Anda di halaman 1dari 1

HUKUM MENGGUGURKAN KANDUNGAN HASIL PEMERKOSAAN

Dr. Yusuf Qardhawi

Pengantar
memerintahkan wanita Ghamidiyah yang mengaku telah berbuat
Pertanyaan penting ini saya terima ketika buku ini telah siap zina dan akan dijatuhi hukuman rajam itu agar menunggu sampai
untuk dicetak. Yang mengajukan pertanyaan adalah Saudara Dr. melahirkan anaknya, kemudian setelah itu ia disuruh menunggu
Musthafa Siratisy, Ketua Muktamar Alami untuk Pemeliharaan sampai anaknya sudah tidak menyusu lagi --baru setelah itu
Hak-hak Asasi Manusia di Bosnia Herzegovina, yang dijatuhi hukuman rajam.
diselenggarakan di Zagreb ibu kota Kroasia, pada 18 dan 19
September 1992. Saya juga mengikuti kegiatan tersebut bersama Inilah fatwa yang saya pilih untuk keadaan normal, meskipun
Fadhilatus-Syekh Muhammad al-Ghazali dan sejumlah ulama serta ada sebagian fuqaha yang memperbolehkan menggugurkan kandungan
juru dakwah kaum muslim dari seluruh penjuru dunia Islam. asalkan belum berumur empat puluh hari, berdasarkan sebagian
riwayat yang mengatakan bahwa peniupan ruh terhadap janin itu
Pertanyaan terjadi pada waktu berusia empat puluh atau empat puluh dua
hari.
Dr. Musthafa berkata, "Sejumlah saudara kaum muslim di
Republik Bosnia Herzegovina ketika mengetahui kedatangan Syekh Bahkan sebagian fuqaha ada yang memperbolehkan menggugurkan
Muhammad al-Ghazali dan Syekh al-Qardhawi, mendorong saya kandungan sebelum berusia seratus dua puluh hari, berdasarkan
untuk mengajukan pertanyaan yang menyakitkan dan membingungkan riwayat yang masyhur bahwa peniupan ruh terjadi pada waktu
yang disampaikan secara malu-malu oleh lisan para remaja putri itu.
kita yang diperkosa oleh tentara Serbia yang durhaka dan
bengis, yang tidak memelihara hubungan kekerabatan dengan Tetapi pendapat yang saya pandang kuat ialah apa yang telah
orang mukmin dan tidak pula mengindahkan perjanjian, dan tidak saya sebutkan sebagai pendapat pertama di atas, meskipun dalam
menjaga kehormatan dan harkat manusia. Akibat perilaku mereka keadaan udzur tidak ada halangan untuk mengambil salah satu di
yang penuh dosa (pemerkosaan) itu maka banyak gadis muslimah antara dua pendapat terakhir tersebut. Apabila udzurnya
yang hamil sehingga menimbulkan perasaan sedih, takut, malu, semakin kuat, maka rukhshahnya semakin jelas; dan bila hal itu
serta merasa rendah dan hina. Karena itulah mereka menanyakan terjadi sebelum berusia empat puluh hari maka yang demikian
kepada Syekh berdua dan semua ahli ilmu: apakah yang harus lebih dekat kepada rukhshah (kemurahan/kebolehan).
mereka lakukan terhadap tindak kriminalitas beserta akibatnya
ini? Apakah syara' memperbolehkan mereka menggugurkan Selain itu, tidak diragukan lagi bahwa pemerkosaan dari musuh
kandungan yang terpaksa mereka alami ini? Kalau kandungan itu yang kafir dan durhaka, yang melampaui batas dan pendosa,
dibiarkan hingga si janin dilahirkan dalam keadaan hidup, maka terhadap wanita muslimah yang suci dan bersih, merupakan udzur
bagaimana hukumnya? Dan sampai dimana tanggung jawab si gadis yang kuat bagi si muslimah dan keluarganya karena ia sangat
yang diperkosa itu?" benci terhadap janin hasil pemerkosaan tersebut serta ingin
terbebas daripadanya. Maka ini merupakan rukhshah yang
Jawaban difatwakan karena darurat, dan darurat itu diukur dengan kadar
ukurannya.
Fadhilatus-Syekh al-Ghazali menyerahkan kepada saya untuk
menjawab pertanyaan tersebut dalam sidang, maka saya Meskipun begitu, kita juga tahu bahwa ada fuqaha yang sangat
menjawabnya secara lisan dan direkam agar dapat didengar oleh ketat dalam masalah ini, sehingga mereka melarang menggugurkan
saudara-saudara khususnya remaja putri di Bosnia. kandungan meskipun baru berusia satu hari. Bahkan ada pula
yang mengharamkan usaha pencegahan kehamilan, baik dari pihak
Saya pandang lebih bermanfaat lagi jika saya tulis jawaban ini laki-laki maupun dari pihak perempuan, ataupun dari
agar dapat disebarluaskan serta dijadikan acuan untuk kedua-duanya, dengan beralasan beberapa hadits yang menamakan
peristiwa-peristiwa serupa. Tiada daya (untuk menjauhi nazl sebagai pembunuhan tersembunyi (terselubung). Maka
keburukan) dan tiada kekuatan (untuk melakukan ketaatan) tidaklah mengherankan jika mereka mengharamkan pengguguran
kecuali dengan pertolongan Allah. setelah terjadinya kehamilan.

Kita kaum muslim telah dijadikan objek oleh orang-orang yang Pendapat terkuat ialah pendapat yang tengah-tengah antara yang
rakus dan dijadikan sasaran bagi setiap pembidik, dan kaum memberi kelonggaran dengan memperbolehkannya dan golongan yang
wanita serta anak-anak perempuan kita menjadi daging yang ketat yang melarangnya.
"mubah" untuk disantap oleh serigala-serigala lapar dan
binatang-binatang buas itu tanpa takut akibatnya atau Sedangkan pendapat yang mengatakan bahwa sel telur wanita
pembalasannya nanti. setelah dibuahi oleh sel sperma laki-laki telah menjadi
manusia, maka yang demikian hanyalah semacam majas (kiasan)
Pertanyaan serupa juga pernah diajukan kepada saya oleh dalam ungkapan, karena kenyataannya ia adalah bakal manusia.
saudara-saudara kita di Eritrea mengenai nasib yang menimpa
anak-anak dan saudara-saudara perempuan mereka akibat ulah Memang benar bahwa wujud ini mengandung kehidupan, tetapi
tentara Nasrani yang tergabung dalam pasukan pembebasan kehidupan itu sendiri bertingkat-tingkat dan bertahap, dan sel
Eritrea, sebagaimana yang diperbuat tentara Serbia hari ini sperma serta sel telur itu sendiri sebelum bertemu sudah
terhadap anak-anak perempuan muslimah Bosnia yang tak berdosa. mengandung kehidupan, namun yang demikian bukanlah kehidupan
manusia yang telah diterapkan hukum padanya.
Pertanyaan yang sama juga pernah diajukan beberapa tahun lalu
oleh sekelompok wanita mukminah yang cendekia dari penjara Karena itu rukhshah terikat dengan kondisi udzur yang muktabar
orang-orang zalim jenis thaghut di beberapa negara Arab Asia (dibenarkan), yang ditentukan oleh ahli syara', dokter, dan
kepada sejumlah ulama di negara-negara Arab yang isinya: apa cendekiawan. Sedangkan yang kondisinya tidak demikian, maka
yang harus mereka lakukan terhadap kandungan mereka yang tetaplah ia dalam hukum asal, yaitu terlarang.
merupakan kehamilan haram yang terjadi bukan karena mereka
berbuat dosa dan bukan atas kehendak mereka? Maka bagi wanita muslimah yang mendapatkan cobaan dengan
musibah seperti ini hendaklah memelihara janin tersebut
Pertama-tama perlu saya tegaskan bahwa saudara-saudara dan --sebab menurut syara' ia tidak menanggung dosa, sebagaimana
anak-anak perempuan kita, yang telah saya sebutkan, tidak saya sebutkan di muka-- dan ia tidak dipaksa untuk
menanggung dosa sama sekali terhadap apa yang terjadi pada menggugurkannya. Dengan demikian, apabila janin tersebut tetap
diri mereka, selama mereka sudah berusaha menolak dan dalam kandungannya selama kehamilan hingga ia dilahirkan, maka
memeranginya, kemudian mereka dipaksa di bawah acungan senjata dia adalah anak muslim, sebagaimana sabda Nabi saw.:
dan di bawah tekanan kekuatan yang besar. Maka apakah yang
dapat diperbuat oleh wanita tawanan yang tidak punya kekuatan "Tiap-tiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah."3
di hadapan para penawan atau pemenjara yang bersenjata lengkap
yang tidak takut kepada Sang Pencipta dan tidak menaruh belas Yang dimaksud dengan fitrah ialah tauhid, yaitu Islam.
kasihan kepada makhluk? Allah sendiri telah menetralisasi dosa
(yakni tidak menganggap berdosa) dari orang yang terpaksa Menurut ketetapan fiqhiyah, bahwa seorang anak apabila kedua
dalam masalah yang lebih besar daripada zina, yaitu kekafiran orang tuanya berbeda agama, maka dia mengikuti orang tua yang
dan mengucapkan kalimatul-kafri. Firman-Nya: terbaik agamanya. Ini bagi orang (anak) yang diketahui
ayahnya, maka bagaimana dengan anak yang tidak ada bapaknya?
"... kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya Sesungguhnya dia adalah anak muslim, tanpa diragukan lagi.
tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)."
(an-Nahl: 106) Dalam hal ini, bagi masyarakat muslim sudah seharusnya
mengurus pemeliharaan dan nafkah anak itu serta memberinya
Bahkan Al-Qur'an mengampuni dosa (tidak berdosa) orang yang pendidikan yang baik, jangan menyerahkan beban itu kepada
dalam keadaan darurat, meskipun ia masih punya sisa kemampuan ibunya yang miskin dan yang telah terkena cobaan. Demikian
lahiriah untuk berusaha, hanya saja tekanan kedaruratannya pula pemerintah dalam Islam, seharusnya bertanggung jawab
lebih kuat. Allah berfirman setelah menyebutkan macam-macam terhadap pemeliharaan ini melalui departemen atau badan sosial
makanan yang diharamkan: tertentu. Dalam hadits sahih muttafaq 'alaih, Rasulullah saw.
bersabda:
"... Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak "Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing
(pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. kamu akan dimintai pertanggungjawabannya."4
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(al-Baqarah: 173) Catatan kaki:

Dan Rasulullah saw. bersabda: 1 HR Ibnu Majah dalam "ath-Thalaq," juz 1, him. 659,
hadits nomor 2045; disahkan oleh Hakim dalam kitabnya,
"Sesungguhnya Allah menggugurkan dosa dari umatku atas juz 2, hlm. 198; disetujui oleh adz-Dzahabi; dan
suatu perbuatan yang dilakukannya karena khilaf (tidak diriwayatkan oleh Baihaqi dalam Sunan-nya, juz 7, hlm.
sengaja), karena lupa, dan karena dipaksa melakukannya."1 356

Bahkan anak-anak dan saudara-saudara perempuan kita 2 HR Bukhari dalam "al-Mardha' (dari kitab Shahih-nya),
mendapatkan pahala atas musibah yang menimpa mereka, apabila juz 10, hlm. 103, hadits nomor 5641 dan 5642.
mereka tetap berpegang teguh pada Islam --yang karena
keislamannyalah mereka ditimpa bala bencana dan cobaan-- dan 3 HR Bukhari dalam "al-Jana'iz," juz 3, hlm. 245,
mengharapkan ridha Allah Azza wa Jalla dalam menghadapi hadits nomor 1385.
gangguan dan penderitaan tersebut. Rasulullah saw. bersabda:
4 HR Bukhari dalam "al-'Itq," juz 5, hlm. 181, hadits
"Tiada seorang muslim yang menderita kelelahan, nomor 2558, dan dalam "an-Nikah," juz 9, hlm. 299,
penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, atau hadits nomor 5200.
kerisauan, bahkan gangguan yang berupa duri, melainkan
Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan
peristiwa-peristiwa itu."2

Apabila seorang muslim mendapat pahala hanya karena dia


tertusuk duri, maka bagaimana lagi jika kehormatannya dirusak
orang dan kemuliaannya dikotori?

Karena itu saya nasihatkan kepada pemuda-pemuda muslim agar


mendekatkan diri kepada Allah dengan menikahi salah seorang
dari wanita-wanita tersebut, karena kasihan terhadap keadaan
mereka sekaligus mengobati luka hati mereka yang telah
kehilangan sesuatu yang paling berharga sebagai wanita
terhormat dan suci, yaitu kegadisannya.

Anda mungkin juga menyukai