Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KARBOHIDRAT DAN METABOLISME KARBOHIDRAT


Tugas mata kuliah Biokimia

Disusun Oleh :

Kelompok 6

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

PRODI PENDIDIKAN NERS

TAHUN 2020
MAKALAH

KARBOHIDRAT DAN METABOLISME KARBOHIDRAT


Tugas mata kuliah Biokimia

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Danis Imfroatul Kusnia P07220419008

Hanin Nafi’ P07220419015

Mirhamsyah P07220419027

Putri Fitria P07220419034

Simanulang, Yuliana Dortauli P07220419043

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

PRODI PENDIDIKAN NERS

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah
yang berjudul “Karbohidrat dan Metabolisme Karbohidrat” ini, disusun sebagai
salah satu tugas mata kuliah Biokimia.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dr. Hilda,M. Kes. yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini serta berbagai sumber
referensi dan anggota yang ikut membantu baik langsung maupun tidak langsung.

Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan mahasiswa keperawatan dapat


memahami dan dapat menerapkan konsep yang telah dijelaskan dalam makalah
ini. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kami mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat
membangun sehingga makalah ini akan sempurna.

Samarinda, Februari 2020

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar belakang.....................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2
D. Manfaat...............................................................................................3
E. Sistematika penulisan..........................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................5
A. Definisi Karbohidrat...........................................................................5
B. Definisi Metabolisme Karbohidrat.....................................................5
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................7
A. Klasifikasi Karbohidrat.......................................................................7
B. Fungsi Karbohidrat.............................................................................9
C. Peranan Karbohidrat.........................................................................11
D. Sumber Karbohidrat di Dalam Tubuh...............................................15
BAB IV PENUTUP.....................................................................................17
A. Kesimpulan.......................................................................................17
B. Saran.................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................18

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 8.


Nomor 2. Edisi Desember 2018. Yang berjudul “Peranan Karbohidrat dan
Serat Pangan untuk Pemain Sepakbola”. Sepakbola adalah olahraga paling
populer dan fenomenal di dunia dengan sekitar. 270 juta praktisi sepakbola
yang tersebar di seluruh penjuru dunia (FIFA, 2015). Sepakbola menarik
perhatian para ilmuwan olahraga dan pemerintah dari negara-negara di
seluruh dunia untuk mempromosikan pentingnya berraktivitas fisik dan
menjaga kesehatan baik di seluruh kalangan masyarakat, bahkan untuk
kaum minoritas dan orang miskin. (Hammami et al, 2016; Milanovic et al.,
2015; Parnell et al., 2016). Selain itu olahraga ini juga dapat dipakai untuk
mempromosikan kampanye kesehatan terkait pencegahan penyakit kronis
yang disebabkan oleh minimnya aktivitas fisik (Krust- rup et al., 2010). Di
Indonesia sendiri olahraga ini adalah olahraga yang paling popular
dibuktikan dengan pemecahan rekor kompetisi Asia AFC Cup 2018, dengan
jumlah penonton Persija Jakarta ketika melawan wakil Malaysia Johor
Darul Takzim dengan attendansi di Stadion Utama Gelora Bung Karno
sekitar 60.000 penonton dan juga perhatian pemerintah dalam hal ini
presiden dan menterinya yang ke- rap datang ketika tim nasional bertanding.

Oleh karena pentingnya aspek fisik dalam permainan sepakbola,


pemilihan makanan yang sehat dan nutrisi yang berkualitas sangat
menunjang di dalam program latihan dan pembentukan performa fisik dari
atlet sepakbola professional (Croll et al., 2006). Makronutrien menyediakan
substrat metabolic yang penting di dalam penyediaan energi yang
dibutuhkan untuk memproduksi energi kimia untuk kontraksi otot skeletal
dan kebutuhan kerja kardiovaskular, sedangkan makronutrien membantu
reaksi metabolisme yang melibatkan produksi energi dan transportasi gas di
2

dalam sistem sirkulasi (Mc ardle et al., 1999).


