Anda di halaman 1dari 18

IV.

Hasil dan Pembahasan


Pada praktikum tentang daya hantar listrik larutan elektrolit pada
tanggal 20 oktober 2018. Telah dilakukan pengujian terhadap daya hantar
listrik masing-masing larutan dengan berbagai konsentrasi. Berikut akan
dipaparkan hasil yang didapat saat melakukan praktikum:
4.1 Menentukan daya hantar berbagai senyawa
Tabel 13. Nilai daya hantar listrik dari berbagai senyawa:
Senyawa I (m.A) V (Volt) L=1/R

(ohm¿¿−1)¿
Minyak tanah 0 10,5 0
H 2O 0,0035 10,5 0.0003
Larutan NaCl 0,0525 10,5 0,005
Kristal NaCl 10,5 0
Penentuan daya hantar listrik yang pertama yaitu minyak tanah yang
digunakan volt sebesar 10,5 volt, karena minyak tanah merupakan senyawa
non elektrolit, maka minyak tanah tidak didapat daya hantar listriknya Karena
tidak memiliki kation (+) dan anion (-) dalam larutannya sehingga tidak
terionisasai partikel-partikel yang ada dalam minyak tersebut karena larutan
elektrolit cenderung pada larutan asam.
Penentuan daya hantar listrik yang kedua yaitu H 2O (air) dengan
didapat daya hantar listrik sebesar 0,0003 dengan kuat arus 0,0035. Itu artinya

H 2O merupakan senyawa elektrolit lemah. Senyawa ini hanya mempunyai daya


hantar listrik yang sedikit sekali bahkan ada beberapa praktikan tidak
mendapatkan nilai daya hantar listrik dari senyawa ini sehingga banyak yang
menggolongkannya ke dalam senyawa non elektrolit. Karena dalam air tersebut
ada unsur-unsur lain yang bersifat asam, basa maupun garam maka dapat
menghantarkan listrik walaupun sedikit. Dikarenakan zat-zat dalam larutannya
tidak terurai menjadi ion dan air dan merupakan senyawa kovalen polar yang
menyebabkan senyawa ini tidak dapat menghantarkan listrik. Gaya tarik-

menarik antara molekul-molekul air dan H 2O lemah. Dengan demikian tidak


ada ion-ion yang terbentuk. Sehingga menghasilkan daya hantar yang kecil.
Penentuan daya hantar listrik yang ketiga yaitu larutan NaCl. Dihasilkan
daya hantar listrik yaitu sebesar 0,005 dengan kuat arus 0,0525 sehingga
larutan ini biasa digolongkan ke dalam larutan elektrolit kuat. Larutan NaCl
merupakan larutan garam yang tersusun dari ion logam dan ion sisa asam
(gabungan kation dari basa dan anion dari asam) sehingga larutan ini dapat
dikatakan terionisasi sempurna. Sesuai dengan persamaan berikut:

NaCl(s) → Na+¿❑ ( aq)


