Di susun oleh :
Rozianti H Biya
841418034
Kelas : A
Menometroragie Amenorea
Rabas pervagina : warna :
Jumlah :
Berapa lama :
Metode kontrasepsi terakhir :
Status obstetri : P: 0 A : 0
Riwayat persalinan :
Aterm : prematur :
Multiple :
Riwayat persalinan terakhir :
Tahun : tempat :
Lama gestasi: lama persalinan :
Jenis persalinan : Berat badan bayi :
Komplikasi maternal/bayi :
Obyektif :
PAP smear terakhir (tgl dan hasil) : tidak pernah
Tes serologi (tgl dan hasil) : tidak pernah
Makanan dan cairan
Subyektif :
Masukan oral 4 jam terakhir :
Mual/muntah hilang nafsu makan masalah mengunyah
Pola makan :
Frekuensi : x/hari
Konsumsi cairan :/hari
Obyektif :
BB : 48 kg
TB :.151 cm
Turgor kulit : baik
Membran mukosa mulut : baik
Kebutuhan cairan :
Pemeriksaan Hb. Ht (tgl dan hasil) :
Eliminasi
Subyektif :
Frekuensi dafekasi :
Penggunaan laksatif :
Waktu defekasi terakhir :
Frekuensi berkemih :
Karakter urine :
Nyeri/rasa terbakar/kesulitan berkemih :tidak terdapat nyeri berkemih
Riwayat penyakit ginjal :tidak ada
Penyakit kandung kemih :tidak ada
Penggunaan diuretik : tidak ada
Obyektif :
Pemasangan kateter : tidak pernah
Bising usus :
Karakter urine :
Konsistensi feces :
Warna feces :
Hemorrhoid : tidak terdapat hemoroid
Palpasi kandung kemih (teraba/tidak teraba) :
Hygiene
Subyektif :
Kebersihan rambut (frekuensi ) : 1 kali dalam 2 hari
Kebersihan badan : 2 kali sehari
Kebersihan gigi/mulut : 3 kali sehari
Kebersihan kuku tangan dan kaki : 1 kali seminggu
Obyektif :
Cara berpakaian : rapih
Kondisi kulit kepala : tidak terdapat pedikulosis
Sirkulasi
Subyektif :
Riwayat penyakit jantung : tidak ada
Riwayat demam reumatik : tidak ada
Obyektif :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Distensi vena jugularis (ada/tidak ada) : tidak ada
Bunyi jantung :
Frekuensi :
Irama (teratur/tidak teratur) : teratur
Kualitas (kuat/lemah/Rub/Murmur) ;
Ekstremitas :
Suhu (hangat/akral dingin) : hangat
CRT : kurang dari 2 detik
Varises (ada/tidak ada) : CRT : tidak ada
Nyeri/ketidaknyamanan
Subyektif :
Lokasi : bagian abdomen bawah
Intensitas (skala 0 -10) :6
Frekuensi : 2-3 kali/hari
Durasi : 15-20 menit
Faktor pencetus : menstruasi hari ke 2
Cara mengatasi : tekhnik akupuntur di telapak kaki
Faktor yang berhubungan : tidak ada
Obyektif :
v Wajah meringis
v Fokus menyempit
Pernapasan
Subyektif :
Dispnea Batuk/sputum Riwayat Bronkitis
Asma Tuberkulosis Emfisema
Pneumonia berulang Perokok, lamanya : ............. tahun
Penggunaan alat bantu pernapasan (02) : ..............L/mnt
Obyektif :
Frekuensi : ......................x/mnt
Irama : Eupnoe Tachipnoe Bradipnoe
Apnoe Hiperventilasi Cheynestokes
Kusmaul Biots
Karakteristik Sputum :
Hasil Roentgen :
Interaksi sosial
Subyektif :
Status pernikahan : belum menikah
Lama pernikahan : belum menikah
Tinggal serumah dengan : orang tua
Obyektif :
Komunikasi verbal/nonverbal dengan orang terdekat : baik
Integritas Ego
Subyektif :
Perencanaan kehamilan :belum menikah
Perasaan klien/keluarga tentang penyakit :
Status hubungan :
Cara mengatasi stress : mendengarkan musik
Obyektif :
Status emosional (cemas, apatis, dll) :............................................................................
