Anda di halaman 1dari 6

MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN SESUAI DENGAN SOP

DI RUMAH SAKIT
Eva Romayani HRP/ 181101109

romayanisakti@gmail.com

ABSTRAK
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. bertujuan untuk dapat meningkatkan keselamatan pasien dan
meningkatkan kualitas rumah sakit. Selain itu untuk memungkinkan setiap penduduk mencapai
kemampuan hidup sehat danproduktif yang dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab, dan
etika profesi keperawatan. Rancangan penugasan kajian ini menggunakan buku teks, buku referensi,
jurnal, e-journal (10 tahun terakhir) dengan menganalis, eksplorasi dan kajian bebas. Hasil analisis
univariat diketahui dari 51 responden. Responden memiliki supervisi baik sebanyak 30 (58.9%),
responden yang memiliki motivasi tinggi, sebanyak 26 (51%), dan responden pemberian cairan infus
sesuai SPO sebanyak 43 (84.3%). Hasil penelitian memberikan gambaran tentang kepatuhan perawat
dalam melaksanakan SOP masih kurang. Hal tersebut dibuktikan dengan masih tingginya nilai
ketidakpatuhan dalam checklist observasi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa adanya hubungan yang
bermakna antara supervisi dan motivasi dengan pemberian cairan infus sesuai SPO oleh perawat
pelaksana di rumah sakit.

Kata Kunci: Perawat, Rumah Sakit, SOP

PENDAHULUAN asuhan keperawatan yang terdiri atas


pengkajian, perencanaan, implementasi,
Latar Belakang dan evaluasi. Asuhan keperawatan yang
diberikan tidak terlepas dari tindakan
Pelayanan kesehatan utama adalah
invasif. Keselamatan pasien menjadi isu
untuk memungkinkan setiap penduduk
global yang paling penting saat ini dimana
mencapai kemampuan hidup sehat dan
sekarang banyak dilaporkan tuntutan
produktif yang dilakukan sesuai dengan
pasien atas medical error yang terjadi
wewenang, tanggung jawab, dan etika
pada pasien.
profesi keperawatan. Ciri utama pelayanan
keperawatan adalah menerapkan proses Keselamatan pasien rumah sakit
keperawatan dengan pendekatan adalah suatu sistem dimana rumah sakit
berdasarkan ilmu pengetahuan dan membuat asuhan pasien lebih aman yang
teknologi keperawatan serta berdasarkan meliputi asesmen resiko, identifikasi dan
etika keperawatan dengan metode pengelolaan hal yang berhubungan dengan
sistematis dimana perawat memberikan resiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden TUJUAN
dan tindak lanjutnya serta implementasi
Kajian ini bertujuan untuk dapat
solusi untuk meminimalkan timbulnya
meningkatkan keselamatan pasien dan
resiko dan mencegah terjadinya cedera
meningkatkan kualitas rumah sakit. Selain
yang disebabkan oleh kesalahan akibat
itu untuk memungkinkan setiap penduduk
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mencapai kemampuan hidup sehat
mengambil tindakan yang seharusnya
danproduktif yang dilakukan sesuai
diambil. Supervisi dalam konteks
dengan wewenang, tanggung jawab, dan
keperawatan dipahami sebagai suatu
etika profesi keperawatan.
proses kegiatan pemberian dukungan
sumber-sumber yang dibutuhkan perawat METODE
dalam rangka menyelesaikan tugas untuk
Rancangan penugasan kajian ini
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
menggunakan buku teks, buku referensi,
jurnal, e-journal (10 tahun terakhir) dengan
menganalis, eksplorasi dan kajian bebas.
Pelaksanaan supervisi bukan hanya
dituju-kan untuk mengawasi apakah HASIL
seluruh staf keperawatan menjalankan
tugasnya dengan sebaik-baiknya, sesuai Hasil analisis univariat diketahui dari 51

dengan instruksi atau ketentuan yang telah responden. Responden memiliki supervisi

digariskan, tetapi juga bagaimana baik sebanyak 30 (58.9%), responden

memperbaiki proses keperawatan yang yang memiliki motivasi tinggi, sebanyak

sedang berlangsung. Kegiatan supervisi 26 (51%), dan responden pemberian cairan

yang baik menjadikan seluruh staf infus sesuai SPO sebanyak 43 (84.3%).

keperawatan bukan sebagai obyek tetapi Hasil analisis bivariat Ada hubungan

juga sebagai subyek. Perawat diposisikan bermakna antara supervisi dengan

sebagai mitra kerja yang memiliki ide-ide, pemberian cairan infus sesuai SPO dengan

pendapat, dan pengalaman yang perlu nilai p-value 0.034 < 0.05 dan ada

didengar, dihargai dan diikutsertakan hubungan bermakna antara motivasi

dalam melakukan asuhan keperawatan. dengan pemberian cairan infus sesuai SPO
dengan nilai p-value 0.018 <0.05 oleh
perawat pelaksana di rumah sakit. Dalam
penelitian ini diketahui rata-rata untuk
pengetahuan asuhan keperawatan adalah
59,5%. Pengetahuan yang diukur kompetensi pengetahuan proses
mencakup pengetahuan tentang asuhan keperawatan rata-rata sebesar 65,8%,
keperawatan, proses keperawatan, umum kompetensi pengetahuan umum adalah
dan pengembangan professional perawat. 63,7% dan kompetensi pengetahuan
Rata-rata kompetensi pengetahuan asuhan pengembangan profesional perawat rata-
keperawatan adalah 59,5%, kompetensi ratanya adalah 66,8%. Dari seluruh nilai
pengetahuan proses keperawatan rata-rata kompetensi pengetahuan perawat
sebesar 65,8%, kompetensi pengetahuan memperoleh nilai kurang dari 100%,
umum adalah 63,7% dan kompetensi sehingga kompetensi pengetahuan perawat
pengetahuan pengembangan profesional masih kurang. Menurut analisi peneliti
perawat rata-ratanya adalah 66,8%. supervisi merupakan peran dari manajer
atau kepala ruangan, yang mana supervisi
PEMBAHASAN
bisa dilakukan secara langsung dan tidak
Menurut analisi peneliti untuk lansung. Proses supervisi yang baik harus
meningkatkan melaksanakan pemasangan dilakukan tepat waktu, sederhana, minimal
infus sesuai dengan SOP makan dan luwes, oleh karena itu seorang
diperlukan motivasi baik secara ekstrinsik supervisor harus dapat menentukan waktu
maupu intrinsik. Motivasi ekstrinsik dapat yang tepat dalam melakukan supervisi
berupa dorongan atau dukungan dari guna untuk mempertahankan dan
supervisor kepada perawat pelaksana meningkatkan kinerja perawat dalam
untuk melaksanakan pemasangan infus melaksanakan pemasangan infus sesuai
sesuai dengan SOP dan motivasi instriksik dengan SOP yang diteptapkan oleh rumah
merupakan kesaran perawat pelaksana sakit.
dalam pemasangan infus sesuai dengan
Hasil penelitian memberikan
SOP yang telah ditetapkan oleh RS. Dalam
gambaran tentang kepatuhan perawat
penelitian ini diketahui rata-rata untuk
dalam melaksanakan SOP masih kurang.
pengetahuan asuhan keperawatan adalah
Hal tersebut dibuktikan dengan masih
59,5%. Pengetahuan yang diukur
tingginya nilai ketidakpatuhan dalam
mencakup pengetahuan tentang asuhan
checklist observasi. Faktor yang
keperawatan, proses keperawatan, umum
mempengaruhi kinerja perawat terhadap
dan pengembangan professional perawat.
kepatuhan pelaksanaan SOP yakni usia,
Rata-rata kompetensi pengetahuan lama kerja, tingkat pendidikan, motivasi
asuhan keperawatan adalah 59,5%, dan persepsi. secara umum faktor motivasi
memiliki hubungan yang kuat dengan DAFTAR PUSTAKA
kinerja, termasuk dalam hal ini adalah
Agustin, R. (2017). Optimalisasi
kepatuhan terhadap SOP rumah sakit. Hal
Pelaksanaan Discharge Planning
yang dapat diprediksi adalah yakni bila
melalui Pengembangan Model
motivasi meningkat maka kinerja juga
Discharge Planning Terintegrasi
akan meningkat. Penelitian lainnya
Pelayanan Keperawatan. Jurnal
menyatakan bahwa motivasi kerja juga
Keperawatan Muhammadiyah, 2(1),
berpengaruh positif terhadap kepuasan
91-99
kerja dan dengan pemberlakuan sistem
reward punishment terhadap karyawan Alimul, A.A. (2011). Pengantar konsep
akan mempengaruhi kinerja. Dasar Keperawatan. Jakrta:
Salemba Medika
PENUTUP
Febrina, W. (2018). PENGETAHUAN
KESIMPULAN
PERAWAT TERHADAP

Hasil penelitian disimpulkan PELAKSANAAN TIMBANG

pelaksanaan tindakan belum sesuai SOP TERIMA PASIEN SESUAI SOP.

oleh perawat pelaksana di rumah sakit. Real in Nursing Journal, 1(2), 60-66

Faktor-faktor yang mempengaruhi


Harmatiwi, D. D., Sumaryani, S., & Rosa,
kepatuhan perawat dalam pelaksanaan
E. M. (2017). Evaluasi Pelaksanaan
SOP adalah motivasi dan persepsi perawat
Supervisi Keperawatan di Rumah
terhadap pekerjaannya. Persepsi perawat
Sakit Umum Daerah Panembahan
terhadap pekerjaannya lebih
Senopati Bantul. Jurnal
mempengaruhi kepatuhan perawat
Medicoeticolegal dan Manajemen
terhadap pelaksanaan SOP dibandingkan
Rumah Sakit, 6(1), 47-54
dengan motivasi perawat.
Hrp, E. R. (2019). MELAKSANAKAN
SIMPULAN SASARAN KESELAMATAN
PASIEN DENGAN BENAR DI
Di setiap rumah sakit sebaiknya di
RUMAH SAKIT. Osf.io
buat kewajiban kepada semua pekerja agar
dapat melaksanakan tugas sesuai SOP agar Mandagi, F. M., Umboh, J. M., & Rattu, J.
keselamatan pasien dapat tercapai dengan A. (2015). Analisis Faktor–Faktor
baik. Yang Berhubungan Dengan Kinerja
Perawat Dalam Menerapkan Asuhan Pagala, I., Shaluhiyah, Z., & Widjasena, B.
Keperawatan di Rumah Sakit Umum (2017). Perilaku Kepatuhan Perawat
Bethesda Gmim. Jurnal e-Biomedik, Melaksanakan SOP Terhadap
3(3) Kejadian Keselamatan Pasien di
Rumah Sakit X Kendari. Jurnal
Marbun, S. H. (2013). Peran Gaya
Promosi Kesehatan Indonesia,
Kepemimpinan terhadap Lingkungan
12(1), 138-149
Pengendalian dalam Struktur dan
Pelaksanaan Stndart Operating Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer
Procedure (Sop) di Rumah Sakit. Perawat Dalam Pembinaan Etika
Calyptra, 2(2), 1-11 Perawat Pelaksana Dalam
Peningkatan Kualitas Asuhan
Moniung, F., Rompas, S., & Lolong, J.
Keperawatan. IKESMA
(2016). Hubungan lama kerja dengan
kepatuhan perawat dalam Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
melaksanakan SOP pemasangan Proses Keperawatan. Jember.
infus di RSU GMIM pancaran kasih University Press
Manado. JURNAL KEPERAWATAN,
Simamora, R. H. (2010). Komunikasi
4(2)
Dalam Keperawatan. Jember:
Nazvia, N., Loekqijana, A., & Kurniawati, University Press
J. (2014). Faktor yang
Widiawati, S., Apriana, O., &
Mempengaruhi Kepatuhan
Merdekawati, D. (2017). Hubungan
Pelaksanaan SOP Asuhan
Supervisi Dan Motivasi Dengan
Keperawatan di ICU-ICCU RSUD
Pemberian Cairan Infus Sesuai Spo
Gambiran Kota Kediri. Jurnal
Oleh Perawat Pelaksana. Jurnal
Kedokteran Brawijaya, 28(1), 21-25
Endurance: Kajian Ilmiah Problema
Nurhaliza, S. (2019). Peran Perawat Dalam Kesehatan, 2(3), 280-284
Menerapkan Keselamatan Pasien Di
Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013).
Rumah Sakit. Osf.io
Hubungan karakteristik perawat,
Nursalam. (2012). Manajemen motivasi, dan supervisi dengan
Keperawatan Aplikasi dalam Praktik kualitas dokumentasi proses asuhan
Keperawatan Profesional.Edisi 3. keperawatan. Jurnal Manajemen
Jakarta: Salemba Medika Keperawatan, 1(2)

Anda mungkin juga menyukai