Anda di halaman 1dari 6

RESUME

TEORI-TEORI CARL GUSTAV JUNG

Resume ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Kepribadian

yang diampuh oleh dosen :

Nur Evira Anggrainy, S.Psi., M.Si

Disusun oleh:

Sitti Maryam Abdullah

(18.3.6.004)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

TAHUN 2019
Biografi Singkat Carl Gustav Jung

Carl Gustav Jung lahir Juli 1875 di Kesswil, Swiss. Jung tumbuh dalam lingkup keluarga
yang religious, Ayahnya adalah seorang pendeta. Teori kepribadian Jung ini bersikap unik karena
berakar dari pengalamannya semasa kecil. Awalnya Jung bekerjasama dengan Freud, namun pada
akhirnya terdapat perbedaan antara mereka. Sehingga, Jung memisahkan diri dari Freud dan mulai
menganalisis dirinya sendiri dengan menyendiri di rumah, dan melakukan intropeksi selama
beberapa tahun. Dari situ jung berpendapat bahwa kepribadian adalah produk sejarah atau produk
yang diwariskan dari generasi ke generasi atau pengalaman manusia yang berasal dari masa lalu.

Jung tidak berbicara tentang kepribadian melainkan psyche. Psyche adalah kesatuan yang di
dalamnya terdapat semua pikiran, perasaan dan tingkah laku baik yang disadari maupun tidak
disadari yang salng berinteraksi satu sama lain. Dalam teorinya, Jung membagi psyche menjadi tiga
bagian yaitu : Ego, Personal Unconscious, dan Collective Unconscious.1

a. Ego (Alam Sadar)


Ego diidentifikasikan oleh Jung sebagai alam sadar. Ego merupakan jiwa sadar yang
terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat
conscious. Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang
adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh
orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia
sadar pada dirinya.
b. Personal Unconscious (Alam Bawah Sadar Pesonal)
Menurut Jung alam bawah sadar personal merupakan wilayah yang berdekatan
dengan ego. Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan
diabaikan dengan cara repression atau suppression. Pengalamanpengalaman yang kesannya
lemah juga disimpan kedalam alam bawah sadar personal. Penekanan kenangan pahit
kedalam alam bawah sadar personal dapat dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik namun
bisa juga karena desakan dari pihak luar yang kuat dan lebih berkuasa.
c. Collective Unconscious (Alam Bawah Sadar Kolektif)
Alam bawah sadar kolektif merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari
masa lampau leluhur seseorang yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai
sebuah spesies tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya.2

1
Yuliadi MR, Kecemasan tokoh utama dalam novel Layla Majnun Karya Syekh Nizami Ganjavani dan Implikasinya
dalam pembelajaran Sastra di Perguruan Tinggi, (Universitas Lampung) 2015) hlm. 20-21 diakses dari
http://digilib.unila.ac.id/8393/14/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 30 Oktober 2015
2
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/Kesadaran_Carl_Jung_
%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
Dalam ketidaksadaran kolektif yang terdiri dari arkhetipe, persona, anima dan
animus. Arkhetipe bayangan dan diri. Arkhetipe sebagai bentuk pikiran universal yang
mengandung unsur emosi yang besar. Persona merupakan topeng yang dipakai individu
akibat tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat sebagai kepribadian publik, lawan dari
kepribadian privat yang beradah dibalik wajah sosial. Anima merupakan sisi feminin
kepribadia pria dan animus merupakan sisi maskulin kepribadian perempuan, hal ini
memiliki pearan sebagai gambaran kolektif yang memtivasi untuk tertarik dan memahami
anggota lawan jenisnya.
Setiap manusia juga pasti memiliki sisi buruknya, Jung mengklasifikasikan hal
tersebut dalam arkhetipe bayangan (the shadow) yang dapat mengakibatkan munculnya
pikiran, perasaan, dan tindakan yang tidak menyenangkan. Setelah melewati semua individu
melewati semua tingkatan pembentukan kepribadian, da masanya individu menemukan diri
mereka yang merupakan pusat kepribadian dengan semua sistem lain terkonstelasikan
sehingga membentuk kesatuan, keseimbangan, dan kestabilan.3

Tipe Kepribadian

Menurut teori psikoanalisa dari Jung ada dua aspek penting dalam kepribadian yaitu sikap dan
fungsi. Sikap terdiri dari introversion dan ekstroversion, sedangkan fungsi terdiri dari thinking,
feeling, sensing dan intuiting.

a. Sikap
Jung mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan untuk beraksi atau bereaksi ke
arah yang khas. Jung melihat setiap orang memiliki sikap terintroversi sekaligus
terekstraversi.
1. Ekstraversi
Jung menyatakan bahwa ekstraversi merupakan sebuah sikap yang menjelaskan aliran psikis
ke arah luar sehingga oran yang bersangkutan akan memiliki orientasi objektif dan menjauh
dari subjektif. Orang dengan tipe ekstraversi akan lebih mudahdipengaruhi oleh
sekelilingnya dibanding dengan kondid dirinya sendiri. Mereka cenderung untuk berfokus
pada sikap objektif dan menekan sisi subjektifnya.
2. Introversi
Jung menyatakan bahwa introversi merupakan aliran energi psikis ke arah dalm diri
seseorang, dengan semua bias, fantasi, mimpi, dan persepsi yang bersifat individu. Orang-
orang imi akan menerima dunia luar dengan selktif dan dengan pandangan subjektif mereka.
3
Areli Tabitha Rumentha. 2018. “Kepribadian Manusia dalam Psikoanalisis Carl Gustav Jung sebagai sumber Ide
Penciptaan Hiasan Dinding dengan pola Profile Silhouette”. Jurnal Ilmiah. Diakses dari
http://digilib.isi.ac.id/3636/8/Jurnal%20Areli%20T.%20R.pdf pada tanggal 30 Agustus 2018
Seorang introver secara relatif akan memiliki teman yang lebih sedikit namun ia akan sangat
setia, loyal terhadap mereka. Ia akan tampak sebagai pemalu dalam situasi social, dan
mungkin juga sangat hati-hati, pesimistis dan kritis.
b. Fungsi
Baik introversi maupun ekstroversi dapat berkombinasi dengan satu atau lebih dari
empat fungsi psikologis sehingga membentuk delapan orientasi tindakan yang paling
mungkin, atau tipe-tipe. Empat fungsi ini – mengidera, berpikir, merasa, dan mengintuisi –
dapat didefinikan sebagai berikut: mengidera memberi tahu manusia sesuatu itu eksis;
berpikir memampukan mereka menyadari maknanya; perasaan memberi tahu mereka nilai
atau harganya; dan intuisi membuat mereka tahu sesuatu tanpa tahu bagaimana mereka bisa
mengetahuinya.

Tipologi Kepribadian

Secara umum tipologi kepribadian menurut Jung dapat dilihat pada tabel berikut (kombinasi sikap
dan fungsi jiwa menurut Jung):

Fungsi Sikap
Introversion Ekstroversion
Thinking Introversion- Thinking Ekstroversion- Thinking
Feeling Introversion- Feeling Ekstroversion- Feeling
Sensing Ekstroversion- Sensing Introversion- Sensing
Intuiting Introversion- Intuiting Ekstroversion- Intuiting

 Introversion- Thinking : Orang dengan sikap yang introvert dan fungsi thinking yang
dominan biasanya tidak memiliki emosi dan tidak ramah serta kurang bisa bergaul.
 Extraversion-Thinking : Contoh orang dengan sikap extrovert dan fungsi thinking yang
dominan adalah ilmuwan dan peneliti. Mereka memiliki kecenderungan untuk muncul
seorang diri, dingin dan sombong.
 Introversion-Feeling : Orang dengan introversion-feeling berpengalaman dalam emosi yang
kuat, tapi mereka menutupinya. Contoh orang dengan sikap introvert dan fungsi feeling
yang dominan adalah seniman dan penulis, dimana mereka mengekspresikan perasaannya
hanya dalam bentuk seni.
 Extraversion-Feeling : Pada orang dengan sikap extraversion dan fungsi feeling yang
dominan perasaan dapat berubah sebanyak situasi yang berubah. Kebanyakan dari mereka
adalah aktor.
 Introversion-Sensation : Orang ini cenderung tenggelam dalam sensasi fisik mereka dan
untuk mencari hal yang tidak menarik dari dunia sebagai perbandingan. Biasanya mereka
adalah orang-orang yang tenang, kalem, self-controlled, tapi mereka juga membosankan dan
kurang bisa berkomunikasi.
 Extraversion-Sensation : Orang dengan tipe ini biasanya adalah businessman. Mereka
biasanya realistik, praktis, dan pekerja keras. Mereka menikmati apa yang dapat mereka
indrai dari dunia ini, menikmati cinta dan mencari kegairahan.
 Introversion-Intiuting : Pemimipi, peramal, dan orang aneh biasanya adalah orang dengan
sikap introvert dan fungsi intuitif yang dominan. Mereka terisolasi dalam gambaran-
gambaran primitif yang artinya tidak selalu mereka ketahui namun selalu muncul dalam
pikiran mereka. Mereka memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, tidak
praktis namun memiliki intuisi yang sangat tajam dibandingkan orang lain.
 Extraversion-Intuiting : Penemu dan pengusaha biasanya memiliki sikap extravert dan
fungsi intuitif yang dominan, mereka adalah orang-orang yang selalu mencari sesuatu yang
baru.4

4
Ridaul ‘Aini. 2018. Perbedaan Kepribadian Tokoh Yasmin dan Maya dalam Novel Maya Karya Ayu Utami (Kajian
Psikologi Kepribadian : Carl Gustav Jung) Jurnal Mahasiswa. Vol 5, No. 2. Diakses dari
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/28319 pada tahun 2019
Daftar Pustaka

MR, Yuliadi. 2015. Kecemasan tokoh utama dalam novel Layla Majnun Karya Syekh Nizami
Ganjavani dan Implikasinya dalam pembelajaran Sastra di Perguruan Tinggi. Lampung :
Universitas Lampung. diakses dari http://digilib.unila.ac.id/8393/14/BAB%20II.pdf

Rumentha, Areli Tabitha. 2018. Kepribadian Manusia dalam Psikoanalisis Carl Gustav Jung
sebagai sumber Ide Penciptaan Hiasan Dinding dengan pola Profile Silhouette. Jurnal Ilmiah.
Diakses dari http://digilib.isi.ac.id/3636/8/Jurnal%20Areli%20T.%20R.pdf

Ridaul ‘Aini, Ridaul. 2018. Perbedaan Kepribadian Tokoh Yasmin dan Maya dalam Novel Maya
Karya Ayu Utami (Kajian Psikologi Kepribadian : Carl Gustav Jung) Jurnal Mahasiswa. Vol 5, No.
2. Diakses dari https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/28319 pada tahun
2019

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-
RAHAYU_GININTASASI/Kesadaran_Carl_Jung_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf

Anda mungkin juga menyukai