Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS 11

MATA KULIAH

WELDING

MERYANALINDA

1706082431

FAKULTAS TEKNIK 

PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL

DEPOK 

NOVEMBER 2018
TUGAS 11 –  MERYANALINDA - 1706082431

1. Jelaskan 4 Group klasifikasi dari jenis titanium alloy? Mengapa dari ke 4 jenis mana yang
readily weldable dan mana yang not readily weldable?
Klasifikasi dari jenis titanium alloy adalah :

a. Alpha grades Titanium –


ommercially Pure Titanium

 Commercially pure (98 to 99.5% Ti) atau diperkuat dengan penambahan sedikit unsure
oksigen, nitrogen, karbon dan besi.
 Umumnya non-heat treatable dan mampu dilas (readily weldable);
 Memiliki   properties medium strength, good creep strength  dan   good corrosion
resistance.
 b. Alpha Titanium alloys
 Paduan ini adalah paduan fasa tunggal yang mengandung aluminium sampai 7% dan
sejumlah kecil (0.3%) dari oxygen, nitrogen dan carbon.
 Umumnya non-heat treatable dan mampu dilas (readily weldable) dalam kondisi di annil,
 Memiliki properties medium strength, good creep strength dan  good corrosion resistance
c. Alpha-beta Titanium alloys

 Paduan ini memiliki karakteristik mikrostruktur dua fasa yang dibentuk dengan
 penambahan aluminium hingga 6% dan sejumlah konstituen yang bervariasi pembentuk
 beta, seperti vanadium, chromium and molybdenum.
   Heat treatable, good forming properties
 Paduan ini dapat dilas fusi (readily weldable) dalam kondisi di annil
   Medium to high strength dan  good creep strenght
d. Beta Titanium alloys
 Paduan ini mengandung sejumlah besar dari fasa beta dan di stabilkan dengan elemen
seperti chromium adalah tidak mudah dilas ( not readily weldable)
   Heat treatable dan readily formable.
 Very High Strength, low ductility

2. Jelaskan proses/metoda pengelasan yang umum nya dipakai untuk menyambung Titanium
dan paduannya? Jelaskan keunggulan dan keterbatasan dari masing-masing proses las
tersebut.
Proses pengelasan yang umumnya digunakan untuk titanium adalah :
a. Tungsten Inert Gas (Tig) Welding
Keuntungan :
- Proses manual atau mekanis
- Dapat digunakan untuk semua posisi
- Mampu menghasilkan lasan yang berkualitas tinggi
- Tidak ada percikan las
- Banyak digunakan diindusri
- Tidak membutuhkan vacuum
- Biaya operasi lebih rendah
- Menghasilkan struktur lasan yang relative kasar (dibandingkan EBW dan LBW)
Keterbatasan :
- Produktivitas rendah
- Adanya inklusi dari tungsten jika elektroda menyentuh weld pool 
-   High heat input
-   Relatively high distortion
b. Metal Inert Gas (MIG) Welding
Keuntungan :
- Proses manual atau mekanis
- Dapat digunakan untuk semua posisi
- Memiliki produktivitas yang lebih bagus dibandingkan dengan TIG
Keterbatasan :
- Ada percikan las
c. Plasma Arc (PAW) Welding
Keuntungan :
- Lebih cepat dibandingkan dengan TIG
- Dapat melakukan single pass weld sampai material dengan ketebalan 18 mm
- Greater immunity  untuk mengelas metal yang porositas dibandingkan dengan  fusion
 proses lainnya.
Keterbatasan :
- Terbatas digunakan untuk banyak posisi
d. Laser Welding
Keuntungan :
- Proses pengelasan otomatis
- Kecepatan pengelasan tinggi
-   Fibre optic beam delivery with Nd-YAG
-   Pre-cleaning (de-greasing), Good joint surface quality
-   High productivity (nearly 10 times faster than TIG).
-   Low heat input and therefore low distortion.
-   Ease of automation for repeatability.
-   No need for filler wire, thus reducing costs.
Keterbatasan :
- Peralatan mahal
- Thickness limited with Nd-YAG
- Adanya pecikan pengelasan
e. Electron Beam Welding
Keuntungan :
- Proses pengelasan otomatis
- Single pass welding of thick sections
- Tidak dibutuhkan filler atau gas pelindung
- Banyak digunakan diindustri
-   Low distorsion
-   Low heat input
Keterbatasan :
- Peralatan mahal
- Butuh vakum (vacuum chamber (not applicable for RPEB)
f. Resistance Welding
Keuntungan :
- Proses pengelasan otomatis
-   Low distortion
- Spot weld tidak membutuhkan gas pelindung
Keterbatasan :
- Kekuatan fatik rendah
- Tidak dapat digunakan untuk sheet material 
g. Friction Welding Processes
Keuntungan :
- Proses cepat dengan satu tembakan
- Otomatis sepenuhnya
- Dapat digabungkan dengan paduan Ti yang berbeda
- Berpotensi untuk menggabungkan Ti dengan material yang berbeda
Keterbatasan :
- Peralatan yang digunakan mahal
- Proses inspeksi sulit
h. Rotary Friction Welding
Keuntungan :
- Banyak digunakan diindustri
- Tidak perlu adanya gas pelindung
Keterbatasan :
- Kesimetrian rotasi sangat diperlukan
i. Radial Friction Welding
Keuntungan :
- Tidak perlu adanya gas pelindung
- Tidak ada komponen yang diputar selama pengelasan
- Tanpa bore flash
Keterbatasan :
- Peralatan yang digunakan mahal
- Diperlukan internal bore support 
 pengelasan tinggi diperlukan. Proses ini digunakan terutama di assembly line untuk mengelas
 produk yang terbuat dari logam lembaran tipis dan memiliki potensi untuk bergabung lembar
 paduan magnesium.
10. Jelaskanbeberapa defect   yang terjadi pada Magnesium dan paduannya serta cara-cara
penanggulangannya.
Beberapa cacat yang terjadi pada Magnesium adalah :
a.   Porosity
Porositas biasanya terjadi pada pengelasan menggunakan laser beam welding magnesium.
Cara penanggulangan : Menurunkan heat input  merupakan cara yang efektif dalam
mengurangi porositas pada   fiber laser welds of magnesium alloys dan memastikan tidak
adanya inklusi gas pada base metal.
b. Weld cracking
Merupakan cacat utama yang terjadi pada pengelasan magnesium alloys.
Cara penanggulangan : Dilakukan   stress relieving  setelah proses pengelasan atau sebelum
struktur digunakan.
c. Solidification cracking
Solidification cracking biasanya terjadi pada paduan dengan solidification interval yang lebar,
seperti pada
Mg –Z  n  r, l – n, dll. (Cao et al., 2006).
– Z  Mg – A   Z 
Cara penanggulangan : Pengaturan joint composition, microstructure, welding process
 parameters, and joint design yang tepat dapat mengurangi resiko terjadinya retak.
d. Oxide inclusions
Oxide meruapakan inklusi utama pada magnesium alloys.
Cara penanggulangan : Penghilangan surface oxide dan slag sebelum dilakukan pengelasan.
e.   Loss of alloying elements
Titik lebur yang relatif tinggi dari magnesium jika dibandingkan aluminium dapat
menimbulkan kecenderungan hilangnya elemen paduan akibat evaporasi, begitu juga
dengan elemen seng.
Cara penanggulangan : Meminimalkan insiden radiasi pada benda kerja akan mengurangi
hilangnya unsur tekanan uap yang tinggi (ASM, 1993)

Anda mungkin juga menyukai