¿
+ Cl
−¿❑(aq) ¿
Penentuan daya hantar listrik senyawa yang keempat ialah Kristal NaCl
yang dari data yang dihasilkan bahwa Kristal NaCl ini tidak dapat
menghantarkan arus listrik sehingga digolongkan sebagai larutan non elektrolit
dikarenakan ion-ion positif dan negatif tidak bisa tergabung dikarenakan
senyawa tersebut berbentuk padatan bukan larutan yang bisa bebas bergerak
dalam kondisi padatan ion-ion tidak terurai secara sempurna sehingga tidak
ada ion-ion yang dapat bergerak bebas untuk menghantarkan arus listrik. NaCl
padat itu berwujud Kristal yang kuat dan rapat sehingga tidak bebas bergerak.
Setelah dilakukan percobaan ini dan sudah dibandingkan dengan
literatur dimana menghasilkan hasil percobaan yang sama. Elektrolit
merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar
senyawa yang berikatan ion merupakan larutan elektrolit sebagai contoh yang
lain yaitu ikatan ion NaCl yang dapat menjadi elektrolit dalam banyak bentuk
larutan lelehan atau bentuk liquid dan aqueous. Sedangkan dalam bentuk solid
atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit. Senyawa
yang dalam larutannya dapat menghantarkan arus listrik berupa senyawa ion
dan senyawa kovalen pola, karena senyawa-senyawa tersebut dapat terionisasi
saat dilarutkan dalam air. Contoh senyawa ion lain yang merupakan larutan
elektrolit kuat yaitu NaCl, KCl, NaOH dan KOH yang memilik daya hantar yang
berbeda-beda.
4.2 Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar litrik larutan
elektrolit
- Kelompok 1
Tabel 14. Perbandingan daya hantar listrik dari air jeruk nipis, HCl, dan NH 4OH
Air jeruk nipis HCl NH4OH
[M] I (m.A) V L I V L I V L
(volt) (m.A
(ohm¿¿−1)¿ (volt) (m.A)
(ohm¿¿−1)¿ (volt) (ohm ¿¿−1)¿
)
0,0 0,0525 10,5 0,005 0,04 10,5 0,004 0,005 10,5 0,0005
5
0,1 10,5 0,21 10,5 0,02 0,01 10,5 0,001
0,5 10,5 2,1 10,5 0,2 0,026 10,5 0,0025
1,0 10,5 0,21 10,5 0,02 0,052 10,5 0,005
Pada percobaan yang pertama digunakan objek berupa jeruk nipis yang
diperas airnya digunakan sebanyak 0,05 molar yang didapat nilai arusnya
sebesar 0,0525 dan volt 10,5 yang menghasilkan daya hantar listrik 0,005 dan
pada konsentrasi 0,1 molar menghasilkan kuat arus sebesar 0,0525 pada 10,5
volt menghasilkan daya hantar listrik 0,005 juga. Begitupun pada konsentrasi
0,5 dan 1,0 molar. Jadi dapat dikatakan bahwa jeruk nipis merupakan elektrolit
lemah yang terionisasi secara sebagian, dimana larutan ini hanya menghasilkan
sedikit ion didalam air.
Pada percobaan yang kedua digunakan objek berupa HCl yaitu
menghasilkan daya hantar listrik sebesar 0,04 pada kuat arus 0,04 dan 10,5
volt dan begitu juga dengan kuat arus lainnya.
Dari data didapatkan grafik antara hubungan konsentrasi HCl dan daya hantar
listik. Dimana grafik tersebut terlihat meningkat yang mana dapat diketahui
dari grafik tersebut HCl merupakan elektrolit kuat yang dapat menghantarkan
arus listrik dengan sempurna, dengan proses ionisasinya adalah:

HCl (s) → H + ¿❑
( aq)
¿
+ Cl
−¿❑(aq) ¿

2.5 Grafik Arus Listrik vs Konsentrasi HCl


2

1.5

1
f(x) = 0.24 x + 0.04
0.5 R² = 0.1

0
0.05 0.1 0.5 1

Hal ini dikarenakan dalam air elektrolit terdisosiasi dan membentuk partikel-
partikel bermuatan atau ion-ion, yang membolehkan arus listrik mengalir, Gaya
tarik-menarik antara molekul-molekul. HCl adalah senyawa ion yang memiliki
muatan positif penuh (1+) dan muatan negatif penuh (1 -). Gaya tarik-menarik
antara molekul-molekul air dan partikel-partikel HCl kuat sehingga
membolehkan partikel-partikel lepas membentuk banyak ion bebas. Keberadaan
ion-ion bebas dalam arus untuk lewat, sehingga seharusnya akan membentuk
ion-ion yang kuat.
Pada perobaan yang ketiga digunakan objek berupa NH 4OH dimana
menghasilkan kuat arus elektrolit lemah dengan menggunakan 10,5 volt pada
konsentrasi 0,05 molar menghasilkan daya hantar listrik sebesar 0,0005
dengan kuat arus sebesar 0,005. Berdasarkan gambar grafik dibawah ini telah
dibuktikan bahwa kuat arus yang dihasilkan stabil dimana grafik tersebut
menunjukkan bahwa terdapat kenaikan dari setiap konsentrasi , selalu
meningkat persatuan konsentrasi sehingga didapat persamaan reaksinya
sebagai berikut:
NH 4 OH ( aq) → NH 4 ❑+¿¿ ❑(aq) + OH −¿❑ (aq)
¿

Dengan grafiknya ialah dibawah ini:


0.06 Grafik Arus Listrik Vs Konsentrasi NH4OH
0.05
0.04 f(x) = 0.02 x − 0.02
R² = 0.92
0.03
0.02
0.01
0
0.05 0.1 0.5 1

- kelompok 2
Tabel 15. Perbandingan daya hantar listrik dari berbagai senyawa
[M] NaCl NaBr NaI NH 4 Cl
I V L I V L I V L I V L
(m.A) (vol ( (m.A) (vol ( (m.A (vol ( (m.A (vol (
t) t t t
ohm−1 ¿ ohm−1 ¿ ohm−1 ¿ ohm−1 ¿
0,0 0,07 10, 0,006 0,023 10, 0,002 0,077 10, 1 0,043 10, 1
5 5 3 5 2 5 180 75 5 240
0,1 0,055 10, 0,005 0,017 10, 0,001 0,058 10, 1 0,023 10, 1
5 6 5 3 5 200 3 5 450
0,5 0,052 10, 0,05 0,262 10, 0,025 0,052 10, 1 0,027 10, 1
5 5 5 5 5 5 22 6 5 380
1,0 0,35 10, 0,033 - 10, - 0,037 10, 1 0,7 10, 1
5 5 5 5 280 5 15
Pada percobaan pada kelompok yang ke-2 yaitu NaCl dengan
konsentrasi yang digunakan yaitu 0,05 ; 0,1 ; 0,5 dan 1,0 molar dengan hasil
daya listriknya berturut-turut yaitu 0,006 ; 0,005 ; 0,05 ; 0,033 dengan KOH
yang digunakan yaitu 10,5 volt.

0.6 Grafik Arus Listrik Vs Konsentrasi NaCl


0.5
0.4 f(x) = 0.13 x − 0.08
R² = 0.55
0.3
0.2
0.1
0
0.05 0.1 0.5 1

Berdasarkan grafik yang dihasilkan diatas dengan menjepit kedua buah


elektroda dengan elektrolit tester, lalu memasukkannya kedalam gelas ukur.
Didapatkan senyawa elektrolit kuat yang dapat terionisasi atau terdisosiasi dan
membentuk partikel-partikel bermuatan atau ion-ion. Pada saat senyawa NaCl
dilarutkan dalam air, ion-ion yang tersusun rapat dan terikat akan tertarik oleh
molekul-molekul air dan air akan menyusup disela butir-butir ion tersebut
(proses hidrasi) yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan bergerak bebas
dalam larutan. Dari data diatas daya hantar listrik yang terjadi tidak stabil
karena terjadi perubahan dengan konsentrasi yang berbeda, berikut ini
reaksinya :

NaCl(aq) → Na +¿❑(aq)
¿ −¿❑(aq) ¿
+ Cl

Itu artinya konsentrasi berpengaruh terhadap daya hantar listrik. NaCl dapat
menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaCl dapat terurai menjadi
ion Na + dan Cl – Akibatnya daya hantar listrik yang dihasilkan kuat Sehingga
larutan NaCl dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat.Ketika dilakukan
pengukuran daya hantar listrik dengan multimeter terjadi perubahan warna,
hal ini menunjukkan bahwa larutan mengandung unsur logam Na (berdasarkan
literatur)
Uji daya hantar listrik yang kedua yaitu NaBr yang menggunakan
konsentrasi yang bermacam-macam juga yaitu 0,05 ; 0,1 0,5 dan 1,0 molar
dengan volt 10,5 volt seperti biasa. Dan kuat arus yang dihasilkan yaitu
0,0233 ; 0,017 dan 0,2625 sedangkan pada konsentrasi NaBr tidak didapatkan
hasilyang mungkin dikarenakan kesalahan saat menguji larutan tersebut
dengan multimeter . daya hantar yang dihasilkan berturut-turut adalah sebagai
berikut: 0,002 ; 0,001 dan 0,02. Berikut merupakan reaksi ionisasinya,
berdasarkan literatur dibandingkan hasil yang sama.

