secara periodik, jarak waktu antar mentruasi dikenal dengan siklus menstruasi
(purwastuti&wahyuni,2015).
Gangguan mentruasi menjadi masalah umum selama masa remaja yang dapat
mempengaruhi aktifitas sehari-hari dan menyebabkan masalah. Terdapat banyak gangguan
yang bisa terjadinya diantaranya adalah masalah gangguan haid yang sering dialami oleh
remaja putri pada setiap buoannya. Gangguan tersebut dapat berupa dismonorhea,
oligemonorea,menorhea,dan metroragia.(viema et al,2011)
Dismenorhea adalah yang paling sering terjadi (viema et al,2011), dismonorhea
merupakan keluhan pasien yang sering dialami 75% wanita dan alasan utama para remaja
untuk pergi kedokter maupun melakukan swamedikasi(Kumar et al,2013).
Swamedikasi(penggunaan obat sendiri)didefinisikan sebagai penggunaan obat-obatan
tanpa resep dokter oleh masyarakat atau inisiatif mereka sendiri. Swamedikasi biasa
dilakukan jika gangguan kesehatan yang diderita oleh seorang yang relatif ringan, misalnya
dismonorhea(Shantar dkk,2002)
A. PENGERTIAN DISMENOREA
Dismonorhea merupakan suatu keluhan yang paling umum terjadi pada perempuan saat
mengalami masa menstruasi. Hampir setiap perempuan mengalami rasa tidak nyaman
selama masa mentruasi, seperti rasa tidak enak pada perut bagian bawah dan disertai
dengan mual,pusing, bahkan pingsan(Anurogo&Wulandari,2011)
B. JENIS-JENIS DISMENOREA
Diantaranya adalah dismenorea primer dan sekunder.
1. Dismenorea primer
sering disebut juga sebagai dismenore sejati intrinsik, esensial atau fungsi. nyeri haid
timbul sejak manorhea, biasanya pada bulan-bulan atau tahun-tahun pertama haid titik
terjadi pada usia 15 sampai 25 tahun.
2. Dismenorea sekunder
sering juga disebut dengan dismenorea ekstrinsik. acqquired. pada jenis dismenorea ini
didefinisikan sebagai nyeri haid akibat kelainan Dinekologi. dimulai pada usia dewasa
menyerang wanita yang semula bebas dari dismenorea.
Berdasarkan skenario ini jenis dismenorea yang dialami oleh pasien adalah
dismenorea jenis primer terlihat dari umur dan keluhan pasien.
E. SWAMEDIKASI DISMONOREA
SKENARIO
Seorang gadis, usia 19 tahun datang ke apotek dengan keluhan nyeri perut setiap
datang bulan. Pasien merasakan Kram atau nyeri di perut bagian bawah yang bisa
menyebar sampai ke punggung bawah, dan paha bagian dalam. Nyeri haid muncul 1-2
hari sebelum menstruasi atau di awal-awal menstruasi. Rasa sakit terasa intens atau
konstan. Pasien tersebut berencana melakukan swamedikasi dengan membeli
paracetamol dan amoxillin tanpa menggunakan resep dokter.
Hal-hal yang perlu kita lakukan sebagai apoteker dalam menghadapi kasus atau
skenario diatas adalah mencoba melakukan pendekatan terhadap pasien yang akan
memberi obat tersebut misalnya:
Apoteker : “ obat yang bisa saya berikan kepada saudari atau adik berdasarkan keluhan
dan tujuan pengobatan yang sedari inginkan hanya perlu paracetamol sebagai pereda
nyeri. Karena amaoxixilin yang saudari inginkan tidak tepat oemberiannya untuk tujuan
pengobatan saudari/adik inginkan. Karena amoxixilin digunakan apabila terjadi infeksi
bakteri dan penggunaannya tidak boleh sembarangan karena dapat menyebabkan kebal
obat.”
Dan yang terakhir adalah memberikan ionformasi peringatan obat kepada pasien
swamedikasi agar berhati-hati dalam mengkonsumsi obat. Contohnya :
Apoteker :”paracetamol ini dapat dikonsumsi 3 kali sehari dengan sediaan 5Oomg bila
diperlukan saja. Obat ini tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan dan dalam waktu yang
panjang karena dapat menyebabkan risiko kerusakan ginjal, jadi saudari/adik perlu
memperhatikan penggunaannya sesuai aturan penggunaan.”
KESIMPULAN
Swamedikasi adalah pengobatan sendiri tanpa resep dokter oleh masyarakat atas
inisiatif mereka sendiri titik selam yang dikasih relatif dilakukan pada gangguan
kesehatan yang relatif ringan pada seseorang misalnya dismenorea.
berdasarkan skenario jenis dismenorea yang dialami oleh pasien swamedikasi
adalah dismonorea primer ini disebabkan oleh kontraksi yang kuat atau lama sehingga
menyebabkan ketegangan otot sehingga menimbulkan nyeri. untuk mengatasi nyeri
diberikan obat obat golongan analgesik seperti pereda nyeri yaitu Paracetamol Ibuprofen
serta Asam Mefenamat.
sebelum memberikan obat yang diinginkan pasien yang melakukan swamedikasi
sebagai apoteker perlu melakukan penggalian informasi berupa pengetahuan pasien
dengan keluhan serta tujuan pengobatan. setelah mendapatkan informasi dari pengajuan
pertanyaan Maka sebagai apoteker perlu melakukan informasi obat yang boleh diminum
sesuai tujuan pengobatan pasien.
dismonorea primer dapat dilakukan penggunaan tanpa obat seperti dengan
melakukan relaksasi otot, kompres suhu, serta terapi pijat. dapat pula dengan meminum
obat herbal seperti jahe,madu,kunyit.serta kencur
DAFTAR PUSTAKA
Purwastuti & Wahyuni.2015. ilmu obstetri dan ginekologi sosial untuk kebidanan..
Ratna Ningsih dkk.2013. efektifitas paket pereda nyeri pada remaja dengan dismonorea.
Poltekkes Kemenkes: Bengkulu. ISNN-e 2354-9203
Yunita Syariful dkk.2018. abdominal stretching exerise menurunkan intensitas dismonorea pada
remaja putri: universitas gresik.