Sepakbola adalah sebuah olahraga yang membutuhkan kedua sistem
metabolisme aerobik maupun anaerobik. Pemain membutuhkan latihan yang
berulang pada intensitas yang tinggi menggunakan kelompok otot yang
besar dalam periode waktu beberapa detik hingga hitungan menit di dalam
satu pertandingan penuh (90 menit) ditambah waktu tambahan. Secara
metabolisme, atlet sepakbola bergantung terhadap cadangan glikogen yang
tersimpan di dalam hati dan otot rangka. Di samping faktor genetic, talenta
dan usaha dalam menjalankan latihan, telah diketahui bahwa tidak ada
faktor yang lebih besar untuk memaksimalkan performa fisik pemain
dibandingkan dengan penyusunan diet makan untuk pemain (Zawila et al.,
2003).
Sehingga diperlukan untuk seorang atlet khususnya pemain sepak bola
untuk mengkonsumsi serat yang terbukti meningkatkan kualitas konten dari
asupan nutrisi dapat digunakan sebagai pencegahan masalah kesehatan yang
serius, khususnya pada sistem pen-cernaan sang pemain.
Oleh karena itu, kami perlu memaparkan mengenai karbohidrat dan
metabolisme kabohidrat agar mahasiswa keperawatan mengetahui dan
memahami konsep dari karbohidrat dan metabolisme karbohidrat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja klasifikasi karbohidrat?
2. Apa saja fungsi karbohidrat?
3. Bagaimana peranan karbohidrat?
4. Apa saja sumber karbohidrat di dalam tubuh ?

C. Tujuan
1. Tujuan umum : Mahasiswa mampu memahami konsep karbohidrat dan
metabolisme karbohidrat.
3

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memahami klasifikasi karbohidrat.
b. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi karbohidrat.
c. Mahasiswa mampu memahami peranan karbohidrat.
d. Mahasiswa mengetahui sumber karbohidrat di dalam tubuh.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis : Meningkatkan pengetahuan bagi pembaca ataupun
mahasiswa agar dapat mengetahui karbohidrat dan metabolisme
karbohidrat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Rumah Sakit
Manfaat praktis makalah bagi rumah sakit, yaitu dapat digunakan
sebagai acuan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan bagi
pasien khususnya dengan gangguan pada metabolisme karbohidrat.
b. Bagi Perawat
Manfaat praktis makalah bagi perawat, yaitu perawat dapat
menentukan diagnosa interval keperawatan yang tepat pada pasien
dengan gangguan metabolisme karbohidrat.
c. Bagi Instansi Akademik
Manfaat praktis bagi instansi akademik, yaitu dapat digunakan
sebagai referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan
ilmu tentang asuhan keperawatan mengenai karbohidrat dan
metabolisme karbohidrat.
d. Bagi Pasien dan Keluarga
Manfaat praktis makalah bagi pasien dan keluarga, yaitu agar
pasien dan keluarga dapat mengetahui gambaran mengenai
metabolisme karbohidrat.
e. Bagi Mahasiswa
Manfaat praktis makalah bagi mahasiswa, yaitu menjadi sumber
referensi dan informasi bagi yang membaca makalah ini supaya
4

mengetahui dan lebih mendalami ilmu tentang karbohidrat dan


metabolisme karbohidrat.

E. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari empat bab yang disusun secara sistematik
dengan urutan sebagai berikut : BAB I terdiri dari 4 halaman, BAB II
terdiri dari 2 halaman, BAB III terdiri dari 10 halaman, dan BAB IV terdiri
dari 1 halaman.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Difinisi Karbohidrat
Dari istilah kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air (karbo :
Karbon, hidrat : air). Secara sederhana pengertian karbohidrat adalah
senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O), ikatan ketiganya dengan komposisi tertentu yang disebut gula. Rumus
umum dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n atau CnH2nOn. Gula = tepung =
karbohidrat = sumber tenaga.

B. Definisi Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat adalah proses kimia yang berlangsung dalam


tubuh makhluk hidup untuk mengolah karbohidrat, baik itu reaksi
pemecahan (katabolisme) maupun reaksi pembentukan (anabolisme).

