Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Taufik Kusnadi (KHGC18035)

S1 Keperawatan

Kasus 3

Ny.. C ( 60 tahun) datang ke IGD rs dengan sesak nafas sejak 4 hari yang lalu. Sesak nafas disertai
dengan keluhan cepat lelah, wajah pucat dan tidak dapat makan akibat mual muntah. Dari hasil
pengkajian didapatkan data Td : 180/90 mmHg, nadi 120x/menit, RR 24x/menit,sa02 : 95%, ronkhi (-).
Dari hasil laboratorium didapatkan data hb : 10, leukosit 6.000 trombosit 300.00, ureum : 300, kreatinin
23.

Dari data di atas jelaskan

1. Berapa nilai LFG pada kasus tersebut dan pada grade berapa gagal ginjal pasien tersebyt
2. Patofisiologi gagal ginjal pada pasien tersebut
3. Dua diagnose yang akan muncul pada kasus di atas beserta patwaynya dan intervensi yang akan
dilakukan
4. Patway diagnosa kelebihan volume cairan tubuh pada pasien gagal ginjal beserta prioritas
intervensinya dan data yang harus ada ketika diganosa itu diegakkan.

Jawaban:

1. Nilai LFG adalah 29 penurunan Berat

2. Patofisiologi GGK (Gagal Ginjal Kronik) pada awalnya tergantung dari penyakit yang mendasarinya.
Namun, setelah itu proses yang terjadi adalah sama. Pada diabetes melitus, terjadi hambatan aliran
pembuluh darah sehingga terjadi nefropati diabetik, dimana terjadi peningkatan tekanan glomerular
sehingga terjadi ekspansi mesangial, hipertrofi glomerular. Semua itu akan menyebabkan berkurangnya
area filtrasi yang mengarah pada glomerulosklerosis (Sudoyo, 2009). Tingginya tekanan darah juga
menyebabkan terjadi GGK. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan perlukaan pada arteriol aferen
ginjal sehingga dapat terjadi penurunan filtrasi (Rahman,dkk, 2013).

3. Intervensi mual & muntah = Kaji status nutrisi


Kaji/catat pola dan pemasukan diet
Kaji factor yang berperan merubah masukan nutrisi : mual, anoreksia
Berikan makanan sedikit tapi sering, sajikan makanan kesukaan kecuali kontra indikasi
Lakukan perawatan mulut, berikan penyegar mulut
Timbang BB tiap hari
Intervensi Sesak = Kaji faktor penyebab asidosis metabolik

Monitor ketat TTV

Istirahatkan pasien dengan posisi fowler

Ukur intake dan output

Lingkungan tenang dan batasi pengunjung

Berikan cairan ringer laktat secara intervena.

4. Intervensi = Monitor denyut jantung, tekanan


darah, CVP
Catat intake & output cairan, termasuk cairan
tersembunyi seperti aditif antibiotic, ukur IWL
Awasi BJ urin
Batasi masukan cairan
Monitor rehidasi cairan dan berikan minuman bervariasi
Timbang BB tiap hari dengan alat dan pakaian yang sama
Kaji kulit,wajah, area tergantung untuk edema. Evaluasi derajat edema (skala +1 sampai +4)
Auskultasi paru dan bunyi jantung
Kaji tingkat kesadaran : selidiki perubahan mental, adanya gelisah
- Data yg harus ada ketika diagnosa :

- hasil Lab mendekati normal

- bb stabil

- tanda vital batas normal

Anda mungkin juga menyukai