Respon fisiologis yang teramati : ....................................................................................
Agama : ...........................................................................................................................
Muncul perasaaan (tidak berdaya, putus asa, tidak mampu) :.........................................
Neurosensori
Subyektif :
Pusing (ada/tidak ada) :.............................................................................................
Kesemutan/kebas/kelembaban (lokasi) : ..................................................................
Keamanan :
Subyetif :
Alergi/sensitivitas : alergi telur,kacang.
Penyakit masa kanak-kanak : alergi telur,kacang
Riwayat imunisasi : .imunisasi lengkap
Infeksi virus terakhir : tidak ada
Binatang peliharaan dirumah : tidak ada
Masalah obstetrik sebelumnya : tidak ada
Jarak waktu kehamilan terakhir : tidak ada
Riwayat kecelakaan : tidak ada
Fraktur dislokasi : tidak ada
Pembesaran kelenjar : tidak ada
Obyektif :
Integritas kulit : terdapat ruam di kulit
Cara berjalan : normal
Penyuluhan/pembelajaran
Subyektif :
Bahasa dominan : indonesia
Pendidikan terakhir :SMK
Pekerjaan suami :belum menikah
Faktor penyakit dari keluarga : tidak ada
Sumber pendidikan tentang penyakit :
Pemeriksaan diagnostik : tidak ada
Dismenore
Intoleransi
Anxietas Siklus tidur terganggu Nyeri akut
Defisit akivitas
pengetahuan
NO DIAGNOSA INTERVENSI
1. Nyeri Akut (D.0077) SIKI :
Kategori : Psikologis
Manajemen nyeri (I.08238)
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan
Definisi : pengalaman sensorik atau emosional yang Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional,
kualitas, intensitas nyeri
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas
2. Identifikasi skala nyeri
ringgan berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
Terapeutik
1. Agen pencedera fisiologis
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
(mis.inflamasi,iskemia,neoplasma)
rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi
2. Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar,bahan kimia
musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik
iritan)
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
3. Agen pencedera fisik(mis.
bermain).
Abses,amputasi,terbakar,terpotong,mengangkat
Edukasi
berat,prosedur operasi,trauma,latihan fisik
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
berlebihan)
Kompres panas (I.08235)
Ds:
Observasi
- mengeluh nyeri
1. Identifikasi konraindikasi kompres panas (mis.
Do:
- tampak meringis penurunan sensasi, penurunan sirkulasi)
- Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi Terapeutik
menghindari nyeri) 1. Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah di
- Gelisah dapat (mis. kantong plastik tahan air,botol air panas,
- Frekuensi nadi meningkat bantalan pemanas listrik)
- Sulit tidur 2. Pilih lokasi kompres
- Tekanan darah meningkat Edukasi
- Pola napas berubah 1. Jelaskan prosedur penggunaan kompres panans
- Nafsu makan berubah 2. Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibat
- Proses berpikir terganggu panas
- Menarik diri Manajemen kenyamanan lingkungan (I.08237)
- Berfokus pada diri sendiri Observasi
- diaforesis 1. Identifikasi sumber ketidaknyaman (mis. suhu ruang,
Kondisi klinis terkait: kebersihan)
- Kondisi pembedahan Terapeutik
- Cedera traumatis 1. Fasilitasi kenyamanan lingkungan (mis. atau suhu,
- Infeksi selumut, kebersihan)
- Sindrom koroner akut 2. Atur posisi yang nyaman (mis. topang dengan bantal,
- Glaukoma jaga sendi selama pergerakan)
Edukasi
1. Jelaskan tujuan manajemen lingkungan
Terapi akupuntur (I.06210)
Observasi
1. Periksa riwayat kesehatan dan pengkajian fisik,sesuai
kebutuhan
2. Periksa adanya resiko akupuntur
Teraputik
1. Lakukan manajemen efek samping akupuntur (mis.
nyeri,hematoma,pingsan,jarum yang
rusak,bengkok,tertancap,infeksi)
Edukasi
1. Jelaskan prosedur akupuntur,indikasi,kontra indikasi,
dan kemungkinan efek samping.
2. Defisit pengetahuan tentang (Spesifikkan) (D.0111) SIKI
Kategori :Perilaku Edukasi kesehatan (I.12383)
Subkategori : Penyuluhan dan Pembelajaran) Observasi
Definisi :Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang 1. Indentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
berkaitan dengan topik tertentu
menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Penyebab
1. Keteratasan kognitif Terapeutik
2. Gangguan fungsi kognitif
1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
3. Kekeliruan mengikuti anjuran
4. Kurang terpapar informasi Edukasi
5. Kurang minat dalam belajar
1. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
6. Kurang mampu mengingat
7. Ketidaktahuan menemukan sumber informasi kesehatan
Ds :
2. Ajarkan stratei yang dapat digunakan untuk
- Menanyakan masalah yang dihadapi
Do : meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
Edukasi aktivitas/istirhat (I.12362)
- Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap
masalah Observasi
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
- Menunjukkan perilaku berlebihan
(mis.apatis,bermusuhan,agitasi,histeria) informasi
Terapeutik
1. Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan
Kondisi klinis terkait:
istirahat.
1. Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien Edukasi
2. Penyakit akut
3. Penyakit kronis 1. Jelaskan pentignya melakukan aktivitas fisik/olehraga
secara rutin
2. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis.
kelelahan, sesak napas saat beraktivitas)
Edukasi Mobilisasi (I.12394)
Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan informasi
2. Identifikasi indikasi dan kontraindikasi mobilisasi
Edukasi
1. Jelaskan prosedur,tujuan,indikasi dan kontraindikasi
mobilisasiserta dampak imobilisasi
2. Ajarkan cara mengidektifikasi ssaran dan prasaran yang
didukung untuk mobiisasi dirumah
Implementasi
Edukasi
1. Menjelaskan pentignya melakukan
aktivitas fisik/olehraga secara rutin
2. Mengajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat (mis. kelelahan,
sesak napas saat beraktivitas)
Edukasi Mobilisasi (I.12394)
Observasi
1. Mengidentifikasi kesiapan dan
kemampuan informasi
2. Mengidentifikasi indikasi dan
kontraindikasi mobilisasi
Edukasi
1. Menjelaskan
prosedur,tujuan,indikasi dan
kontraindikasi mobilisasiserta
dampak imobilisasi
2. Mengajarkan cara mengidektifikasi
ssaran dan prasaran yang didukung
untuk mobiisasi dirumah
Ansietas (D.0080) Reduksi Ansietas (I.09314) S : Klien mengatakan sudah tidak
Observasi cemas lagi
1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas
berubah (mis. Waktu, kondisi, O : klien nampak sudah tidak cemas
strestor) dan sudah ada teman untuk
Terapeutik
1. Temani pasien untuk mengurangi mengatasi kecemasan
kecemasan A : Masalah teratasi
Edukasi P : Hentikan intervensi
1. Menginformasikan secara aktual
tentang diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
Intoleransi Aktivitas SIKI S:
O:
(D.0056) Manajemen Energi (I.05178)
A:
Observasi : P:
1. Mengidentifkasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan
kelelelahan
2. Memonitor pola dan jam tidur
Terapeutik :
1. Melakukan latihan rentang gerak pasif
dan/atau aktif
Edukasi :
1. Menganjurkan tirah baring
Terapeutik
Edukasi
Di susun oleh :
Rozianti H Biya
841418034
Kelas : A
Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan : spontan (letkep/letsu)/Tindakan (EV, EF)
SC: tgl/jam :20 juni 2019/04:00
2. Jenis kelamin bayi : L/P, BB/PB :3,30gram/40cm
3. Pengeluaran darah per vaginam :Tidak terkaji
4. Masalah dalam persalinan : Tidak terkaji
Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi : tidak terkaji
2. Riwayat KB : Tidak ada
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Edema : ya/tidak
Varises : ya/tidak
Ekstremitas Bawah
Edema : ya/tidak
Varises : ya/tidak
Tanda Homan : +/-
Masalah khusus :.Udema pada ekstremitas bawah
Eliminasi
Urin : kebiasaan BAK
BAK saat ini.........................nyeri/tidak
Fekal : kebiasaan BAB
BAB saat ini ........................ konstipasi/tidak
Masalah khusus :Tidak terdapat masalah
Istirahat dan Kenyamanan
Pola tidur : kebiasaan tidur, lama: 3-4jam, frekuensi:
Pola tidur saat ini: NREM
Keluhan ketidaknyamanan : ya/tidak, Lokasi:
Sifat: intensitas:
Mobilisasi dan Latihan
Tingkat mobilisasi :Terbatas
Latihan/senam :1 kali
Masalah khusus :Intoleransi aktivitas
Nutrisi dan Cairan
Asupan nutrisi : Porsi kecil tapi sering nafsu makan : baik/kurang/tidak ada
Asupan cairan :4-5 gelas/hari cukup/kurang
Masalah khusus: Tidak ada
Keadaan Mental
Adaptasi psikologis :Baik
Penerimaan terhadap bayi : baik
Masalah khusus :tidak terdapat masalah
Kemampuan menyusui : cukup
Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini : ASI Booster
Diteruskan ke
Isapan bayi Aktivitas RAS terangsang INTOLERANSI
hipothalamus
AKTIVITAS
ANXIETAS
Tidak adekuat NYERI AKUT GANGGUAN POLA
TIDUR
N DIAGNOSA INTERVENSI
O
1. Nyeri Akut (D.0077) SIKI :
Kategori : Psikologis
Manajemen nyeri (I.08238)
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan
Definisi : pengalaman sensorik atau emosional yang Observasi
3. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional,
kualitas, intensitas nyeri
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas
4. Identifikasi skala nyeri
ringgan berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
Terapeutik
4. Agen pencedera fisiologis
2. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
(mis.inflamasi,iskemia,neoplasma)
rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi
5. Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar,bahan kimia
musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik
iritan)
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
6. Agen pencedera fisik(mis.
bermain).
Abses,amputasi,terbakar,terpotong,mengangkat
Edukasi
berat,prosedur operasi,trauma,latihan fisik
2. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
berlebihan)
Pengaturan posisi (I.01019)
Ds:
Observasi
- mengeluh nyeri
2. Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah
Do:
- tampak meringis mengubah posisi
- Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi Terapeutik
menghindari nyeri) 3. Atur posisi tidur yang di sukai,jika tidak
- Gelisah kontraindikasi
- Frekuensi nadi meningkat 4. Hindari menempatkan pada posisi yang dapat
- Sulit tidur meningkatkan nyeri
- Tekanan darah meningkat Edukasi
- Pola napas berubah 3. Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan
- Nafsu makan berubah mekanika tubuh yang baik selama melakukan perubahan
- Proses berpikir terganggu posisi
- Menarik diri Manajemen kenyamanan lingkungan (I.08237)
- Berfokus pada diri sendiri Observasi
- diaforesis 2. Identifikasi sumber ketidaknyaman (mis. suhu ruang,
Kondisi klinis terkait: kebersihan)
- Kondisi pembedahan Terapeutik
- Cedera traumatis 3. Fasilitasi kenyamanan lingkungan (mis. atau suhu,
- Infeksi selumut, kebersihan)
- Sindrom koroner akut 4. Atur posisi yang nyaman (mis. topang dengan bantal,
- Glaukoma jaga sendi selama pergerakan)
Edukasi
2. Jelaskan tujuan manajemen lingkungan
Terapi relaksasi (I.09326)
Observasi
3. Identifikasi tekhnik yang pernah digunakan sebelumnya
4. Identifkasi kesediaan,kemampuan dan penggunaan
tehknik sebelumnya
Teraputik
2. Ciptakan lingkungan tenang tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang yang nyaman,jika
memungkinkan
Edukasi
2. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis relaksasi yang
tersedia(mis. musik, meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progrosif)
2. Menyusui Tidak Efektif (D.0029) SIKI
Kategori : fisiologis Konseling Laktasi (I.03093)
Subkategori : Nutrisi dan Cairan Observasi
Definisi : Kondisi dimana ibu dan bayi mengalami 1. Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan dilakukan
ketidakpuasan dan kesukaran pada proses menyusui. konseling menusui
Penyebab 2. Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui
Fisiologis 3. Identifikasi permasalahan yang dialami selama proses
1. Ketidakadekuatan suplai ASI menyusui
2. Hambatan pada neonatus Terapeutik
(mis.prematuritas,sumbing) 1. Gunakan tehknik mendegnarkan aktif (mis. duduk sama
3. Anomali payudara ibu (mis. puting yang masuk tinggi, mendengarkan permasalahn ibu)
kedalam) Edukasi
4. Ketidakadekuatan refleks menghisap bayi 1. Ajarkan tehknik menyusui yang tepat dan sesuai
5. Payudara membengkak kebutuhan ibu
6. Riwayat operasi payudara
7. Kelahiran kembar Edukasi Orang Tua: Fase Bayi (I.12400)
Situasional Observasi
1. Tidak rawat gabung 1. Identifikasi pengetahuan dan kesiapan orang tua belajar
2. Kurang terpapar informasi tentang pentingnya tentang perawatan bayi
menyusui dan/atau metode menyusui Terapeutik
3. Kurangnya dukungan keluarga 1. Motivasi orang tua untuk berbicara dan membaca untuk
4. Faktor budaya bayi
Gejala dan Tanda Mayor Edukasi
Subjektif 1. Jelaskan kebutuhan nutrisi bayi
1. Kelelahan maternal 2. Ajarjan keterampilan merawat bayi baru lahir
2. Kecemasan maternal
Objetif Manajemen Nutrisi (I.03119)
1. Bayi tidak mampu melekat pada payudara ibu Observasi
2. ASI tidak menetes/memancar 1. Identifikasi status nutrisi
3. BAK bayi kurang dari 8 kali dalam 24 jam 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
4. Neri dan/atau lecet terus menerus setelah seminggu Terapeutik
kedua 1. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Gejala dan Tanda Minor 2. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Subjektif Edukasi
(Tidak tersedia) 1. Ajarkan diet yang diprogramkan
Objektif
1. Intek bayi tidak adekuat Perawatan Bayi (I.10338)
2. Bayi menghisap tidak terus menerus Observasi
3. Bayi menangis saat disusui 1. Monitor tanda-tanda vital bayi (terutama suhu 36,5 oC-
4. Bayi rewal dan menangis terus dalam jam-jam 37,5oC
pertama setelah menyusui Terapeutik
5. Menolak untuk menghisap 1. Mandikan bayi dengan suhu ruangan 21-24oC
Kondisi Klinis Terkait 2. Mandikan bayi dalam waktu 5-10 menit dan 2 kli dalam
1. Abses payudara sehari
2. Mastitis 3. Kenakan popok bayi diwaha umbilikus jika tali pusat
3. Karpal tunnel syndrome belum terlapas
4. Lakukan pemijatan bayi
5. Kenakan pakaian bayi dari bahan katun
3. Ansietas (D.0080) Reduksi Ansietas (I.09314)
Kategori : Psikologis Observasi
Subkategori : Integritas Ego 2. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Waktu,
Definisi : Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu kondisi, strestor)
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi Terapeutik
bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan 2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
untuk menghadapi ancaman Edukasi
Penyebab : 2. Informasikan secara aktual tentang diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
14. Krisis situasional
Kolaborasi
15. Kebutuhan tidak terpenuhi 2. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
16. Krisis maturasional
17. Ancaman terhadap konsep diri Terapai Relaksasi (I.09326)
18. Ancaman terhadap kematian Observasi
19. Kekhawatiran mengalami kegagalan 3. Identifikasi tehknik relaksasi yang pernah di gunakan
20. Disfungsi sistem keluarga 4. Periksa keteganangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah
dan suhu sebelum dan sesudah latihan.
21. Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan
Terapeutik
22. Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi 3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa gangguan
sejak ahir) dengan pecahayaan dan suhu ruang yang nyaman
23. Penyalahgunaan zat 4. Berikan informasi tertulis tentang kesiapan dan prosedur
24. Terpapar bahaya lingkungan tehknik relaksasi
25. (mis. Toksin, polutan, dan lain-lain) Edukasi
26. Kurang terpapar informasi 2. Jalaskan tujuan manfaat batasan dan tujuan relaksasi
yang tersedia (mis. musik, meditasi,napas dalam,relaksasi
Ds :
otot progresif)
8. Merasa bingung
9. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang Dukungan Emosional (I.09256)
dihadapi Observasi
10. Sulit berkonsentrasi 3. Identifikasi fungsi marah,frustasi,danamuk bagi pasien
11. Mengeluh pusing 4. Identifikasi hal yang telah memicu emosional
12. Anoreksia Terapeutik
13. Palpitasi 3. Fasilitasi menggungkapkan perasaan cemas,marah,atau
berduka
14. Merasa tidak berdaya 4. Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lelah
Edukasi
Do :
2. Ajarkan menggungkapkan perasaan yang dialami (mis.
14. Tampak gelisah
ansietas, marah, sedih)
15. Tampak tegang
16. Sulit tidur
17. Frekuensi napas meningkat Terapi Musik (I.08250)
18. Frekuensi nadi meningkat Observasi
3. Identifikasi minat terhadap musik
19. Tekanan darah meningkat
4. Identifkasi musik yang disukai
20. Diaforesis Terapeutik
21. Tremor 3. Pilih musik yang disukai
22. Muka tampak pucat 4. Posisikan dalam posisi nyaman
23. Suara bergetar Edukasi
24. Kontak mata buruk 3. Jelaskan tujuan dan prosedur dari terapi musik
25. Sering berkemih 4. Anjurkan rileks selama mendengarkan musik
26. Berorientasi pada masa lalu
Kondisi klinis terkait :
7. Penyakit kronis progresif (mis.kanker,penyakit
autoimun)
8. Penyakit akut
9. Hospitalisasi
10. Rencana operasi
11. Kondisi diagnosis penyakit belum jelas
12. Penyakit neurologis
13. Tahap tumbuh kembang
4. Intoleransi Aktivitas (D.0056) SIKI
Definisi : Manajemen Energi (I.05178)
Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktifitas sehari- Observasi :
hari. 3. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
Penyebab: kelelelahan
6. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan 4. Monitor pola dan jam tidur
oksigen Terapeutik :
7. Tirah baring 2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
8. Kelemahan Edukasi :
9. Mobilitas 2. Anjurkan tirah baring
10. Gaya hidup monoton
Dukungan Ambulasi (I. 06171)
Gejala dan Tanda Mayor Observasi
Subjektif : 2. Identifkasi toleransi fisik melakukan ambulasi
2. Mengeluh lelah Terapeutik
Objektif : 3. Fasilitas aktivitas ambulasi dengan alat bantu
2. Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi (mis.tongkat,kruk)
istirahat 4. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
Gejala dan Tanda Minor meningkatkan ambulasi
Subjektif : Edukasi
4. Dispnea saat /setelah aktivitas 3. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
5. Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas 4. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
6. Merasa lelah (mis.berjalan dari tempat tidur ke kursi roda,berjalan dari
Objektif : tempat tidur ke kamr mandi, berjalan sesuai tolentasi)
5. Tekanan berubah >20% dari kondisi istirahat
6. Gambaran EKG menunjukkan aritmia saat/setelah Terapi Aktivitas (I.05186)
aktivitas Observasi
7. Gambaran EKG menunjukkan iskemia 3. Identifikasi devisit aktifitas
8. Sianosis 4. Monitor respon emosional,fisk, sosial dan spiritual
Kondisi Klinis Terkait : terhapat aktivitas
9. Anemia Terapeutik
10. Gagal jantung kondestif 3. Libatkan keluarga dalam aktivitas,jika perlu
11. Penyakit jantung koroner 4. Berikan penguatan positig atas partisipasi dalam aktivitas
12. Penyakit katup jantung Edukasi
13. Aritmia 2. Anjurkan keluarga untuk memberikan penguatan positif
14. Penyakit patu obstruktif kronis (PPOK) atau partisipasi dalam beraktivitas
15. Gangguan metabolic
16. Gangguan musculoskeletal Manajemen Mood (I.09289)
Observasi
2. Identifikasi mood ( mis. tnada, gejala, riwayat penyakit)
Terapeutik
2. Berikan kesempatan untuk menyampaikan perasaan
dengan cara yang tepat ( mis. sandsack,terapi
seni,aktivitas fisik)
Edukasi
3. Jelaskan tentang gangguan mood dan penanganannya
4. Ajarkan mengenali pemicu gangguan mood (mis. situasi
stress, masalah fisik)
Terapeutik
2. Mengunakan pendekatsn yang tenang
dan meyakinkan
Edukasi
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
indikator diagnositk. Jakarta Selatan: Dewan pengurus pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
tindakan keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan pengurus pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.