Anda di halaman 1dari 18

Pengkajian Asuhan Keperawatan Antenatal Care Pada Ny.

N
G=1, P=0, A=0 Dengan Hipertensi Di PKM Kota Tengah

PENGKAJIAN
I. Data umum klien
1. Inisial klien : Ny. N Inisial suami : Tn. A
2. Usia : 37 thn Usia : 40 thn
3. Status perkawinan : Kawin Suku : Gorontalo
4. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
5. Pendidikan terakhir : SMA Pendidikan terakhir : SMA
6. Suku : Gorontalo Agama : Islam
7. Agama : Islam
8. Alamat : Kel. Wongkaditi

Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu


Jenis Jenis Keadaan Bayi Masalah
No Tahun Penolong
Persalinan Kelamin waktu lahir Kehamilan
1.
Pengalaman menyusui ekslusif: ya/tidak Berapa lama :
Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi : tidak terkaji
2. Riwayat KB : tidak terkaji
Riwayat Kehamilan saat ini :
HPHT: 16 April 2019 Taksiran partus: 25 Januari 2020
BB sebelum hamil : 58 Kg TD sebelum hamil : 140 / 90 mmHg

Letak/presentasi Usia
TD BB/TD DJJ Keluhan Data Lain
janin Gestasi
150/10 73 kg/ 158 Kepala 37-40
0 cm minggu
mmHg

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status obstetrik : G=1 .P= 0 A= 0 Hamil berapa minggu = 20 minggu
Keadaan umum : Lemah Kesadaran : Komposmentis BB/TB : 73.Kg/cm

Tanda Vital

1
Tekanan Darah: 150/100 mmHg Nadi: 90 x/menit Suhu : 36,5 oC
Pernapasan : 20 x/mnt
Kepala Leher
Kepala :Nyeri kepala
Mata :Penglihatan buram
Hidung :Klien menolak untuk dikaji
Mulut : Ginggitivis
Telinga :Klien menolak untuk dikaji
Leher :Edema kelenjar tiroid
Masalah Khusus : Nyeri akut
Dada
Jantung : Palpitasi jantung
Paru : Dispnea
Payudara
Putting : Menonjol Areola: Kecoklatan
Pengeluaran ASI :Tidak terkaji
Masalah Khusus :Pola napas tidak efektif dan penurunan curah jantung
Abdomen
Uterus
TFU :cm kontraksi : ya/tidak
Leopold I : Kepala/bokong/kosong
Leopol II : Kanan : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
Kiri : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
Leopold III : Kepala/bokong/kosong
Leopold IV : Bagian masuk PAP
Pigmentasi
Linea Nigra : tidak terdapat linea nigra
Striae :tidak terdapat striae
Fungsi pencernaan :
Ada/tidak luka operasi: Tidak terdapat luka
Masalah Khusus : tidak terdapat masalah

Perineum dan Genital


Vagina : varises; tidak
Kebersihan : terdapat hiperpigmentasi
Keputihan :ya
Jenis/warna :bening konsistensi:cair Bau: tidak berbau
Hemorrhoid :Klien menolak untuk dikaji
Derajat :....................... Lokasi :........................
Berapa lama :....................... nyeri : ya/tidak
Masalah khusus:Defisit perawatan diri
2
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : ya
Varises: tidak
Ekstremitas Bawah
Edema : ya
Varises: tidak
Refleks patela : +/- jika ada : Ya
Masalah khusus : Nyeri akut
Eliminasi
Urin : kebiasaan BAK : 2 kali sehari
Fekal : kebiasaan BAB : 1 kali sehari
Masalah khusus :tidak terdapat masalah
Mobilisasi dan Latihan
Tingkat Mobilisasi : Dibantu sebagian
Latihan/senam : Tidak terkaji
Masalah Khusus :Intoleransi aktivitas
Nutrisi dan Cairan
Asupan nutrisi (frekuensi dan porsi makan jenis makanan)
Frekuensi : 4 kali Porsi : sebagian dihaniskan Jenis : nasi lauk pauk
Nafsu Makan : baik
Asupan cairan : 8 gelas ( 1, 6 liter/ hari )
Masalah khusus : Tidak terdapat masalah
Seksualitas
Frekuensi : Klien menolak menjawab.
Posisi : Klien menolak menjawab
Masalah khusus: Defisit pengetahuan
Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan:suami mendukung selama kehamilan
Keadaan Mental
Adaptasi psikologis : Menerima kehamilan saat ini
Penerimaan terhadap kehamilan : Klien merasa gelisan dan cemas karena keluhan yang
dirasakan dapat mengganggu kehamilan
Masalah khusus:Ansietas

2. Pola hidup yang meningkatkan resiko kehamilan :


 Merokok
 Minuman beralkohol
 Makanan dengan kadar garam tinggi
 Kurang olahraga

3
3. Persiapan Persalinan
 Senam Hamil : 1x selama kehamilan 5 bulan
 Rencana tempat melahirkan : RSIA
 Kesiapan biaya persalinan : Sudah memiliki kesiapan biaya
 Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu : Belum tersedia
 Kesiapan mental ibu dan keluarga : Sudah siap
 Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan : Sudah
mengetahui
 Perawatan payudara : Perawat telah memberi edukasi kepada klien dan suami

4. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :


Methyldopa (Aldomet)
Hydralazine (Apresoline)

5. Hasil Pemeriksaan penunjang :


Pemeriksaan laboratorium
a) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
1) Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar normal untuk
wanita hamil adalah 12-14 gr%)
2) Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol%)
3) Trombosit menurun (nilai rujukan 150-450 ribu/mm3
b) Urinalisis
Tidak ditemukan protein dalam urin.
c) Pemeriksaan fungsi hati
1) Bilirubin meningkat (N=< 1 mg/ dl)
2) LDH (Laktat dehidrogenase) meningkat
3) Aspartat aminomtransferase (AST) > 60 ul.
4) Serum glutamat pirufat transaminase (SGPT) meningkat (N: 15-45 u/ml)
5) Serum glutamat oxaloacetic trasaminase (SGOT) meningkat (N: < 31 u/l).
6) Total protein serum normal (N: 6,7-8,7 g/dl).
d) Tes kimia darah
Asam urat meningkat (N: 2,4-2,7 mg/ dl).

4
6. Rangkuman Hasil Pengkajian
dari pengkajian yang telah dilakukan didapatkan masalah berupapola napas tidak efektif,
penurunan curah jantung, nyeri akut, intoleransi aktifitas, ansietas, defisit pengetahuan.
7. Perencanaan Kunjungan Rumah :

Rencana kunjungan dilakukan setelah ibu melahirkan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Pola napas tidak efektif (D.0005) (Kategori : Fisiologis Subkategori : Respirasi)


2. Penurunan Curah Jantung (D.0008) ( Kategori : Fisiologis Subkategori : Sirkulasi )
3. Nyeri akut (D.0077) (Kategori : Psikologis Subkategori : Nyeri dan kenyamanan)
4. Intoleransi aktivitas (D.0056) ( Kategori : Fisiologis Subkategori : Aktivitas/istrahat )
5. Ansietas (D.0080) ( Kategori : Psikologis Subkategori : Integritas Ego)
6. Defisit pengetahuan (D.0111) ( Kategori : perilaku Subkategori : penyuluhan dan
pembelajaran)

5
No SDKI SLKI SIKI Rasional
1. Pola napas tidak efektif (D.0005) Luaran 1. Manajemen Jalan Napas 1.Manajemen jalan
Kategori : Fisiologis utama : Pola Definisi napas
Subkategori : Respirasi napas Mengidentifikasi dan mengelola Observasi
kepatenan jalan napas. - Ketidakefektifan pola
Definisi Tindakan nafas adalah
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak Observasi ketidakmampuan proses
memberikan ventilasi adekuat. - Monitor pola nafas system pernafasan :
(frekuensi, kedalaman,usaha inspirasi atau ekspirasi
Penyebab nafas) yang tidak memberi
1. Depresi pusat pernapasan - Monitor bunyi napas ventilasi adekuat.
2. Hambatan upaya nafas (mis. nyeri saat tambahan (mis. Gurgling, - Suara nafas normal
bernapas, kelemahan otot pernapasan) mengi, wheezing, ronkhi dihasilkan dari getaran
3. Deformitas dinding dada kering). udara ketika melalui
4. Deformitas tulang dada - Monitor sputum (jumlah, jalan nafas dari laring
5. Gangguan neuromuskular warna, aroma). ke alveoli dengan sifat
6. gangguan neurologis (mis. Terapeutik bersih.
elektroensefalogram) - Posisikan semi-fowler atau - Sputum adalah dahak
7. Imaturitas neurologis fowler yang dikeluarkan
8. Penurunan energi - Lakukan penghisapan lendir melalui paru-paru dan
9. Obesitas kurang dari 15 detik trachea melalui mulut
10. Posisi tubuh yang menghambat Edukasi biasanya juga disebut
ekspansi paru - Anjurkan asupan cairan 2000 dengan ecpectoratorian.
11. Sindrom hipoventilasi ml/hari, jika tidak Terapeutik
12. Kerusakan inervasi diafragma kontraindikasi - Posisi ini dapat
(kerusakan saraf C5 ke atas) - Anjurkan tehnik batuk efektif membantu jalan
13. Cedera pada medula spinalis Kolabirasi pernapasan kembali
14. Efek agen farmokologis - Kolaborasi pemberian efektif dengan derajat
15. Kecemasan bronkodilator, ekspektoran, kemiringan 450 yaitu
mukolitif, jika perlu. dengan menggunakan
Gejala dan Tanda Mayor gaya gravitasi untuk
Subjektif membantu
1. Dipsnea pengembangan paru

6
Objektif dan mengurangi
1. Penggunaan oto bantu pernapasan tekanan dari abdomen
2. Fase ekspirasi memanjang pada diagframa.
3. Pola napas abnormal (mis. takipnea, - mempertahankan jalan
bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, nafas sehingga
cheyne-stokes) memungkinkan
terjadinya proses
Gejala dan Tanda Minor pertukaran gas yang
Subjektif adekuat.
1. Ortopnea Edukasi
Objektif - Dengan memberikan
1. Pernapasan Pursed-lip asupan cairan sebanyak
2. Pernapasan cuping hidung 2000 ml/hari agar dapat
3. Diameter thoraks anterior-posterior terpenuhi
menngkat keseimbangan cairan
4. Ventilasi semenit menurun dalam tubuh dan
5. Kapasitas vital menurun pendistribusian yang
6. Tekanan ekspirasi menurun normal keseluruh
7. Tekanan inspirasi menurun tubuh.
8. Ekskursi dada berubah - Untuk membantu
pengeluaran sekret.
Kolaborasi
- Pemberian
Bronkodilator,
ekspektoran, dan
mukolitif dapat
membantu pernafasan
karena penyempitan
dan penumpukan lendir
disaluran pernafasan.
2. Penurunan Curah Jantung D.0008 Luaran 2. Perawatan Jantung 2. Perawatan jantung
Kategori : Fisiologis Utama : Definisi Observasi
Subkategori : Sirkulasi Curah Mengidentifikasi, merawat dan - Pemeriksaan tekanan darah

7
Jantung membatasi komplikasi akibat dan frekuensi nadi dapat
Definisi ketidakseimbangan antara suplai dan berfungsi untuk mengetahui
Ketidakadekuatan jantung memompa konsumsi oksigen miokard. keadaan pasien, mengetahui
darah untuk memenuhi kebutuhan Tindakan integritas system
metabolisme tubuh. Observasi kardiovaskular dan
- Identifikasi tanda atau gejala mengikuti perkembangan
Penyebab primer penurunan curah jalannya penyakit serta
1. Perubahan irama jantung jantung (meliputi dispnea, Berperan untuk mengatur
2. Perubahan frekuensi jantung kelelahan, edema, ortopnea, volume ekstraseluler.
3. Perubahan kontraktilitas paroxysmalnocturnal Terapeutik
4. Perubahan preload dyspnea) peningkatan - Dengan memberikan Posisi
5. Perubahan afterload - Monitor tekanan darah ini dapat membantu jalan
(termaksud tekanan darah
Gejala dan Tanda Mayor: ortostatik, jika perlu) darah yang membawa
Subjektif: - Periksa tekanan darah dan oksigen ke jantung
1. Perubahan irama jantung prekuensi nadi sebelum dan
1). Palpitasi sesudah aktifitas sehingga jantung dapat
2. Perubahan preload - Periksa tekanan darah dan bekerja dengan normal.
1). Lelah frekuensi nadi sebelum
3. Perubahan afterload pemberian obat (mis. Beta - Memberikan makanan
1). Dispnea blockll, ACEinhibitor, yang cukup dan sesuai
4. Perubahan kontraktilitas kalcium, cenelblockll,
1). Paraxysnal noctural dan/atau digigsin ) kebutuhan tanpa
S4dipsnea (PND) Terapeutik memperberat kerja
2).Ortopnea - Posisikan pasien semifowler
3).Batuk atau fowler dengan kaki ke jantung.
Objektif bawah atau dengan posisi Edukasi
1. Perubahan irama jantung nyaman - Tindakan yang dapat
1) Bradikardia/takikardia - Berikan diet jantung yang mengukur jumlah cairan
2) Gambaran EKG aritmia atau gangguan sesuai (mis. Batasi asupan yang masuk dengan
konduksi kafein, natrium, kolestrol dan kondisi normal jika pada
2. Perubahan preload makanan tinggi lemak) dewasa kurang lebih
1) Edema Edukasi 2500cc dan jumlah cairan

8
2) Distensi vena jugularis - Anjurkan beraktifitas fisik yang keluar dengan normal
3) Central venous Presure(CVP) sesuai toleransi kurang lebih 2300cc.
meningkat/menurun - Anjurkan pasien dan Kolaborasi
4) Hepatomagali keluaraga mengukur inteke
3. Perubahan afterload dan output cairan harian Dalam pemberian obat anti
1) Tekanan darah Kolaborasi aritmia ini dapat mencegah
2) Nadi perifer teraba lemah - Kolaborasi pemberian anti kondisi yang mengacu deyut
3) CRT >3 detik aritmea, jika perlu jantung yang terlalu cepat.
4) Oliguria
5) Warna kulit pucat dan/atau sianosis
4. Perubahan kontraktilitas
1) Terdengar suara jantung S3
2) Ejection fraction (EF)

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
1. Perubahan preload
(tidak tersedia)
2. Perubahan afterload (tidak tersedia

3. Perubahan kontraktilitas
(tidak tersedia)
4. Perilaku/emosional
1) Cemas
2) Gelisah
Objektif
1. Perubahan preload
1) Murmur jantung
2) Berat badan bertambah
3) Pulmonary artery wedge presure
(PAWP) menurun
2. Perubahan afterload
1) Pulmonary vascular resistance

9
(PVR) meningkat/menurun
2) Systemic vascular resistance (SVR)
meningkat/menurun
3. Perubahan kontraktilitas
1) Cardiac index (CI)menurun
2) Left ventricular stroke work index
(LVSWI) menurun
3) Stroke volume index (SVI) menurun
4. Perilaku/emosional
(tidak tersedia)
3. Nyeri akut (D.0077) Luaran 3. Manejemen nyeri 3. Manejemen nyeri
Kategori : Psikologis Utama : Definisi Observasi
Subkategori : Nyeri dan kenyamanan Tingkat Nyeri Mengidentifikasi dan mengelola 1. Skala nol tidak nyeri,
prngalaman sensorik atau emosional skala 1-3 nyeri ringan
Definisi yang berkaitan dengan kerusakan (masih bias di tahan,
Pengalaman sensorik atau emosional yang jaringan atau fungsional dengan aktivitas tak terganggu)
berkaitan dengan kerusakan jaringan onset mendadak atau lambat dan skala 4-6 nyeri
aktual atau fungsional, dengan onset berinsensitas ringan hingga berat dan sedang(mengganggu
mendadak atau lambat dan berintensitas konstan. aktivitas fisik) skala nyeri
ringan hingga berat yang berlangsung Tindakan 7-10 nyeri berat(tidak
kurang dari 3 bulan. Observasi dapat melakukan aktivitas
- Identifikasi skala nyeri secara mandiri)
Penyebab - Identifikasi faktor yang 2. Respon non verbal
1. Agen pencendera fisiologis (mis. memperberat dan terhadap nyeri eskspresi
inflamasi, iskemia, neoplasma) memperingan nyeri. wajah, gerakan tubuh,
2. Agen pencedera kimiawi (mis. - Monitor efek samping kontak fisik dengan orang
lain, perubahan respon
terbakar, bahan kimia iritan) analgetik
terhadap lingkungan
3. Agen pencedera fisik (mis. abses, Terapeutik
3. Faktor yang
amputasi, terbakar, terpotong, - Berikan teknik
mempengaruhi nyeri:
mengangkat berat, prosedur operasi, nonfarmakologis untuk
usia, jenis kelamin,
trauma, latihan fisik berlebihan) mengurangi rasa nyeri
budayaa, ansietas,
(mis.TENS,hipnosis,akupresu pengalaman masa lalu
Gejala dan tanda Mayor r,terapi dengan nyeri, pola

10
Subjektif musik,biofitback,terapi pijata, koping, efek placebo,
1. Mengeluh nyeri aromaterapi, teknik imajinasi keluarga dan support
Objektif terbimbing, kompres social.
1. Tampak meringis hangat/dingin, terapi Terapeutik
2. Bersikap protektif (mis. waspada, bermain) Manajemen nyeri non
posisi menghindari nyeri) - Kontrol lingkungan yang farmakologi yaitu:distraksi
3. Gelisah memperberat rasa nyeri dan relaksasi
4. Frekuensi nadi meningkat (mis.suhu ruangan, Edukasi
5. Sulit tidur pencahayaan, kebisingan ) 1. Inflamasi , Kecelakaan
atau jatuh , Aktivitas fisik
Edukasi
berlebihan
- Jelaskan penyebab periode 2. Redakan nyeri dengan
Gejala dan Tanda Minor dan pemicu nyeri menempelkan kompres
Subjektif - Jelaskan strategi meredakan dingin, cobalah obat
(tidak tersedia) nyeri herbal, lakukan
Objektif - Ajarakan teknik akupuntur, kendalikan
1. Tekanan darah meningkat nonfarmakologis untuk nyeri menggunakan
2. Pola napas berubah mengurangi rasa nyeri bioveedback, cobalah
3. Nafsu makan berubah Kolaborasi stimulasi efektif
4. Proses berpikir terganggu - Kolaborasi pemberian fungsional.
5. Menarik diri analgenik, jika perlu 3. Analgesik adalah obat
yang digunakan untuk
6. Berfokus pada diri sendiri
meredakan rasa nyeri,
7. Diaforesis obat analgetik dibagi
kedalam dua kelompok
yaitu : golongan opioid
dan NSAID. Golongan
opioid bekerja pada
system saraf pusat
sedangkat golongan
NSAID bekerja di
reseptor saraf periferdan
system saraf pusat
4. Manajemen nyeri non
farmakologi
yaitu:distraksi dan

11
relaksasi
kolaborasi
penanganan nyeri lebih cepat
teratasi
4. Intoleransi aktivitas (D.0056) Luaran 4. Manajemen Enegi 4. Manajemen Enegi
Kategori : Fisiologis Utama : Definisi Observasi
Subkategori : Aktivitas/istrahat Toleransi Mengidentifikasi dan menegelolah - Gangguan kesehatan
aktivitas penggunaan energi untuk mengatasi mental dapat
Definisi atau mencegah kelelahan dan menyebabkan kelelahan
Ketidakcukupan energi untuk melakukan mengoptimalkan proses pemulihan dan salah satu dari
aktivitas sehari-hari Tindakan gangguan kesehatan
Observasi mental berupa pola dan
Penyebab - Identifikasi gangguan fungsi jalan tidur mencakup
1. ketidakseimbangan antara suplai dan tubuh yang mengakibatkan kelatenan tidur, terbangun
kebutuhan oksigen keleahan pada dini hari dan
2. Tirah baring - Monitor pola dan jalan tidur peningkatan jumlah tidur
3. Kelemahan Terapeutik siang.
4. Imobilitas - Sediakan lingkungan yang Terapeutik
5. Gaya hidup monoton nyaman dan rendah stimulus - Lingkungan yang nyaman
(mis. Cahaya, suara, akan mendukung pasien
Gejala dan Tanda Mayor kunjungan) untuk meningkatkan
Subjektif - Berikan aktivitas distraksi seseorang bisa
1. Mengeluh lelah yang menyenangkan memanajemen energinya
dan dapat membantu
Objektif Edukasi
pengalihan atau menjauhi
1. Frekuensi jangtung meningkat >20% - Anjurkan melakukan
perhatian terhadap sesuatu
dari kondisi istrahat aktivutas secara bertahap
yang sedang dihadapi.
- Ajarkan strategi coping unruk
Edukasi
Gejala dan Tanda Minor mengurangi kelelahan
- Aktivitas fisik dapat
Subjektif Colaborasi
meningkatkan daya tahan
1. Dipsnea saat/setelah aktivitas - Colaborasi dengan ahli gizi
tubuh terhadap penyakit
2. Merasa lemah tentang cara meningkatkan infeksi, mengurangi strees
Objektif asupan makanan dan meningkatkan
1. Tekanan darah berubah >20% dari produktivitas kerja dan di
kondisi istrahat

12
2. Gambaran EKG menunjukan aritmia bantu dengan adanya
saat/setelah aktivitas Strategi koping. Dimana
3. Gambaran EKG menunjukan iskemia Strategi koping merupakan
4. Sianosis suatu cara untuk mengatasi
atau mengendalikan situasi
atau masalah yang dialami
dan dipandang sebagai
hambatan.
Kolaborasi
pemenuhan pasien dapat
terpenuhi sesuai energi yang
dibutuhkan serta sesuai juga
dengan obat-obatan yang
dikonsumsi pasien.
5. Ansietas (D.0080) Luaran 5. Reduksi ansietas 5. Reduksi Ansietas
Kategori : Psikologis Utama : Definsi : Observasi
Subkategori : Integritas Ego Tingkat Meminimalkan kontak individu dan Usia ibu hamil merupakan
Ansietas pengalaman subyektif terhadap objek salah satu proses tingkat
Definisi yang tidak jelas dan spesifik akibat kecemasan pada ibu hamil.
Kondisi emosi dan pengalaman subyektif antisipasi bahaya yang Kehamilan dengan usia
individu terhadap objek yang tidak jelas memungkinkan individu melakukan resiko dapat menjadi
dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang tindakan untuk menghadapi penyebab rasa cemas ibu
memungkinkan individu melakukan ancaman. sebagaimana dalam teori
tindakan untuk menghadapi ancaman. Tindakan menyatakan bahwa ibu hamil
Observasi dengan usia beresiko dapat
Penyebab - Identifikasi saat tingkat terjadi gangguan pada janin
1. Krisis situasional atau kelainan sehingga
ansietas berubah (mis.
2. Kebutuhan tidak terpenuhi menimbulkan rasa cemas
kondisi, waktu, stressor) terhadap ibu hamil terutama
3. Krisis maturasional
- Monitor tanda-tanda ansietas primigravida.
4. Ancaman terhadap konsep diri
5. Ancaman terhadap kematian (verbal dan nonverbal)
Terapeutik
6. Kekhawatiran mengalami kegagalan
7. Disfungsi sistem keluarga
Komonikasi terapeutik
8. Hubungan orang tua-anak tidak

13
memuaskan Terapeutik merupakan komonikasi yang
9. Faktor keturunan (temperamen mudah - Ciptakan suasana terapeutik di lakukan dalam
teragitasi sejak lahir) untuk menumbuh keperawatan , komonikasi
10. Penyalahgunaan zat kepercayaan terapeutik di lakukan ketika
11. terpapar bahaya lingkungan (mis. perawat melakukan intevensi
- Dengarkan dengan penuh
toksin, polutan, dan lain-lain) keperawatan .
12. Kurang terpapar informasi perhatian Komonikasi terapeutik
- Gunakan pendekatan dengan perlu di direncanakan sebaik
Gejala dan tanda Mayor tenang dan meyakinkan mungkin dengan
Subjektif kesembuhan pasien sebagai
1. Merasa bingung Edukasi pusat, sehingga dapat
2. Merasa khawatir dengan akibat dari - Jelaskan prosedur, termasuk membantu pasien mencapai
kondisi yang dihadapi sensasi yang mungkin kondisi yang adaptif dan
3. Sulit berkonsentrasi positif
dialami
Objektif - Informasikan secara actual Edukasi
1. Tampak gelisah mengenai diagnosis, Karena pasien harus
2. Tampak tegang
pengobatan dan prognosis mengetahui dan menjalani
3. Sult tidur
- Latih tehnik relaksasi proses pemulihan
kesehtannya sesuai dengan
Gejala dan Tanda Minor
Kolaborasi prosedur yang ada agar
Subjektif
- Kolaborasi pemberian obat kesehatan pasien bisa
1. Mengeluh pusing
antiansietas, jika perlu menjaga kesehtannya secara
2. Anoreksi mandiri.
3. Palpitasi
4. Merasa tidak berdaya Colaborasi
Objektif Obat antiansietas di
1. Frekuensi napas meningkat berikan agar pasien tidak
2. Frekuensi nadi meningkat akan terganggu kesehatan
3. Tekanan darah meningkat mentalnya, dan juga menjaga
4. Diaforesis pasien tidak merasakan
5. Tremor kecemasan yang mendalam
6. Muka tampak pucat
7. Suara bergetar

14
8. Kontak mata buruk
9. Sering berkemih
10. Berorientasi pada masa lalu
6. Defisit pengetahuan (D.0111) Luaran 6. Edukasi Kesehatan 6. Edukasi Kesehatan
Utama : Definisi Observasi
Kategori : perilaku Tingkat Mengajarkan pengelolaan faktor Dengan pemberian
Subkategori : penyuluhan dan Pengetahuan resiko penyakit dan perilaku hidup informasi meningkatkan
pembelajaran bersih serta sehat. pasien mengetahui apa yang
Tindakan akan di lakukan dan
Definisi Observasi memahami cara
Ketiadaan dan kurangnya informasi - Identifikasi kesiapan dan pengobatannya juga pasien
kognitif yang berkaitan dengan topik kemampuan menerima pasien dapat meminimalisir
tertentu informasi aktivitas yang dapat
- Identifikasi faktor-faktor mengganggu tingkat
Penyebab yang dapat meningkatkan dan kesehatannya dengan
mengetahui cara hidup
1. Keteratasan kognitif menurunkan motivasi dan
bersih dan sehat
2. Gangguan fungsi kognitif perilaku hidup bersih dan
3. Kekeliruan mengikuti anjuran sehat.
Terapeutik
4. Kurang terpapar informasi Terapeutik
Di lakuakan tindakan
5. Kurang minat dalam belajar - Sediakan materi dan media
seperti itu nantinya pasien
6. kurang mampu mengingat pendidikan kesehatan
mengetahui secara langsung
7. Ketidaktahuan menemukan sumber - Jadwalkan pendidikan apa yang di sampaikan tanpa
informasi kesehatan sesuai kesepakatan harus berimajinasi karna
- Berikan kesempatan untuk susah ada medianya juga
Gejala dan tanda Mayor bertanya pasien tepat waktu dalam
Subjektif Edukasi mengontrol kesehatannya
1. Menanyakan masalah yang dihadapui - Jelaskan faktor resiko yang dan selalu memberikan
Objektif dapat mempengaruhi informasi yang jelas terhadap
1. menunjukan perilaku tidak sesuai kesehatan pasien
anjuran - Ajarkan perilaku hidup bersih
2. Menunjukan persepsi yang keliru dan sehat Eedukasi
terhadap masalah - Ajarkan strategi yang dapat Pasien dapat mengetahui
digunakan untuk faktor yang dapat

15
Gejala dan tanda Minor meningkatkan perilaku hidup berpengaruh pada
Subjektif bersih dan sehat. kesehatannya serta dapat
(tidk tersedia) melakukan tindakan mandiri
Objektif dengan berperilaku hidup
1. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat sehat .
2. Menunjukan persepsi yang keliru
terhadap masalah

Gejala dan tanda Minor


Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
2. Menunjukan perilaku berlebihan (mis.
apatis, bermusuhan, agitasi, histeria)

16
IMPLEMENTASI

EVALUASI

Evaluasi adalah penilaian hasil menentukan seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai
keluaran dari tindakan. Penilaian proses menentukan apakah apakah ada kekeliruan dari setiap
tahap proses mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan dan evaluasi itu sendiri.
(Ali, 2009)

Evaluasi disusun menggunakan SOAP, di mana : (Suprajitno dalam wardani, 2012)

S : ungkapan perasaan keluhan yang dikeluhkan secara subjek oleh keluarga setelah diberikan
implementasi keperawatan

O : keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan pengamatan yang
objektif

A : analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif

P : perencanaan selanjutnya setelah perawt melakukan analisis

17
DAFTAR PUSTAKA

Ali,Z. 2009. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC


Suprajitni.2012. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Tim Pokja. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Jakarta selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia

18

Anda mungkin juga menyukai