NaBr (aq) → Na +¿❑


(aq)
¿
+ Br
−¿❑(aq) ¿

Berikut ini dihasilkan grafik antara NaBr dan konsentrasinya:

0.3 Grafik Arus Listrik Vs Konsentrasi NaBr


0.25
0.2
0.15
0.1
f(x) = 0.02 x + 0.03
0.05 R² = 0.03
0
0.05 0.1 0.5 1

Dari grafik diatas data yang dihasilkan tidak stabil yang mula-mulanya grafik
menunjukkan kondisi stabil namun setelah itu grafik menjadi meningkat dan
pada konsentrasi tertentu grafik menjadi meningkat dan pada konsentrasi
tertentu grafik langsung mengalami penurunan secara garis besar. Itu artinya
percobaan ini tidak sama dengan grafik yang terdahulu sudah dilakukan oleh
praktikan lainnya. Hal ini dikarnakan kesalahan dalam melakukan perobaan
sehingga hasil yang dihasilkan tidak maksimal.
Larutan NaBr dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaBr
dapat terurai menjadi ion Na+dan Br-(terionisasi secara sempurna).Akibatnya
daya hantar listrik yang dihasilkan kuat. Sehingga larutan HCl dapat
digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat.Ketika dilakukan pengukuran daya
hantar listrik dengan multimeter terjadi perubahan warna.
Pada perobaan yang ketiga senyawa yang diuji ialah NaI. Pada percobaan
ini menghasilkan larutan elektrolit kuat. dimana senyawa yang digunakan
berbeda-beda pula. Dan untuk konsentrasi yang berbeda-beda memiliki daya
hantar listrik yang berbeda juga itu dikarenakan larutan elektrolit memiliki
ionisasi yang berbeda serta cara ionisasi yang berbeda.
Pada pengamatan ini, ada beberapa larutan yang tidak tersedia.
Sehingga praktikan tidak dapat melakukan pengamatan dengan baik dan
maksimal. Sehingga diganti dengan larutan atau senyawa yang lain yang masih
ada kaitannya dengan sampel yang digunakan, yang memiliki nilai daya hantar
yang hamper sama, karena keterbatasan maka harus diganti. Grafik yang
dihasilkan ialah sebagai berikut :

0.6 Grafik Arus Listrik Vs Konsentrasi NaI


0.5
0.4
0.3
0.2
f(x) = 0.04 x + 0.07
0.1 R² = 0.05
0
0.05 0.1 0.5 1

Dari data yang dihasilkan diatas grafik yang dihasilkan tidak linear
grafik antara arus listrik dengan konsentrasi NaI ini menghasilkan perubahan
setiap konsentrasinya. Sementara diketahui baha NaI merupakan larutan
elektrolit kuat dengan persamaan reaksi :

NaI (s) → Na +¿❑


(aq)
¿
+I
−¿❑(aq) ¿

Larutan NaI dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaI dapat
terurai menjadi ion Na+ dan I- (terionisasi secara sempurna).Akibatnya daya
hantar listrik yang dihasilkan kuat. Sehingga larutan HCl dapat digolongkan
sebagai larutan elektrolit kuat.Ketika dilakukan pengukuran daya hantar listrik
dengan multimeter terjadi perubahan warna, hal ini menunjukkan
bahwalarutan mengandung unsur logam Na, pernyataan tersebut berdasarkan
literatur yang telah ditelusuri.
Pada percobaan yang terakhir ialah NH 4 Cl dengan grafik yang
dihasilkan yaitu sebagai berikut :

0.07 Grafik Arus Listrik Vs Konsentrasi NH4Cl


0.06
0.05
0.04 f(x) = 0.01 x + 0.02
R² = 0.18
0.03
0.02
0.01
0
0.05 0.1 0.5 1

Pada konsentrasi 0,04375 ; 0,0233 ; 0,0276 dan 0,7 (kuar arusnya)


konsentrasi yang digunakan adalah 0,05 ; 0,1 ; 0,5 dan 1,0 molar dengan daya

1 1 1 1
hantar listrik yang dihasilkan yaitu berturut-turut ; ; dan .
240 450 380 15
dari grafik yang dihasilkan tidak ada konsistensi dari grafiknya dimana grafik
yang dihasilkan tidak linear seiring dengan perubahan konsentrasi.
Pada saat melakukan uji daya hantar listrik terhadap lelehan NH 4Cl dan
larutan NH 4Cl .berdasarkan literatur hasil pengujian menunjukkan lelehan
NH 4Cl tidak dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan NH 4Cl dapat
menghantarkan arus listrik Karena NH 4Cl termasuk dalam senyawa kovalen.
Senyawa kovalen polar dalam bentuk murni NH 4Cl cair murni, H 2 O murni,
NH 3 cair murni, dan lain-lain ) tidak dapat menghantarkan arus listrik
walaupun dalam bentuk cairan.
Lelehan senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan arus listrik. Ini
karena molekul kovalen polar merupakan partikel netral. tetapi jika dalam

larutan NH 4Cl dapat menghantarkan arus listrik karena terion nya ion-
ion.Keaktifan suatu unsur dalam satu golongan semakin ke atas
semakin meningkat  begitu juga dengan energi ionisasi. memiliki energi
ionisasi paling kecil sehingga mudah mengalami ionisasi di dalam air.
Semakin banyak yang terionisasi maka semakin besar dayahantar listriknya.
Oleh karena itu NH 4Cl, memiliki rata rata daya hantar listrik yang lebih tinggi
dibandingkan NaCl dan juga apabila dibandingkan dengan literatur
menghasilkan hasil yang sama.
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
1. Dari data yang dihasilkan terjadi perbedaan senyawa yaitu perasan

jeruk nipis, HCl, NH 4OH , NaCl, NaBr, NaI dan NH 4Cl dengan
konsentrasi 0,05 ; 0,1 ; 0,5 dn 1,0 molar. Dengan daya hantar lsitrik
dari HCl yaitu 0,004 pada konsentrasi 0,05 M. perasan jeruk nipis
daya hantar listriknya 0,005 dengan semua jenis konsentrasi yang

diuji dan 0,0005 pada konsentrasi 0,05 M untuk NH 4OH dan daya
hantar listrik NaCl, NaBr, NaI dan NH 4Cl untuk konsentrasi 0,05

1 1
berturut-turut ialah 0,006 ; 0,002 ; dan .
180 240
2. Pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi terhadap daya hantar listrik
yaitu semakin tinggi konsentrasinya maka semakin tinggi pula daya
hantar listriknya, demikian juga sebaliknya.

5.2 Saran
Saran untuk percobaan kali ini ialah diharapkan kepada laboratorium
untuk menyiapkan bahan yang sesuai dengan yang ada dimodul sehingga
praktikan mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan percobaan.
Serta alat yang masih bagus dan sesuai untuk dilakukan karena memiliki nilai
guna yang berbeda.
LAMPIRAN
A.Perhitungan

a. Kuat Arus (I)


a.1 NaI
a.1.1. 0,05 M
v 10,5 volt
I= = = 0,0583 A
R 180 Ω
a.1.2. 0,1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,0525 A
R 200 Ω
a.1.3. 0,5 M
v 10,5 volt
I= = = 0,4772 A
R 22 Ω
a.1.4. 1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,376 A
R 280 Ω
a.2 NH4Cl
a.2.1. 0,05 M
v 10,5 volt
I= = = 0,0438 A
R 240 Ω
a.2.2. 0,1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,0233 A
R 450Ω
a.2.3 0,5 M
v 10,5 volt
I= = = 0,02 A
R 380 Ω
a.2.4. 1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,7 A
R 15 Ω
a.3 H2O
v 10,5 volt
I= = = 0,0035 A
R 3000 Ω
a.4 NaCl Larutan
v 10,5 volt
I= = = 0,0525 A
R 200 Ω
a.5 Kristal NaCl
v 10,5 volt
I= = =~
R 0Ω
a.6 NH4OH
a.6.1. 1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,0525 A
R 200 Ω
a.6.2 0,5 M
v 10,5 volt
I= = = 0,026 A
R 400Ω
a.6.3. 0,1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,01 A
R 1000 Ω
a.6.4. 0,05 M
v 10,5 volt
I= = = 0,005 A
R 2000 Ω
a.7 HCl
a.7.1 1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,21 A
R 50 Ω
a.7.2 0,5 M
v 10,5 volt
I= = = 2,1 A
R 5Ω
a.7.3 0,05 M
v 10,5 volt
I= = = 0,04 A
R 200 Ω
a.7.4 0,1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,21 A
R 50 Ω
a.8 NaBr
a.8.1 0,5 M
v 10,5 volt
I= = = 0,2625 A
R 40 Ω
a.8.2 0,1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,0175 A
R 600 Ω
a.8.3 0,05 M
v 10,5 volt
I= = = 0,0233 A
R 450Ω
a.9 NaCl
a.9.1 1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,36 A
R 30 Ω
a.9.2 0,5 M
v 10,5 volt
I= = = 0,525 A
R 20 Ω
a.9.3 0,1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,055 A
R 190 Ω
a.9.4 0,05 M
v 10,5 volt
I= = = 0,07 A
R 150 Ω
a.10 Jeruk Nipis
v 10,5 volt
I= = = 0,0525 A
R 200 Ω
a.11 NaOH
a.11.1 0,1 M
v 10,5 volt
I= = = 0,21 A
R 50 Ω
a.11.2 0,5 M
v 10,5 volt
I= = = 1,23 A
R 8,5 Ω
a.11.3 0,05 M
v 10,5 volt
I= = = 0,3 A
R 35 Ω
a.11.4 1 M
v 10,5 volt
I= = = 1,05 A
R 10 Ω
b. Hambatan (R)
b.1 NaI
b.1.1. 0,05 M
R = 18 Ω × 10 = 180 Ω
b.1.2. 0,1 M
R = 20 Ω × 10 = 200 Ω
b.1.3. 0,5 M
R = 22 Ω × 1 = 22 Ω
b.1.4. 1 M
R = 2,8 Ω × 100 = 280 Ω
b.2 NH 4Cl
b.2.1. 0,05 M
R = 2,4 Ω × 100 = 240 Ω
b.2.2. 0,1 M
R = 4,5 Ω × 100 = 450 Ω
b.2.3. 0,5 M
R = 3,8 Ω × 100 = 380 Ω
b.2.4. 1 M
R = 15 Ω × 1 = 15 Ω
b.3 H2O
R = 300 Ω × 10 = 3000 Ω
b.4 Larutan NaCl
R = 20 Ω × 10 = 200 Ω
b.5 Kristal NaCl
R=0 Ω×1=0Ω
b.6 Jeruk Nipis
R = 20 Ω × 10 = 200 Ω
b.7 NH 4 OH
b.7.1. 1 M
R = 20 Ω × 10 = 200 Ω
b.7.2. 0,5 M
R = 40 Ω × 10 = 400 Ω
b.7.3. 0,1 M
R = 100 Ω × 10 = 1000 Ω
b.7.4. 0,05 M
R = 200 Ω × 10 = 2000 Ω
b.8 HCl
b.8.1. 1 M
R=5 Ω × 10 = 50 Ω
b.8.2. 0,5 M
R=5 Ω×1=5Ω
b.8.3. 0,1 M
R=5 Ω × 10 = 50 Ω
b.8.4. 0,05 M
R = 26 Ω × 10 = 260 Ω
b.9 NaBr
b.9.1. 0,5 M
R = 40
b.9.2. 0,1 M
R = 600
b.9.3. 0,05 M
R = 450
b.10 NaCl
b.10.1. 1 M
R = 30
b.10.2. 0,5 M
R = 20
b.10.3. 0,1 M
R = 190
b.10.4. 0,05 M
R = 150
b.11 NaOH
b.11.1. 0,1 M
R = 50 Ω × 1 = 50 Ω
b.11.2. 0,5 M
R = 8,5 Ω × 1 = 8,5 Ω
b.11.3. 0,05 M
R = 35 Ω × 1 = 35 Ω
b.11.4. 1 M
R = 10 Ω × 1 = 10 Ω
c. Daya Hantar (L)
c.1 NaI
c.1.1. 0,05 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,0056 ohm−1
R 180Ω 180
c.1.2. 0,1 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,005 ohm−1
R 200Ω 200
c.1.3. 0,5 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,046 ohm−1
R 22Ω 22
c.1.4. 1,0 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,0035 ohm−1
R 280Ω 280
c.2 NH 4 Cl
c.2.1. 0,05 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,0041 ohm−1
R 240Ω 240
c.2.2. 0,1 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,0022 ohm−1
R 450 Ω 450
c.2.3. 0,5 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,0026 ohm−1
R 380Ω 380
c.2.4. 1,0 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,0667 ohm−1
R 15Ω 15
c.3 H 2O
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,0003 ohm−1
R 3000Ω 3000
c.4 Larutan NaCl
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,005 ohm−1
R 200Ω 200
c.5 Kristal NaCl
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0 ohm−1
R 0Ω 0
c.6 NH 4OH
c.6.1. 1 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,005 ohm−1
R 200Ω 200
c.6.2. 0,5 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,0025 ohm−1
R 400 Ω 400
c.6.3. 0,1 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,001 ohm−1
R 1000Ω 1000
c.6.4. 0,05 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,0005 ohm−1
R 2000Ω 2000
c.7 HCl
c.7.1. 1 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,02 ohm−1
R 50Ω 50
c.7.2. 0,5 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,2 ohm−1
R 5Ω 5
c.7.3. 0,1 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,02 ohm−1
R 50Ω 50
c.7.4. 0,05 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,004 ohm−1
R 260Ω 260
c.8 NaBr
c.8.1. 0,05 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,025 ohm−1
R 40 Ω 40
c.8.2. 0,1 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,001 ohm−1
R 600Ω 600
c.8.3. 0,5 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,002 ohm−1
R 450 Ω 450
c.9 NaCl
c.9.1. 1 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,033 ohm−1
R 30Ω 30
c.9.2. 0,5 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,05 ohm−1
R 20Ω 20
c.9.3. 0,1 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,005 ohm−1
R 190Ω 190
c.9.4. 0,05 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,006 ohm−1
R 150Ω 150
c.10 NaOH
c.11.1. 0,1 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,0056 ohm−1
R 50Ω 50
c.11.2. 0,5 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,17 ohm−1
R 8,5 Ω 8,5
c.11.3. 0,05 M
1 1 1
L= = = ohm−1 = 0,02 ohm−1
R 35Ω 35

B. Pertanyaan Prapraktek
1. Apa yang dimaksud dengan daya hantar listrik?
Jawab : Daya hantar listrik adalah ukuran mudah-sukarnya arus listrik
mengalir yang ditentukan sepenuhnya oleh mudah-sukarnya pembawa muatan
listrik yakni elekron-elektron atau pun ion-ion yang bergerak didalam medium.
2.Bagaimana suatu larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik?
Jawab : Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena jika dilarutkan
ke dalam air, maka larutan tersebut akan mengalami ionisasi/disosiasi yang
akan menghasilkan ion positif dan ion negatif. Melalui ion-ion inilah yang dapat
menghantarkan listrik dengan menimbulkan gelembung gas disekitar elektrode
dan menyalakan lampu indikator. Kuat lemahnya elektrolit dapat diketahui dari
banyak atau sedikitnya gelembung gas.
3. Jelaskan cara kerja pengukuran daya hantar listrik dengan menggunakan
alat multimeter.
Jawab: Pada alat multimeter terdapat kumparan putar yang bekerja atas dasar
prinsip dari adanya suatu kumparan listrik yang ditetapkan pada medan
magnet yang berasal dari magnet permanen. Arus yang mengalir melalui
kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Bila arus searah
yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui kumparan tersebut, suatu gaya
elektromagnetik yang mempunyai arah tertentu akan dikenakan pada
kumparan putar sebagai hasil antara arus dan medan magnet sesuai dengan
teori Fleming.
C. Pertanyaan Pascapraktek
1.Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit?
Jawab : Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik, karena zat elektrolit dalam larutannya terurai menjadi ion-ion
bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.
2.Bagaimana sifat dari larutan yang besifat elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan
non elektrolit?
Jawab : larutan elektrolit kuat larutan yang mempunyai daya hantar listrik
yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya
berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).
larutan elektrolit lemah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan
harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.
3.Berikan masing-masing 3 buah contoh senyawa yang bersifat elektrolit kuat,
elektrolit lemah, dan non elektrolit.
Jawab : Contoh senyawa bersifat elektrolit kuat: NaCl, HCl, NaI, NH4Cl
Contoh senyawa bersifat elektrolit lemah: H2O, NH4OH, CH3COOH
Contoh senyawa non elektrolit: urea (CO(NH2)2), gula (C12H22o11), glukosa
(C6H12O6), alkohol (C2H5OH)
4.Jelaskan pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan terhadap
daya hantar listrik
jawab : Jenis senyawa non elektrolit tidak bisa menghantarkan listrik, dengan
kata lain daya hantar listriknya nol. Jenis senyawa elektrolit bisa
menghantarkan arus listrik, dengan kata lain larutan elektrolit daya hantar
listriknya > nol, Semakin besar konsentrasi dari suatu senyawa elektrolit, maka
akan semakin besar pula daya hantar listrik larutan elektrolit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai