Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
2019
TITRASI
KOMPLEKSIOMETRI
Anggota Kelompok:
- Armitha Dea Pradina (F1C118003)
- Wulansari (F1C118016)
- Kiranti Aulia (F1C118018)
- Ellyn Dasrinal (F1C118020)
- Nuralang (F1C118028)
- Wulan Safitri (F1C118029)
- Herman Aziz (F1C118032)
KOMPLEKSIOMETRI ?........
Titrasi Kompleksiometri
• Kompleksometri adalah suatu cara untuk penetapan kadar zat – zat (kation) yang dapat
membentuk senyawa kompleks dengan suatu komplekson. (Prinsipnya adalah
pembentukan senyawa kompleks antara ion logam dengan EDTA).
• Titrasi kompleksometri adalah titrasi yang berdasarkan reaksi pembentukan kompleks,
misalnya penetapan kadar Ca (ion logam) dengan EDTA (garam natrium dari asam
etilendiaminatetra-asetat).
• Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks,
membentuk hasil berupa kompleks.
• Titrasi kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion-
ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan.
• Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu jenis titrasi dimana reaksi antara
bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk suatu kompleks senyawa.
LIGAN
Ligan (dari kata latin ligare = mengikat) . Jumlah ligan ini berbeda-beda dari dua sampai
delapan. Jumlah ikatan dengan ligan itu disebut bilangan koordinasi yang biasanya
merupakan bilangan genap terutama bernilai 4 atau 6. Ion logam univalen biasanya
mempunyai bilangan koordinasi dua.

Bidentat Polidentat

Unidentat
ligan yang
ligan yang mempunyai banyak
mempunyai 2 gugus gugus donor
ligan yang donor pasangan pasangan elektron
mempunyai 1 gugus elektron
donor pasangan asam
elektron Etilendiamin etilendiamintetraasetat
NH3, CN (EDTA)
Stabilitas Titrasi Kompleksiometri

Besarnya harga konstanta pembentukan komplek


menyatakan tingkat kestabilan suatu senyawa komplek :

“Semakin besar harga konstanta


pembentukan senyawa komplek, maka
semakin stabil senyawa komplek
tersebut dan sebaliknya makin kecil
harga konstanta kestabilan senyawa
komplek, maka senyawa komplek
tersebut makin tidak (kurang) stabil”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan
kompleks

Kemampuan mengkompleks logam-logam


Kemampuan mengkompleks relatif (dari) logam-logam digambarkan
dengan baik menurut klarifikasi Schwarzenbach, yang dalam garis
besarnya didasarkan atas pembagian logam menjadi asam Lewis
(penerima pasangan elektron) kelas A dan kelas B

Ciri-ciri khas ligan

• Kekuatan basa dari ligan itu


• Sifat-sifat penyepitan (jika ada)
• Efek-efek sterik (ruang)
Keinertan atau kelabilan kinetik
1. Unsur grup utama, biasanya membentuk kompleks-kompleks labil.
2. Dengan pengecualian Cr(III) dan Co(III), kebanyakan unsur transisi baris
pertama, membentuk kompleks-kompleks labil.
3. Unsur transisi baris kedua dan baris ketiga, cenderung membentuk
kompleks-kompleks inert.
Indikator Titrasi Kompleksiometri

Syarat-syarat indikator logam, yaitu:

• Reaksi warnanya harus sensitif, dengan kepekaan yang besar


terhadap logam
• Perubahan warna pada titik ekivalen tajam
• Perbedaan warna dari indikator bebas dengan indikator kompleks
harus mempunyai kestabilan yang efektif dimana pH titrasi tidak
boleh tidak teroksidasi dan tereduksi
• Kestabilan kompleks logam indikator harus cukup
• Ikatan senyawa logam EDTA harus lebih kuat dari pada logam-logam
indikator. Artinya ikatan logam – logam Indikator logamnya harus
dapat direbut oleh EDTA.
Beberapa indikator yang paling banyak
digunakan dalam titrasi kompleksometri

Kompleks dengan logam


memberikan warna merah
• Digunakan pada
daerah pH 7 – 11 • pada pH 8,1-12,4
• Penentuan kadar Ca, • Mengalami blocking
Mg, Cd, Zn, Mn, Hg dengan Cu, Ni, Fe³⁺,
dan Al
• pada pH=12
• digunakan untuk titrasi
Ca2+
Beberapa indikator yang paling banyak
digunakan dalam titrasi kompleksometri

• Pada pH 7 sampai 10
berwarna merah, kemudian
biru sampai pH 13,5 dan
• Digunakan untuk Ca maupun diatasnya jingga • pada daerah pH 3-9
Mg, juga baik untuk titrasi • untuk titrasi Ca pada pH • untuk titrasi Cu, Co(II),
Pb(IV) dengan EDTA 12,5 – 13 tanpa terganggu Cd, Ni, Zn, Al dengan
• Tidak mengalami blocking oleh oleh Mg EDTA
Cu(II) dan Fe(III) dalam jumlah
kecil
Pengaruh pH Pada Titrasi Kompleksiometri

pH sangatlah berpengaruh pada analisa kompleksiometri. pH adalah


ukuran konsentrasi ion hidrogen dari larutan
Berikut keterangan tentang suasana pH dalam titrasi
kompleksiometri :
Suasan terlalu asam
Pencegahan : sistem titrasi perlu didapar untuk mempertahankan pH yang diinginkan
Proton yang dibebaskan pada reaksi yang terjadi dapat mempengaruhi pH, dimana jika H+ yang
dilepaskan terlalu tinggi, maka hal tersebut dapat terdisosiasi sehingga kesetimbangan pembentukkan
kompleks dapat bergeser ke kiri, karena terganggu oleh suasana system titrasi yang terlalu asam