Bentuk karbohidrat terpenting adalah glukosa, yaitu suatu


senyawa gula sederhana (monosakarida), dipahami ada terdapat di setiap
makhluk hidup untuk proses metabolisme ini. Glukosa dan bentuk
karbohidrat lainnya memiliki tempatnya masing-masing di dalam proses
metabolik antarspesies. Contohnya, tanaman menyimpan energi dengan
membentuk karbohidrat dari karbon dioksida dan air melalui fotosintesis,
biasanya dalam bentuk pati atau lipid. Tanaman lalu dimakan
oleh binatang dan jamur, sebagai bahan bakarnya respirasi
seluler. Oksidasi pada satu gram karbohidrat menghasilkan energy sebesar 4
kcal (kilokalori); sementara dari lipid, 9 kcal. Energi dari metabolisme
(contohnya, oksidasi glukosa) biasanya disimpan sementara di sel-sel tubuh
dalam bentuk adenosina trifosfat. Metabolisme pada makhluk hidup
dengan respirasi aerob menguiraikan glukosa dengan oksigen untuk
menghasilkan energi, dan hasil sampingnya, karbon dioksida dan air.
6

Semua bentuk karbohidrat kurang lebih memiliki rumus kimia


CnH2nOn; Rumus kimia glukosa adalah C6H12O6. Setiap molekul
monosakarida bisa membentuk senyawa disakarida, contohnya sukrosa,
ataupun senyawa polisakarida yang lebih panjang, contohnya pati dan
selulosa.
7

BAB III
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Karbohidrat
1. Karbohidrat Ikatan Sederhana
Karbohidrat ikatan sederhana merupakan gugus karbohidrat yang
disusun atas satu molekul sakarida (monosakarida) atau dua molekul
sakarida (disakarida). Ikatan molekul ini mudah dipisahkan oleh enzim
dalam pencernaan. Monosakarida atau disakarida dapat diketahui
berdasarkan karakteristik dasarnya yaitu berasa manis diandingkan
dengan polisakarida (tepung dan serat).
a) Monosakarida adalah karbohidrat yang mempunyai ikatan paling
sederhana dan sudah tidak dapat dipecah lagi lebih kecil.
1) Glukosa merupakan gula yang berada dalam komponen darah
dan sangat penting sebagai sumber tenaga. Glukosa ini
merupakan hasil akhir dari penguraian karbohidrat dan siap
digunakan sebagai sumber energi pada sel tubuh. Gula putih
dan gula merah merupakan contoh glukosa di sekitar kita,
jika dikonsumsi maka hasil penyerapannya di usus halus
dapat langsung digunakan sebagai energi oleh sel-sel dalam
tubuh melalui glikolisis.
2) Fruktosa monosakarida yang sering dikenal dengan gula
termanis, terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama
glukosa. Untuk dapat digunakan sebagai energi tubuh,
fruktosa harus diubah menjadi glukosa di hati. Madu, syrup,
dan buah-buahan merupakan contoh fruktosa di sekitar kita
dengan ciri-ciri terasa lebih manis dibanding glukosa dan
laktosa, namun jika dikonsumsi tidak dapat diubah menjadi
energi sebelum diubah menjadi glukosa. Proses perubahan
fruktosa menjadi gula terjadi di hepar.
8

3) Galaktosa umumnya berkaitan dengan glukosa dalam bentuk


laktosa dan jarang terdapat bebas di alam. Galaktosa
mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan
glukosa dan kurang larut di dalam air, contohnya susu.
Galaktosa harus diubah menjadi glukosa di hati.
b) Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari dua molekul
monosakarida, yang dihubungkan oleh ikatan glikosida.
Disakarida banyak terdapt di alam.
1) Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari
penguraian sebagian dari tepung (amilum). Maltosa
merupakan gula yang terdiri dari ikatan glukosa dan glukosa.
2) Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam
kehidupn sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir.
Sukrosa tersusun oleh molekul glukos dan fruktosa.
3) Laktosa gula yang disusun oleh molekul glukosa dan
galaktosa. Dalam kehidupan sehari0hari laktosa dikenal
sebagai gula dalam susu, yang mempunyai rasa tidak terlalu
manis dan relative sulit larut air.
2. Karbohidrat Ikatan Kompleks (polisakarida, sellulosa/serat)
Merupakan kumpulan beberapa ikatan rantai monosakarida, dengan
ikatannya ini masing-masing ikatan kompleks karbohidrat mempunyai
karakter spesifik. Karakteristiknya dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Secara fungsional
1. Zat tepung yang digunaka untuk membuat makanan. Tepung
tersebut dapat diperoleh dari hasil umbi-umbian (ketela, umbii
jalar, dan sebgainya), batang tanaman (sagu), ataupun biji-
bijian (jagung, padi, dan sebagainya). Semua zat tepun tersebut
mengandung amilopektin ataupun amilum, kedua zat tersebut
berfungsi sebagia penyedia energi dari tumbuhan.
2. Glikogen merupakan gula yang disimpan pada jaringan otot
binatang atau manusia, yang berfungsi sebagai cadangan
9

energi. Sebagai contoh, ketika memakan daging segar yang


suah dimasak ada rasa manis. Hal tersebut disebabkan adanya
glikogen yang merupakan struktur gula di dalam jaringan otot
tersebut.
b. Secara Struktural
Serat sangat penting untuk menyeimbangkan penyerapan unsur
makro dalam pencernaan jika terjadi kelebihan. Intake serat sehari
yang dianjurkan dalam 25-35 gram. Secara struktural dibagi
menjadi dua jenis, yaitu :
1. Serat larut air, serat yang larut dalam air namun tidak dapat
dicerna dalam pencernaan manusia karena tidak mempunyai
enzim untuk menguraikan serat tersebut. Serat larut dalam air
terdapat banyak pada buah-buahan dan jelly atau agar-agar. Di
dalam usus, serat larut air menghambat proses penyerapan
makan, sehingga dapat digunakan untuk menghambat
penyerapan lemak maupun zat gula pada penderita diabetes
melitus.
2. Serat tidak larut air adalah serat makanan yang tidak dapat
dicerna dan tidak larut air. Banyak dihasilkan oleh makanan
yang berasal dari sayuran. Jika dimakan maka akan
meningkatkan isi usus dan menstimulasi untuk pengeluaran
lebih cepat.

B. Fungsi Karbohidrat
1. Tempat penyimpanan energi
Karbohidrat sebagai sumber penyimpanan energi dalam tubuh,
sebagai energi, diperankan oleh glukosa, zat tepung (amilose dan
amilopectin) dan glkogen yang merupakan cadangan energi yang
disimpan pada jaringan hati dan otot rangka.
10

2. Komponen sruktur jaringan pendukung


Karobidrat sebagai pendukung diperankan oleh : Cellulose, chitin.
GAGs. Cellulose ikatan rantai panjang molekul glukosa yang berfungsi
utama sebagai penyusun dinding sel, sehingga mempunyai struktur
yang kuat. Chitin merupakan senyawa polisakarida yang mengandung
nitrogen, mempunyai karakteristik sebagai pelindung semitransparan
dan berfungsi sebagai struktul sel (exoskeleton). Glicosaminoglican
(GAGs) merupakan polisakarida yang berada pada permukaan jaringan
mukosa berfungsi sebagai pelindung dan adheren.
a. Komponen penting pada asam nuklead (penyusun DNA dan RNA)
Glukosa dalam penyampaian kode genetik berfungsi untuk
mengikat rantai asam amino sehingga membentuk suatu rantai
dobel heliks pembawa sifat individu.
b. Determinan antigen
Glukosa berikatan dengan lipid atau asam amino berfungsi sebagai
determinan antigen. Ikatan glukosa pada permukaan membran sel
bertugas untk menegenali keberadaan antigen dan mempunyai
kemampuan adhesin.
3. Pencernaan karbohidrat
Pencernaan diawali pada rongga mulut di mana karbohidrat secara
mekanik dihancurkan dengan mengunyah dan dicampur dengan amilase
saliva yang mempunyai pH 6,9, sehingga karbohidrat (amilum) berubah
menjadi dekstrin dan maltosa. Perubahan ini dapat dirasakan ketika
mengunyah makanan yang mengandung zat tepung dalam beberap saat
makak akan rasakan leih manis daripada awal makanan tersebut
dikunyah.
Ketika di lambung dekstrin dan matosa akan dirubah menjadi
disakarida oleh aktivitas enzim amilase pankreas yang mempunyai pH
7. Keluar dari lambung, disakarida akan diubah menjadi monosakarida,
maltosa menjadi glukoa dan glukosa oleh aktivitas amilase pH 7-8,
laktisa menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase pH 7-8, serta
11

sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa oleh enzim sukrase pH 7-8.


Semua monosakarida dalam lumen usus akan diserap dan
ditransportasikan ke dalam hati untuk dimetabolisme.
Proses pencernaan di rongga mulut dengan bantuan enzim amilase
dirubah menjadi gula sederhana (disakarida), di lambung disakarida
diubah menjadi monosakarida dan pada usus halus monosakarida
diserap oleh jonjot-jonjot usus.
4. Metabolisme karbohidrat
Di hati, fruktosa dan laktosa diubah menjadi glukosa dan disimpan
dalam bentuk glikogen, serta disusun dan disimpan dalam jaringan otot
rangka. Dapat dibuktikan dengan merasakan jaringan hati dan daging
yang segar akan berasa lebih manis.
Hasil pencernaan di usus halus berupa monosakarida dan
diabsorbsi ke jonjot usus, masuk ke pembuluh darah serta di transport
ke hepar. Di hepar glukosa dibentuk menjadi glikogen, fruktosa, dan
galaktosa diubah menjadi glukosa.
Glukosa yang ikut dalam aliran darah akan ditranspor ke dalam sel
melalui saluran glukosa pada membran sel yang disebut glucose
channel. Saluran glukosa akan terbuka jika reseptor insulin yang berada
di membran sel distimulasi, dampak stimulasi tersebut mengakibatkan
teraktifitasnya glucose transport 4 (GLUT4) dalam sitoplasma
membukakaan pintu untuk glukosa. Jika tidak ada atau kurangnya
insulin atau menurunnya reseptor insulin akan mengakibatkan pintu
glukosa tidak terbuka dan glukosa akan menumpuk dalam aliran darah.

C. Peranan Karbohidrat
a. Peran dalam biosfer
Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh
kehidupan di bumi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Organisme autotrof seperti tumbuhan hijau, bakteri, dan alga
fotosintetik memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung.
12

Sementara itu, hampir semua organisme heterotrof, termasuk manusia,


benar-benar bergantung pada organisme autotrof untuk mendapatkan
makanan.
Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi
karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk mensintesis materi
organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah
gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat. Senyawa ini
merupakan bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan
langsung oleh organisme autotrof, misalnya glukosa, selulosa, dan
pati.
b. Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan
tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan
nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata.

Glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi


seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada
proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu,
kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku
untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam
amino dan asam lemak.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk
menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh dan berperan
penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, serta pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
13

Glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi


seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada
proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu,
kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku
untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam
amino dan asam lemak.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk
menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh dan berperan
penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, serta pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
c. Peran sebagai cadangan energi
Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan
atau cadangan, yang nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan
gula bagi sel ketika diperlukan. Pati merupakan suatu polisakarida
simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul
atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan
mensintesis pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa.
Glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama, sehingga pati
merupakan energi cadangan.
Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut
glikogen. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen
terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian glikogen pada sel-sel ini
akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun
demikian, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi
hewan untuk jangka waktu lama. Glikogen simpanan akan terkuras
habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali
dengan mengonsumsi makanan.
14

d. Peran sebagai materi pembangun


Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida
struktural. Misalnya, selulosa ialah komponen utama dinding sel
tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam
air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua
bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari
selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin.
Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa.
Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat
yang menyusun kerangka luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga,
laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin murni mirip
seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat.
Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi. Sementara
itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat
polisakarida dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini
membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel yang
memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan
sitoplasma di dalam sel.

Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul


gabungan karbohidrat dengan molekul lain ialah proteoglikan,
glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun glikoprotein terdiri
atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas
karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein.
Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada jaringan,
tulang rawan, dan cairan sinovial yang melicinkan sendi otot.
Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan
lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada
glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi
sebagai penanda sel. Misalnya, empat golongan darah manusia pada
sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman
oligosakarida pada permukaan sel darah merah.
15

D. Sumber karbohidrat di Dalam Tubuh

1. Jagung

Jagung yang masih dalam bentuk alaminya kaya serat, antioksidan,


vitamin C, lutein, dan zeaxanthin. Dengan cara direbus atau dibakar,
untuk mendapatkan manfaatnya.

2. Kentang
Kentang mengandung vitamin C dan kalium, serta 4 gram serat jika
dikonsumsi dengan kulitnya.
3. Ubi
Satu buah ubi yang sudah dimasak dapat mengandung 18-21%
karbohidrat yang terdiri dari serat, gula, dan tepung. Selain itu, ubi juga
mengandung vitamin A, vitamin C, kalium, dan antioksidan.
4. Kacang polong
Kacang polong adalah sumber serat, antioksidan, dan antiradang, serta
mengandung coumestrol yang melindungi tubuh dari kanker perut.
5. Kacang merah
Selain tinggi protein, kacang merah juga mengandung 22% karbohidrat,
mineral, dan vitamin. Tetapi mengonsumsi kacang merah dapat berisiko
menyebabkan keracunan.
6. Sereal
Pilih sereal dengan gandum utuh dan yang mengandung setidaknya 3
gram serat dan maksimal 10 gram gula dalam tiap sajian.
7. Quinoa
Quinoa adalah biji-bijian bernutrisi yang setelah dimasak dapat
mengandung 21,3% karbohidrat baik, juga merupakan sumber serat dan
protein. Kandungannya yang bebas gluten juga membuatnya sering
dipilih untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit celiac.
16

Selain itu, beberapa jenis buah juga diketahui mengandung


karbohidrat serta berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh,
seperti:

1. Pisang

Pisang kaya akan kalium, serat, vitamin B6, dan mangan. Pisang bisa
dikonsumsi secara langsung, diolah menjadi smoothies, ataupun
dipadukan dengan es krim atau menjadi bahan kue.

2. Jeruk

Selain mengandung air dan serat, jeruk mengandung 11,8%


karbohidrat.  Selain itu, juga kaya vitamin C, B, dan kalium. Di samping
meningkatkan serapan zat besi dari makanan, juga membantu
menyehatkan jantung dan mencegah batu ginjal.

3. Blueberry

Di samping air, blueberry mengandung 14% karbohidrat, vitamin C, K,


dan mangan, yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan dan
meningkatkan daya ingat pada lanjut usia (lansia).

4. Apel

Umumnya apel dengan aneka warna mengandung 13-15% karbohidrat,


juga vitamin dan mineral. Mengonsumsi apel juga dapat membantu
mengurangi risiko penyakit jantung dan mengendalikan tingkat gula
darah.
17

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Klasifikasi karbohidrat terdiri drai karbohidrat ikatan sederhana dan
karbohidrat ikatan kompleks.
2. Fungsi karbohidrat antara lain : Tempat penyimpanan energi,
Komponen sruktur jaringan pendukung, pencernaan karbohidrat, dan
metabolisme karbohidrat.
3. Peranan karbohidrat terdiri dari : peran dalam biosfer, sebagai bahan
bakar dan nutrisi, cadangan energi, dan materi pembangun.
4. Sumber karbohidrat di dalam tubuh antara lain : jagung, kentang, ubi,
kacang polong, kacang merah, sereal, quinoa, pisang, jeruk, blueberry,
dan apel.
B. Saran
Hendaknya sebagai perawat ataupun tenaga kesehatan dapat mengerti,
memahami, dan menambah wawasan tentang karbohidrat danmetabolisme
karbohidrat dengan baik dan tepat.
18

DAFTAR PUSTAKA

Bbpsdmk.kemkes.go.id (Diakses pada 04 Februari 2020)


Https://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme_karbohidrat (Diakses pada 05 Februari
2020)
Https://www.alodokter.com/ini-berbagai-pilihan-sumber-karbohidrat-yang-lebih-
sehat-dari-nasi (Diakses pada 05 Februari 2020)
Http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki (Diakses pada 05 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai