Kelas : PKB A
Notar : 18.03.0512
Booster Rem
Pada saat pedal rem diinjak, maka kekuatan yang digunakan oleh pengemudi akan
dilipatgandakan. Karena jika fure ( murni ) menggunakan tenaga tekan pengemudi, maka tidak
akan sanggup untuk menekan pedal rem yang sangat keras.
a. Fungsi Booster
Hal inilah yang menjadi alasan mendasar mengapa sistem rem menggunakan Booster sebagai
alat yang berfungsi untuk membantu pengemudi saat menekan pedal rem dengan cara
memanfaatkan daya vakum pada intake manifold. Dengan adanya bosster, maka pedal
semakin mudah ( ringan ) saat diinjak dan dioperasikan oleh pengemudi. Booster mampu
melipat gandakan 3 sampai 5 kali daya penekanan pedal, sehingga daya pengereman yang
lebih besar dapat diperoleh.
Prinsip pelipat gandaan tenaga pada booster
Seperti pada gambar diatas, dapat kita ketahui bahwa jika pengemudi menekan pedal rem
sebesar 40 Kg, maka pusrood akan menekan silinder rem sebesar 200 Kg. Itu artinya, bosster
telah melipat gandakan tekanan pengemudi sebesar 5 kali lipat.
Sedangkan apabila pengemudi menekan pedal dengan tekanan sebesar 200 Kg, dan kevakuman
yang terjadi pada booster sebesar 500 mmHg ( air raksa ) maka tekanan yang terjadi pada
pusrood sebesar 410 Kg. Penjelasan ini dapat dilihat pada diagram gambar diatas yang sebelah
kanan.
Prinsip kerja secara sederhana booster yaitu bila vakum bekerja pada kedua sisi piston, maka
piston akan terdorong ke kanan oleh pegas. Bila tekanan atmosfir masuk ke ruang A, maka
piston bergerak ke kiri menekan pegas karena adanya perbedaan tekanan, menyebabkan
batang piston menekan piston master silinder.
Air valve tertarik ke kanan oleh air valve return spring bertemu dengan control valve sehingga
tertutup, dan udara luar tidak bisa masuk ke variable pressure chamber. Vacum valve terbuka
menyebabkan terjadinya kevakuman pada constant dan variable pressure chamber. Piston
terdorong ke kanan oleh pegas diapragma.
valve operating rod mendorong air valve dan control valve, menyebabkan vacum valve tertutup
dan air valve terbuka. Hal ini menyebabkan udara luar masuk ke variable pressure chamber.
Perbedaan tekanan antara variable dan constant pressure chamber menyebabkan piston
bergerak ke kiri.