Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu
kegiatan wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pembinaan masyarakat berperan aktif dalam rangka memberdayakan dan membangun masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan KKN. Mahasiswa yang berjumlah 16 orang yang terdiri dari 14 mahasiswa dari Prodi S1 Keperawatan Transfer dan 2 orang dari Prodi S1 Farmasi Transfer merupakan mahasiswa KKN Universitas Ngudi Waluyo tahun 2018 Periode II yang ditempatkan di Desa Lerep yang merupakan Desa Wisata yang berada di Kabupaten Semarang dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Ns. Priyanto, S.Kp., M,Kep., Sp.KMB. Penerjunan mahasiswa KKN Universitas Ngudi Waluyo ini dilakukan pada hari Senin Tanggal 30 Juli 2018 yang bertempat di Balai Desa Lerep. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh peserta KKN, Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala Desa, Sekertaris Desa dan para perangkat desa. Mahasiswa KKN ini akan berada di desa Lerep selama kurang lebih 35 hari. Dalam beberapa pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan oleh semua mahasiswa KKN didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Terdapat beberapa masalah di bidang kesehatan yaitu Ditemukan 32 warga menderita Hipertensi, 27 DM, dan belum adanya posbindu di dusun Lerep. Dari masalah tersebut akan dilakukan kegiatan Pelatihan kader POSBINDU yakni sosialisasi posbindu, pelatihan kader posbindu dan launching posbindu. Tujuan dari kegiatan ini ialah mendeteksi dini penyakit tidak menular bagi warga oleh kader POSBINDU. Sasaran dari pelatihan kader posbindu ini ialah calon kader posbindu yang bertempat di salah satu Rumah warga di RW 03. Dari kegiatan launching POSBINDU ini yang dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2018 didapatkan hasil bahwa kader antusias dalam kegiatan tersebut. 2. Masalah kedua yang muncul ialah ditemukan 17 KK yang masih belum memiliki septic tank. Dari masalah tersebut akan dilakukan kegiatan Pembinaan Mahasiswa oleh Tim verifikasi , verifikasi desa bebas ODF oleh Tim verifikasi dari desa sebelah dan pencanangan yang diikuti oleh seluruh warga desa Lerep. Sasaran dari verifikasi ini ialah seluruh warga dea Lerep yang bertujuan untuk mewujudkan Desa bebas buang air besar sembarangan. Kegiatan pembinaan oleh mahasiswa dari Tim Verifikasi pada hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018 dan dilanjutkan verifikasi desa bebas ODF oleh Tim Verifikasi pada tanggal 23 Agustus 2018 jam 09.00- selesai. Kegiatan ini dilakukan di 3 dusun yaitu dusun Soka, Kretek, dan Karangbolo dan didapatkan hasil masih terdapat 5 warga yang Buang Air Besar Sembarangan. Setelah di edukasi kepala dusun berjanji akan segera memotivasi dan mengarahkan warga dalam pembuatan septic tank. 3. Masalah ketiga yang muncul dalam bidang kesehatan ialah ditemukannya warga dengan penyakit TB dan salah satunya MDR. Kegiatan yang akan dilakukan dalam masalah tersebut ialah pembinaan kader TB yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga dalam bahaya penularan penyakit TB. Adapun sasaran nya ialah kader TB dan kegiatan dilakukan di salah satu rumah warga yaitu rumah Bapak Sumiran. Dari hasil pembinaan tersebut didapatkan bahawa kader TB sangat antusias dalam pembinaan TB ini untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penularan penyakit TB. 4. Selanjutnya masalah yang muncul di bidang kesehatan ialah angka capaian ASI Eksklusif masih rendah dan masih kurangnya pengetahuan ibu tentang cara/teknik relaksasi menghadapi persalinan. Banyaknya ibu-ibu yang bekerja dan tidak menuntaskan pemberian ASI Eksklusif inilah yang perlu segera ditangani. Kegiatan ini dilakukan di rumah kepala dusun RW 2 yang diikuti olrh ibu hamil yang bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang cara relaksasi saat menghadapi persalinan dan pentingnya pemberian ASI Ekslusif. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini ialah Ibu –ibu hamil ikut serta dalam senam hamil dan sangat antusias dalam Tanya jawab tentang pentingnya ASI Ekslusif. 5. Di bidang sosial ditemukan 2 masalah yaitu salah satunya ialah situasi geografis yang beresiko tinggi terjadinya kecelakaan. Karena desa Lerep yang berada pada lingkungan yang beresiko tnggi terjadinya kecelakaan maka kegiatan yang akan dilakukan berupa mini workshop tentang manajemen penanganan bencana (kecelakaan berkendara) oleh pembicara Kabid Lalintas dari Dishub Kab Semarang serta Dosen S1 Keperawatan UNW Bapak Ns. Sukarno., S.Kep,. M.Kep yang diikuti pokja serta pembutan rambu-rambu lalu lintas yang akan diletakkan pada tempat-tempat yang beresiko terjadinya kecelakaan. Hal ini bertujuan untuk Meminimalisir terjadinya bencana (Kecelakaan berkendara) di Dusun Lerep. Kegiatan mini workshop yang dilakukan di rumah Bapak Susiyanto Rt 02/2 ini dihadiri oleh seluruh POKJA dan peserta sangat antusias dalam kegiatan tersebut. Banyak warga yang semangat bertanya dalam materi manajemen bencana yang di sampaikan oleh pembicara. 6. Masalah yang kedua di bidang sosial ini ialah ditemukan anak dibawah umur / siswa merokok dan berkendara serta melanggar tata tertib lalu lintas. Kegiatan yang akan dilakukan ialah edukasi tentang bahaya merokok sejak dini dan penggalangan komitmen para anak dibawah umur / siswa terhadap perilaku meyimpang. Sasaran nya ialah anak sekolah terutama anak SD kelas 5 dan 6 yang didapati sudah ada yang merokok. Tujuan dilakukannya edukasi ini ialah mereka mengetahui tentang bahaya merokok dan tidak melakukan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan usianya. Setelah dilakukan edukasi tentang bahaya merokok para siswa SD merasa takut dan kaget tentang bahaya merokok sejak kecil. Mereka berjanji untuk mengurangi dan berhenti merokok secepat mungkin. 7. Masalah selanjutnya yang muncul di bidang pendidikan ialah belum ada taman baca bagi anak-anak di dusun Lerep. Membaca merupakan jembatan ilmu untuk mencapai kesuksesan. Saat ini banyak anak yang lebih suka bermain gadget atau hp daripada membaca. Kegiatan yang dilakukan dalam meningktkan minat baca pada anak-anak sekolah di dusun lerep ini yaitu pembuatan taman baca di TPQ Dusun Lerep. Launching taman baca yang dilaksanakan pada hari minggu tanggal 26 Agustus yang diikuti oleh anak-anak TPQ dusun lerep berlangsung dengan sangat meriah. Anak-anak sangat bahagia dan antusias dalam membaca buku, karena banyak macam buku yang diberikan dari donator sehingga anak-anak dapat memilih sesuka hati untuk membaca berbagai macam buku. 8. Masalah selanjutnya muncul dari bidang ekonomi. Ditemukan beberapa limbah yang apabila dimanfaatkan akan menambah pendapatan warga. Kegiatan yang dilakukan ialah pemanfaatan limbah sebagai barang yang berhasil guna. Barang-barang dari pemanfaatan limbah itu ialah pembuatan puzzle dari kardus bekas, pembuatan wayang dari kardus bekas, serta alat peraga lainnya yang dapat bernilai jual dan berguna. Sasarannya ialah ibu-ibu PKK yang bertujuan untuk menambah pemasukan untuk keluarganya. Adapun kegiatan yang dilakukan ialah pelatihan pembuatan produk dari bahan bekas dan sosialisasi alat peraga yang dibuat ke guru-guru PAUD. Dari hasil kegiatan tersebut didapatkan ibu-ibu PKK antusias dalam pembuatan produk, meskipun masih kesulitan namun para ibu-ibu PKK mampu belajar dengan cepat dalam pembuatan produk tersebut. 9. Masalah selanjutnya yang muncul di bidang perdagangan. Para warga mengeluhkan bagaimana membuat variasi yang kreatif dan inovatif dari pengemasan sabun susu. Karena masalah yang muncul yaitu kurangnya variasi produk susu dan cara pengemasannya yang kurang menarik minat para pembeli. Sasarannya ialah POKDARWIS rukun santosa desa lerep. Kegiatan yang dilakukan ialah pelatihan dalam pengemasan produk susu yang lebih kreatif dan cara pemasaran yang akan dilakukan sehingga dapat di pasarkan diluar daerah lerep. Hasil yang didapatkan ialah para warga sangat antusias dan berterimakasih dalam pelatihan pemasaran produk susu tersebut. LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PROGRAM KECIL KKN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO