ABSTRACT
The purpose of this research was to find out the effect of SEFY training in order to increase self efficacy on
career decision making of senior high school students. The subjects of this research was 104 students of
Malang Islamic Senior High School. This research was using quasi experimental design one group pretest
posttest. Self efficacy on career decision making scale was used to collect data. Results showed that posttest
score higher than pretest, respectively, 114,02 and 109,80 (t = 9,051; p = 0,000), which means that SEFY
Training can increase self efficacy on career decision making.
Key Words: Self Efficacy On Career Decision Making, Adolescent, SEFY Training
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan SEFY berpengaruh dalam meningkatkan efikasi
diri pengambilan keputusan karir pada siswa sekolah menengah atas. Subjek yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 104 siswa di SMA Islam Malang. Desain yang digunakan adalah kuasi eksperimen
one group pretest posttest design. Metode pengumpulan data berupa skala efikasi diri keputusan karir yang
sekaligus menjadi prates dan pascates. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah rata-rata
antara hasil prates sebesar 109,80 dan hasil pascates sebesar 114,02 (t = 9,051 ; p = 0,000) yang bermakna
bahwa pelatihan SEFY mampu meningkatkan efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir.
Kata kunci: Efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir, Remaja, Pelatihan SEFY.
Siswa sekolah menengah atas atau Mereka berada pada kategori remaja
kejuruan dalam tahap perkembangan karir dengan umur 14-18 tahun. Pada tahap ini
adalah individu yang sedang mencapai mereka memiliki tugas membangun dan
tahap eksplorasi, yaitu tahap saat mereka mempersiapkan masa depan terutama
sedang menggali pengetahuan tentang karir. Menurut teori perkembangan karir
karir yang akan dipilih setelah lulus dari yang dikemukakan oleh Super (Santrock,
sekolah menengah atas atau kejuruan. 2007), pada masa ini remaja mulai
bahwa 35,75% siswa kelas XII sudah delapan kelas untuk kelas XI, dan tujuh
mempunyai pilihan pekerjaan dan pro- kelas untuk kelas XII. Namun, dari
fesi, sementara 64,25% belum memiliki pengakuan yang diberikan guru BK secara
pilihan pekerjaan dan profesi. Pada dasar- langsung kepada peneliti diketahui bahwa
nya siswa yang belum memiliki pilihan walaupun fasilitas di sekolah mereka
pekerjaan dan profesi tersebut merupakan sangat mencukupi tetapi jam mata pela-
siswa yang memiliki prestasi akademik jaran bimbingan dan konseling telah
sedang hingga tinggi. Berdasarkan sejum- dikurangi yang tadinya 65 menit menjadi
lah fakta tersebut, dapat disimpulkan 45 menit. Hal tersebut terjadi karena mata
bahwa sebagian besar siswa kelas XII pelajaran inti seperti matematika, fisika,
belum mampu merencanakan karirnya kimia, biologi dan ekonomi semakin
dengan baik. diperpanjang dan diperketat oleh pihak
Dalam kenyataannya, banyak siswa pemerintahan. Hal tersebut menyebabkan
yang mengalami keraguan dalam memilih sekolah mengurangi waktu bermain dan
karir yang akan menunjang masa depan belajar tentang bimbingan dan konseling.
mereka. Ada yang ingin bekerja namun Selain hal tersebut, pihak sekolah pun
orang tua memaksa untuk melanjutkan ke tidak pernah memberikan fasilitas berupa
perguruan tinggi. Ada juga yang ingin ke pemahaman akan bakat dan minat siswa,
perguruan tinggi namun keadaan keuang- keyakinan akan bakat dan minat yang
an keluarga yang memaksakan mereka mereka miliki, atau pelatihan-pelatihan
untuk bekerja. Ada juga permasalahan yang dapat menimbulkan berbagai bakat
dari mereka yaitu dipercaya keluarga minat siswa yang terpendam dan akan
untuk meneruskan usaha keluarga namun mempengaruhi mereka untuk menentu-
mereka ragu akan kemampuan mereka kan keputusan karir yang akan mereka
yang hanya lulus sekolah menengah atas. pilih setelah lulus SMA.
Jika dilihat dari permasalahan di atas Selain pelatihan, guru BK di SMA
mereka tidak memiliki efikasi diri akan tersebut mengatakan bahwa dukungan
keputusan yang akan mereka pilih perma- keluarga dan status sosial ekonomi sangat
salahan yang muncul dan menyebabkan berpengaruh dalam penentuan karir sete-
efikasi diri akan pengambilan keputusan lah lulus sekolah. Mereka mengalami ke-
karir mereka rendah. bingungan karir karena apa yang mereka
SMA Y Malang merupakan salah inginkan tidak sesuai dengan apa yang
satu sekolah swasta di kota Malang. SMA orang tua mereka inginkan. Terdapat sis-
ini memiliki kelengkapan segala akses wa yang melakukan konsultasi berulang
baik berupa komputer, internet, perpus- kali dengan guru BK bahwa mereka ingin
takaan dengan buku yang lengkap, ruang- berkuliah di suatu jurusan namun orang
an dengan fasilitas yang sangat memadai, tua mereka menghendaki jurusan yang
memiliki tujuh kelas untuk kelas X, lain. Kebanyakan orang tua murid me-
maksakan jurusan yang orang tua kehen- menggunakan skala efikasi diri dalam
daki karena yang membiayai kelanjutan pengambilan keputusan karir. Setelah itu
dalam karir mereka adalah orang tua. diberikan manipulasi, berupa pemberian
Adapula mereka yang ingin melanjutkan materi di dalam ruangan atau aula yang
ke perguruan tinggi, namun keadaan berisikan tentang bagaimana cara agar
ekonomi mereka yang tidak memungkin- siswa yakin akan keputusan karir yang
kan dan mengharuskan mereka untuk mereka pilih, beserta out bond yang
bekerja, sedangkan adapula siswa dengan membantu meningkatkan efikasi diri pada
status ekonomi yang tinggi dan berkecu- siswa. Setelah dilakukan manipulasi, dila-
kupan memilih untuk bersantai dirumah kukan pengukuran kembali dengan skala
dan menikmati kekayaan yang orang tua yang sama terhadap variabel terikat.
mereka miliki. Efektivitas atau pengaruh variabel bebas
Hal tersebut yang menjadi dasar terhadap variabel terikat dilihat dari
peneliti perlu mengadakan pelatihan perbedaan antara prates dengan pascates.
untuk membantu siswa agar efikasi diri
akan keputusan karir tumbuh dan mem- Subjek Penelitian
perkuat keyakinan diri mereka akan Karakteristik subjek dalam peneli-
keputusan karir yang mereka pilih untuk tian ini adalah siswa dengan kategori
menentukan masa depan mereka. remaja yang memiliki umur 14 – 18
Berdasarkan uraian kajian di atas, tahun yang bersekolah di SMA Y Malang.
maka hipote-sis penelitian yang diajukan Berikut adalah perbandingan jumlah
adalah pelatihan SEFY mampu memenga- subjek yang mengikuti pelatihan SEFY
ruhi meningkatnya efikasi diri dalam berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pengambilan keputusan karir pada subjek. pada tabel 1 di bawah ini :
dan 72 siswa atau 56,25% berjenis an simbol atau angka tadi mengikuti
kelamin perempuan. petunjuk tentang pemilikan individu
terhadap apapun yang hendak diukur
Metode Pengumpulan Data oleh skala tertentu, menurut Kerlinger
Pada proses selanjutnya dalam (Seniati, 2011). Sedangkan instrumen
penelitian ini adalah menentukan instru- yang digunakan untuk pengumpulan data
men penelitian, yaitu untuk mendapat- dalam penelitian ini adalah skala
kan data yang relevan dengan tujuan pe- pengukuran psikologis efikasi diri kepu-
nelitian dan juga memiliki reliabilitas dan tusan karir. Skala yang digunakan dalam
validitas sebaik mungkin. Data awal penelitian ini adalah menggunakan skala
untuk mengungkap seberapa jauh per- Likert. Dalam penyusunannya skala Likert
kembangan karir siswa adalah mengguna- ini berisikan poin yang menunjukkan
kan dokumentasi yang diperoleh melalui sangat yakin (SY), yakin (Y), ragu-ragu (R),
guru BK SMA Y Malang. tidak yakin (TY), sangat tidak yakin (STY).
Kemudian metode pengumpulan Item pernyataan terdiri dari item-item
data selanjutnya yang digunakan adalah yang bersifat favourable yang mendukung
instrumen dalam bentuk skala. Skala terhadap indikator variabel yang diungkap
merupakan simbol atau angka yang dan item unfavourable yang indikator
disusun dengan cara tertentu sehingga variabelnya tidak mendukung terhadap
simbol atau angka tersebut dengan aturan variabel yang diungkap. Dalam penelitian
tertentu dapat diberikan kepada individu ini, skala yang digunakan adalah skala
(perilaku individu) yang terhadapnya efikasi diri dalam pengambilan keputusan
skala itu dikenakan, sedangkan pemberi- karir.
Tabel 2. Indeks Validitas Skala Efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir
Dimensi Total item Jumlah Jumlah Indeks validitas
item gugur item terpakai
Levellmagnitude 13 3 10 0,266 – 0,601
Strength 12 6 6 0,257 – 0,455
Generality 13 3 10 0,328 – 0,578
Total 36 12 26
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa 0,455, dan generality sebanyak 10 item
efikasi diri keputusan karir memiliki tiga yang valid dari 38 item denagan indekss
aspek, yaitu levellmagnitude sebanyak 10 validitas berkisar 0,328 – 0,578 dan telah
item dengan indeks validitas berkisar gugur 12 item setelah dilakukan try out
0,266 – 0,601, strength sebanyak 6 item skala.
dengan indeks validitas sebesar 0,257 –