Suasana terlalu basa

Bila pH system titrasi terlalu basa, maka kemungkinan akan terbentuk endapan hidroksida dari logam
yang bereaksi. Jika pH terlalu basa, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan, sehingga
pada suasana basa yang banyak akan terbentuk endapan
Jenis Titrasi
Macam-macam titrasi yang sering digunakan dalam kompleksometri, antara lain

Titrasi
Titrasi Titrasi Titrasi
penggantian
tidak
langsung kembali langsung

titrasi yang biasa digunakan titrasi yang digunakan untuk titrasi yang ini digunakan Titrasi ini dilakukan dengan
untuk ion-ion yang tidak ion-ion logam yang mengendap untuk ion-ion logam yang tidak cara, yaitu Titrasi kelebihan
mengendappada pH titrasi, pada pH titrasi,reaksi bereaksi sempurna dengan kation pengendap (misalnya
pembentukan kompleksnya indikator logam yang penetapan ion sulfat, dan
reaksi pembentukan
berjalan lambat membentuk kompleks EDTA fosfat). Titrasi kelebihan
kompleksnya berjalan cepat yang lebih stabil daripada kation pembentuk senyawa
penentuannya penentuannya ialah kompleks ion-ion logam lainnya kompleks (misalnya penetapan
ialahuntuk ion-ion Mg, untuk penentuan ion Ni ion sianida)

Ca, dan Fe
Kesadahan
Metode titrasi kompleksometri dapat diaplikasikan
dalam penentuan kesadahan air.Kesadahan terutama
disebabkan oleh keberadaan ion-ion kalsium (Ca2+)
dan magnesium (Mg2+) di dalam air

Pengertian

Kesadahan sementara dapat


Kesadahan sementara dan dihilangkan dengan
tetap disebut kesadahan memanaskannya, karena CO2 akan
keluar dan meninggalkan garam
jumlah (total hardness). temporer permanent karbonat yang tidak larut
Kesadahan sementara adalah (mengendap). Air yang mempunyai
kesadahan karena adanya garam
hardness hardness kesadahan tinggi tidak baik apabila
bikarbonat dari Ca dan Mg, dipergunakan sebagai pengisi air
sedangkan kesadahan tetap adanya ketel (boiler feed) maupun dalam
garam non karbonat seperti sulfat, proses pencucian dengan sabun
klorida, dan nitrat
Larutan Dinantrium EDTA dijadikan standar
baku sekunder karena sifatnya yang tidak
mendukung untuk dijadikan standar primer,
antara lain :
• Kurang stabil
• Mudah/dapat terurai oleh bakteri dimana
EDTA adalah suatu senyawa organik yang
dapat diurai oleh bakteri.
• Dapat terurai oleh cahaya.
Aplikasi Penggunaan Titrasi Kompleksiometri

Sampel Pelarut Peniter Indikator Sediaan obat

Kalsium Air Dinatrium Kalkon (merah Injeksi kalsium


glukonat dibasakan edetat jambu menjadi glukonat
dengan biru)
NaOH

Kalsium Air Dinatrium Biru hidroksi naftol Kalsium laktat


laktat edetat (biru)

Kalsium Air Dinatrium Biru hidroksi naftol Tablet kalsium


pantotenat edetat (biru) pantotenat

Alukol Air Pb(NO3)2 Jingga xilenol Suspensi antasida


Kesimpulan

Kompleksometri merupakan jenis titrasi


dimana titran dan titrat saling
mengkompleks, membentuk hasil berupa Indikator Logam antara lain Eriochrom
1 kompleks. Reaksi–reaksi pembentukan 4 Black-T (EBT) , Murexide, Jingga Xylenol dll
kompleks atau yang menyangkut kompleks
banyak sekali dan penerapannya juga
banyak, tidak hanya dalam titrasi.
Pengaruh pH jika terlalu asam maka
kesetimbangan akan bergeser ke kanan dan
Ligan (dari kata latin ligare = mengikat). menyebabkan terbentuknya senyawa kompleks,
2 Jumlah ikatan dengan ligan itu disebut 5 jika suasana terlalu basa maka kesetimbangan
bilangan koordinasi yang biasanya akan bergeser ke arah kiri dan membentuk
merupakan bilangan genap terutama endapan
bernilai 4 atau 6
Kestabilan termodinamik dari suatu spesi
Jenis titrasi kompleksometri antara lain titrasi
merupakan ukuran sejauh mana spesi ini
langsung, titrasi tidak langsung, titrasi
3 akan terbentuk dari spesi-spesi lain pada 6 kembali dan titrasi penggantian, Kesadahan
kondisi-kondisi tertentu, jika sistem itu
di bedakan menjadi dua yaitu kesadahan
dibiarkan mencapai keseimbangan
tetap dan kesadahan sementara
That’s all. Thank you! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai